1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian terjadi secara konveksi melalui pipa-pipa keci yang
melewati furnace. Efisiensi perpindahan panas tersebut
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendesain
dapat diamati melalui besarnya suhu gas sisa pembakaran
sistem AFRC (Air To Fuel Ratio Control) dengan
(flue gas). Semakin besar suhu gas sisa pembakaran,
menggunakan sistem fuzzy, dan mensimulasikan dengan
berarti semakin besar pula energi yang ikut terbuang
menggunakan software.Manfaat dengan tercapainya tujuan
bersama-sama dengan laju aliran udara [6] .Adapun
penelitian di atas adalah :
gambaran sederhana sistem boiler ditunjukkan pada
• Diketahui cara untuk meningkatkan performa boiler
gambar 1 berikut ini.
melalui optimasi kandungan oksigen gas buang.
• Melalui simulasi desain AFRC yang telah dibuat,
maka diketahui peningkatan performa sistem AFRC
yang telah didisain.
2
2.2.Proses Pembakaran Pada Ruang Bakar C = % massa karbon dalam 1kg bahan bakar
Proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar H = % massa hydrogen dalam 1 kg bahan bakar
atau furnace pada dasarnya adalah reaksi eksotermik yang S = % massa sulphur dalam 1 kg bahan bakar
berlangsung sangat cepat, yang membebaskan energy O = % kandungan Oksigen dalam 1 kg bahan bakar
substansial berupa panas dan nyala api (flame), dengan
kemampuan menyebarkan panas melalui medium[1]. Hasil perhitungan jumlah udara tersebut di atas
Proses pembakaran memiliki efisiensi, yang didefinisikan disebut dengan Theoritical Air atau jumlah udara yang
sebagai kemampuan suatu proses untuk mengubah suatu dibutuhkan untuk menghasilkan pembakaran sempurna
spesifik bahan bakar menjadi energi panas dalam suatu secara teoritis. Namun, Pada kenyataannya proses
periode waktu tertentu [2]. Pembakaran yang sempurna pembakaran sempurna ini tidak pernah terjadi. Untuk
akan dapat mengubah seluruh energi yang memungkinkan mengkondisikan agar proses pembakaran terjadi lebih
pada bahan bakar. Akan tetapi, pada kenyataan, proses sempurna, maka proses pembakaran dibuat dengan kondisi
pembakaran sempurna dengan efisiensi 100% sangat sulit kelebihan udara. Jumlah udara berlebih yang dibutuhkan
tercapai, karena kerugian (Loss) pada instrument untuk proses pembakaran ini disebut dengan excess air [6].
pendukung. Kesempurnan proses pembakaran ini dapat Efisiensi pembakaran akan meningkat seiring
dipengaruhi dari tiga hal, yaitu : dengan peningkatan jumlah excess air, hingga pada nilai
• Jenis bahan bakar. tertentu, yaitu saat nilai kalor yang terbuang pada gas
• Temperatur pada gas buang buang lebih besar dari pada kalor yang dapat disuplai oleh
• Konsentrasi O2 dan CO2 pembakaran yang optimal. Ilustrasi mengenai efisiensi
pembakaran terhadap nilai excess air diperlihatkan pada
Proses pembakaran sempurna dapat didekati menurut gambar 2 berikut ini [3] :
persamaan kimia berikut ini :
2.3
Pada pembakaran sempurna akan dihasilkan produk
pembakaran berupa uap air (H2O), Karbon dioksida, dan
SO2, sesuai dengan perhitungan stoikiometri.pada
pembakaran tidak sempurna akan dihasilkan uap air,
karbondioksida, SO2, karbon monoksida, hydrogen,dan
aldehid[6]. Berikut ini persamaan kimia pembakaran tidak
sempurna.
Gambar 2 Grafik hubungan efisiensi pembakaran dengan
2.4 kebutuhan udara berlebih (excess air)[3]
3
penggunaannya, himpunan ini sangatlah terbatas berbeda
dengan ekspresi linguistik. Himpunan fuzzy memberikan
kerangka untuk menyatakan ekspresi pendekatan variabel
linguistic di atas.
4
tertentu. Sehingga sistem pengendalian dalam tugas akhir merupakan selisih antara error yang terjadi pada waktu t
ini disebut sebagai sistem Air to Fuel Ratio Control dengan (t-1). Sistem kontrol yang stabil, tidak berosilasi
(AFRC). Spesifikasi laju aliran massa maksimum yang memiliki karakteristik delta error yang kecil. Oleh karena
dapat dimanipulasi control valve sistem AFRC pada tugas itu, pada sistem ini ditentukan batas membership function
akhir ini adalah 6,2 kg/s. sehingga, dengan demikian range delta error adalah 10% terhadap membership function
proses variabel yang harus dikendalikan antara 0 kg/s error. Adapun pengelompokan jenis perubahan error
sampai dengan 6,2kg/s. Dengan demikian kemungkinan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
error yang terjadi adalah antara -6,2 sampai dengan 6,2. 1. Delta error negative, yaitu saat perubahan error
Kondisi error ini, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : saat t dan (t-1) bernilai negative
1. Error negative, yaitu kondisi dimana nilai 2. Delta error positif, yaitu saat perubahan error saat
variabel terukur bernilai lebih besar daripada t dan (t-1) bernilai positif.
setpoin. 3. Delta error nol, yaitu saat tidak terjadi perubahan
2. Error positif, yaitu kondisi dimana nilai variabel error, atau saat respon controller telah stabil.
terukur lebih kecil dari nilai setpoint. Adapun membership function untuk input delta error
3. Error bernilai mendekati nol, atau berada pada ditunjukkan pada gambar 7 berikut ini.
daerah setpoin.
5
(berada di bawah setpoin) atau error bernilai positif, maka Uji Respon Setpoint Sinyal Step
valve harus dibuk dengan cepat. Apabila laju aliran bahan Pada tahap ini, dilakukan pengujian performansi
bakar terlalu besar, atau error negative, maka valve harus sistem AFRC dengan menggunakan PI controller, yang
ditutup dengan cepat, dan apabila laju aliran bahan bakar merupakan pengendali yang ada di lapangan saat ini,
mendekati setpoint, maka valve dibuka dan ditutup dengan dibandingkan dengan AFRC yang telah didesain dengan
perlahan, serta saat laju aliran berada tepat pada setpoint, menggunakan Fuzzy Logic. Tuning Kp,Ti dan Td pada PI
maka bukaan valve dijaga konstan. Berdasarkan strategi controller disesuaikan dengan kondisi lapangan. Masing –
kontrol di atas, maka dapat disusun suatu rule sebagai masing controller diberikan setpoin yang sama, yang
berikut: berasal dari output pengendali master, yaitu laju aliran
1. If (error is negative) then (valve is close_fast) udara, sebesar 50 kg/s. Kemudian nilai flow udara ini akan
2. If(error is positive) then (valve is open_fast) dibagi dengan ratio tertentu, berdasarkan hasil perhitungan
3. If (error is pas) and (delta error is stabil), then O2 estimator. Nilai hasil perbandingan antara flow udara
(valve is no change) dengan ratio hasil perhitungan O2 estimator, akan menjadi
4. If (error is pas) and (delta error is positive) then setpoin pada pengendalian laju bahan bakar. Pada
(valve is close_slow) simulasi, diperoleh hasil perhitungan O2 estimator adalah
5. If (error is pas) and (delta error is negative) then 3,53, atau berarti kebutuhan bahan bakar yang harus
(valve is open_slow) disuply adalah sebesar 3,53 kg/s untuk udara 50 kg/s.
IV. SIMULASI DAN ANALISA DATA
4.1. Simulasi dan validasi peramal O2 (O2 Estimator)
6
akan diketahui keunggulan dari sistem AFRC baru yang sistem AFRC konfensional dengan menggunakan PI
telah didesain. Adapun gambar blok diagram simulasi controller yang saat ini digunakan di lapangan. Garis
pada software simulink, ditunjukkan pada gambar 11 berwarna merah adalah respon sistem AFRC dengan
berikut ini. menggunakan fuzzy logic controller. Penerapan mass
balance dengan memperhitungkan kandungan kimia dalam
bahan bakar sebagai umpan balik untuk tuning setpoint
pada sistem AFRC yang telah didesain dapat menjaga
konsentrasi oksigen pada gasbuang pada level yang
optimal, yaitu 2%. Pada gambar 12 tersebut di atas
terlihat dengan jelas bahwa, sistem AFRC konfensional
tidak dapat mengidentifikasi ketika terjadi perubahan
komponen bahan bakar. Setpoin laju aliran bahan bakar
tidak dapat menyesuaikan terhadap kondisi hasil proses.
Saat terjadi kondisi seperti ini, maka dapat dipastikan
effisiensi pembakaran menurun, karena proses pembakaran
terlalu berlebih bahan-bakar. Saat kondisi seperti ini
Gambar 11. Blok diagram simulasi performansi terjadi, pada sistem AFRC konfensional sangat tergantung
AFRC dalam mengatasi perubahan beban konsentrasi terhadap kemampuan operator untuk kembali melakukan
kandungan carbon dalam bahan bakar dan laju aliran udara tuning setpoint yang optimal. Adapun perbandingan hasil
proses konsentrasi oksigen pada gas buang diperlihatkan
pada gambar 13 berikut
Proses simulasi dilakukan memberikan gangguan
perubahan kandungan karbon dalam bahan bakar semula
86%, menjadi 80% pada detik ke 50. Kemudian gangguan
perubahan laju aliran udara diberika pada detik ke 110.
Semula laju aliran udara 45kg/s kemudian diubah menjadi
50kg/s, sedangkan waktu total simulasi adalah 200 detik.
Adapun hasil simulasi uji beban perubahan konsentrasi
karbon pada bahan bakar dan laju aliran udara AFRC
dengan menggunakan PI controller dan fuzzy logic
controller serta sistem AFRC konfensional yang terdapat
di lapangan ditunjukkan pada gambar 12 berikut ini
7
bahan bakar dibandingkan apabila menggunakan sistem
AFRC konfensional. • Efisiensi AFRC dengan PI Controller
8
serta pada sistem AFRC lama memiliki IAE [7].Furchan,akhmad. 2008, Perancangan sistem
sebesar 155,9%. ”Control Fuzzy” Pada Sistem
• Berdasarkan simulasi dan analisa yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa penghematan biaya
Pembakaran Boiler Di PLTU
(Cost Savings) pada sistem AFRC dengan Gresik, Jurusan Teknik Fisika ITS.
menggunakan Fuzzy Logic Controller adalah [8] .Praswasti PDK,Wulan,2008, Bahan Bakar
232,571 rupiah per sekon, dan pada PI controller dan Pembakaran
9,818 rupiah per sekon.
[9]. Santoso, Handi M.H., Nazaruddin, Yul.Y,
5.2. Saran
Dari serangkaian kegiatan Tugas Akhir yang telah dan Muchtadi, Farida.I, 2005, Boiler
dilakukan, dapat diberikan saran sebagai berikut: Performance Optimization Using
Peningkatan efisiensi boiler masih bisa ditingkatkan lagi Fuzzy Logic Controller. Department
dengan cara meningkatkan performa sistem pengendalian. of Engineering Physics, Institute of
Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya mengenai technology Bandung. IFAC.
sistem pembakaran dan AFRC, dapat dilakukan dengan
melakukan perancangan ulang dengan sistem pengendalian [10] ______,1998.Boiler Feed Water System,
yang lebih handal, misalnya dengan menggunakan sistem Lentech
kontrol prediktif, atau dengan memperbaiki arsitektur
fuzzy.
DAFTAR PUSTAKA [11] Greg, Harrel. 2001.Steam System Survey
Guide, The University of Tennessee-
Energy, Environment, and Resources
[1]. F.El-Mahallawy, S El-Din Habik. 2002. Center
Fundamentals and technology of
combustion.Elseiver, Ltd [12] Turn,Stephen.R.2000.An Introduction to
Combustion- concept and
[2]. ____,2009. Types of Efficiencies. <URL: application.Singapore: Mc Grawhill
http://www.bacharach-
training.com/combustionzone/efficiencytyp
es1.htm>.
[13] Kusuma dewi,Sri.2002.Analisis&desain sistem
Fuzzy.Yogyakarta:Graha Ilmu
[3]. ____,2009. Combustion Efficiency And Excess Air.
<URL : [16] jantzen,jan. Design Of Fuzzy Controllers
http://www.engineeringtoolbox.com/boiler-
combustion-efficiency-d_271.htm>