Anda di halaman 1dari 10

KEHIDUPAN SEORANG PEMUJI DAN PENYEMBAH

MAKALAH
Diajukan untuk
memenuhi syarat
perkuliahan Teologi
Pujian dan
Penyembahan

DOSEN PENGAMPU
DONY LUBIANTO

REFAEL TIMOTHY JUSAK


04218004
EUNICE RUTH
04218001

PRODI PENDIDIKAN MUSIK GEREJA


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL THE WAY
JAKARTA
2021

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .......................................................................................

1|Page
Menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran..............................................
II PEMBAHASAN................................................................................................
1. Sikap Seorang Pemuji dan Penyembah .............................................................
2. Kehidupan seorang Pemuji dan Penyembah.......................................................
3. Sikap yang menghalangi kehidupan seorang Pemuji dan Penyembah .............
III HASIL DAN KESIMPULAN.........................................................................
IV REFERENSI ...................................................................................................

I. PENDAHULUAN

2|Page
MENYEMBAH BAPA DALAM ROH DAN KEBENARAN

Yohanes 4:23-24 (TB)


23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-
penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa
menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam
roh dan kebenaran.

Tuhan mencari penyembah bukan penyembahan, Tuhan mencari


pribadinya, bukan kegiatannya. Kitalah pribadi yang dirindukan, Tuhan Yesus
sangat rindu untuk bersekutu dengan kita. Nyanyian pujian dan penyembahan
yang merdu bagi Tuhan adalah yang keluar dari kehidupan seorang yang
mengasihi Tuhan. Maka dari itu kita harus menyembah Bapa dalam Roh dan
kebenaran. 

A. Menyembah dalam Roh


Menyembah dalam Roh adalah menyembah dalam bahasa Roh. Bahasa
Roh didapatkan pada saat kita mengalami kepenuhan Roh Kudus. Dengan
berbahasa Roh, Roh kita sedang berbicara sama Tuhan, walaupun kita
tidak tahu artinya, tetapi kita bisa merasakan terhubung dengan Tuhan. 
1 Korintus 14:2 (TB)  Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak
berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang
pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang
rahasia.

B. Menyembah dalam kebenaran 


Menyembah dalam kebenaran artinya mereka yang hidup benar dalam
Tuhan, melalui kelahiran baru dengan menerima Tuhan Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat, hidupnya dibenarkan dari masa lalu. 
Mereka hidup sesuai firman Tuhan, setia membaca dan merenungkan
Firman Tuhan, untuk mengenal Tuhan lebih lagi, dan mengijinkan Tuhan
untuk mengkoreksi dirinya, agar hidupnya semakin serupa dengan
Kristus. 
Tuhan melihat hati, dari hati yang seperti apa penyembahan itu keluar?
Hati yang mengasihi Tuhan atau hanya sekedar menyanyi?

3|Page
II. PEMBAHASAN

Alkitab menjelaskan bahwa penyembahan itu berbicara tentang


menyambut Allah dengan sepenuh hati. Penyembah yang benar adalah
penyembah yang hatinya bisa selaras dengan Tuhan dalam penyembahan
sehingga urapan Tuhan bisa turun dalam hidup setiap para penyembah.
Agar bisa terfokus kepada Allah kita harus mengeliminasi segala sesuatu
yang sangat berfokus pada diri kita sendiri. Sebagai seorang pemuji dan
penyembah kita perlu sadar bahwa kita menyembah Allah dalam
kebesaran dan kebaikan-Nya yang tak terbatas, mengakui keagungan-Nya
atas kita dalam segala hal, kita juga menyembah-Nya karena perbuatan-
Nya yang besar sebagai sang pencipta dan penebus. 
Pribadi pemuji dan penyembah yang benar akan mengekspresikan
penyembahannya secara natural / alami dengan hati yang tulus, murni dan
penuh ketaatan dan benar benar keluar dari dalam diri dan hati kita sendiri
bukan di buat-buat / bahkan hanya karena sekedar kewajiban dan rutinitas
sehari hari kita tetapi karena kita kita sadar bahwa kita memuji dan
menyembah karena kita mengasihi Dia yang sudah terlebih dahulu
mengasihi kita. 

Ada 3 hal yang selalu menjadi perhatian utama Pdt. Niko


Njotorahardjo dalam pelayanannya sebagai seorang penyembah :
1. Hadirat Tuhan, dalam setiap persekutuan ataupun ibadah kita harus
bisa merasakan hadirat Tuhan dan mengalami perjumpaan pribadi
dengan Tuhan.

2. Bahasa Roh, kita harus selalu mengalami kepenuhan Roh Kudus.


Tanda awal orang kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa Roh. 

3. Pengurapan, kita membutuhkan Tuhan dan kita percaya


pengurapan Tuhan akan memampukan kita melakukan
kehendakNya. Kita percaya dengan pengurapanNya, Tuhan
menandai bahwa kita adalah anak yang dikasihiNya. 

 Sikap seorang penyembah :

1. Hatinya limpah dengan syukur


Sedikit kesaksian dari Pdt. Niko Njotorahardjo, lagu sgala puji syukur
awalnya adalah lagu bertempo lambat, lagu ini diciptakan saat Pdt. Niko
Njotorahardjo dalam keadaan susah. Dengan bercucuran air mata, beliau
melahirkan lagu ini. Dalam kondisi yang demikian, bukan sungut sungut
yang keluar dari mulut Pdt. Niko Njotorahardjo, tetapi ucapan syukur yang
akhirnya menjadi pujian yang memberkati banyak jiwa. 
Tidak mudah untuk memiliki hati yang selalu penuh dengan ucapan
syukur. Tetapi itu yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita. Jika kita

4|Page
bersungut sungut, kita tidak akan bisa menyembah Tuhan. Kita hanya alan
berkeluh kesah, bahkan mengomel kepada Tuhan. 

2. Hasratnya menyenangkan Tuhan


Seorang penyembah jika kerinduannya bukan untuk menyenangkan
Tuhan, lalu menyenangkan siapa? Jangan jangan dia sedang mencari
pujian untuk diri sendiri, membangga banggakan diri sendiri. Perlu di
ingat, menyembah Tuhan berarti kita sedang memuji Dia, mengagungkan
namaNya, dan menyenangkan hatiNya. 
Sebagai seorang penyembah, adakah kita mau mengutamakan Dia lebih
dari yang lain? Tidak mudah memang, tetapi jika kita mau, Tuhan akan
menolong kita menuju kesana. Tentu ada pengorbanan, yaitu keinginan
daging kita semakin hari akan semakin terkikis habis, yang tinggal hanya
keinginan untuk menyenangkan hati Tuhan. 

3. Tidak terpesona dengan berkat


Pujian itu sangat berbahaya, pujian itu berkat yang bisa membuat kita
menjadi sombong, lupa bahwa Tuhan turut bekerja dalam diri kita.
Demikian hjuga berkat berkat yang lain, kita juga harus tetap berhati hati,
jangan sampai menjadi batu sandungan. Jangan sampai berkat itu
mengalihkan kita dari Sang Pemberi berkat. Pujian, keberhasilan dan
berkat yang kita terima jangan sampai membuat kita menyilaukan mata
kita, tidak boleh membuat kita terpesona, hanya Yesus yang membuat kita
terpesona. 

4. Mau di bentuk
Kita belum sempurna, Tuhan perlu membentuk kita untuk melakukan
kehendakNya. Meskipun seringkali pembentukan itu tidak sesuai dengan
keinginan daging kita. Jangan keraskan hati, ijinkan Roh Kudus
melembutkannya agar mudah dibentuk kembali. Seperti tanah liat, jika
keras maka harus diberi air agar lunak dan bisa dibentuk kembali. Ingat,
Tuhan, Sang Penjunan, pasti punya rencana yang lebih indah bagi kita
semua, hanya mungkin kita belum memahaminya. 

5. Antusias mengembangkan kapasitas


Banyak orang yang ingin kualitas skill, tetapi tidak banyak yang punya
semangat untuk membangun kapasitasnya. Tuhan memang mau apa
adanya diri kita, tetapi itu bukan alasan untuk kita memberikan
seadanya.“Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua
dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya,
lalu ia berangkat.” Matius 25:15.
Kesanggupan ini bicara tentang kapasitas. kalau mau diganti kata-kata
yang lebih sederhana, “masing-masing diberikan menurut kapasitasnya.
Tapi bukan masalah kapasitas mu di nomor atau level berapa. Bukan
masalah itu, kita hanya perlu tahu kapasitas kita. Butuh sesuatu harus
dibuka dulu untuk mengembangkan kapasitas kita. harus bekerja atau

5|Page
praktik atau melakukannya bahkan terkadang kita perlu berkorban.Tetapi
saya percaya ketika mereka punya antusias untuk membangun kapasitas,
Tuhan yang melipat gandakannya. jadi kita harus melihat yang pasti ingat
untuk membangun kapasitas kita perlu berjuang. pengembangan kapasitas
Kita penuh antusias. sikap kelima yang harus dipersiapkan untuk kita
pemuji dan penyembah adalah antusias mengembangkan kapasitas. 
Dan yang terpenting adalah, Tuhan tidak mencari orang yang
mampu, tetapi Tuhan cari orang yang mau, yang hatinya cocok dengan Tuhan,
dan tentu Tuhan mempersiapkan dan menyertai orang itu. 
 
 Kehidupan seorang pemuji dan penyembah 

1. Menjadikan Pujian dan Penyembahan itu sebagai gaya hidupnya 


Pujian dan penyembahan adalah kegiatan yang harus kita lakukan setiap harinya
sebagai gaya hidup kita. Melakukan Pujian dan Penyembahan merupakan salah
satu bentuk yang menunjukkan ketaatan kita kepada Allah. Dalam melakukan
Pujian dan Penyembahan ini kita harus mengerti bahwa fokus kita itu hanya
kepada Tuhan , harus terfokus pada karakter dan perbuatan - perbuatan Allah yang
ajaib dan karya karya keselamatan lainnya. Mengapa kita harus menjadikan Pujian
dan Penyembahan sebagai gaya hidup kita ? karena adanya mujizat dan kuasa-
Nya di dalam Pujian dan Penyembahan itu dan karena kita diciptakan untuk
memuji nama-Nya, Allah yang layak menerima segala Pujian. 

2. Mengobarkan Api  Pujian dan Penyembahan dengan urapan baru 


Mengobarkan Api Pujian dan Penyembahan adalah dengan bersekutu secara
pribadi dengan Tuhan. Hidup sebagai pemuji dan penyembah Allah sangat
penting karena hal itu yang akan membawa kita kepada suatu tingkat dimana kita
akan menerima pengurapan yang baru, sehingga kita bisa juga membawa api itu
kepada lingkungan kita berada dan bisa memberkati setiap orang yang
mendengarkan pujian dan penyembahan kita. Api yang ada dalam Pujian dan
Penyembahan ini harus selalu kita jaga agar selalu menyala dalam kehidupan
pribadi kita untuk kita dapat menikmati berkat Allah yang terbesar, yakni Hadirat-
Nya dan haruslah melalui pengurapan yang segar dari Allah Roh Kudus setiap
harinya.

3. Menjadikan Pujian dan penyembahan sebagai senjata peperangan rohani


Dalam Pujian dan Penyebahan Allah menyatakan kuasa-Nya dimana kuasa
tersebut dapat kita miliki sebab kuasa itu diberikan Allah kepada umat-Nya yang
menjadikan Pujian dan Penyembahan itu sebagai gaya hidup.Sebagai seseorang
yang memiliki kehidupan sebagai Pemuji dan Penyembah kita di berikan
keuntungan dari Tuhan itu posisi kita berada dalam kemenangan bersama dengan
Kristus karena Alkitab berkata bahwa kita adalah lebih dari pemenang. Hal ini
yang membuat kita dapat berdiri teguh dan tegar terhadap tipu muslihat iblis. Ada
kuasa dalam pujian dan penyembahan yang bisa kita gunakan sebagai alat untuk
mengalahkan setiap lawan kita.
4. Mempersembahkan Korban Pujian dan Penyembahan yang berkenan 

6|Page
Mempersembahkan korban yang benar dihadapan Tuhan adalah sesuatu yang
harus kita lakukan saat kita berada dihadirat-Nya. Kata “ Persembahan “ dalam
bahasa Ibrani adalah karev dan bahasa arab adalah corban. Kata persembahan ini
juga dapat diartikan dengan “ menghampiri “  oleh karena itu, jika kita
mempersembahkan korban kepada Tuhan itu juga berarti bahwa kita berusaha
menghampiri Takhta-Nya yang kudus dengan penuh keberanian. Disana kita
membawa sesuatu untuk diberikan kepada Allah, sesuatu yang dapat
menyenangkan hati-Nya.
 
5. Membangun Takhta Allah dengan Pujian dan Penyembahan
Seorang Pemuji dan Penyembah haruslah terus membangun Takhta Allah didalam
Pujian dan Penyembahannya, karena ini adalah suatu perintah dari Tuhan kepada
kita yaitu untuk terus menaikkan Pujian dan Penyembahan ini. Mengapa kita perlu
membangun Takhta Allah dala Pujian dan Penyembahan kita ? karena Allah
bertakhta diatas puji pujian umat-Nya dan karena hanya Dialah yang layak
menerima segala pujian tersebut.

Kelima hal ini yang harus mendasari kehidupan seorang Pemuji dan
Penyembah Allah. selain hal - hal itu, ada beberapa sikap juga yang bisa
menghalangi seseorang untuk menjadi memiliki karakter kehidupan seorang
Pemuji dan Penyembah.

 Apa saja sikap sikap yang menghalangi seorang penyembah?

1. Kesombongan 
Kesombongan adalah problem utama yang dapat menghalangi kita untuk
memiliki kehidupan sebagai seorang Pemuji dan Penyembah yang benar.
Kesombongan akan merampas sukacita dan kebebasan yang datang kepada kita
saat kita sedang mengekspresikan Pujian & Penyembahan kita. 
Inti dari Pujian & Penyembahan adalah Kerendahan hati dan Kesederhanaan.
Perlu disadari bahwa  kita Memuji & Menyembah Tuhan itu adalah bentuk kita
merendahkan diri kita dan hanya meninggikan Tuhan. Kesombongan sangat
mudah terpengaruh oleh tekanan sesama didalam penyembahan, terkadang kita
cenderung lebih pedulikan pendapat orang lain dari pada pemikiran Tuhan pada
saat yang mana seharusnya pada saat kita melakukan Pujian & Penyembahan
pikiran dan hati kita harus dipenuhi oleh Tuhan saja bukan pendapat orang lain. 

2. Menjadikan Pujian & Penyembahan hanya sebagai rutinitas sehari hari


Terkadang kita hanya menjadikan Pujian & Penyembahan sebagai suatu rutinitas
pribadi kita sehari hari yang dimana kita lakukan itu tanpa melihat esensi didalam
Pujian & Penyembahan itu sendiri, tanpa mengundang Tuhan hadir didalam
Pujian & Penyembahan kita itu karena yang hanya kita pikirkan adalah yang
penting saya sudah melakukan hal yang benar. tetapi itu semua sebenarnya salah.
Kita memang perlu menjadikan Pujian & Penyembahan sebagai gaya hidup kita
tetapi dengan tujuan  membangun hubungan dengan Allah bukan karena suatu
kewajiban yang harus kita penuhi. 

7|Page
3. Tidak ingin di Proses 
Sebagai  Pemuji dan Penyembah terkadang ada proses proses yang Tuhan
sediakan untuk setiap kita agar kita selalu naik level kearah yang lebih baik, tetapi
ketika kita tidak mau menjalani proses itu maka kita tidak bisa dikatakan memiliki
kehidupan sebagai seorang Pemuji dan Penyembah karena Tuhan akan memakai
anak anak-Nya yang mau di proses dan mau di bentuk menjadi bejana yang indah
sehingga pada saatnya seseorang sudah memiliki karakter yang Tuhan inginkan
yang kita dapatkan didalam proses yang sudah kita lewati itu maka Tuhan akan
menempatkan kita pada tempat yang sudah Ia sediakan agar kita bisa terus
memberkati orang lain melalui Pujian & Penyembahan itu dan melalui kehidupan
yang sudah kita jalani. 

4. Menyembah tidak dengan segenap Hati 


Secara sadar / tidak sadar terkadang kita hanya memuji dan menyembah Tuhan
hanya sekedar menyanyi / hanya sekedar ucapan yang keluar dari mulut kita tanpa
menyadari betapa besar kuasa-Nya yang terkandung. Hal ini sama dengan
kemunafikan, Allah sangat membenci orang orang yang munafi. Tuhan lebih suka
kita tetap tutup mulut daripada menyembah Dia dengan berpura pura, tidak
dengan segenap hati atau yang lebih parah hanya sekedar untuk dilihat orang.

Menjadi seorang yang memiliki kehidupan sebagai Pemuji dan


Penyembah adalah suatu hak istimewa dan juga tantangan. Ini adalah satu hal
yang menyenangkan hati Bapa lebih daripada yang lainnya. Tanggung jawab
utama setiap penyembah adalah melayani Tuhan. Tanggung jawab dalam
menyembah dan memuji bukan hanya untuk WL / Gembala kita saja, tetapi untuk
setiap pribadi kita juga perlu bertanggung jawab dalam hal ini, kita semua
bertanggung jawab untuk mempersembahkan secara pribadi “ Korban Pujian”
kepada Tuhan.
Salah satu cara istimewa mempersiapkan diri untuk penyembahan adalah
membereskan setiap dosa dosa kita yang kita diketahui dalam diri kita sebelum
kita menaikkan Pujian & Penyembahan kita itu dihadapan Tuhan, berusahalah
untuk tetap masuk dalam hadiratnya Tuhan dengan kekudusan dan sikap hati yang
benar jika tidak seperti itu maka kita akan kehilangan saat saat yang berharga
bersama dengan Tuhan dalam Pujian & Penyembahan itu. 
Seorang penyembah yang sejati yang sudah memiliki kehidupan sebagai
Pemuji dan Penyembah akan tetap menyembah Tuhan pada setiap kesempatan
yang ada / dalam segala situasi dan kondisi bukan karena didasari oleh dorongan
orang lain / lingkungan dengan demikian, kita harus siap dengan segenap hati
memuji Tuhan.
 

III. KESIMPULAN

8|Page
Menjadi seorang yang memiliki kehidupan sebagai Pemuji dan
Penyembah adalah suatu hak istimewa dan juga tantangan. Ini adalah satu
hal yang menyenangkan hati Bapa lebih daripada yang lainnya. Tanggung
jawab utama setiap penyembah adalah melayani Tuhan. Tanggung jawab
dalam menyembah dan memuji bukan hanya untuk WL / Gembala kita
saja, tetapi untuk setiap pribadi kita juga perlu bertanggung jawab dalam
hal ini, kita semua bertanggung jawab untuk mempersembahkan secara
pribadi “ Korban Pujian” kepada Tuhan.

Salah satu cara istimewa mempersiapkan diri untuk penyembahan


adalah membereskan setiap dosa dosa kita yang kita diketahui dalam diri
kita sebelum kita menaikkan Pujian & Penyembahan kita itu dihadapan
Tuhan, berusahalah untuk tetap masuk dalam hadiratnya Tuhan dengan
kekudusan dan sikap hati yang benar jika tidak seperti itu maka kita akan
kehilangan saat saat yang berharga bersama dengan Tuhan dalam Pujian &
Penyembahan itu. 

Seorang penyembah yang sejati yang sudah memiliki kehidupan


sebagai Pemuji dan Penyembah akan tetap menyembah Tuhan pada setiap
kesempatan yang ada / dalam segala situasi dan kondisi bukan karena
didasari oleh dorongan orang lain / lingkungan dengan demikian, kita
harus siap dengan segenap hati memuji Tuhan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

9|Page
Sorge, Bob. Mengungkapkan Segi Pujian & Penyembahan. Yogyakarta:
Andi. 2016.
Handojo, Djohan. The Fire Of Praise And Worship. Yogyakarta: Andi.
2007.
Handojo, Djohan dkk. Messenger of the Third Pentecost. Jakarta: WFC
Production. 2019.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai