Anda di halaman 1dari 27

Standar Kompetensi Kerja di

Bidang Pertambangan Minerba &


Perizinan Tambang
Nama Mahasiswa: Ghinaa Gooniyyah Z.V.
Nrp: 03311840000089
Standar Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
Menurut Permen ESDM No. 42 Tahun 2016, Standar Kompetensi Kerja di Bidang
Pertambangan Mineral dan batubara adalah standar kompetensi yang diterapkan di
bidang pertambangan mineral dan batubara yang terdiri dari:

01 SKKNI 02 SKKK
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia: Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) adalah standar kompetensi
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri dan/atau untuk
serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja sama
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan. SKKNI dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang
dikembangkan melalui konsultasi dengan industri memerlukan.
terkait, untuk memastikan kesesuaian kebutuhan di
tempat kerja. SKKNI digunakan terutama untuk
merancang dan mengimplementasikan pelatihan
kerja, melakukan asesmen (penilaian) keluaran
03 SKKI
pelatihan, serta asesmen tingkat keterampilan Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI) adalah standar
dan keahlian terkini yang dimiliki oleh seseorang. kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu
SKKNI ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan. organisasi multi nasional dan digunakan secara internasional.
SKKNI Pertambangan
Merujuk pada daftar SKKNI yang sudah ditetapkan oleh
Menteri Ketenagakerjaan, terdapat 22 SKKNI terkait
pertambangan.
Namun, pada pembahasan ini hanya akan difokuskan pada
pembahasan beberapa contoh SKKNI pertambangan yang
pokok dan berkaitan dengan keilmuan Teknik Geodesi /
Geomatika.

Sumber: https://skkni.kemnaker.go.id/dokumen?page=1&limit=20&area=tambang
01 SKKNI No. 83 Tahun 2021: Geoteknik Tambang

Terdapat 15 unit
kompetensi Geoteknik
Tambang. Setiap unit
kompetensi dijabarkan lagi
mengenai deskripsi unit,
elemen kompetensi dan
kriteria unjuk kerja.
Terdapat 8 unit kompetensi
02 SKKNI No. 715 Tahun 2012: Operator Survei Tambang Bawah Tanah Operator Survei Tambang
Bawah Tanah yang terdiri dari
kompetensi umum,
kompetensi inti, dan
kompetensi pilihan.
SKKNI No. 359 Tahun 2020: Merencanakan Reklamasi Pada Kegiatan
03 Pertambangan Mineral dan Batubara

Terdapat 4 unit
kompetensi
Merencanakan
Reklamasi Pada
Kegiatan
Pertambangan Mineral
dan Batubara. Setiap
unit kompetensi
dijabarkan lagi
mengenai deskripsi
unit, elemen
kompetensi dan
kriteria unjuk kerja.
SKKNI No. 64 Tahun 2021: Merencanakan Operasional Tambang
04 Terbuka Jangka Pendek

Terdapat 9 unit
kompetensi
Merencanakan
Operasional Tambang
Terbuka Jangka
Pendek. Setiap unit
kompetensi dijabarkan
lagi mengenai
deskripsi unit, elemen
kompetensi dan
kriteria unjuk kerja.
05 SKKNI No. 64 Tahun 2021: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan

Terdapat 13 unit kompetensi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Pertambangan. Setiap unit
kompetensi dijabarkan lagi
mengenai deskripsi unit, elemen
kompetensi dan kriteria unjuk
kerja.
SKKK Pertambangan
Pada pembahasan ini akan difokuskan pada SKKK Pengawas Operasional di
bidang pertambangan minerba.
Merujuk pada Permen ESDM No. 43 Tahun 2016 Tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas Operasional di
Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara:
Pengawas operasional di bidang pertambangan mineral dan batubara
terdiri atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu:
1. Pengawas Operasional Pertama yang selanjutnya disingkat POP;
2. Pengawas Operasional Madya yang selanjutnya disingkat POM; dan
3. Pengawas Operasional Utama yang selanjutnya disingkat POU.
01 SKKK Pengawas Operasional Pertama (POP)
Daftar Unit Kompetensi POP Persyaratan dasar skema sertifikasi:

Syarat Khusus Syarat Jabatan

1. Pendidikan SLTA atau sederajat 1. Sekurang-kurangnya


berpengalaman minimal 10 tahun di adalah pemimpin tim
pertambangan mineral dan/atau atau memiliki anak
batubara; atau buah.

2. Pendidikan SLTA atau sederajat


berpengalaman minimal 10 tahun di
luar pertambangan mineral dan/atau
batubara untuk area kerja tertentu;
atau

3. Pendidikan Sarjana Muda/D3


berpengalaman di pertambangan
mineral dan/atau batubara minimal 3
(tiga) tahun; atau

4. Pendidikan S1/S2/S3 berpengalaman di


Terdapat 8 unit kompetensi Pengawas Operasional Pertama. pertambangan mineral dan/atau
Setiap unit kompetensi dijabarkan lagi mengenai deskripsi batubara minimal 1 (satu) tahun.
unit, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
01 SKKK Pengawas Operasional Madya (POM)
Daftar Unit Kompetensi POM

Persyaratan dasar skema sertifikasi:

Syarat Khusus Syarat Jabatan

1. Telah memiliki sertifikat 1. Sekurang-kurangnya


kompetensi Pengawas adalah pemimpin tim
Operasional Pertama; dan

2. Pengalaman minimal 1 (satu)


tahun sebagai Pengawas
Operasional Pertama.

Terdapat 8 unit kompetensi Pengawas Operasional Madya.


Setiap unit kompetensi dijabarkan lagi mengenai deskripsi
unit, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
01 SKKK Pengawas Operasional Utama (POU)
Daftar Unit Kompetensi POU

Persyaratan dasar skema sertifikasi:

Syarat Khusus Syarat dalam


batasan variabel
1. Telah memiliki sertifikat
kompetensi Pengawas
Operasional Madya; dan 1. Memahami ruang
lingkup Skema
2. Pengalaman minimal 1 (satu) Sertifikasi yang
tahun sebagai Pengawas ditawarkan; dan
Operasional Madya.
2. Mengetahui rencana
kegiatan bagian
divisi/bidangnya.
Terdapat 7 unit kompetensi Pengawas Operasional Utama.
Setiap unit kompetensi dijabarkan lagi mengenai deskripsi
unit, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
PERIZINAN
Pertambangan
Perizinan Pertambangan
Menurut Pasal 35 UU NO. 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara:
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan berdasarkan Perizinan Berusaha dari
Pemerintah Pusat.
(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui pemberian:
a. nomor induk berusaha;
b. sertifikat standar; dan/atau
c. izin.
Perizinan Pertambangan
(3) lzin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c terdiri
atas:

a. IUP (Izin Usaha Pertambangan);

b. IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus);

c. IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian; (4) Pemerintah Pusat dapat


mendelegasikan kewenangan
d. IPR (Izin Pertambangan Rakyat); pemberian Perizinan Berusaha
sebagaimana dimaksud pada ayat
e. SIPB (Surat lzin Penambangan Batuan);
(2) kepada Pemerintah Daerah
f. izin penugasan; provinsi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
g. Izin Pengangkutan dan Penjualan;

h. IUJP (lzin Usaha Jasa Pertambangan); dan

i. IUP untuk Penjualan


01 Izin Usaha Pertambangan (IUP)
adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan.

Pasal 36 UU No. 3 Tahun 2020: Pasal 39 UU No. 3 Tahun 2020:


Pasal 42 UU No. 3
IUP terdiri atas dua tahap kegiatan: Tahun 2020:
IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
ayat (1) paling sedikit memuat:
a. Eksplorasi yang meliputi kegiatan a. profil perusahaan; Jangka waktu kegiatan
Penyelidikan Umum, Eksplorasi, dan b. lokasi dan luas wilayah; Eksplorasi:
Studi Kelayakan; dan c. jenis komoditas yang diusahakan; a. 8 tahun untuk
d. kewajiban menempatkan jaminan pertambangan mineral
b. Operasi Produksi yang meliputi kesungguhan Eksplorasi; logam
kegiatan Konstruksi, Penambangan,
e. modal kerja; b. 3 tahun untuk
f. jangka waktu berlakunya IUP; pertambangan mineral
Pengolahan dan/atau Pemurnian atau g. hak dan kewajiban pemegang IUP; bukan logam
Pengembangan dan/atau Pemanfaatan, h. perpanjangan IUP; c. 7 tahun untuk
serta Pengangkutan dan Penjualan. i. kewajiban penyelesaian hak atas tanah; pertambangan mineral
j. kewajiban membayar pendapatan negara bukan logam jenis
dan pendapatan daerah, termasuk tertentu
kewajiban iuran tetap dan iuran produksi; d. 3 tahun untuk
Pasal 38 UU No. 3 Tahun 2020: k. kewajiban melaksanakan Reklamasi dan pertambangan batuan
Pascatambang; e. 7 tahun untuk
IUP diberikan kepada: l. kewajiban men5rusun dokumen lingkungan; pertambangan batubara
a. Badan Usaha; dan
b. koperasi; atau m. kewajiban melaksanakan pengembangan
dan pemberdayaan masyarakat di sekitar
c. perusahaan perseorangan. WIUP.
02 Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.

Pasal 74 UU No. 4 Tahun 2009:

IUPK diberikan oleh Menteri dengan


memperhatikan kepentingan daerah.

Pasal 75 UU No. 3 Tahun 2020:

(2) IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada BUMN, badan usaha milik daerah, atau
Badan Usaha swasta.
(3) BUMN dan badan usaha milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mendapat prioritas dalam
mendapatkan IUPK.
(4) Badan Usaha swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk mendapatkan IUPK dilaksanakan dengan
cara lelang WIUPK.
(5) Lelang WIUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh Menteri dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan:
a. luas WIUPK yang akan dilelang;
b. Kemampuan administratif / manajemen;
c. kemampuan teknis dan pengelolaan lingkungan; dan
d. kemampuan linansial.
03 IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian)

adalah izin usaha yang diberikan sebagai perpanjangan setelah selesainya pelaksanaan Kontrak Karya
atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

• Kontrak Karya yang selanjutnya disebut KK adalah perjanjian antara pemerintah dengan perusahaan
berbadan hukum Indonesia untuk melakukan kegiatan Usaha Pertambangan Mineral.
• Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara yang selanjutnya disebut PKP2B adalah
perjanjian antara pemerintah dengan perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk melakukan kegiatan Usaha
Pertambangan Batubara.

Pasal 169B UU No. 3 Tahun 2020:

(2) Untuk memperoleh IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), pemegang KK dan PKP2B harus mengajukan permohonan kepada Menteri paling cepat dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun dan paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum KK dan
PKP2B berakhir.
(3) Menteri dalam memberikan IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan mempertimbangkan keberlanjutan operasi, optimalisasi potensi cadangan
Mineral atau Batubara dalam rangka konservasi Mineral atau Batubara dari WIUPK untuk tahap
kegiatan Operasi Produksi, serta kepentingan nasional.
04 Izin Pertambangan Rakyat (IPR)
adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas
wilayah dan investasi terbatas.

Pasal 68 UU No. 3 Tahun 2020:


Pasal 66 UU No. 3 Tahun 2020:
(1) Luas wilayah untuk 1 (satu) IPR yang dapat diberikan kepada:
Kegiatan Pertambangan rakyat sebagaimana a. orang perseorangan paling luas 5 (lima) hektare; atau
dimaksud dalam Pasal 20 dikelompokkan sebagai b. koperasi paling luas 10 (sepuluh) hektare.
berikut: (2) IPR diberikan untuk jangka waktu paling lama 10 (sepuluh)
a. Pertambangan Mineral logam; tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5
b. Pertambangan Mineral bukan logam; atau (lima) tahun.
c. Pertambangan batuan.

Pasal 70 UU No. 3 Tahun 2020:


Pasal 67 UU No. 3 Tahun 2020:
Pemegang IPR wajib:
(1) IPR diberikan oleh Menteri kepada: a. melakukan kegiatan Penambangan paling lambat 3 (tiga) bulan
a. orang perseorangan yang merupakan setelah IPR diterbitkan;
penduduk setempat; atau b. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan
b. koperasi yang anggotanya merupakan Pertambangan, pengelolaan lingkungan, dan memenuhi standar
penduduk setempat. yang berlaku;
(2) Untuk memperoleh IPR sebagaimana dimaksud c. mengelola lingkungan hidup bersama Menteri;
pada ayat (1), pemohon harus menyampaikan d. membayar iuran Pertambangan rakyat; dan
permohonan kepada Menteri. e. menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Usaha
Pertambangan rakyat secara berkala kepada Menteri.
05 Surat Izin Penambangan Batuan (SIPB)
adalah izin yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan Usaha Pertambangan batuan jenis tertentu
atau untuk keperluan tertentu.

Pasal 86B UU No. 3 Tahun 2020:


Pasal 86A UU No. 3 Tahun 2020:
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86A harus
(1) SIPB diberikan untuk pengusahaan
memuat paling sedikit:
pertambangan batuan jenis tertentu atau untuk
a. nama pemegang SIPB;
keperluan tertentu.
b. nomor pokok wajib pajak;
(2) SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat c. lokasi dan luas wilayah;
diterbitkan kepada:
d. modal kerja;
a. badan usaha milik daerah/badan usaha milik e. jenis komoditas tambang;
desa;
f. jangka waktu berlakunya SIPB; dan
b. Badan Usaha swasta dalam rangka g. hak dan kewajiban pemegang SIPB.
penanaman modal dalam negeri;
c. koperasi; atau
d. perusahaan perseorangan.
Pasal 86C UU No. 3 Tahun 2020:

Pemegang SIPB dapat diberikan wilayah


paling luas 50 (lima puluh) hektare.
05 Izin Pengangkutan dan Penjualan
Adalah izin usaha yang diberikan kepada perusahaan untuk membeli, mengangkut, dan menjual
komoditas tambang Mineral atau Batubara.

06 Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP)


adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha jasa pertambangan inti yang berkaitan
dengan tahapan dan/atau bagian kegiatan Usaha Pertambangan.

07 IUP Untuk Penjualan


Pasal 105 UU NO.3 Tahun 2020:

(1) Badan usaha yang tidak bergerak pada Usaha Pertambangan yang akan menjual Mineral dan/atau Batubara yang
tergali wajib memiliki IUP untuk Penjualan.
(2) IUP untuk Penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Menteri untuk 1 (satu) kali Penjualan.
(3) Penjualan Mineral dan/atau Batubara yang tergali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai iuran produksi
atau pajak daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan laporan hasil Penjualan Mineral
dan/atau Batubara yang tergali kepada Menteri.
Tata Cara Mengajukan Izin Usaha Pertambangan

Mengajukan Izin Wilayah


Usaha Pertambangan (WIUP)

Mengajukan Izin Usaha


Pertambangan Eksplorasi (IUP
Eksplorasi)

Mengajukan Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi
(IUP OP Produksi)
Persyaratan Mengajukan Wilayah Izin Usaha Pertambangan

Persyaratan administratif:
- Pakta integritas
- Surat permohonan
- KTP
- Profil Badan Usaha / Koperasi
- Akta pendirian Badan Usaha / koperasi yg disahkan oleh pejabat yang berwenang
- NPWP
- Susunan direksi
- Surat Keterangan Domisili
- Surat Kuasa bermaterai (apabila dikuasakan)
Persyaratan Teknis:
- Data koordinat geografis
- Peta situasi lokasi pertambangan
- Surat keterangan informasi Tata Ruangdari BKPRD Kab/Kota
Persyaratan Mengajukan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi)
Persyaratan administratif:
- Pakta integritas
- Surat permohonan
- KTP Persyaratan Finansial:
- Profil Badan Usaha / Koperasi - Bukti pembayaran biaya pencadangan
- Akta pendirian Badan Usaha / koperasi yg wilayah
disahkan oleh pejabat yang berwenang - Bukti pembayaran cetak peta WIUP
- NPWP
- Susunan direksi Persyaratan Lingkungan:
- Surat Keterangan Domisili - Persyaratan kesanggupan untuk mematuhi
- Surat Kuasa bermaterai (apabila dikuasakan) ketentuan peraturan perundang-undangan
Persyaratan Teknis: bidang perlindungan dan pengelolaan
- Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan lingkungan hidup
lengkap dengan batas (Koordinat Geografis)
- Daftar Riwayat hidup dan surat pernyataan
tenaga ahli pertambangan / geologi
berpengalaman min 3 tahun
Persyaratan Mengajukan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP
Produksi)
Persyaratan administratif:
- Pakta integritas
- Surat permohonan Persyaratan Finansial:
- KTP - Laporan keuangan tahun terakhir yang telah
- Profil Badan Usaha / Koperasi diaudit oleh akuntan publik (hanya untuk
- Akta pendirian Badan Usaha / koperasi yg disahkan oleh
Badan Usaha)
pejabat yang berwenang
- NPWP
- Susunan direksi Persyaratan Lingkungan:
- Surat Keterangan Domisili - Persyaratan kesanggupan untuk mematuhi
- Surat Kuasa bermaterai (apabila dikuasakan)
Persyaratan Teknis:
ketentuan peraturan perundang-undangan
- Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan lengkap dengan bidang perlindungan dan pengelolaan
batas (Koordinat Geografis) lingkungan hidup
- Laporan Eksplorasi - Persetujuan dokumen lingkungan hidup dan
- Laporan Studi Kelayakan
- Rencana Reklamasi izin lingkungan dari Bupati/Walikota sesuai
- Rencana Pascatambang dengan ketentuan peratura perundang-
- Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Operasi Produksi undangan
- Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana Penunjuang
Kegiatan Operasi Produksi
- Tersedianya tenaga ahli pertambangan / geologi
berpengalaman min 3 tahun
Referensi
Peraturan Menteri ESDM No. 42 Tahun 2016 Tentang Standardisasi Kompetensi Kerja di Bidang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Peraturan Menteri ESDM No. 43 Tahun 2016 Tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar
Kompetensi Kerja Khusus Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
UU No. 4 Tahun 2019 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
UU No. 3 Tahun 2020 Ttentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara.
SKKNI Pertambangan diakses melalui https://skkni.kemnaker.go.id/ pada 5-11-2021
Kewenangan Perizinan MINERBA. Diakses melalui YouTube Dunia Tambang Kita
https://www.youtube.com/watch?v=xMGT8wlSI80 pada5-11-2021
Tata Cara Mengajukan Izin Usaha Pertambangan. Diakses melalui YouTube Izin Usaha
Pertambangan https://www.youtube.com/watch?v=6BlUiQ0_BBw pada 5-11-2021
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai