Anda di halaman 1dari 19

Abstark

Penggunaan air conditioner atau mesin pengkondisi udara merupakan


kebutuhan bagi kehidupan sehari – hari. Indonesia yang merupakan negara
dengan iklim tropis dengan dua musim musim hujan dan musim kemarau, pada
saat musim kemarau suhu udara dalam ruangan cukup tinggi sehingga perlu
dipasang air conditioner (AC) untuk dapat memenuhi kebutuhan kenyamanan
bagi pengguna ruangan tersebut. Fungsi air conditioner (AC) saat ini sangat
dibutuhkan salah satunya di dalam sebuah gedung perkantoran. Sebuah gedung
perkantoran yang memiliki banyak ruangan membutuhkan lebih banyak air
conditioner (AC) sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan kenyamanan bagi
penggunaan ruangan dalam gedung perkantoran tersebut. Karena jumlah yang
cukup banyak maka dibutuhkan sebuah management pemeliharaan berkala yang
dapat memberikan sebuah tindakan preventive yang diharapkan dapat menjaga
fungsi dan kinerja air conditioner agar tetap dapat berfungsi dengan maksimal.
Usia penggunaan air conditioner (AC) juga merupakan suatu faktor sangat
berpengaruh karena biaya untuk penggantian air conditioner (AC) cukup tinggi.

Kata kunci: management, preventive maintanance,penjadwalan, ac split ,

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.1.1. Masalah Umum
Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak pada
daerah beriklim tropis dengan 2 musim yang terjadi di sepanjang
tahun. Pada saat musim kemarau suhu udara ruangan sangat
tinggi. Kebutuhan akan kenyamanan mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan mesin pendingin udara. Saat ini
kebutuhan akan Air Conditioner ( AC) menjadi sebuah kebutuhan
pokok baik bagi bangunan dengan skala penggunaan yang tinggi
seperti perkantoran, hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan,
apartemen maupun bangunan dengan skala kecil seperti rumah
tinggal. Keandalan fungsi pendingin ruangan harus terus
diperhatikan untuk menjaga fungsi, umur sereta kesehatan bagi
penggunanya. Masalah umum yang mungkin sering dilupakan
adalah masalah pemeliharaan komponen AC. Komponen AC
harus mendapat perawatan yang dapat dijadwalkan baik bulanan
maupun tiap 3 – 4 bulanan. Jumlah AC yang banyak
mengakibatkan

1.1.2. Masalah Khusus


Dalam Penelitian yang dilakukan oleh (Hery Setijasa Staf
Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang) yang
dilakukan dengan objek AC Split diketahui bahwa idealnya
sebuah Air Conditioner dirawat berkala setiap satu bulan untuk
perawatan ringan dan dua – tiga bulan untuk perawatan khusus.
Namun pada penelitian tersebut hanya menerangkan tentang
penjadwalan yang ideal dilakukan untuk pemeliharan AC.
Penjadwalan tersebut akan mudah diterapkan dalam bangunan

2
dengan skala penggunaan kecil. Bagi bangunan dengan skala
penggunaan AC yang besar seperti perkantoran, rumah sakit dan
bangunan komersial lainya dibutuhkan sebuah program
penjadwalan pemeliharaan berkala rutin yang harus dilakukan
secara sistematis untuk menjaga keandalan dan fungsi Air
Conditioner. Program penjadwalan yang dimaksud dapat
mengakomodir kebutuhan akan penjadwalan dan manajemen
pemeliharaan berkala yang juga dapat digunakan sebagai dasar
pembiayaan pemeliharaan tahunan AC. Sehingga tidak terjadi
pembengkakan biaya akibat kurang terkontrolnya proses
pemeliharaan berkala AC.

1.1.3. Analisis Masalah


Dari penelitian terdahulu maka pendekatan yang mungkin
dilakukan adalah melalui pembuatan sebuah program
penjadwalan pemeliharaan AC yang sistematis dan sesuai
kebutuhan. Hal ini dimaksudkan agar komponen AC tetap
berfungsi dengan baik dan juga dapat mengontrol kegiatan
pemeliharaan baik secara teknik pelaksanaan di lapangan maupun
cost atau biaya yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan anggaran kegiatan tahun berikutnya. Selain itu
penjadwalan pemeliharaan yang sistematis dan baik dapat
memperbaiki sistem manejemen pemeliharaan bangunan gedung
perkantoran pemerintah yang kurang efektif dan efisien karena
tidak adanya sistem pemeliharaan berkala terjadwal dan
penanganan komponen yang mengalami kerusakan menunggu
laporan dari user.

3
1.1.4. Argumentasi
Dibuatnya sistem penjadwalan berkala Air Conditioner
(AC) ini mempunyai keunggulan yaitu:
a. Mempermudah mengatahui riwayat AC yang
jumlahnya banyak pada gedung perkantoran.
b. Anggaran biaya tetap pemeliharaan AC terkontrol
dengan baik
c. Kegiatan teknisi dapat terkontrol.
d. Rincian kegiatan pemeliharaan AC terjadwal dengan
baik

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Masalah Umum
Pemeliharaan komponen air conditioner (AC) masih
belum terjadwal dengan baik. Jumlah air conditioner (AC) yang
banyak menyebabkan proses manajemen pemeliharaan air
conditioner (AC) kurang rapi dan terstruktur dengan baik
sehingga proses pengawasan terhadap kondisi air conditioner
(AC) kurang dapat dilakukan dengan baik.

1.2.2. Masalah Khusus


Dari penelitian terdahulu dapat research gap yang
menunjukan bahwa penjadwalan yang dimaksudkan mudah
diterapkan pada penggunaan AC dengan skala kecil. Namun pada
bangunan dengan penggunaan ac dengan skala besar seperti
perkantoran, rumah sakit, sekolah dll. Penjadwalan tersebut pelu
sebuah manajemen yang dapat mengatur penjadwalan berkala ac
yang terdapat di bangunan yang bersekala besar.

4
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
a. Diperolehnya sebuah sistem penjadwalan pemeliharaan
air conditioner (AC) yang lebih sistematis dan terstruktur
dengan baik.
b. Terciptanya sebuah manajemen pemeliharaan berkala air
conditioner (AC)
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Pengelola bangunan dimudahkan dengan adanya
manajemen penjadwalan pemeliharaan berkala air
conditioner (AC) untuk mengetahui rencana biaya tahunan
pemeliharaan air conditioner (AC).
b. Pengelola bangunan dapat mengontrol kegiatan teknisi air
conditioner (AC) yang biasanya menggunakan jasa pihak
ketiga..
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi baru tentang cara menyusun
manajemen penjadwalan pemeliharaan berkala air conditioner
(AC) pada gedung pemerintah yang memilik penggunaan air
conditioner (AC) skala besar.

1.4.2. Bagi ilmu pengetahuan


Sebagai model dasar manajemen penyusunan penjadwalan
pemeliharaan berkala air conditioner (AC) split

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait


Untuk menggambarkan Research Constellation (Pohon Kajian
Penelitian), maka perlu diuraikan penelitian-penelitian terkait termasuk
posisi/ keterkaitan dengan
penelitian yang sedang diajukan ini. Keterkaitan antar penelitian tersebut
adalah
sebagai berikut :
N Pengarang Judul Masalah Hasil Persamaan Perbedaan
o
1 Hery Perawatan Membludaknya tagihan Didapatkan hasil Mengkaji Mengacu
Setijasa Pendingin listrik akibat komponen bahwa mengenai pada cost
udara AC yang tidak perawatan air objek air atau biaya
(analisi mendapatkan perawatan conditioner conditioner yang
Ac Split) rutin sehingga (AC) yang baik (AC) split dikeluarkanu
pendingin udara kotor adalah sekitar 2 dan ntuk listrik
dan mempengaruhi minggu - 1 pemeliharaa (tenaga) yang
kerja sistem pendingin bulan sekali nnya. digunakan
menjadi lebih berat dan untuk perawatan untuk air
tidak menghasilkan rutin conditioner
dingin yang maksimum. sedangakan (AC) un
untuk perawatan
skala besar
dapat dilakukan
3 – 4 bulan
sekali
2 Charles Design for Bangunan komersial Sebuah Pengkajian Objek yang
Essel, , safety during yang awalnya di desain bangunan high mengenai diteliti
Christian installation tanpa pendingin, namun rise harus dapat pemeliharaa mengacu

6
Korateng, and seiring berjalannya memikirikan n pada
Kofi B.A. maintenance waktu setiap ruangan di tata letak air komponen
Asare of split air – gedung baik komersial komponen out conditioner Airsitektur
conditioners: maupun non komersial door air (AC) split yang
Case Study mulai menggunakan air conditioner mendukung
of conditioner (AC) split (AC) yang dapat proses
commercial sebagai pendingin, mengakses pemeliharaan
building in namun untuk teknisi komponen
Adum pemeliharaan bagian pemerawataan indoor
luar hanya ditempatkan air conditioner air
seadanya, sehingga (AC) bekerja conditioner
menyulitkan dalam dengan baik. (AC)
proses pemeliharaan
komponen air
conditioner (AC) yang
terdapat di luar ruangan
3 Preventive  Pengunaan mesin  Pengawasan Pengkajian Objek yang
maintenance secara kontinyu, terhadap mengenai diteliti
pada mesin mengakibatkan mesin preventive merupakan
filter air dengan penurunan kualitas pemroses maintenanc mesin filter
menggunakan kesiapan mesin. bahan baku e sebuah air.
metode age  Belum adanya tidak hanya mesin
replacement pemelihraan mesin pada proses
sebagai yang harusnya kerja namun
pengoptimalan dilakukan untuk juga pada
biaya down menyiapkan bahan baku
time di performance mesin  Dilakuakan
cv. Segar yang difungsikan penjadwalan
murni secara terus menerus. pemeliharaan
mojokerto  Belum ada rutin dengan
perencanaan waktu variable
optimal penjadwalan bebas

7
perawatan mesin (variable
prediktor)
yaitu: repair
time ( waktu
untuk
perbaikan) &
Waktu
penggantian,
untuk
variable
terkait
digunakan
biaya yang
harus
dikeluarkan
untuk
pemeliharaan

2.2. Landasan Teori


Indonesia adalah sebuah negara yang terletak di daerah tropis
dengan dua musim besar setiap tahunnya yaitu musim penghujan dan
musim kemarau. Pada saat musim kemarau suhu ruangan dalam tinggi
sehingga menimbulkan ketidak nyamanan user bangunan tersebut.
kebutuhan manusia moderen akan kemudahan, kenyamanan dan keamanan
sebuah tempat sangat tinggi. Untuk itu maka penggunaan air conditioner
(AC) merupakan sebuah kebutuhan pokok bagi masyarakat dewasa ini.
Aspek aspek pemeliharaan air conditioner (AC) harus
diperhatikan untuk dapat menjaga keandalaan fungsi dari pendingin udara
tersebut. Penjadwalan berkala untuk preventive maintenance air
conditioner (AC) adalah salah satu aspek yang harus di perhatikan. Dalam
preventive maintenance air conditioner (AC) dapat dijadikan suatu

8
pertimbangan terhadap biaya yang harus dikeluarkan per tahunya oleh
pengelola gedung bagi pengguna air conditioner (AC) dengan skala besar.
2.2.1. Manajemen
1. Menurut Ricky W. Griffin, Manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
2. Menurut Stoner, Pengertian Manajemen adalah proses
dalam membuat perencanaan, pengorganisasian,
mengendalikan dan memimpin berbagai usaha dari
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai sasaran.
3. Menurut Wilson Bangun, Mengemukakan pengertian
Manajemen ialah rangkaian aktivitas-aktivitas yang
dikerjakan oleh anggota-anggota organisasi untuk
mencapai tujuannya. Proses merupakan rangkaian
kegiatan yang dilakukan secara sistematis.

2.2.2. Preventive maintenance


Menurut bahasa maintenance berasal dari 2 kata yaitu preventive
maintenance, berikut ini beberapa definisi menurut ahli
1. Menurut istilah preventive berarti bersifat mencegah
supaya tidak terjadi apa apa.
2. Menurut Lindey R. Higgs & Keith Mobley (2002)
Maintenance atau pemeliharaan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan berulang – ulang dengan tujuan agar
peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan
keadaanawalnya. Maintenance juga dilakukan untuk

9
menjaga peralatan tetap berada dalam kondisi yang dapat
diterima oleh penggunanya.
3. Menurut Sisjono dan Iwan Koswara(2004) , Perawatan
(maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara
sengaja (Sadar) terhadap sesuatu fasilitas dengan
menganut suatu sistem tertentu untuk mencapai hasil yang
ditetapkan
4. Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
kerusakan – kerusakan yang tidak terduga dan
menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan
fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu
digunakan dalam proses produksi.

2.2.3. Penjadwalan
1. Menurut Chambers (1995:22) menyatakan bahwa jadwal
didefinisikan sebagai sesuatu yang menjelaskan di mana
dan kapan orang-orang dan sumber daya berada pada
suatu waktu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
jadwal merupakan pembagian waktu berdasarkan rencana
pengaturan urutan kerja. Jadwal juga didefinisikan sebagai
daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan
pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.
2. Menurut Conway ( Conway, et,al. , 1967 ), penjadwalan
adalah proses pengurutan pembuatan produk secara
menyeluruh pada beberapa mesin. Penjadwalan dapat pula
dipandang sebagai proses pengalokasian sumber daya
pada jangka waktu tertentu untuk melakukan sekumpulan
tugas ( Baker, 1974 )
3. Menurut ( Morton, 1993 ). Penjadwalan juga dapat
didefinisikan sebagai pengambilan keputusan tentang
penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka

10
menyelesaikan sekumpulan job / suatu proyek agar tepat
pada waktunya dan memiliki kualitas seperti yang
diinginkan.
4. ( French , 1982 ) penjadwalan dikatakan sebagai
penempatan n buah job [ J1, J2,…, Jn ] yang harus
diproses pada m buah mesin [ M1, M2,…,Mn ] yang
tersedia dengan waktu yang diperlukannya ( tij ).
Permasalahan penjadwalan adalah menentukan urutan
produksi yang memberikan solusi terbaik berdasarkan
kriteria tertentu

2.2.4. Istilah – istilah dalam manejemen preventive maintenance air


conditioner,
1. Air conditioner (AC) adalah suatu mesin yang digunakan
untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan
gas refrigerant yang berada di pipa yang di tekan dan di
hisap oleh kompresor
2. PK adalah ukuran yang dipakai untuk menyatakan besaran
atau kemampuan AC mendinginkan ruangan. PK berasal
dari bahasa Belanda yaitu Paard Kracht (baca: part kraak)
yang artinya daya kuda (bahasa inggris: Horse Power).
3. Freon adalah suatu zat yang dipakai pada mesin pendingin
seperti AC dan Kulkas agar dapat mendinginkan. Zat ini
berbentuk gas dan biasanya berwarna putih Freon disebut
juga CFC (Cloro Fouro Carbon). Zat ini juga sering kita
temukan dalam minyak wangi semprot, pilok, dan
sebagainya. Dalam mesin pendingin zat Freon digunakan
untuk memberi efek dingin. Diibaratka dalam freon itu
seperti bensin pada kendaraan bermotor.
4. Corrective maintenance (Perawatan Perbaikan), Yaitu
kegiatan perawatan yang dilakukan setelah sistem
mengalami kerusakan atau tidak dapat berfungsi lagi

11
dengan baik. Kegiatan perawatan ini sering juga disebut
sebagai kegiatan reparasi / perbaikan ( Repair
Maintenance ), yang biasanya terjadi karena kegiatan
perawatan pencegahan tidak dilakukan sama sekali
5. Perawatan Tak Terencana ( Unplanned Maintenance )
Perawatan tak terencana adalah bentuk perawatan darurat
yang dapat didefinisikan sebagai perawatan yang perlu
segera dilakukan untuk mencegah akibat yang lebih
serius, seperti hilangnya waktu untuk berproduksi,
kerusakan besar pada peralatan dan biaya – biaya
perbaikan yang lebih mahal.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yaitu menjelaskan mengenai tahapan serta


memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti.
Penjelasan dalam bab ini akan disampaikan secara sistematis agar mudah
dipahami oleh pembaca. Adapun tahapan – tahapan dalam metode ini
sebagai berikut.
3.1. Kerangka Penelitian

Pengumpulan Data

 Data Air Conditioner (AC)


 Tanggal perawatan akhir Air Conditioner (AC)
 Biaya perawatan rutin (Variabel terikat)
 Biaya Tenaga kerja (Variabel Bebas)

Pengolahan Data

 Penentuan jadwal preventive maintenance


 Pengumpulan data
 Perencanaan data
 Pengelolaan data

Gambar rancangan penelitian

13
3.2. Pengumpulan Data
Adapun tahapan pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui :

1. Kunjungan Objek Penelitian

Alat : Alat tulis dan kamera

Lokasi : Gedung Pusat PDAM Tirta Moedal


Semarang - Alamat : Jl. Kelud Raya No. 60
Sampangan Semarang.

Waktu : 1 April 2015 – selesai

Objek Penelitian : Manajemen Penjadwalan Perawatan dan


Perbaikan Pendingin Udara Gedung Pusat
PDAM Tirta Moedal Semarang

2. Teknik Pengamatan (observasi)


a. Pengamatan secara langsung mendatangi lokasi untuk
memperoleh Data Primer objek penelitian
b. Data Sekunder diperoleh dari pihak PDAM Tirta Moedal
Semarang

3. Wawancara (Interview)
a. Bagian Peralatan PDAM Tirta Moedal Semarang
b. Pegawai PDAM Tirta Moedal Semarang
c. Servis pendingin udara daerah gunung pati

14
3.3. Analisa Permasalahan Manajemen Perawatan dan Perbaikan
Pendingin Udara
Dalam tahap ini yang pertama dilakukan identifikasi
permasalahan terhadap sistem manajemen pemeliharaan pendingin udara
yang berada digedung pusat PDAM Tirta Moedal Semarang. Dalam
analisa ini yang dilakukan adalah pertama melakukan cek list jumlah
pendingin udara yang berada di gedung pusat , kedua mengidentifikasi
perawatan ban perbaikan secara berkala pendingin udara yang berada di
gedung pusat, berupa penjadwalan perawatan dan perbaikan, komponen
dalam perbaikan dan perawatan serta sepesifikasi pendingn udara. Ketiga
mengihitung biaya perawatan dan perbaikan pendingin udara. Dan akhir
dari identifikasi tersebut akan di arsipkan kedalam program aplikasi office
sebagai file perawatan dan perbaikan pendingin udara yang terhadap akan
digunakan dalam laporan akhir tahun perusahaan.

3.4. Penyusunan data perawatan dan perbaikan pendingin udara


Penyusunan data ini menggunakan aplikasi office yaitu MS.
EXCEL yang akan digunakan untuk anggaran setiap tahunnya secara rapi
dan terperinci.
Tahapan – tahapan dalam penyusunan data antara lain;

1. Pengumpulan data

AC

Ruangan AC

AC
Ruangan

Gedung

15
Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan
surve setiap bagian ruangan dengan pengamatan langsung.
Gedung Pusat yang memiliki ruangan dan bagian-bagiannya
serta disetiap ruangannya memiliki pendingin udara yang akan
diberikan penomoran disetian komponen pendingin udara.
Dalam pengamatan langsung ini mendapakan data-data
skunder serta primer yang kemudian akan diolah menjadi data
base berupa MS.EXCEL.

2. Perencanaan Data

AC Data

MS.EXCEL
AC Jadwal

AC Cost

Dalam kedua ini pendingin udara yang sudah


dikelompokan diolah di dalam aplikasi office yang kemidian
data tersebut menghasikan jadwal serta biaya baik perawatan
dan perbaikan.

3. Pengolahan Data

MS.EXCEL Laporan
Data Jadwal Cost
Tahunan

Tahap pengolahan data yaitu proses memanajem


penjadwalan perawatan serta perbaikan pendingin udara sesuai
ketentuan yang baik agar tidak berimbas kepada anggaran yang
telah direncanakan oleh perusahaan.

16
3.5. Pelapor Hasil Evaluasi

Dalam tahap ini yaitu semua kegiatan yang telah dilakukan dan
data yang telah diolah akan menghasilkan manajemen penjadwalan secara
berkala pendingin udara PDAM Tirta Moedal Semarang yang berguna
agar mengurangi kerusakan dan dapat mengantisipasi pembengkakan baya
yang telah diajukan secara baik tan terperinci.

3.6. Jadwal Penelitian

Gambar rencana penjadwalan penelitian

17
Daftar Pustaka

Stefanus, 2013, “Modul Pedoman Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa D4 Jurusan


Teknik Sipil Polines”, Politeknik Negeri Semarang

Setiajasa, Hery, 2010,”Perawatan Pendingin udara” : ORBITH Vo1.6 No.3


November 2010: 403 -407, Politeknik Negeri Semarang

Iskandar, Sulistiyawan Agus,2014 “preventive maintenance pada mesin filter air


dengan menggunakan metode age replacement sebagai pengoptimalan biaya down time di
cv. segar murni mojokerto” Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Otomotif, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Surabaya.

Charles Essel, Christian Koranteng, Kofi B.A. Asare, 2014” Designing for safety
during installation and maintenance of split air-conditioners: Case study of
commercial buildings in Adum” in Educational Research (ISSN: 2141-5161) Vol.
5(8) pp. 261-279, September, 2014

https://muhammadzakyfaisal.wordpress.com/2011/12/19/pengertian-maintenance-
secara-umum/ diakses tgl 29/03/1014

http://www.pengertianpakar.com/2014/09/pengertian-manajemen-menurut-para-
pakar.html diakses tgl 29/03/1014

http://mobelos.blogspot.com/2013/12/pengertian-manajemen-definisi-
manajemen.html diakses tgl 29/03/1014

http://ichwansidik.blogspot.com/2011/11/pengertian-pk-apa-sih.html diakses tgl


29/03/1014

http://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.com/ diakses tgl 29/03/1014

18
http://sainsforhuman.blogspot.com/2014/01/pengaruh-freon-atau-cfc-mesin-
pendingin.html\ diakses tgl 29/03/1014

19

Anda mungkin juga menyukai