Skripsi
Sirojudin
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ABSTRAK
Oleh
Sirojudin
bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang memiliki cabang kantor
dan intelektual karyawan yang baik akan meningkatkan keuntungan optimal bagi
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar kepada
seluruh karyawan sebanyak 140 responden. Desain penelitian yang digunakan adalah
ii
penelitian kausalitas dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan
program SPSS.
karyawan. Saran bagi PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Kantor Cabang Utama Bandar
iii
ABSTRACT
By
Sirojudin
that has branch offices throughout Indonesia, one of which is in Lampung. Social,
emotional, and intellectual intelligence of good employees will increase the optimal
The purpose of this study was to determine the effect of social intelligence,
of PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir, Bandar Lampung Main Branch Office. The
employees as many as 140 respondents. The research design used was causality
research using multiple linear regression analysis with the SPSS program.
iv
The results of this study support the proposed hypothesis, namely social
Main Branch to involve employees more in activities related to new jobs, give
rewards to employees who have completed the new task in order to encourage
enthusiasm to adapt to new jobs, set target targets must includes detailed steps in
achieving the target, providing facilities that can support the ability of employees in
the field of images and forms, and monitoring the progress of work periodically in
v
PENGARUH KECERDASAN SOSIAL KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KECERDASAN INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(PT TIKI JNE Kantor Cabang Utama Bandar Lampung)
Oleh
Sirojudin
Skripsi
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
vi
RIWAYAT HIDUP
November 1994. Penulis merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan
Pendidikan pertama penulis pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Banjar Rejo
Lampung Tengah diselesaikan tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina
Sumber Daya Manusia (MSDM). Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tematik Universitas Lampung di Desa Putra Buyut Gunung Sugih Lampung Tengah.
Rohani Islam (ROIS) FEB Unila Kabinet AKTIF sebagai Ketua Umum periode 2017
Sinergis Dalam Gerak sebagai Menteri Sosial Masyarakat pada tahun 2018.
x
MOTTO
“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah
menjadi takdir ku dan apa yang di takdirkan untukku takkan pernah melewatkan ku.”
“Selain doa dan yakinmu atas takdir_Nya, kesabaran yang tak berujung yang akan
membawamu menyelesaikan masalah yang ada.”
(Sirojudin)
xi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah,
Atas kehendak dan rahmat Allah SWT,
Terima Kasih kupersembahkan tulisan ini sebagai tanda cinta, kasih sayang, rasa
syukur kepada:
Kedua Orangtuaku
Bapak Saeroji dan Ibu Munatati
Semua sudaraku yang telah mendukung serta memberikan bantuan yang luas biasa,
semoga kesejahteraan, kebahagiaan kenikmatan dan hidayah senantiasa dilimpahkan
atas kalian semua. Seseorang yang telah menemaniku dikala susah maupun senang,
menyediakan waktu yang tak sedikit, dan mendekatkan jarak yang tak dekat, semoga
cita dan visi untuk lanjut pendidikan tetap tertanam dan bisa ditunaikan. Aamiin
xii
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya tulisan ini dapat diselesaikan. Skripsi
Cabang Bandar Lampung”adalah salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, dorongan, serta
saran dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan dapat diatasi dengan baik. Untuk
itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
2. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
4. Bapak Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Utama yang telah
5. Ibu Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M. selaku Pembimbing Pendamping yang
6. Ibu Dr. Keumala Hayati. S.E., M.Si. selaku Pembahas dan Penguji Utama yang
telah banyak memberikan kritik dan saran dari awal penyusunan sampai akhir.
7. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Saeroji dan Ibu Munatati yang telah
memberikan motivasi dari dalam diri untuk aku tetap semangat belajar hingga
kini, yang selalu tegar dan kuat untuk membesarkanku. Maaf aku belum bisa
menjadi anak yang bisa dibanggakan, hanya ini saat ini yang bisa aku berikan.
Aku akan terus ingat kata kata kalian ”dimana pun sholat itu yang utama,
serta rizeki selalu terlimpah atas Bapak dan Ibu hingga aku kelak bisa
xiv
8. Kakak-kakak dan adik-adik yang telah memberikan dukungan dan semangat
dalam menyelesaikan studi. Semoga kelak kita bisa membahagiakan Bapak Ibu
9. Seseorang, yang telah rela bersama mengurai benang yang kusut, membangun
jarak yang tak dekat, berjalan searah untuk mencapai tujuan bersama. Semoga
niat baik yang sudah terungkap Allah mudahkan untuk kita tunaikan.
10. Bapak dan Ibu Dosen pengajar di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lmapung yang telah bersusah payah mengajarkan satu demi satu
kata supaya aku bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Terima Kasih
pelayanan terbaik.
12. Teman-teman seperjuangan menebar kebaikan 14, keluarga ROIS FEB UNILA,
BEM UNILA.
Sirojudin
xv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ ii
ABSTRACT ............................................................................................... iv
LEMBAR JUDUL..................................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... vii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... viii
PERNYATAAN......................................................................................... ix
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... x
MOTTO ..................................................................................................... xi
PERSEMBAHAN...................................................................................... xii
SANWACANA .......................................................................................... xiii
DAFTAR ISI.............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xix
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xx
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xxi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 13
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 15
xvi
b. Indikator Kecerdasan Intelektual ......................................... 28
5. Penelitian Terdahulu ................................................................. 29
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 31
C. Hipotesis……………………………………………………………. 32
xvii
B. Saran .................................................................................................. 79
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
xix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xx
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Hasil Kuesioner Kecerdasan Sosial (X1)
Lampiran 3 Hasil Kuesioner Kecerdasan Emosional (X2)
Lampiran 4 Hasil Kuesioner Kecerdasan Intelektual (X3)
Lampiran 5 Hasil Kuesioner Kinerja (y)
Lampiran 6 Mean Kecerdasan Sosial (X1)
Lampiran 7 Mean Kecerdasan Emosional (X2)
Lampiran 8 Mean Kecerdasan Intelektual (X3)
Lampiran 9 Mean Kinerja (y)
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas X1
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas X2
Lampiran 12 Hasil Uji Validitas X3
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas y
Lampiran 14 Hasil Uji Reliabilitas X1
Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas X2
Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas X3
Lampiran 17 Hasil Uji Reliabilitas y
Lampiran 18 Hasil Uji Normalitas
Lampiran 19 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
xxi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia (SDM) kini menjadi hal yang penting bagi keberlangsungan organisasi.
Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat vital bagi kesuksesan
organisasi. Sumber daya manusia mampu membuat strategi dan inovasi untuk
Pokok kajian manajemen sumber daya adalah masalah tenaga kerja manusia yang
diatur menurut urutan dan peran fungsinya masing- masing. Manajemen sumber
daya manusia selalu menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama
organisasi, sehingga perlu di bina dan di jaga untuk kemajuan perusahaan jangka
tapi yang paling berperan penting untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu
kinerja karyawan.
kepada karyawan tersebut. Kinerja merupakan hal yang selalu menjadi perhatian
dan berusaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pencapaian kinerja
diawali dengan perumusan dan penetapan tujuan yang hendak akan dicapai.
semua sumber daya yang diperlukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Kinerja
seseorang yang performanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, dan
sebaliknya orang yang level performanya tidak mencapai standar dikatakan tidak
yang relevan dari prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
yang berarti prestasi kerja, hasil kerja, pencapaiaan kerja, unjuk kerja atau
penampilan kerja. Kinerja merupakan hasil kerja yang bisa dicapai oleh seseorang
atau kelompok dalam orgaisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.
Konsep keberhasilan kinerja dapat dilihat hasil kerja baik secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung
perusahaan dapat dikatakan baik apabila kinerja karyawan baik pula, dan kinerja
karyawan yang baik tidak hanya diciptakan sendiri, melainkan dengan kerjasama
tim. Kerjasama tim yang baik ditandai dengan interaksi (kecerdasan sosial) yang
baik pula antar karyawan. Kecerdasan sosial adalah karakteristik individu yang
yang lainya. Mempertimbangkan konsep ini jelas bahwa kecerdasan sosial adalah
karakteristik individu nyata yang ditentukan sebagian besar dalam cara yang
kejelasan, dan empati) untuk berinteraksi dengan sukses dalam keadaan apa pun
masalah secara efektif. Komponen penting dari kemampuan ini adalah teori
keadaan mental orang lain dan bagaimana kita menggunakan untuk menjelaskan
menafsirkan perilaku mereka sendiri serta perilaku orang lain dan juga bagaimana
mereka mampu bergaul secara efektif Silvera,et al., (2001). Lebih lanjut, Albrecht
dengan baik dan mengajak orang lain untuk bekerja sama. Faktor buruk yang
yang tidak ingin berperan serta. Berdasarkan hal tersebut diperlukannya individu
yang pas dan apa yang tidak pas dalam hubungan saling memberi dan menerima.
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap diri karyawan secara
kemampuan untuk dapat memotivasi diri sendiri dan tetap gigih ketika
menghadapai kondisi frustasi, mengontrol dorongan dan menunda rasa puas diri,
berempati, dan berharap. Penelitian yang pernah dilakukan dengan objek 265
responden yang di bagi menjadi 215 posisi non-manajer dan 51 responden dengan
posisi manajer dari berbagai lembaga swasta dan publik, dari hasil penelitian
kekayaan yang tak ternilai bagi perusahaan, sehingga perusahaan perlu melihat
sosial yang melibatkan kemampuan individu untuk memonitor perasaan sosial dan
emosi pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan informasi ini
untuk membimbing proses pemikiran mereka Shih dan Susanto (2010). Konsep
kecerdasan intelektual (intelligence quotient-IQ) berawal dari 100 tahun yang lalu
oleh seorang psikolog Jerman bernama dr. Stern yang sedang mencari cara untuk
dalam belajar dan biasanya ditunjukan hasilnya dalam tingkatan atau grade.
Skor IQ telah menjadi standar ukuran dan berkorelasi dengan hal hal lain,
intelektual (IQ) telah dipercaya sebagai penentu kinerja sumber daya manusia.
sebagai prestasi kerja dan variable kecerdasan yang mencakup kecerdasan figur,
kecerdasan verbal atau bahasa, dan kecerdasan di bidang numerik atau angka.
hanya sekitar 20% sisanya 80% ditentukan oleh serumpun faktor yang disebut
memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung
menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan
dan kecerdasan sosial yang baik, maka orang- orang seperti ini sering menjadi
sebagai orang yang keras kepala, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada
orang lain serta cenderung putus asa bila mengalami stres, dan bila seseorang
memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan sosialnya rendah maka dia akan sulit
karena tenaga kerja merupakan asset vital yang sangat berpengaruh kepada
organisasi bisnis. PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar Lampung yang beralamat di Jl. Imam Bonjol, No. 351 Bandar Lampung
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H.
Bandar Lampung didirikan pada tahun 2000, yaitu dengan tujuan untuk
dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu Hasibuan (2011). PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Kantor Cabang Utama
Cabang Utama Bandar Lampung pada tahun 2018. Jumlah tersebut merupakan
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jam kerja para pekerja swasta diatur
8
dalam pasal 77-85. Waktu kerja normal karyawan adalah 40 jam/minggu, yaitu
dengan waktu kerja 7 jam/hari untuk 6 hari kerja, sedangkan 8 jam/hari untuk 5
hari kerja. Pembagian waktu kerja karyawan merupakan salah satu upaya
Pembagian waktu kerja dikenal dengan istilah shift kerja. Berikut ini adalah tabel
shift kerja PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Kantor Cabang Utama Bandar
Karyawan bagian backoffice dan support bekerja dalam 1 shift kerja yaitu selama
menjadi 3 shift kerja yaitu pagi (5 jam/hari), siang (4 jam/hari) dan malam (7
Jadwal kerja yang padat merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap
karyawan, karena hal ini akan mempengaruhi kualitas kinerja serta berdampak
pada fisik yaitu kelelahan baik fisik maupun emosional. Fisik yang lelah akan
menimbulkan suasana hati negatif apabila tidak memiliki kendalikan dan daya
tahan atas situasi yang dihadapi. Menurut Feldman dan Mulle (2009) kecerdasan
timbul saat bekerja. Pendidikan merupakan standar ukur seorang karyawan untuk
presentase terbanyak pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 56% dan paling
kecerdasan verbal atau bahasa, dan kecerdasan di bidang numerik atau angka
(Wirahimardja, 2003).
ikut bersaing pula untuk memenangkan pasar, yang menjadi faktor penentu
10
mampu bersaing atau tidaknya perusahaan salah satunya yaitu dari kinerja
perusahaan akan meningkat, namun untuk mendapatkan kinerja yang optimal dari
karyawan tidak mudah, karena di butuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab
yang tinggi dari karyawan itu sendiri. Untuk melihat kondisi kinerja karyawan,
berikut ini adalah tabel kinerja karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Kantor
Keterangan :
Tabel 3 Berdasarkan hasil olah data dari PT TIKI JNE Kantor Cabang Utama
antaranya inisiatif 63,3%, kerja sama 80%, kualitas kerja 66,7%, dan kuantitas
78,4%, dengan persentase rata-ratanya 75%. Tentunya hal ini masih jauh dari
11
hasil yang optimal. Koopmans, et al., (2014) mengatakan kinerja karyawan yang
diharapkan yaitu ukuran hasil yang relevan dari prestasi kerja sesungguhnya yang
tunjangan dan bonus kepada karyawan. PT TIKI Jalur Nugraha Kantor Cabang
karyawan jika melebihi batas maksimum absen yang ditentukan dalam setiap
absen, SP 2 untuk 6 kali absen, dan SP 3 untuk 9 kali absen. Hukuman bagi
produktivitas dan kemajuan perusahaan sendiri. Tingkat kehadiran yang baik akan
Absensi merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai kinerja karyawan
Nugraha Ekakurir Kantor Cabang Utama Bandar Lampung pada tahun 2018.
Tingkat absensi karyawan tertinggi berada pada bulan Juli yaitu sebesar 3,57%
dengan jumlah absensi sebesar 168 hari, sedangkan tingkat absensi terendah
berada pada bulan November yaitu sebesar 2,70% dengan jumlah absensi 157
hari. Rata-rata tingkat absensi karyawan dari bulan Januari s/d Desember 2018
Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan dalam kaitannya dengan absensi
shift kerja baik bagian back office maupun operasional. Ketidakaktifan karyawan
ini beragam mulai dari yang masih dapat ditoleransi, yang mendapatkan teguran
dipengaruhi beberapa faktor baik internal maupun eksternal dari karyawan itu
sendiri. Faktor internal yang sering terjadi pada karyawan yaitu karyawan tidak
mengindahkan dan melaksanakan SOP shift sesuai jam yang telah ditentukan. Jika
lain dalam pekerjaan menjadi salah satu hal yang dinilai oleh perusahaan untuk
karyawan sering datang terlambat saat jam kerja shift. Karyawan yang memiliki
perilaku sosial yang baik akan mampu memahami dan mampu mengungkapkan
Karyawan”.
B. Rumusan Masalah
karena karyawan merupakan salah atu faktor penentu sukses tidaknya organisasi.
masih terlambat dalam pergantian shift jam kerja serta rendahnya kemauan untuk
membuat diri karyawan untuk aktif untuk meningkatkan kinerja perusahaan, oleh
Rumusan masalah yang ditarik berdasarkan uraian latar belakang yang telah
dikemukakan di atas, maka secara terperinci masalah yang akan diteliti sebagai
berikut:
C. Tujuan Penelitian
Lampung.
15
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi
bagi para peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang kecerdasan sosial,
2. Manfaat Praktis
dalam ruang lingkup pekerja. Jika hipotesis dalam penelitian ini terbukti,
di tempat kerja.
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang disajikan dalam penelitian ini menerangkan hubungan antar beberapa
ini menggunakan teori manajemen sumber daya manusia sebagai grand theory,
perilaku organisasi sebagai middle theory, dan kinerja karyawan, kecerdasan sosial,
1. Kinerja Karyawan
hasil yang relevan dari prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
kinerja merupakan terjemahan dari performance, yang berarti prestasi kerja, hasil
kerja, pencapaiaan kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja merupakan hasil
17
kerja yang bisa dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam orgaisasi yang tujuan
mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan kriteria yang telah
Robbins, et al., (2008) kinerja merupakan pencapaian yang optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah
diberikan kepada karyawan tersebut. Kinerja merupakan hal yang selalu menjadi
tugas dan berusaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Robbins, et al.,
1. Kualitas
karyawan.
2. Kuantitas
18
3. Ketepatan waktu
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
4. Efektivitas
5. Kemandirian
Kinerja (performance) adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas
maupun kuantitas yang dicapai pada periode waktu dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan dan hasil kerjanya sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi, melalui kriteria yang ada pada kinerja seorang pegawai
Konsep keberhasilan suatu kinerja karyawan dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas
hasil kerja dari karyawan yang dicapai oleh karyawan tersebut selama dia
sosial dan psikologis di mana inti teknis harus berfungsi. Kinerja kontekstual;
berkaitan dengan kinerja karyawan yang dapat dilihat dari tujuan yang akan
Indikator variabel penilaian kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan bahwa poin
indikator kinerja karyawan meliputi antara lain kinerja tugas, kinerja kontekstual dan
20
2. Kecerdasan Sosial
berhubungan secara efektif dengan orang lain Robbin & Judge (2007).
seseorang untuk memahami perasaan, pemikiran dan perilaku orang lain serta mereka
sendiri yang nantinya berdampak pada hubungan interaksi yang baik antara karyawan
satu dengan yang lainya. Berdasarkan penjelasan diatas rendahnya kemampuan dalam
Joseph & Lakshmi (2010) menguraikan bahwa suatu kecerdasan sosial individu
kecerdasan sosial akan memiliki kepercayaan diri dalam situasi sosial, menunjukkan
minat rekan kerja antar karyawan, tegas dan sesuai dalam mengekspresikan perasaan
dan emosi mereka, mampu beradaptasi, memahami dan merespons secara efektif, dan
menunjukkan tingkat kesadaran diri yang besar (Joseph & Lakshmi, 2010).
21
Aspek kecerdasan sosial yang konsisten memiliki pengetahuan tentang situasi sosial,
akurat menginterpretasi situasi sosial dan keterampilan untuk berperilaku tepat dalam
situasi sosial Riggio & Reichard (2008). Albrecht (2009) menyebutkan orang yang
membuat orang lain merasa marah, tidak mampu, frustrasi, dan merendahkan orang
lain dan lebih buruk lagi sampai membuat permusuhan di tempat kerja Wawra
(2009). Di sisi lain, orag yang memiliki kecerdasan sosial tinggi akan memiliki
perilaku mereka sendiri serta perilaku orang lain dan juga bagaimana mereka mampu
bergaul secara efektif Silvera,et al., (2001). Lebih lanjut, Albrecht (2005)
baik dan mengajak orang lain untuk bekerja sama. Kecerdasan sosial dapat
dengan puas dan nyaman dengan pekerjaan yang telah ditugaskan. Kecerdasan sosial
bisa dikarakteristikan sebagai sebuah kombinasi dari mengerti orang lain, salah satu
strategi kesadaran sosial adalah paket kemampuan untuk berinteraksi secara suskses
dengan orang lain Albercht (2005). Kecerdasan sosial pada dasarnya adalah
pengertian dan rukun rukun dengan orang-orang, di atas dan di luar keterampilan
untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan mereka dengan sukses Albrecht, (2009).
22
Oleh karena itu, kecerdasan sosial dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
berinteraksi secara efektif dengan orang lain dalam situasi sosial apa pun (Crowne,
2009).
perilaku mereka sendiri serta perilaku orang lain dan juga bagaimana mereka mampu
bergaul secara efektif Silvera,et al., (2001). Konsep keberhasilan dari prestasi yang
dihasilkan karyawan tidak lepas dari kemampuan karyawan terutama salah satunya
1. Informasi sosial
2. Keterampilan sosial
3. Kesadaran sosial
seseorang terhadap situasi sosial yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain,
sehingga individu dapat menjadi tahu dan menyadari hal-hal yang terjadi di
sekelilingnya, seperti mengenai apa yang orang lain lakukan, apakah seseorang
terlibat dalam suatu percakapan dan dapat diganggu, siapa saja yang berada di
dalam segi kecerdasan sosial seseorang dalam suatu perusahaan Silvera,et al., (2001).
Poin indikator kecerdasan sosial tersebut digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini.
3. Kecerdasan Emosional
yang mencakup kemampuan untuk memonitor perasaan dan emosi diri sendiri dan
orang lain, memberdakan emosi dan perasaan, dan menggunakan informasi tersebut
untuk menuntun pemikiran dan tindakan yang akan dilakukan. Kecerdasan emosional
dan perasaan orang lain, untuk memotivasi diri, dan untuk mengelola emosi diri
informasi emosional.
seseorang dan orang lain secara efektif. Ini melibatkan proses intelektual yang
mencapai. Kecerdasan emosional dapat digunakan sebagai istilah yang mengacu pada
orang lain Keating & Harper et al., (2013). Oleh karena itu, kecerdasan emosional
pada dasarnya dapat digambarkan sebagai keterkaitan antara perasaan dan berpikir;
Chopra & Kanji (2010) menempatkan kecerdasan emosional dalam istilah sederhana
Kinerja optimal yang ditunjukan karyawan tak lepas dari daya pikir karyawanya
dalam menyelesaikan tugas dan persoalaan yang telah diberikan. Berikut indikator
menurut Law,et al., (2004) untuk mengukur kecerdasan emosional dalam empat
1. Kesadaran diri
25
Seseorang yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini akan mengetahui dan
2. Empati
dirasakan dan diinginkan oleh orang lain. Seseorang yang memiliki skor tinggi
pada dimensi ini akan lebih sensitif pada emosi orang lain dan baik dalam
3. Manajemen diri
memiliki skor tinggi pada dimensi ini akan mampu kembali normal dari
4. Motivasi diri
memiliki skor tinggi pada dimensi ini akan menjaga emosinya tetap positif
pribadinya.
maka kinerja yang dihasilkan akan maksimal. Poin indikator tersebut diambil dari
4. Kecerdasan Intelektual
untuk alasan yang tepat, dan pada nilai yang tinggi. Individu yang cerdas biasanya
mendapatkan lebih banyak uang dan tingkat pendidikan yang tinggi. Individu yang
cerdas juga lebih mungkin menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. Menurut
Wechsler dalam Monks (2006) kecerdasan intelektual "secara etimologis berasal dari
rangkuman seseorang untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik dan bergaul
Kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kecerdasan kognitif yang dimiliki oleh
menggunakan alat psikometri yang biasa disebut dengan tes IQ. Tes IQ dirancang
Individu yang cerdas memungkinkan untuk menjadi pelaku kerja yang lebih baik, dan
menjadikan mereka lebih kreatif. Individu yang cerdas mempelajari pekerjaan dengan
lebih cepat, lebih mampu beradaptasi dalam keadaan yang berubah, dan lebih baik
dalam menemukan solusi untuk meningkatkan kinerja. Dengan kata lain, kecerdasan
adalah salah satu alat ukur yang lebih baik atas kinerja seluruh jenis pekerjaan
posisi nilai yang tinggi. Individu yang cerdas biasanya mendapatkan lebih banyak
uang dan tingkat pendidikan yang tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin
kinerja kognitif umum dalam melaksanakan suatu pekerjaan juga akan lebih baik,
bagaimana kinerja seseorang dihasilkan Ree, Earles & Teachout, (2007). Secara garis
mental yang dapat melibatkan proses berpikir secara rasional. Berdasarkan hal
tersebut, maka kecerdasan intelektual tidak dapat diamati secara langsung melainkan
harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari
proses berpikir rasional. IQ (Intelligence Quotient) adalah skor yang diperoleh dari
global atau rangkuman seseorang untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik
dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecerdasan erat kaitannya dengan
kecerdasan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan
menggunakan alat psikometri yang biasa disebut dengan tes IQ. Beberapa cara dalam
global agar bertindak secara terarah dan berfikir secara bermakna sehingga dapat
yaitu:
5. Penelitian Terdahulu
bentuk tabel terperinci dan memuat hasil penelitian. Berikut ini merupakan beberapa
kecerdasan intelektual terhadap kinerja. Keempat jurnal yang telah dipaparkan diatas
31
memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu pada variabel kecerdasan emosional,
yaitu variabel dependen dengan kinerja dan variabel independen kecerdasan sosial,
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Kantor Cabang Utama Bandar Lampung.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kecerdasan Sosial
1. Proses informasi sosial
2. Keterampilan sosial
3. Kesadaran sosial
Kecerdasan intelektual
1. Kemampuan verbal
2. Kemampuan numerik
3. Kemampuan figur
(Wirahimardja, 2003)
teoti berhubungan dengan beberapa faktor yang akan diidentifikasikan sebagai suatu
32
C. HIPOTESIS
Hipotesis yang diambil berdasarkan rumusan masalah, tujuan, dan tinjauan pustaka,
karyawan.
karyawan.
karyawan.
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
adanya hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti Sanusi (2014). Variabel
B. Objek Penelitian
Sugiyono (2012) menjelaskan objek penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan
di PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Kantor Cabang Utama Bandar Lampung dan
objek dalam penelitian ini ada empat variabel, yaitu sebagai berikut:
C. Sumber Data
1. Data Primer
34
Data primer merupakan data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan langsung
dari sumber dan objek yang diteliti Sanusi (2014). Data primer diperoleh melalui
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersdia dan dikumpulkan oleh pihak
lain Sanusi (2014). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan
penelitian, berikut ini adalah dua cara yang digunakan oleh peneliti untuk
1. Metode Kuesioner
jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Penyebaran
daripada responden yang ingin dituju. Pengukuran kuesioner pada penelitian ini
35
menggunakan Skala Linkert, dimana skor yang diberikan pada setiap jawaban
responden adalah:
2. Studi Kepustakaan
dengan penelitian terdahulu. Studi pustaka adalah kajian teoritis referensi ilmiah
lainya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan Kantor PT TIKI Jalur Nugraha
Ekakurir Kantor Cabang Utama Bandar Lampung dengan jumlah karyawan 224
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan jenis
yang memenuhi ktriteria tertentu Sanusi (2014). Penentuan ukuran sampel pada
Keterangan:
n = ukuran sampel
N= ukuran populasi
ditolerir (5%)
= 143
4. Marketing 2 x 143 1
8. Trucking/Logistik 6 x 143 4
9. HC 3 x 143 2
10. IT 2 x 143 1
11. GA 7 x 143 4
yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau
(Wiramihardja, 2003)
Sumber: Lampiran data diolah, 2019
38
definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam
1. Uji Validitas
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat atau tidaknya
Adequacy (KMO MSA). Bila nilai KMO MSA lebih besar dari 0.5 maka proses
analisis dapat dilanjutkan. Validitas suatu butir kuesioner dapat diketahui jika
nilai KMO > 0.5. Nilai MSA yang dianggap layak untuk dilanjutkan pada proses
selanjutnya adalah 0.5. Validitas suatu butir kuesioner dapat diketahui jika nilai
factor loading ≥ 0.5. Bila terdapat nilai MSA yang kurang dari 0.5 maka variabel
dengan nilai MSA terkecil harus dikeluarkan dan begitu seterusnya sampai tidak
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel Ghozali (2013). Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan kuesioner konsisten atau stabil dari waktu
penelitian ini adalah uji statistik Cronbachs Alpha Suatu variabel dinyatakan
Keterangan:
Rii = Reliabilitas Instrumen
K = Jumlah Butir Pertanyaan
∑Σ 2 = Jumlah Varian Butir
Σ = Varian Total
3. Uji Normalitas
normal. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikan > 0,05. Jika
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik
a. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik
asumsi normalitas.
40
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
H. Analisis data
Metode analisis data yang digunakan/dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah:
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,
proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
2. Analisis Kuantitatif
analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan
secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3 … Xn)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
Y = variable kinerja
a = konstanta
b1, 2 = koefisien
I. Pengujian Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
Dikatakan berpengaruh apabila sig < a (0.05). Pengujian ini dilakukan dengan
Keterangan:
Hasil uji t dapat dilihat pada Output Coefficient dari hasil analisis regresi berganda
menggunakan SPSS.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden dalam penelitian ini sebanyak 143 karyawan. Hasil penyebaran kuesioner
Tabel 4.1 tersebut menjelaskan bahwa kuesioner yang disebar sejumlah 143
kuesioner. Kuesioner yang kembali sebanyak 140 kuesioner, kuesioner yang tidak
dapat dolah sebanyak 0 dan kuesioner yang dapat diolah sebanyak 140 kuesioner.
rate) dan usable respons rate sebesar = 140 : 143 x 100% = 97,90%
B. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT TIKI Jalur Nugraha
Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung, dengan jumlah responden
sebanyak 143 orang dengan jumlah kuesioner yang disebar 143 kuesioner.
44
Karakteristik responden yang diteliti pada penelitian ini berdasarkan pada jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan,dan masa kerja. Berikut ini adalah karakteristik
kuesioner terdapat 113 responden (80.7%) dengan jenis kelamin laki-laki, dan 27
responden (19.3%) dengan jenis kelamin perempuan. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa jumlah karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor
Cabang Utama Bandar Lampung lebih banyak laki-laki dari pada perempuan. Berikut
Tabel 4.3 mendeskripsikan bahwa dari 140 responden terdapat 8 orang (5.7%) berusia
39 Tahun, 13 orang (9.3%) berusia 40 - 49 Tahun dan 7 orang (5.0%) berusia > 50
Tahun. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa karyawan PT TIKI Jalur
45
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung didominasi oleh
karyawan dalam perusahaan ini tersebut memiliki usia produktif dan relative masih
Tabel 4.4 mendeskripsikan bahwa dari 140 responden terdapat 90 orang (64. 3%)
(11.4%) lulusan Diploma 3, 12 orang (8.6%) lulusan Strata 1, dan 2 orang (1.4%)
merupakan lulusan S2. Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa karyawan PT
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung
memiliki lebih banyak yang lulusan SMA. Berikut ini karakteristik responden
Tabel 4.5 mendiskripsikan bahwa dari 140 responden, terdapat 16 karyawan (11.4%)
memiliki lama kerja < 1 Tahun, 86 karyawan (61.4%) memiliki lama kerja 2 – 5
memiliki lama kerja 11 - 15 Tahun, 6 karyawan (4.4%) memiliki lama kerja di atas 16
tahun. Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa karyawan PT TIKI Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utamas Bandar Lampung didominasi oleh
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner Ghozali
(2013). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik uji
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor dengan
bantuan software SPSS. Jika hasil perhitungan analisis faktor dan Measure of
Sampling Adequacy (MSA) minimal 0,5 maka sampel bisa dianalisis lebih lanjut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kinerja
Variable Item KMO Factor Keterangan
Pertanyaan Loading (0,5=Valid)
Kecerdasan X1.1 0.748 0.615 Valid
Sosial X1.2 0.675 Valid
X1.3 0.738 Valid
X1.4 0.875 Valid
X1.5 0.679 Valid
X1.6 0.617 Valid
X1.7 0.784 Valid
47
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kinerja (lanjutan)
Item Factor Keterangan
Variable KMO
Pertanyaan Loading (0,5=Valid)
X1.8 0.663 Valid
X1.9 0.691 Valid
X1.10 0.855 Valid
X1.11 0.661 Valid
X1.12 0.799 Valid
X1.13 0.864 Valid
X1.14 0.843 Valid
X1.15 0.861 Valid
X1.16 0.858 Valid
X1.17 0.623 Valid
X1.18 0.678 Valid
X1.19 0.783 Valid
X1.20 0.616 Valid
X1.21 0.760 Valid
Keerdasan X2.1 0.679 0.804 Valid
Emosional X2.2 0.820 Valid
X2.3 0.696 Valid
X2.4 0.762 Valid
X2.5 0.603 Valid
X2.6 0.730 Valid
X2.7 0.738 Valid
X2.8 0.693 Valid
X2.10 0.812 Valid
X2.11 0.771 Valid
X2.12 0.805 Valid
X2.13 0.655 Valid
X2.14 0.710 Valid
X2.15 0.740 Valid
X2.16 0.628 Valid
Kecerdasan X3.1 0.661 0.824 Valid
Intelektual X3.2 0.877 Valid
X3.3 0.707 Valid
X3.4 0.514 Valid
48
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kinerja (lanjutan)
Variable Item KMO Factor Keterangan
Pertanyaan Loading (0,5=Valid)
X3.5 0.783 Valid
X3.6 0.853 Valid
X3.7 0.707 Valid
X3.8 0.737 Valid
X3.9 0.802 Valid
X3.10 0.738 Valid
Kinerja Y1 0.647 0.693 Valid
Y2 0.777 Valid
Y3 0.864 Valid
Y5 0.747 Valid
Y6 0.665 Valid
Y7 0.707 Valid
Y8 0.776 Valid
Y9 0.727 Valid
Y10 0.664 Valid
Y11 0.844 Valid
Y12 0.650 Valid
Y13 0.881 Valid
Y14 0.668 Valid
Y15 0.694 Valid
Y16 0.834 Valid
Y17 0.823 Valid
Y18 0.766 Valid
Tabel 4.6 mendeskripsikan bahwa item pertanyaan yang memiliki nilai factor loading
≥ 0.5 dapat dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas dapat
di lihat bahwa item pertanyaan X2.9, Y4 memiliki factor loading yang lebih kecil
dari 0.5 sehingga item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Item pertanyaan
2. Uji Reliabilitas
pertanyaan dari kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2013).
Pengukuran reliabilitas item dalam instrumen dengan kriteria nilai Cronbach’s Alpha
harus diatas 0,6 (Cronbach’s Alpha > 0.6). Kriteria reliabilitas diinterpretasikan
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kinerja
Item Cronbach Cronbach’s Alpha If
Variabel Keterangan
Pertanyaan Alpha Item Deleted
X1.1 0.791 Reliabel
X1.2 0.794 Reliabel
X1.3 0.801 Reliabel
X1.4 0.806 Reliabel
X1.5 0.785 Reliabel
X1.6 0.778 Reliabel
X1.7 0.787 Reliabel
Kecerdasan
Sosial X1.8 0.800 0.789 Reliabel
50
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kinerja (lanjutan)
Item Cronbach Cronbach’s Alpha If
Variabel Keterangan
Pertanyaan Alpha Item Deleted
X1.9 0.793 Reliabel
X1.10 0.797 Reliabel
X1.11 0.795 Reliabel
X1.12 0.801 Reliabel
X1.13 0.780 Reliabel
X1.14 0.781 Reliabel
X1.15 0.777 Reliabel
X1.16 0.779 Reliabel
X1.17 0.799 Reliabel
X1.18 0.796 Reliabel
X1.19 0.799 Reliabel
X1.20 0.802 Reliabel
X1.21 0.802 Reliabel
X2.1 0.620 Reliabel
X2.2 0.655 Reliabel
X2.3 0.672 Reliabel
X2.4 0.687 Reliabel
X2.5 0.612 Reliabel
X2.6 0.625 Reliabel
X2.7 0.606 Reliabel
Kecerdesan Reliabel
X2.8 0.687 0.628
Emosional
X2.10 0.611 Reliabel
X2.11 0.632 Reliabel
X2.12 0.650 Reliabel
X2.13 0.666 Reliabel
X2.14 0.699 Reliabel
X2.15 0.799 Reliabel
X2.16 0.632 Reliabel
X3.1 0.667 0.629 Reliabel
X3.2 0.641 Reliabel
Kecerdasan X3.3 0.663 Reliabel
intelektual X3.4 0.692 Reliabel
X3.5 0.624 Reliabel
X3.6 0.688 Reliabel
51
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas untuk variabel Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kinerja (lanjutan)
Item Cronbach Cronbach’s Alpha If
Variabel Keterangan
Pertanyaan Alpha Item Deleted
X3.7 0.630 Reliabel
X3.8 0.636 Reliabel
X3.9 0.659 Reliabel
X3.10 0.653 Reliabel
Y1 0.643 Reliabel
Y2 0.668 Reliabel
Y3 0.613 Reliabel
Y5 0.646 Reliabel
Y6 0.662 Reliabel
Y7 0.674 Reliabel
Y8 0.654 Reliabel
Y9 0.676 Reliabel
Kinerja Y10 0.662 0.673 Reliabel
Y11 0.662 Reliabel
Y12 0.677 Reliabel
Y13 0.606 Reliabel
Y14 0.619 Reliabel
Y15 0.639 Reliabel
Y16 0.638 Reliabel
Y17 0.622 Reliabel
Y18 0.667 Reliabel
Sumber: Lampiran data diolah, 2019
Tabel 4.8 mendeskripsikan bahwa sesuai dengan Uji Realibilitas maka item
pertanyaan kuesioner pada tabel diatas dapat dinyatakan reliable dengan dasar
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali (2013). Uji normalitas
berdistribusi normal jikai memiliki nilai signifikan >0,05. Cara yang digunakan untuk
menguji normalitas kuesioner dalam penelitian ini adalah uji statistic dengan
Tabel 4.9 menunjukan bahwa nilai signifikan residual sebesar 0,200 > 0,05, maka
kecerdasan intelektual, dan kinerja > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
telah diisi oleh responden, maka dapat dilihat rekapitulasi deskripsi hasil jawaban
Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar lampung adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.10 menjelaskan bahwa dari 7 item pertanyaan tentang proses informasi sosial
memiliki skor rata rata 4.03, yang berarti secara keseluruhan menunjukan bahwa
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
lampung memiliki kemampuan dalam proses informasi sosial yang sangat baik.
dan menafsirkan perilaku mereka sendiri serta perilaku orang lain dan juga
kecerdasan sosial adalah suatu kemampuan untuk bergaul dengan baik dan mengajak
sosial memiliki skor rata – rata 3.84, yang berarti secara keseluruhan menunjukan
bahwa karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar lampung memiliki keterampilan sosial yang baik. Silvera,et al., (2001)
seseorang untuk memahami diri sendiri dalam memulai percakapan dengan orang
baru dan mudah bergaul dengan orang – orang yang baru di perusahaan.
mampu memahami dan menafsirkan perilaku mereka sendiri serta perilaku orang lain
dan juga bagaimana mereka mampu bergaul secara efektif di tempat kerja.
Kemampuan bergaul dengan orang lain adalah satu set keterampilan praktis yaitu
Tabel 4.12 menjelaskan bahwa dari 7 item pertanyaan tentang kesadaran sosial
memiliki skor rata – rata 4.16, yang berarti secara keseluruhan menunjukan bahwa
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
lampung memiliki tingkat kesadaran sosial yang sangat baik. Silvera,et al., (2001)
seseorang untuk melakukan tindakan positif tanpa membuat orang lain merasa
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar lampung memiliki kesadaran
sosial untuk memahami dan bersikap dengan tenang ketika dihadapkan pada hal – hal
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar lampung adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.13 menjelaskan bahwa dari 4 item pernyataan tentang kesadaran diri
memiliki skor rata-rata 4.12 yang berarti secara keseluruhan menunjukkan bahwa
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
Lampung memiliki kemampuan kesadaran diri yang sangat baik. Kesadaran tersebut
emosinya dengan sangat baik, mengerti apa yang dirasakan karyawan dan mengetahui
saat-saat karyawan tersebut merasa bahagia maupun sedih. Menurut Goleman (2007),
kecerdasan seseorang untuk mengenali emosi diri dapat berupa emosi negatif maupun
emosi positif. Emosi negatif mempunyai ciri, yaitu Perasaan frustasi, putus asa,
dendam, iri hati, dengki, dan dalam hal negative lainnya. Sedangkan ciri emosi positif
adalah selalu membuat perasaan gembira, damai, sejahtera, rasa persahabatan, dan hal
positif lainnya.
Tabel 4.14 mengambarkan bahwa dari 4 item pernyataan tentang empati memiliki
58
skor rata-rata 4.10, yang berarti secara keseluruhan menunjukkan bahwa karyawan
PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung
memiliki empati yang sangat baik. Law, et al. (2004) menjelaskan bahwa indikator
emosi dari perilaku, mengamati emosi, memahami dan merasakan emosi orang lain
(empati) dengan baik. Menurut Goleman (2007) mengenali emosi orang lain (empati)
adalah kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan
apa yang dibutuhkan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain, dan lebih mampu
Tabel 4.15 menjelaskan bahwa dari 4 item pernyataan tentang manajemen diri
memiliki skor rata-rata 4.08 yang berarti secara keseluruhan menunjukkan bahwa
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
59
Lampung memiliki manajemen diri yang sangat baik. Law, et al. (2004) menjelaskan
mengatur emosinya saat marah dan mampu memulihkan kembali tekanan lebih cepat.
Analisis tabel di atas menjelaskan bahwa karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir
emosi dengan baik dan bisa tenang dan mampu dengan cepat memulihkan tekanan
ketika sangat marah. Palmer, et al. (2009) menjelaskan manajemen emosi diri adalah
Tabel 4.16 menjelaskan bahwa dari 4 item pernyataan tentang motivasi diri
Cabang Utama Bandar Lampung memiliki motivasi diri yang baik. Law, et al. (2004)
Analisis pada tabel di atas menjelaskan bahwa karyawan PT TIKI Jalur Nugraha
memotivasi diri untuk berkinerja dengan maksimal. Mampu menetapkan tujuan dan
selalu melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dan meyakini terhadap
dirinya sendiri. Law, et al. (2004) menyatakan bahwa seorang yang memiliki
kecerdasan emosi dengan baik akan memiliki kemampuan individu dalam menangani
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa dari 3 item pernyataan tentang kemampuan
numerik memiliki skor rata-rata 3.98 yang berarti secara keseluruhan responden
Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung sudah baik. Wiramihardja,
61
Deskripsi pada tabel di atas yang menggambarkan bahwa karyawan PT TIKI Jalur
mengatakan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan matematika yang baik akan
Tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa dari 4 item pernyataan tentang kemampuan
verbal karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar Lampung memiliki skor rata-rata 4.06 yang berarti secara keseluruhan
responden merasa bahwa kemampuan verbal yang dimiliki karyawan PT TIKI Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung sudah sangat baik.
62
ini selaras dengan Moustafa dan Miller, (2003) yang menyebutkan seseorang yang
berkemampuan dalam bahasa yang baik akan menunjang dalam kinerjanya. Analisis
pada tabel di atas menggambarkan bahwa karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir
(JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung memiliki kemampuan verbal yang
baik. Kemampuan verbal di dunia kerja haruslah dimiliki oleh tiap karyawan,
seseorang di perusahaan.
Tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa dari 3 item pernyataan tentang kemampuan
figur karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
Lampung memiliki skor rata-rata 3.78 yang berarti secara keseluruhan responden
merasa bahwa kemampuan figur yang dimiliki karyawan cukup baik. Wiramihardja,
63
dengan nalar dibidang bentuk atau gambar yang akan merangsang kemampuan
berlogika dengan baik dan berhubungan dengan kinerja seseorang. Moustafa dan
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung mampu
melakukan identifikasi perbedaan gambar dan bentuk dengan cepat dan tepat serta
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa dari 5 item pernyataan yang digunakan secara
rata-rata memiliki skor 4.17 artinya secara keseluruhan responden merasa bahwa
kinerja tugas sebagai karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor
Cabang Utama Bandar Lampung berjalan sangat baik. Koopmans, et al. (2014),
Koopmans, et al. (2014), menjelaskan bahwa kinerja tugas adalah penyelesaian tugas-
tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan tugas yang diberikan, meliputi
perilaku yang menghasilkan barang dan jasa atau pelayanan. Analisis tabel di atas
menggambarkan bahwa sebagian besar karyawan memiliki kinerja tugas yang baik,
Tabel 4.21 di atas menjelaskan bahwa dari 8 item pernyataan yang digunakan, secara
rata-rata memiliki skor 4.09 yang artinya secara keseluruhan responden merasa
bahwa kinerja kontekstual sebagai karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)
Kantor Cabang Utama Bandar Lampung sudah berjalan dengan baik. Koopmans, et
al. (2014) menyatakan bahwa kinerja kontekstual merupakan dimensi yang mengacu
lingkungan psikologis.
seperti berani dalam mengambil tanggung jawab kerja, memulai tugas-tugas baru,
solusi untuk masalah baru, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan
organisasi.
Kode Rata-rata
Item Pertanyaan
Item (x̄)
Saya mengeluh tentang sesuatu hal yang tidak penting di 3.89
Y14
tempat kerja. ®
Rekan saya membuat masalah lebih sedikit pada saat 4.14
Y15
bekerja, di bandingkan dengan saya. ®
Y16 Saya mengerjakan pekerjaan dengan santai.® 4.04
Saya sangat memperhatikan aspek negatif yang ada di 3.99
Y17
lingkungan kerja.®
Saya menceritakan kepada rekan kerja saya tentang aspek 4.10
Y18
negatif yang ada di lingkungan kerja.®
Rata-rata (x̄) 4.03
Sumber: lampiran data diolah, 2019
Tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa dari 5 item pernyataan tentang perilaku kerja
66
merasa bahwa perilaku kerja kontraproduktif sangat jarang terjadi sebagai karyawan
PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung.
dimensi yang mengacu kepada perilaku yang dapat mengganggu atau membahayakan
bahwa kinerja merupakan pencapaian yang optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada
karyawan tersebut.
E. Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
menggunakan program IBM SPSS. Hasil perhitungan dari rumus analisis regresi
linear berganda menggunakan alat bantu perhitungan SPSS dan diperoleh nilai-nilai
Tabel pengujian di atas menjelaskan bahwa sebesar 44.7% varian yang dapat
dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan sisanya dijelaskan
oleh variabel lain. Hasil tersebut karena terdapat variabel lain yang mempengaruhi
kinerja yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kepemimpinan, kepuasan kerja,
F. Uji Hipotesis
dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% serta menggunakan drajat
df = n – k – 1
Keterangan:
n : jumlah responden
df = 140 – 3 – 1
df = 136
Diperoleh
Pernyataan Hipotesis I:
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kecerdasan sosial terhadap
variabel kinerja.
Ha: Ada pengaruh sigifikan antara variabel kecerdasan sosial terhadap variabel
kinerja.
Hasil Hipotesis I:
sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung (5.018) > ttabel (1.97756), maka Ho tidak didukung dan
secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT TIKI Jalur Nugraha
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kecerdasan emosional terhadap
variabel kinerja.
Ha: Ada pengaruh sigifikan antara variabel kecerdasan emosional terhadap variabel
kinerja.
sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung (5.637) > ttabel (1.97756), maka Ho tidak didukung dan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT TIKI Jalur
Ho: Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kecerdasan intelektual terhadap
variabel kinerja.
Ha: Ada pengaruh sigifikan antara variabel kecerdasan intelektual terhadap variabel
kinerja.
sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung (4.093) > ttabel (1.97756), maka Ho tidak didukung dan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT TIKI Jalur
G. Pembahasan
Kecerdasan sosial sangat penting bagi karyawan terlebih dikondisi pada zaman
sekarang ini. Penting pula bagi pimpinan perusahaan untuk memperhatikan ini bagi
Maksud dari pengembangan dan peningkatan ini akan membantu karyawan untuk
sendiri serta perilaku orang lain dan juga bagaimana mereka mampu bergaul secara
efektif. Kecerdasan sosial merupakan suatu kemampuan untuk bergaul dengan baik
dan mengajak orang lain untuk bekerja sama. Karyawan yang memiliki kecerdasan
sosial yang baik maka akan kinerja yang dihasilkan akan tinggi dan sebaliknya jika
kecerdasan sosial seorang karyawan kurang maka kinerja yang dihasilkan akan
rendah.
a. Informasi sosial
71
Keseluruhan karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar lampung memiliki kemampuan dalam proses informasi sosial yang sangat
baik. Hal tersebut menjelaskan bahwa kemampuan untuk mampu bergaul dan
berinteraksi dan bergaul sehingga dapat mengajak orang lain untuk bekerja sama.
b. Keterampilan sosial
Keseluruhan karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar lampung memiliki keterampilan sosial yang baik. Karyawan yang memiliki
memahami diri sendiri dalam memulai percakapan dengan orang baru dan mudah
mampu memahami dan menafsirkan perilaku mereka sendiri serta perilaku orang lain
dan juga bagaimana mereka mampu bergaul secara efektif di tempat kerja.
Kemampuan bergaul dengan orang lain adalah satu set keterampilan praktis yaitu
c. Kesadaran sosial
72
Keseluruhan karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar lampung memiliki tingkat kesadaran sosial yang sangat baik. Karyawan
dengan kesadaran sosial yang baik akan membuat karyawan akan memiliki kesadaran
dalam berhubungan dan bergaul serta kemampuan mampu untuk melakukan tindakan
positif tanpa membuat orang lain merasa tersinggung dan bersikap dengan tenang
Kantor Cabang Utama Bandar lampung. Hal ini ditunjukan dengan hasil uji-t
sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung (5.018) > ttabel (1.97756), maka Ho tidak didukung dan
variabel kecerdasan sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
Lampung.
sebagai satu kesatuan yang mencakup kemampuan untuk memonitor perasaan dan
emosi diri sendiri dan orang lain, membedakan emosi dan perasaan, dan
menggunakan informasi tersebut untuk menuntun pemikiran dan tindakan yang akan
konflik dengan benar dan mengurangi dampak negatif pada kehidupan dan pekerjaan
karyawan tersebut.
a. Kesadaran diri
Utama Bandar Lampung. memiliki kemampuan kesadaran diri yang baik (Hasil data
Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung memiliki
Kecerdasan seseorang untuk mengenali emosi diri dapat berupa emosi negatif
maupun emosi positif Goleman (2017). Emosi negatif mempunyai ciri, yaitu Perasaan
frustasi, putus asa, dendam, iri hati, dengki, dan dalam hal negatif lainnya. Sedangkan
ciri emosi positif adalah selalu membuat perasaan gembira, damai, sejahtera, rasa
b. Empati
Karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
seperti mengenali emosi orang lain. Mengenali emosi orang lain adalah kemampuan
seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati
orang lain, peka terhadap perasaan orang lain, dan lebih mampu mendengarkan orang
lain.
c. Motivasi Diri
Keseluruhan karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama
Bandar Lampung memiliki motivasi diri yang baik (Hasil olah data, 2019). Hasil
Law, et.al., (2004) menyebutkan bahwa kapasitas untuk mengenali perasaan diri
sendiri dan perasaan orang lain, untuk memotivasi diri, dan untuk mengelola emosi
diri sendiri dalam hubunganya dengan orang lain. Karyawan merupakan tenaga
profesional yang perannya tidak dapat dikesampingkan dari semua bentuk kinerja
perusahaan. Kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari mutu pelayanan karyawan
terhadap konsumen. Pada dasarnya yang dijadikan acuan dalam menilai kualitas
individu.
75
d. Manajemen diri
Karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar
Lampung memiliki manajemen diri yang baik (Hasil olah data, 2019). Hasil tersebut
Manajemen diri beberapa karyawan PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor
Cabang Utama Bandar Lampung sudah baik, kemampuan dalam mengelola emosi
diri ditunjukkan degan mampu menahan lampiasan amarah saat mendapatkan tekanan
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Hal ini
dengan signifikansi 5% (α = 0,05) sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung (5.637) > ttabel
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT TIKI Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Hal tersebut
Kecerdasan intelektual memiliki peranan yang sangat penting juga dalam pola
berpikir serta dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah yang pelik.
Masalah tidak akan bisa terselesaikan jika karyawan tidak melibatkan berpikir secara
rasional dan menalar. Intelektual adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,
berpikir, menalar, dan memecahkan masalah Secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa intelegensi adalah suatu kecerdasan mental yang melibatkan proses berfikir
secara rasional. Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati secara langsung
(Intelligence Quotient) adalah skor yang diperoleh dari tes kecerdasan. Dengan
a. Kemampuan Numerik
Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung sudah baik.
dalam bidang numerik memiliki kemampuan dalam berhitung dengan cepat dan tepat
77
serta mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan mempu mendengarkan dengan
baik. Moustafa dan Miller, (2003) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki
b. Kemampuan Verbal
TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung sudah
di perusahaan.
c. Kemampuan Figur
Responden merasa bahwa kemampuan figur yang dimiliki karyawan PT TIKI Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung sudah baik.
atau gambar yang akan merangsang kemampuan berlogika dengan baik dan
mampu mengidentifikasi segala perbedaan dengan cepat dan tepat serta mampu
Nugraha Ekakurir (JNE) Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Hal ini
dengan signifikansi 5% (α = 0,05) sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung (4.093) > ttabel
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai
hasil korelasi positif dan signifikan untuk semua hasil tes dari indikator terhadap
kinerja, baik itu kemampaun figur, kemampuan verbal maupun kemampuan numerik.
V. SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Bandar Lampung.
Bandar Lampung.
Bandar Lampung.
B. Saran
Beberapa hal yang dapat menjadi masukan pada penelitian ini berdasarkan hasil
tugasnya.
C. Keterbatasan Penelitian
namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai.
2. Variabel dalam penelitian ini hanya mengukur pengaruh tiga variabel bebas
terhadap satu variabel terikat yaitu kinerja, bagi peneliti selanjutnya penulis
Albercht, Karl. (2005). Social Intelligence: The New Science of Success, New York:
Peiffer & Companny
Albrecht, Karl. (2009). Social Intelligence: The New Science of Success. Personal
Excellence, 10 (12), page.5.
Goleman, D., & Boyatziz, R. (2008). Social intelligence and the biology of
leadership. Harvard Business Review, 86(9).
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Joseph, C. & Lakshmi, S. (2010). Social intelligence,a key to success. The IUP
Journal of Soft Skills, 4(3), pp. 15—21.
Keating, R. J., Harper, S. C. & Glew, D. J. (2013). Emotional intelligence dilutes the
toxins. Industrial Engineer, 45 (6), p. 30.
Kojongian, Rivan A. Pangemanan Sifrid S., Tielung Maria. (2016). The influence of
intelligence quotient and Emotional quotient toward employee Performance
(case study at PT. Bank mandiri (persero) tbk. Manado branch office wanea.
Volume 16 No. 01 Tahun 2016
Koopmans, L., Bernaards, C.M., Hildebrandt, V.H., Vet, H.C.W., dan de, Beek,A. J.
(2014). Construct Validity of Individual Work Performance Questionaire”.
Journal of Occuptional and Environmental Medicine.Vol.53.
Law, K. S., Wong, C. S., dan Song, L. (2004). Construct Validity Of Emotional
Intelligence: Its Potential Utility of Management Studies. Journal of Applied
Psychology.
Moustafa, K,S, and, Miller, T, R, 2003, Too Intelligent For The Job ? The Validity of Upper-
Limit Cognitive Ability Test Scores In Selection, Sam Advanced Management Journal,
Vol.68
Palmer, B. R., Stough, C., Harmer, R., & Gignac, G.E. (2009). Genos Emotional
Intelligence Inventory. In C. Stough, D. Saklofske, & J. Parker (Ed.).
Putri, Sugena Yeni. (2016) Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN
Persero Area Klaten. Volume 13 tahun 2016
Rae, M.J., Earles, J & Teachout, M.S. (2007), Predicting Job Performance: not much
more than G. Journal of Appli ed Pshchology, 79.
Silvera, D. H., Martinussen, M., & Dahl, T. I. (2001). The Tromso Social Intelligence
Scale, a self report measure of social intelligence. Scandinavian Journal of
Psychology, 42, 313-319.
Sudraba.V.Martinsone.K and V. Arnis.V. (2014) Changes of indicators of social
intelligence for substance use disorders patients: Before Minnesota program,
after program treatment and six months later. SHS Web of Conferences. Vol.10.
Wechsler. David. (2006). The Evolution Of Intelligence, Harper and Row. New York.