8858 18025 2 PB
8858 18025 2 PB
Pengaruh Inflasi, Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham (Studi
Pada : Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Tercatat BEI)
Bambang Susanto
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sangga Buana YPKP, Bandung, Indonesia.
Abstract. This research to find out the correlation between Inflation rate, Exchange Rate and Interst Rate to Stock
Price of Property and Real Astate Sector listed on Indonesia Stock Exchange. The result of the research is F
calculate 2,167 while F table 1,53125, it can be concluded that all independent variables in this research influence
the dependen variable simultantly. As for the partial test obtained the result that Inflation did not significantly affect
the stock price of property sector and real astate in the year of observation. While the variable of interest rate and
exchange rate have significant effect.
Abstrak. Investor perlu mengetahui kemampuan perusahaan dan prospek perusahaan Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara tingkat Inflasi, Nilai Tukar dan Tingkar Bunga terhadap Harga Saham sektor
Properti dan Real Astate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hubungan yang dicari dalam penelitian ini adalah
hubungan yang bersifat parsial (Uji t) maupun simultan (Uji F)antara Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Tingkat bunga
terhadap harga saham. . Hasil penelitian diperoleh F hitung sebesar 2,167 sedangkan F tabel sebesar 1,53125 ,maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel Independen dalam penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi
variabel Dependen. Sedangkan untuk uji parsial diperoleh hasil bahwa Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham sektor properti dan real astate pada tahun pengamatan. Sedangkan variabel Tingkat bunga
dan Nilai Tukar berpengaruh signifikan.
Corresponding author. Jl. PHH Mustofa (Suci) No 68. Kota Bandung. Provinsi Jawa Barat. Email:
bambangsusanto18@gmail.com
How to cite this article. Susanto. (2015). Pengaruh Inflasi, Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham (Studi
Pada : Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Tercatat Bei). Jurnal Aset (Akuntansi Riset). Program Studi
Akuntansi Fakultas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia, 7 (1), 29–38. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/aset
History of article. Received: Januari 2015, Revision: Maret 2015, Published: Juni 2015
diketahui bahwa nilai tukar adalah kesepakatan digunakan adalah metode deskriptif
nilai /tingkat harga dari suatu mata uang verifikatif, Menurut Nazir (2003:55) Metode
dengan mata uang Negara lain. deskriptif adalah metode penelitian untuk
membuat gambaran mengenai situasi atau
Harga Saham kejadian, sehingga metode ini berkehendak
mengadakan akumulasi data dasar belaka,
Seorang investor yang ingin
sedangkan menurut Mashuri metode
berinvestasi di pasar modal yang berupa
verifikatif adalah memeriksa benar tidaknya
saham, harus mengetahui terlebih dahulu harga
apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara
saham untuk menentukan pembelian saham
dengan atau tanpa perbaikan yang telah
pada suatu perusahaan. Selembar saham
dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi
mempunyai nilai atau harga, suatu harga
masalah yang serupa dengan kehidupan
tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa
(Nazir,2008:45).
jenis. Dalam praktiknya terdapat beberapa
Data penelitian merupakan data
saham yang diperdagangkan dibedakan
sekunder berupa berupa data inflasi IHK, suku
menurut cara peralihan dan manfaat yang
bunga BI rate, nilai tukar dollar AS terhadap
diperoleh bagi pemegang saham. Menurut
rupiah yang diperoleh dari website Bank
Rusdin (2005), nilai saham terbagi atas tiga
Indonesia serta data harga saham sektor
jenis yaitu:
properti dan real estate yang diperoleh dari
1. Nilai Nominal (Nilai Pari)
website Bursa Efek Indonesia.
Merupakan nilai yang tercantum di dalam
sertifikat saham yang bersangkutan, di
Dalam penentuan sampel digunakan
indonesia saham yang duterbitkan harus
cara purposive sampling, Sugiyono (2010)
memiliki nilai nominal dan untuk satu
.Pemilihan sampel atas dasar kesesuaian antara
jenis saham yang sama pada suatu
karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan
perusahaan harus memiliki satu jenis nilai
tertentu. Adapun karakteristik dan kriteria
nominal.
yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
2. Nilai Dasar
1. Perusahaan sektor Properti dan Real Estate
Pada prinsip harga dasar saham ditentukan
tersebut masih terdaftar di Bursa Efek
dalam harga perdagangan saat saham
Indonesia pada Januari 2013 sampai
tersebut diterbitkan, harga dasar ini akan
dengan Desember 2014.
berubah sejalan dengandilakukannya
2. Data harga saham perusahaan sektor
berbagai tindakan emiten yang
Properti dan Real Estate tersedia di Bursa
berhubungan dengan saham, antara lain:
Efek Indonesia pada Januari 2013 sampai
right Issue, Stock Split, Warran, dll.
dengan Desember 2014.
3. Nilai Pasar
3. Tersedianya laporan keuangan perusahaan
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang
sektor Properti dan Real Estate di Bursa
sedang berlangsung, jika bursa sudah tutup
Efek Indonesia pada tahun 2013 sampai
maka harga sahamtersebut adalah harga
dengan Desember 2014.
penutupannya
Perusahaan yang menjadi populasi tersaji pada
dibawah ini
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survey dan jenis metode yang
Tabel Daftar Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate
No. Nama Perusahaan No. Nama Perusahaan
1 ASRI (Alam Sutera Realty Tbk) 17. JRPT (Jaya Real Property Tbk)
2 BCIP (Bumi Citra Permai Tbk) 18. KIJA (Kawasan Industri Jabeka Tbk)
3. BIPP (Bhuwanatala Indah Permai Tbk) 19. KPIG (Global Land Development Tbk)
4. BKDP (Bukit Darmo Property Tbk) 20. LAMI (Lamicitra Nusantara Tbk)
5. BKSL (Sentul City Tbk) 21. LCGP (Laguna Cipta Griya Tbk)
inflasi -5,920 17,080 -,214 ,347 ,762 -79,409 67,569 -,616 - - ,309 3,235
,238 ,119
sukubunga - 63,721 -1,386 12,8 ,329 - 192,576 -,336 - - ,100 9,960
81,594 0 355,763 ,671 ,439
nilaitukardollar -,075 ,043 -1,406 17,3 ,226 -,260 ,111 -,119 - - ,178 5,603
1 ,774 ,594
Persamaan analisis regresi linier berganda Persamaan garis linier berganda di atas
mempunyai arti sebagai berikut :
Y= 1434,309 - 5,920X1 –
a. Jika infalsi (X1) , suku bunga (X2) dan nilai
81,594X2 – 0,075X3 tukar dollar (X3)= Rp. 0, maka besarnya
harga saham (Y) sebesar nilai konstanta (X2) sebesar = Rp. 1 akan mengurangi
yaitu Rp.1434,309 harga saham sebesar nilai Rp. 81,594
b. Jika infalsi (X1) = 1 , suku bunga (X2) = 0 d. Jika infalsi (X1) = 0 , suku bunga (X2) = 0
dan nilai tukar dollar (X3) = 0, maka setiap dan nilai tukar dollar (X3) = 1, maka setiap
penambahan inflasi (X1) sebesar = Rp. 1 penambahan nilai tukar dollar (X3) sebesar
akan mengurangi harga saham sebesar = Rp. 1 akan mengurangi harga saham
nilai Rp. 5,920 sebesar nilai Rp. 0,075
c. Jika infalsi (X1) = 0 , suku bunga (X2)
= 1 dan nilai tukar dollar (X3) = 0,
maka setiap penambahan suku bunga
Koefisien korelasi, koefisien determinasi
Model Summary
Mode Std. Error Change Statistics
l R Adjusted R of the R Square F
R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Sig. F Change
d
i
m
e
n
1 ,875a ,765 ,412 21,24015 ,765 2,167 3 2 ,331
s
i
o
n
0
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2933,489 3 977,830 2,167 ,331a
Residual 902,288 2 451,144
Total 3835,777 5
Dari tabel diatas diperoleh F hitung harga saham.Hasil tersebut sejalan dengan
sebesar 2,167 sedangkan F tabel sebesar hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
1,53125 maka F hitung > F tabel ,maka dapat Permana (2009) yang hasilnya “Inflasi tidak
disimpulkan bahwa seluruh variabel yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap harga
Inflasi, Suku Bunga BI rate dan Nilai Tukar saham”.Hal tersebut berarti tidak menguatkan
Dollar AS secara bersama-sama teori yang diungkapkan oleh Tandelilin (2010),
mempengaruhi variabel Harga Saham peningkatan inflasi secara relatif merupakan
Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate sinyal negatif bagi pemodal di pasar modal.
secara signifikan. Hal ini berarti, jika inflasi naik maka akan
menurunkan harga saham dan sebaliknya jika
inflasi menurun akan menaikkan harga saham.
Pembahasan Analisis Verifikatif untuk
Kondisi inflasi yang terjadi pada periode yang
menjelaskan signifikan
diteliti masih berada di angka yang tidak terlalu
Hasil penelitian yang dilakukan dengan
tinggi sehingga investor pun tetap berinvestasi
menggunakan uji F-statistik menunjukkan
dan membeli saham perusahaan sektor properti
bahwa inflasi, suku bunga BI rate dan Nilai
dan real estate. Sehingga walaupun inflasi
Tukar Dollar AS secara bersama-sama
mengalami kenaikan, harga saham perusahaan
mempengaruhi harga saham perusahaan sektor
sektor properti dan real estate tetap
properti dan real estate secara signifikan.
memberikan nilai yang tinggi sehingga return
Sedangkan besaran koefisien determinasi (R2)
yang didapatkan pun menarik bagi para
sebesar 0,765, Hal ini menunjukkan bahwa
investor.
inflasi, suku bunga BI rate dan nilai tukar
Berdasarkan hasil perhitungan uji t-
dollar AS mampu mempengaruhi variabel
statistik secara parsial diperoleh bahwa suku
harga saham Perusahaan Sektor Properti dan
bunga BI rate berpengaruh signifikan terhadap
Real Estate sebesar 76,5%. sedangkan sisanya
harga saham. Pengaruh suku bunga BI rate
sebesar 23,5% dijelaskan faktor-faktor lain.Hal
terhadap harga saham sebesar 12.8 > 2,776
ini berarti masih terdapat faktor-faktor lain
,yang artinya suku bunga BI rate memiliki
diluar variabel inflasi, suku bunga BI rate dan
pengaruh yang negatif terhadap harga saham.
nilai tukar dollar AS. Faktor ekonomi makro
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu
lain yang bisa saja berpengruh terhadap harga
yang dilakukan oleh Raharjo (2011) terdapat
saham diantaranya Produk Domestik Bruto,
pengaruh yang signifikan antara suku bunga
Anggaran defisit, Investasi swasta, neraca
dan harga saham. Dengan teori pengaruh suku
perdagangan dan pembayaran.Ada pula faktor
bunga dengan harga saham seperti yang
fundamental perusahaan yang bisa dilihat dari
dikemukakan oleh Tandelilin (2010), tingkat
Return On Investment (ROI), dan Earning Per
bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif
Share (EPS) serta faktor lainnya yang
terhadap harga saham. Dimana jika suku bunga
mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
mengalami kenaikan maka harga saham akan
Sedangkan hasil perhitungan uji t-
turun dan sebaliknya jika suku bunga turun
statistik secara parsial diperoleh bahwa inflasi
maka harga saham akan meningkat. Suku
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
bunga BI rate menjadi patokan bagi investor meningkat artinya terdapat pengaruh yang
untuk mengestimasi apakah nantinya suku positif sebaliknya nilai dollar AS yang
bunga bank seperti suku bunga deposito atau meningkat akan membuat harga saham
suku bunga kredit akan naik atau turun. menjadi turun dalam hal ini berarti nilai tukar
Berdasarkan hasil uji t-statistik rupiah melemah dan membuat harga saham
menunjukkan nilai tukar dollar AS menurun, dimana pengaruh yang terjadi sesuai
berpengaruh terhadap harga saham dengan dengan teori yang ada.
nilai t-statistik sebesar 17,31 lebih besar Kondisi rupiah yang menguat menjadi
daripada t-tabel pada tingkat signifikansi 5% pertimbangan para investor dalam membeli
sebesar 2,667. saham, apabila nilai rupiah melemah investor
Menurut teori yang diungkapkan oleh cenderung akan menjual saham atau tidak
Tandelilin (2010), nilai tukar merupakan sinyal membeli saham karena menghindari resiko
positif, artinya jika nilai tukar terapresiasi yang ada, dan bagi investor atau orang yang
maka harga saham akan meningkat begitu juga memiliki uang dalam jumlah dollar maka
sebaliknya jika nilai tukar mengalami mereka akan menjual dollarnya karena harga
depresiasi maka harga saham akan mengalami dollar yang sedang menguat sehingga harga
penurunan. Menguat dan melemahnya nilai saham pun mengalami penurunan.
tukar suatu Negara menandakan keadaan Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
ekonomi Negara tersebut. Jika nilai mata uang AS juga berdampak terhadap meningkatnya
sedang menguat menandakan keadaan biaya impor bahan baku dan peralatan yang
ekonomi Negara tersebut sedang baik, dimana dibutuhkan perusahaan sehingga
akan banyak investor yang menanamkan mengakibatkan meningkatnya biaya
modalnya di Negara tersebut juga produksi, atau dengan kata lain melemahnya
menanamkan modalnya di pasar modal. Pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
hasil penelitian diperoleh hasil yang negatif memiliki pengaruh negatif terhadap ekonomi
antara nilai tukar dollar AS dalam bentuk nasional yang pada akhirnya menurunkan
rupiah terhadap harga saham, artinya nilai kinerja saham di pasar saham dan harga saham
dollar AS yang menurun akan menaikkan pun menurun.
harga saham dalam hal ini berarti nilai rupiah
menguat dan menyebabkan harga saham
adanya kausalitas berlawanan atau negatif
SIMPULAN dengan harga saham. Artinya apabila suku
Terdapat pengaruh yang signifikan dari inflasi, bunga BI rate meningkat maka harga saham
suku bunga BI rate dan nilai tukar dollar AS perusahaan sektor properti dan real estate akan
secara simultan terhadap harga saham turun, Begitu pula sebaliknya .
perusahaan sektor properti dan real estate di Terdapat pengaruh yang signifikan
Bursa Efek Indonesia periode Januari 2013 – secara parsial nilai tukar terhadap harga
Desember 2014, dimana : saham perusahaan sektor properti dan real
Tidak terdapat pengaruh yang estate di Bursa Efek Indonesia periode Januari
signifikan secara parsial variabel inflasi 2013 – Desember 2014. Dari hasil pengujian
terhadap harga saham perusahaan sektor diperoleh bahwa secara parsial, variabel nilai
properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia tukar dollar AS terhadap rupiah menunjukan
periode Januari 2013 – Desember 2014. adanya kausalitas berlawanan atau negatif
Terdapat pengaruh yang signifikan
secara parsial suku bunga BI rate terhadap DAFTAR PUSTAKA
harga saham perusahaan sektor properti dan
real estate di Bursa Efek Indonesia periode Case, Karl E. dan Ray. C Fair. 2007. Prinsip-
Januari 2013 – Desember 2014. Dari hasil Prinsip Ekonomi, Edisi
pengujian diperoleh bahwa secara parsial, Kedelapan. Jilid 1. Jakarta:
variabel suku bunga BI rate menunjukan Erlangga