Tata Tertib Security
Tata Tertib Security
KATA PENGANTAR
Tata Tertib Satpam, yang membuat hak-hak dan kewajiban anggota satpam serta Perusahaan
akan dijadikan pedoman dalam menegakkan aturan dan tindakan pembinaan yang bersifat
mendidik serta dimaksudkan pula untuk mengembangkan hubungan kerja yang baik serta
harmonis antara Perusahaan dengan personil satpam, sehingga dengan demikian akan tercipta
dan terpelihara keserasian dalam bekerja.
Dengan demikian sangat diharapkan agar semua personil satpam memahami dan menjalankan
semua ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam tata tertib ini, sehingga nantinya akan
diperoleh kedisiplinan dan ketertiban dalam pelaksanaan tugas yang merupakan langkah awal
menuju kesuksesan kita semua.
BAB I
Pasal 1
Dalam menjalankan tugas pengamanan seluruh anggota satpam harus menggunakan Atribut
kerja (Seragam) rapid an sopan serta sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 2
Waktu kerja / tugas / jaga diatur dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh bagian Operasional
/ Pimpinan lokasi masing-masing.
Pasal 3
Semua anggota Satpam harus menjalankan tugas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
oleh petugas yang berwenang.
Pasal 4
Tugas lembur harus diinformasikan ke kantor pusat yang ditujukan pada bagian Operasional
sesuai ketentuan dan Prosedur yang telah ditetapkan.
Pasal 5
Dalam keadaan / Situasi darurat (Emergency) yang berkaitan dengan keamanan semua anggota
Satpam harus siap melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku.
BAB II
Pasal 6
Dalam bersikap, bertindak serta berbicara harus selalu tegas, jelas, dan berwibawa serta penuh
dengan rasa tanggung jawab.
Pasal 7
Waktu bertugas harus selalu dapat bekerja sama, baik dengan Perusahaan Pengguna, atasan,
sesama petugas, aparat keamanan Negara maupun perusahaan, tanpa melanggar ketentuan
yang sudah ditentukan.
Pasal 8
Dalam menjalankan tugas, semua anggota Satpam harus dapat menjaga ketenangan dan dapat
memberikan rasa aman pada pengguna jasa.
Pasal 9
Mengatur potongan rambut bagian depan, atas, samping dan belakang tidak lebih dari 2 (dua)
Centimeter serta tidak diperbolehkan memelihara janggut / Jambang.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA
Pasal 10
Semua anggota Satpam harus siap melaksanakan tugas dalam memulai dan mengakhiri
pekerjaannya berdasarkan waktu / jam kerja, jadwal serta prosedur yang telah ditetapkan.
Pasal 11
Dalam menjalankan tugasnya semua anggota Satpam harus mematuhi peraturan tata tertib
perusahaan Bahana Elang Nusantara dan pengguna jasa.
Pasal 12
Setiap anggota Satpam harus menguasai dan melaksanakan SOP pada setiap lokasi tugasnya
masing-masing.
Pasal 13
Bagi anggota yang ditempatkan pada suatu lokasi serta tempat tersebut belum mempunyai SOP
wajib melaksanakan tugasnya berdasarkan petunjuk peraturan tata tertib Bahana Elang
Nusantara dan Peraturan Perusahaan Pengguna Jasa.
BAB IV
Pasal 14
Setiap petugas satpam diwajibkan turut serta menjaga kebersihan dan ketertiban dilingkungan
tempat kerjanya masing-masing, antara lain dengan cara :
Setiap petugas Satpam diwajibkan turut serta menjaga ketenangan, keamanan tempat kerja
beserta lingkungan.
Pasal 16
BAB V
TINDAKAN DISIPLIN
Pasal 17
Tindakan disiplin atau sanksi yang dijatuhkan kepada anggota Satpam dimaksudkan sebagai
tindakan pembinaan yang bersifat mendidik agar tidak melakukan pelanggaran lagi dan dalam
rangka menjaga nama baik perusahaan.
Pasal 18
1. Tindakan disiplin atau Sanksi dijatuhkan berdasarkan pada : Jenis pelanggarannya, Frekuensi
pelanggarannya, Berat – Ringan pelanggarannya
2. Tindakan disiplin dapat diberikan kepada karyawan berupa : Peringatan lisan / teguran oleh
Komandan Regu atau Koordinator.
3. Surat peringatan tertulis Oleh Management menurut prinsipnya : Saksi administrasi dan
jabatan berupa pelepasan / penurunan jabatan, penundaan kenaikan upah ataupun
pembebasan tugas sementara.
BAB VI
PELANGGARAN
Pasal 19
Pelanggaran tingkat satu (ringan) tindakan disiplin dijatuhkan oleh coordinator keamanan
kepada anggota Satpam atau atasan langsung dengan memberikan teguran atau peringatan
secara lisan dan surat pernyataan, serta di catat dalam buku bimbingan. Adapun kategori
pelanggaran tingkat satu (ringan) adalah sebagai berikut :
1. Datang terlambat 2 (dua) kali dalam satu bulan dari jadwal yang telah ditentukan.
2. Pergi makan sebelum waktunya atau kembali melewati jam yang telah ditentukan.
3. Bergerombolan atau bercanda dalam menjalankan tugas.
4. Pada saat bertugas membaca koran, majalah, menonton televisi, maupun sejenis yang
sekiranya dapat menggangu konsentrasi bekerja.
5. Tidak memakai kartu tanda pengenal (ID Card).
6. Ijin tidak masuk pada saat sebelum dan sesudah waktu off tanpa ada kepentingan yang
sangat mendesak (misalnya Orang tua meninggal atau istri melahirkan).
7. Dll
Pelanggaran tingkat dua (Sedikit Berat), tindakan disiplin dijatuhkan oleh koordinator/Chief
diketahui oleh TIM dan ditembuskan ke Personalia, berwujud SP-1 dengan kategori sebagai
berikut :
1. Mengulangi perbuatan – perbuatan yang termasuk dalam kategori pelanggaran tingkat satu
tersebut.
2. Datang terlambat 3 (tiga) kali atau lebih dalam satu bulan tanpa alasan atau dokumen
pendukung yang dapat diterima.
3. Tidak hadir karena alpa 2 (dua) hari dalam waktu satu bulan.
4. Tidak hadir karena alpa 1 (satu) hari setelah dan sebelum jadwal off nya.
5. Tidak melaksanakan pencatatan kehadirannya sendiri walaupun masuk bekerja.
6. Dengan sengaja mengisi absensi kartu kehadiran karyawan lain atau menyuruh karyawan
lain untuk mengisi kartu kehadirannya.
7. Tidak melakukan tugas dan kewajibannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
8. Mempergunakan barang milik perusahaan atau perusahaan pengguna jasa tanpa ijin dari
pejabat yang berwenang.
9. Dengan sengaja tidak memakai pakaian atau perlengkapan kerja.
10. Dengan sengaja tidak mematuhi pengarahan atau perintah atasan
11. Meninggalkan tempat kerja tanpa ijin dari pimpinannya.
12. Memasuki tempat terlarang tanpa ijin dari yang berwenang.
Pelanggaran tingkat tiga (berat) tindakan disiplin dijatuhkan oleh Koordinator / Chief diketahui
oleh TIM dan ditembuskan ke Personalia berwujud SP – 2 dengan kategori sebagai berikut :
1. Dalam tenggang waktu SP – 1 masih berlaku, mengulangi pelanggaran tingkat 1 (satu) dan 2
(dua)Didalam pelaksanaan tugas tidur.
2. Tidak hadir karena alpa 3 (tiga) hari dalam kurun waktu satu bulan.
3. Tidak hadir karena alpa 2 (dua) hari sebelum dan sesudah off nya.
4. Sengaja atau lalai melaksanakan prosedur yang berlaku.
5. Menolak untuk melaksanakan perintah yang patut dari atasannya.
6. Melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya.
7. Mempergunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi atau orang lain tanpa ijin dari
yang berwenang di perusahaan.
8. Tidak mengindahkan peraturan atau teguran baik secara lisan maupun tertulis mengenai
penggunaan alat keselamatan kerja, pemeliharaan fasilitas perlengkapan keselamatan kerja,
serta perlengkapan keselamatan kerja, serta perlengkapan lainnya yang disediakan bagi
dirinya
9. Meremehkan sesuatu masalah yang mengakibatkan lalai dalam melaksanakan tugas
pengamanan, sehingga menimbulkan kerugian baik material maupun moral, baik Pengguna
Jasa ataupun Perusahaan.
10. Setiap petugas Satpam bila tidak memperoleh ijin, tidak diperbolehkan untuk mengambil,
membawa, menguasai, memindahkan maupun meminjamkan barang-barang ataupun
peralatan milik perusahaan pengguna jasa.
11. Setiap kerusakan terhadap barang atau peralatan kerja milik perusahaan atau perusahaan
pengguna jasa karena akibat dari kesengajaan atau kelalaian karyawan maka diwajibkan
untuk mengganti dengan barang yang sama atau dengan nilai uang yang sama dengan
harga barang atau peralatan yang rusak tersebut. Apabila tidak ada yang mengaku bersalah
maka tanggung jawab secara berenteng dibebankan kepada seluruh karyawan yang pada
saat itu bersama-sama bertugas ditempat atau lokasi tersebut.
Pelanggaran tingkat Empat (Lebih Berat), tindakan disiplin dijatuhkan oeh Chief Security / TIM
dan Personalia, berwujud SP – 3 dengan kategori sebagai berikut:
1. Dalam tenggang waktu SP II belum berakhir, melakukan pelanggaran ulang terhadap hal
tersebut dalam butir “ C “.
2. Tidak hadir karena alpa selama 4 (empat) hari dalam kurun waktu satu bulan.
3. Tidak hadir karena alpa 3 (tiga) hari sebelum dan sesudah off nya.
4. Karena kelalaian kerja dan atau sengaja merusakkan harta benda milik perusahaan.
5. Dengan sengaja atau karena lalai mengakibatkan dirinya kecelakaan sehingga tidak dapat
melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
6. Melakukan provokasi pada lingkungan kerja dan sesama anggota Security.
7. Diluar kepentingan Perusahaan atau wewenangnya membuka keterangan gaji karyawan,
mengaku mengetahui atau berusaha mengetahui gaji karyawan lain atau memberitahukan
gaji dirinya atau gaji karyawan lain kepada pihak yang tidak berhak mengetahuinya.
Pelanggaran Tingkat Lima (Sangat Berat), tindakan disiplin dijtuhkan oleh Personalia yang
diketahui oleh Manager Operasional berwujud pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan
kategori sebagai berikut :
BAB VII
Pasal 20
Peraturan Tata Tertib ini merupakan pembaharuan / perbaikan / tambahan dari ketentuan-
ketentuan peraturan terdahulu, sehingga jika ada yang berbeda dari peraturan sebelumnya
maka menjadi tidak berlaku lagi.
Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib Satpam ini akan diatur kemudian dalam keputusan
Direksi.
BAB VIII
PENUTUP
Perusahaan akan menjelaskan kepada anggota Satpam apa yang menjadi isi Peraturan Tata
Tertib Satpam
Buku Tata Tertib Satpam ini akan dibagikan kepada seluruh anggota Satpam untuk dapat
diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.