3. Menguntungkan :
- sampah bisa dijual dengan harga lebih tinggi daripada penjual sampah lainnya
- uang hasil penjualan sampah, bisa ditabung sesuai kebutuhan (lihat 3 Program Unggulan Bank Sampah
Lestari)
- uang hasil penjualan sampah bisa ditukar dengan alat kebutuhan sehari-hari seperti sembako, alat
tulis, pulsa, voucher, ataupun token listrik.
- bagi nasabah yang aktif menukarkan sampah dengan kebutuhan sehari-hari maka berkesempatan
untuk mendapatkan potongan harga (diskon), ataupun undian berhadiah lainnya yang diselenggarakan
oleh Bank Sampah Lestari atas kesetiaannya (sesuai syarat dan ketentuan berlaku)
1. Tabungan Anak sekolah (TAS), yaitu tabungan yang dipersiapkan untuk keperluan anak sekolah. Tabungan ini
diperuntukkan tidak hanya bagi para orangtua saja, akan tetapi anak sekolah/siswa pun bisa mendaftarkan dirinya
sebagai nasabah tabungan anak sekolah ini.
2. Tabungan Hari Raya (THR), yaitu tabungan yang dipersiapkan untuk memenuhi segala keperluan hari raya Idul
Fitri. Tabungan ini dapat dicairkan dalam bentuk uang ataupun barang. Bagi nasabah yang ingin mencairkan uang
tabungan dalam kurun waktu 12 bulan atau lebih, maka nasabah berhak mendapatkan bonus sebesar 10% dari
jumlah tabungannya. Ini adalah salah satu bentuk apresiasi dari pihak bank kepada nasabah yang berkomitmen
menyimpan uang tabungannya dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan bagi nasabah yang ingin mencairkan
uang tabungannya dalam bentuk barang, maka kita akan membuat beberapa konsep paket lebaran.
Contoh;
* Paket 1 (Rp.1000/hari)
Beras 25 kg
Gula 2 kg
Minyak 5 liter
Telur 2 kg
Ayam 2 ekor
*Paket 2 (Rp.2000/hari)
Beras 25 kg
Gula 2 kg
Minyak 5 liter
Daging sapi 1 kg
Untuk sistem pembayaran tabungan hari raya ini, akan diakumulasikan dari jumlah penyetoran yang
dilakukan oleh nasabah kepada pihak Bank. Misalnya nasabah memilih tabungan hari raya paket pertama,
maka nasabah perlu menyetorkan sampah senilai uang Rp.7000/minggu, hal ini berlaku bagi nasabah yang
ingin menyetorkan sampah satu Minggu sekali, akan tetapi jika nasabah menyetorkan sampah selama satu
bulan sekali maka yang diperlukan adalah sampah senilai Rp.30.000/bulan. Namun apabila terdapat nasabah
yang biasa menyetorkan sampah satu minggu dan hanya mendapatkan uang dengan nominal dibawah
Rp.7000, maka kekurangannya bisa dilakukan pada Minggu berikutnya dan begitu seterusnya. Yang
terpenting adalah setiap melakukan transaksi setor barang akan dicatat secara detail dan benar oleh petugas
Bank agar tidak terjadi kekeliruan dikemudian hari.
3. Simpan Pinjam Usaha (SPU), yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah aktif yang ingin membuka suatu
kegiatan usaha ataupun sudah memiliki usaha (pelaku UKM). Pinjaman ini tidak memiliki bunga (nol%) namun
nasabah yang terlibat dalam pinjaman SPU ini, wajib membayar pinjaman berupa penyetoran sampah kepada
pihak Bank Sampah Lestari sebagai pembayarannya. Setiap nasabah yang ingin melakukan pinjaman juga
diharuskan menentukan jenis usaha yang benar-benar memberikan manfaat bagi kemajuan ekonomi
rumahtangganya, dan pihak Bank Sampah Lestari mempunyai wewenang untuk mengawasi segala bentuk kegiatan
usaha nasabahnya dan memberikan pelatihan ataupun pendampingan agar usaha yang dijalankan sesuai dengan
yang diharapkan. Adapun pelatihan dan pendampingan ini bersifat gratis, karena ini merupakan salah satu bentuk
kepedulian dari pihak Bank kepada nasabah untuk benar-benar memanfaatkan dana pinjaman tersebut secara
benar.
4. Bersedia taat, setia dan bertanggung jawab atas segala peraturan yang ada didalam Bank Sampah Lestari
Sistem Pengorganisasian
✓ Kelompok Induk (Pendiri), adalah sekelompok orang yang dibentuk menjadi sebuah kepengurusan, dan itu
terjadi diawal pendirian Bank Sampah.
✓ Anak Cabang adalah sekelompok orang-orang yang terdiri dari beberapa kepengurusan tingkat satuan wilayah
misalnya Rukun Tetangga/Warga (RT/RW) atau bisa juga meluas menjadi antar Dusun atau Desa
2. Anak Cabang memiliki bagi hasil yang sama dengan kelompok induk, yang berbeda hanya, anak cabang tidak
memiliki uang kas, uang kas hanya dimiliki oleh kelompok induk saja.
Karena, anak cabang memiliki keistimewaan yaitu bisa berdiri tanpa adanya modal usaha, oleh sebab itu anak
cabang tidak memiliki uang kas, jikalau ada potongan untuk uang kas itu sepenuhnya adalah milik kelompok induk
(pendiri).
Manfaat yang sama juga didapatkan baik kepada anggota anak cabang ataupun anggota kelompok induk, yaitu
mendapatkan hak yang sama seperti nasabah lainnya yang tidak termasuk kedalam kepengurusan Bank Sampah,
misalnya hak mendapatkan diskon, dan juga pinjaman.
Kedepannya, kita juga akan berusaha bisa menerima sampah organik yang nantinya bisa dirubah menjadi pupuk
kompos yang sangat bermanfaat bagi tumbuhan.
Adapun model ataupun percontohannya, dilakukan oleh para kelompok tani yang menjadi nasabah ataupun mitra
daripada Bank Sampah Lestari, agar apapun yang menjadi harapan dan impian untuk menciptakan kestabilan harga
dan pasokan pangan diwilayah tempat tinggal bisa segera terealisasi. Adapun jenis pertanian yang akan digunakan
yaitu pertanian alami (umum dilakukan petani), hidroponik dan juga aquaponik (sistem kolaborasi antara pertanian
dan perikanan).
Jadi selain manfaat ekonomi yang bisa kita rasakan bersama, kita juga bisa memberikan manfaat edukasi yang
diiringi dengan pendampingan terarah dan berkesinambungan terhadap kelompok-kelompok masyarakat kecil,
demi mewujudkan kelestarian lingkungan sekitar dan kemandirian yang bertanggung jawab.
Pemanfaatan lahan sempit dan menggalakkan hidup sehat dengan mengkonsumsi ikan air tawar dan sayuran
tanpa pestisida.
Menjual sembako, alat tulis, pulsa, voucher, token listrik, dan juga menampung segala bentuk produk UKM yang
tergolong sebagai nasabah/mitra Bank Sampah baik berupa makanan olahan, kerajinan tangan, maupun hasil
bumi (kopi, lada, kemiri, gula aren, madu dll).
Diperuntukan kepada nasabah usia sekolah (5-18 tahun) guna menambah skill ataupun ilmu pengetahuan
(bahasa dan matematika). Pelatihan ini akan diberikan secara gratis bagi para nasabah dan berbayar bagi selain
nasabah Bank Sampah Lestari.
Diperuntukan bagi nasabah yang berada diusia produktif (15-45 tahun) dan sedang tidak berada dalam masa
sekolah/putus sekolah. Pelatihan ini juga akan diberikan secara gratis bagi para nasabah dan berbayar bagi
selain nasabah Bank Sampah Lestari.