Anda di halaman 1dari 4

1.

BUILDING MANAGEMENT SYSTEM (MECHANICAL SYSTEM)


Building Management System adalah sebuah system yang dirancang dan
digunakan di Gedung untuk melakukan pengaturan (controlling), monitoring, reporting
dan optimasi system dan layanan teknis Gedung seperti system mekanikal dan elektrikal,
system energi, system kebakaran serta system keamanan pada Gedung. Lebih khususnya
lagi BMS ini menghubungkan fungsionalitas dari masing-masing bagian dari peralatan
gedung sehingga mereka beroperasi sebagai satu sistem terintegrasi yang lengkap.

Fungsi Building Management System

Dengan adanya otomatisasi dengan menggunakan Building Management System


ini dapat memberikan beberapa manfaat antara lain efisiensi dan efektivitas biaya
operasioanl, penghematan biaya konsumsi energi, memperpanjang masa pakai peralatan,
mengurangi dampak negative terhadap lingkungan.
Komponen Building Management System antara lain terdiri dari : Hardware
(sensor, controller, actuator), Software (program untuk menampilkan dan merekam
informasi real-time, dan program untuk mendesain strategi controlling), Network
(termasuk interface dengan system control lainnya.
Adapun cara kerja dari BMS adalah dengan menempatkan sensor pada system
terkait, dan memberikan perintah dengan syarat tertentu dan apabila syarat tersebut
terpenuhi maka perintah tersebut secara otomatis akan dilaksanakan. BMS dapat
menghubungkan beberapa sistem kontrol dan memfasilitasi kontrol layanan gedung apa
pun melalui jaringan komunikasi yang terhubung ke perangkat lunak. Melalui perangkat
lunak, kinerja waktu nyata dapat diamati dan pengaturan dapat disesuaikan. Seringkali,
sistem diterjemahkan ke perangkat lunak berbasis web membuat sistem intuitif untuk
berbagai pengguna dan terkadang memungkinkan sistem untuk dipantau dan disesuaikan
dari lokasi yang jauh.

(Sumber : Pradeep, 2019)

Dalam Gedung Penerapan BMS dilakukan dalam Sistem Mekanikal di bawah ini :
1. Sistem Plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah /
air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem
penyediaan Air bersih. Implementasi BMS untuk mengetahui :
- Deteksi berbagai aliran hidrolik.
- Memantau / amati penyimpangan suhu dari titik setel.
- Katup dapat dibuka dan ditutup secara otomatis.
- Waktu berjalan dapat dipantau dan disesuaikan.
- Program waktu dan event dapat dijadwalkan.
2. Sistem Fire Fighting
Sistem fire Fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung
sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari
sistem sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada tempat-tempat
tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi pada umumnya sistem yang
digunakan terdiri dari: sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher.

Sumber : Anwar, 2017

3. Sistem Tata Udara (HVAC)


Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara
ruanga baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman.
Kenyamanan dalam suatu ruangan diperkantoran / fungsi gedung lainnya
merupakan kebutuhan psikologis yang mulai banyak diperhatikan di zaman
modern ini
4. Sistem Transportasi Vertical (Lift / Eskalator)
Sudah menjadi suatu kebutuhan pada bangunan-bangunan tingkat tinggi
diperlukan suatu alat transfortasi vertical, untuk memudahkan transfortasi
pengguna dan efisiensi bangunan itu sendiri. Sistem transportasi vertikal
didalam bangunan gedung adalah suatu sistem peralatan yang digunakan
untuk memindahkan orang / barang dari lantai bawah ke atas atau sebaliknya,
yang disebut lift atau elevator.

Biaya rata-rata untuk menerapkan BMS dasar paling sedikit $ 2,50 per kaki
persegi dan bisa mencapai $ 7,00 per kaki persegi, setara dengan setidaknya $ 250.000
untuk bangunan seluas 100.000 kaki persegi.

Anda mungkin juga menyukai