Firdaus
JIABI – Vol. 4 No. 2. Tahun 2020
(Studi Pemasangan Tapping Box Pada Pajak Hotel, Restoran Dan Hiburan Di Kota
Kendari)
Firdaus
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
E-mail: firdaus.daus6666@gmail.com
ABSTRAK
Abstract
This study aims to explain tax administration innovations in managing the productive
taxation human resources. The results of this study indicate that the Government of Kendari
City has formed a collaboration through a Memorandum of Understanding with the
restoran dan hiburan diatur dalam regulasi individu atau diri sendiri/pribadi dan juga
yang tepat. guna kebutuhan perpajakan pihak lainnya,
Seperti masalah pajak yang hangat serta berusaha bagaimana agar Wajib
untuk diperbincangkan masa kini, dimana Pajak (WP) memiliki kesadaran untuk
layaknya seperti yang diketahui membayar pajak, sehingga pendapatan
bahwasanya pajak ialah bantuan, baik pajak dan pengeluaran dapat seimbang,
melalui langsung ataupun tak langsung, atau mungkin tidak menutup kemungkinan
yang bersifat memaksa oleh kekuasaan bahwa pendapatan pajak lebih besar
publik dari penduduk ataupun dari barang, daripada pengeluaran yang dilakukan.
guna menutup belanja pemerintah Dengan revolusi industri 4.0
(Beaulieu, 1906 dalam Liberti, 2014). muncul sebuah gagasan yang membantu
Sedangkan dalam Undang-Undang nomor penanganan masalah pajak saat ini yang
28 tentang Ketentuan Umum dan Tata berbasis teknologi yang bernama Tapping
Cara Perpajakan memberikan penjelasan Box. Adanya alat ini diharapkan dapat
mengenai pajak yaitu kontribusi wajib membantu para sumber daya manusia
pada negara yang terutang oleh seorang (SDM) perpajakan dalam memungut pajak
individu ataupun badan yang memiliki dari WP, namun pada realitanya adanya
sifat pememaksaan menurut UU secara tak alat tersebut masalah mengenai pajak juga
meperoleh timbal baliknya dengan tak kunjung mereda. Melainkan adanya
langsung serta dimanfaatkan guna problematika baru yang muncul berkaitan
kebutuhan Negara untuk semaksimal alat tersebut, masyarakat WP maupun dari
mungkin memakmurkan rakyatnya. SDM perpajakan itu sendiri. Masalah
Melalui dua definisi ini bisa kita pahami peningkatan pajak di daerah juga bisa
bahwasanya pajak ialah anggaran yang dipicu oleh SDM perpajakan itu sendiri,
masuk ke dalam kas negara, yang akan hal ini dapat berupa SDM perpajakan yang
akan dikelola dan dimanfaatkan guna kurang memahami teknologi dan tak
kebutuhan negara untuk memakmurkan diberi pelatihan ataupun pendidikan
rakyatnya, begitupun dengan pemungutan terutama mengenai alat Tapping Box.
pajak yang ada pada daerah-daerah. Oleh karena ini, penting bagi pemerintah
Namun, kenyataan yang terjadi sekarang, untuk mengetahui strategi dalam
pendapatan pajak tidak sebanding dengan mengelola SDM perpajakan, sebab jika
belanja daerah atau pengeluaran daerah. SDM perpajakan tidak dikelola dengan
Hal inilah yang membuat baik maka ini bisa menjadi faktor utama
pemerintah harus menjadi lebih peka tidak meningkatnya pendapatan pajak di
terhadap problematika yang dihadapi daerah.
sekarang, kepekaan pemerintah akan Contohnya, UEA melihat bahwa
masalah yang dihadapi saat ini akan perlu adanya kebijakan dalam praktik
mengikutsertakan sumber saya manusia SDM yang tepat dengan menggunakan
yang pada organisiasi terkait pengelolaan Human Resource Management (HRM)
pajak tersebut. Inilah yang disebut dengan yang mengarahkan organisasi menuju
SDM perpajakan, SDM yang berorientasi kesuksesan organisasi. Kebijakan praktik
pada urusan perpajakan dan dituntut untuk SDM yang tepat dapat membantu
memahami cara mengelola dan menangani organisasi untuk mencegah terjadinya
pajak baik dengan langsung maupun tak tindakan kecurangan dalam pengelolaan
langsung untuk keperluan perpajakan pajak. Mengarah pada negara Yunani yang
korupsinya bersifat sistemik, yang bisa Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah
menghantarkannya pada kebangkrutan jika secara Sistem Online melalui Alat
tak diawasi oleh Troika (IMF, UE dan Perekam Pajak. Awal pemasangan tapping
ECB). Upaya anti korupsi yang sukses box di Kota Kendari terjadinya komplain
mungkin merupakan satu-satunya cara dan kebingungan oleh para pelaku usaha
untuk negara untuk meningkatkan terhadap pemerintah kota karena mereka
pendapatannya secara signifikan dan menganggap belum jelasnya mekanisme
untuk menghindari yang terburuk dalam penerapan tapping box yang
(Antonakas, dkk, 2012). dipasang di bagian kasir tempat usaha
Berbicara tentang SDM khususnya tersebut. Namun regulasi yanh mengatur
dalam perpajakan maka berbicara juga pajak tersebut sudah menjelaskan bahwa
mengenai pengaruh terhadap tingkat pemungutan pajak melalui online sudah
kepatuhan wajib pajak. Sebab dari SDM ditentukan besarannya yaitu pajak hiburan
perpajakan akan menghadirkan sebuah 25%, pajak hotel dan restoran 10%.
motivasi yang membuat WP sadar akan Terkait dengan persoalan
pentingnya membayar pajak meskipun pemungutan pajak dengan menggunakan
pengurusan administrasi perpajakan yang alata perekan pajak, Pratiwi dan Aryani
biasanya membuat mereka enggan (2019) dalam hasil penelitiannya
berurusan karena dinilai sangat rumit. Ini mengatakan bahwa pemasangan tapping
juga berkaitan dengan Good Governance box di hotel memiliki pengaruh positif
yang lebih mengarah pada adil dan guna tingkat kepatuhan wajib pajak dalam
jujurnya SDM perpajakan ketika mebayar pajaknya. Penerapan alat
terlaksana serta diterapkannya ketetapan perekam pajak bisa mempermudah dan
yang berlaku sehingga bisa menimbulkan menghasilkan manfaat terhadap wajib
perasaan yakin masyarakat untuk pajak serta memberikan peningkatan akan
melakukan pembayaran pajak. rasa patuh akan wajib pajak ketika
(Susilowati, 2013; Darmayasa & melaksanakan kewajiban perpajakan.
Setiawan, 2016; Savilla, Dzulkirom dan Selanjutnya Suardani, dkk (2017)
Zahro, 2018). Perpajakan ditentukan oleh menyebutkan pemasangan tapping box
kualitas layanan, kewajiban moral, sanksi mengalami kendala pada pelaksanaan
pajak agar warga yang patuh untuk monitoring pada pajak hotel. Penangan
melakukan pembayaran akan pajak kendala tersebut dilakukan dengan
menjadi meningkat, sosialisasi SDM memberikan sosialisasi dan penghargaan
perpajakan juga penting, yang mana kepada wajib pajak. Pelaku usaha perlu
sosialisasi ini dapat menghadirkan niat mendukung kebijakan pemerintah untuk
melakukan whistleblowing dalam diri mengoptimalkan pendapatan daerah dalam
SDM perpajakan tersebut. (Faradiza, dan menyukseskan pembangunan daerah.
Suci, 2017; Pratiwi dan Aryani, 2019; Kemudian Leliya dan Afiyah (2017)
Fauzi, 2019). mengungkapkan bahwa Penerapan pajak
Pemasangan alat perekam pajak online dapat memberikan kemudahan
dalam pengelolaan pajak hotel, restoran pelayanan administrasi perpajakan oleh
dan hiburan di Kota Kendari ditetapkan wajib pajak guna melakukan pelaporan,
pada Peraturan Walikota Kendari No. 24 membayar pajak serta mewujudkan
Tahun 2019 tentang Pembayaran dan
baik secara langsung maupun tida diterima restoran. Ada pengecualian dalam
langsung andil dalam penanganan pajak restoran yaitu pelayanan yang diberi
perpajakan guna keperluan perpajakan yang nilai penjualan tidak lebih dari batas
individu atau diri sendiri/pribadi serta khusus yang ditentukan melalui PerDa.
guna kebutuhan perpajakan pihak lainnya. Tarif pajak restoran ditentukan berjumlah
Sumber daya manusia perpajakan yang 10% dari dasar pajak yang dikenai akan
baik hendaknya mempunyai kompentensi transaksi pembayaran terhadap restoran.
juga kapasitas yang memadai dalam Terdapat persoalan penting yang
pengetahuan, pemahaman, potensi dan hendaknya diketahui pada pengelolaan
memiliki keahlian khusus. pajak daerah, yakni sebagai berikut:
Berdasarkan Pasal 2 UU No. 34 1. Surat pemberitahuan pajak daerah
Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan (SPTPD) yaitu surat yang dipegang
Retribusi Daerah, penulis menjabarkan oleh wajib pajak guna melakukan
tiga jenis pajak kabupaten/kota sesuai pelaporan penghitungan serta
dengan objek penelitian yaitu Pajak Hotel, pembayaran pajak objek pajakdan
Pajak Restoran serta Pajak Hiburan atau harta serta kewajiban
(Azhari, 2016). berdasarkan ketetapan aturan
perundang-udangan perpajakan
a.Pajak Restoran daerah.
Restoran ialah lokasi guna 2. Surat setoran pajak daerah (SSPD)
menikmati makanan maupun minuman yaitu surat yang dimiliki oleh wajib
yang tersedia pada restoran serta pajak kemudian dimanfaatkan guna
selanjutnya ada bayaran yang dipungut melaksanakan pembayaran ataupun
guna makanan atau minuman tersebut. penyetoran pajak yang terutang pada
Yang dimaksud restoran adalah seperti kas daerah ataupun pada lokasi
rumah makan, warung makan, kafe, bar, pembayaran lainnya yang ditentukan
pedagang kaki lima, kolam pancing serta oleh wali kota atau bupati.
bisnis lainnya yang serupa yang ada 3. Surat ketetapan pajak daerah (SKPD)
fasilitas makanan dana tau minuman. yaitu surat ketetpan pajak yang
Pajak restoran merupakan pungutan mematok besaran jumlah pokok
daerah akan penjualan produk pada pajak.
restoran. Selanjunya, penyelenggara 4. Surat ketetapan pajak daerah kurag
restoran ialah individu ataupun badan bayar (SKPDKB) yaitu surat
yang menjalankan usaha restoran bagi ketetapan pajak yang memastikan
serta atas nama pihak lainnya yang besaran jumlah pokok pajak, jumlah
sebagai tanggungannnya. Pajak restoran kredit pajak, jumlah kurangnya
dipungut pajaknya atas layanan yang pembayaran pokok pajak, besar
tersedia berupa makanan serta minuman sanksi administrasi serta jumlah sisa
yang dibeli oleh pelanggan, baik dinikmati yang perlu dibayar.
pada lokasi layanan ataupun pada lokasi 5. Surat ketetapan pajak daerah kurang
berbeda. Objek pajak ini ialah tiap bayar tambahan (SKPDKBT) yaitu
pelayanan yang dikeluarkan melalui surat ketetapan pajak yang
transaksi pembayaran. Dasar pengenaan melakukan penentuan akan tambahan
pajak restoran yaitu pembayaran yang
atas jumlah pajak yang sebelumnya penyetorannya pada kas daerah selambat-
telah ditentukan. lambatnya 1 x 24 jam ataupun pada jangka
6. Surat ketetapan pajak daerah lebih waktu yang ditetapkan oleh wali kota atau
bayar (SKPDLB) yaitu surat bupati. Pembayaran pajak dilaksanakan
ketetapan pajak yang memberikan melalui penggunaan SSPD serta
ketentuan akan jumlah kelebihan pembayaran pajak hendaknya
pembayaran pajak sebab jumlah dilaksanakan sekaligus ataupun lunas.
kredit pajak lebih banyak daripada Walikota atau bupati bisa memberi izin
pajak yang terutang ataupun tidak pada wajib pajak guna melakukan
seharusnya terutang. angsuran pajak terutang pada periode
7. Surat ketetapan pajak daerah nihil tertentu sesudah memenuhi syarat-syarat
(SKPDN) yaitu surat ketetapan pajak yang ditetapkan. Angsuran pembayaran
yang menetapkan jumlah pokok pajak pajak hendaknya dilaksanakan dengan
sama jumlahnya dengan jumlah regular serta berturut-turut berkelanjutan
kredit pajak ataupun pajak tidak melalui pengenaan bunga berjumlah 2 %
terutang serta tak terdapat kredit perbulan dari jumlah pajak yang belum
pajak. ataupun kurang bayar. Walikota/bupati
8. Surat pemberitahuan setoran masa bisa memberi peretujuan pada wajib pajak
(SPSM) yaitu surat pemberitahuan guna melakukan penundaan akan
pada wajib pajak yang berisikan pembayaran pajak hingga batasan periode
perkiraan pajak sementara yang wajib yang ditetapkan sesudah memenuhi
dilakukan penyetorannya secara syarat-syarat yang dutentukan melalui
harian, mingguan maupun bulanan pengenaan bunga 2% perbulan dari jumlah
9. Surat tagihan pajak daerah (STPD) pajak yang belum ataupun kurang bayar.
yaitu surat guna melaksanakan Tiap pembayaran pajak diberi tanda bukti
tagihan pajak maupun sanksi pembayaran serta dilakukan pencatatannya
asministrasi berwujud bunga maupun pada buku penerimaan. Wujud, jenis, isi,
denda. ukuran buku penerimaan dan tanda bukti
10. Pemeriksaan yaitu rentetan aktivitas pembayaran pajak ditentukan oleh
dalam melakukan pencarian, walikota/bupati.
mengumpulkan, pengolahan data
b.Pajak Hotel
ataupun keterangan yang lain guna
Pajak hotel merupakan pungutan
melakukan pengujian akan rasa patuh
daerah atas hotel. Hotel tersebut yaitu
untuk memenuhi kewajiban
bangunan khusus yang dimanfaatkan guna
perpajakan daerah.
tempat istirahat atau menginap, menerima
Pembayaran pajak dilaksanakan pelayanan ataupun fasilitas melalui
pada kas daerah ataupun lokasi lainnya pemungutan biaya, tergolong akan
yang ditentukan oleh wali kota atau bupati bangunan lainnya yang menyatu,
yang disesuaikan dengan periode yang dilakukan pengelolaannya serta
telah ditetapkan pada SPTPD, SKPD, merupakan milik pihak yang sama,
SKPDKB, SKPDKBT dab STPD. Jika terkecuali pertokoan atau perkantoran.
pembayaran pajak diproses pada lokasi Selanjutnya penyelenggara hotel yaitu
lainnya yang ditentukan maka hasil individu maupun badan yang melakukan
penerimaan pajak hendaknya dilakukan penyelenggaraan akan usaha hotel untuk
serta atas namanya sendiri ataupun untuk tinggal di rumah sakit, asrama perawat,
dan atas nama pihak lainnya yang menjadi panti jompo, panti asuhan, serta panti
tanggunga. Objek pajak pada pajak hotel sosial yang lain; 5) Jasa biro perjalanan
yaitu tiap pelayanan yang diberikan ataupun perjalanan wisata yang disediakan
melalui pembayaran pada hotel mencakup oleh hotel yang bisa digunakan oleh
jasa penunjang selaku perlengkapan umum. Dasar pengenaan pajak hotel yaitu
kelengkapan hotel yang memiliki jumlah pembayaran yang dibayarkan pada
karakteristik memberi kemudahan serta hotel. Tarif pajak hotel ditentukan
kenyamanan mencakup fasilitas olahraga berjumlah 10% dari dasar pengenaan akan
serta hiburan. pembayaran yang dibayarkan kepada hotel
Objek pajak hotel diantaranya temasuk di dalamnya tempat kos,
yaitu 1) Fasilitas penginapan ataupun apartemen, wisma, pondok wisata serta
fasilitas tinggal jangka pendek ataupun gedung pertemuan.
jangka panjang mencakup kos, wisma, Pemungutan pajak tak bisa
pondok wisata serta gedung pertemuan; dilakukan penyerahannya kepad apihak ke
dan 2) Jasa penunjang selaku tiga tapi terdapat kerja sama dnegan pihak
perlengkapan fasilitas penginapan. ketiga dengan tujuan tahapan pemungutan
Pelayanan penunjang tersebut yaitu pajak seperti percetakan, formulir
telepon, faksimili, internet, fotokopi, perpajakan, pengiriman surat-surat pada
pelayanan cuci, setrika, taksi serta wajib pajak ataupun mengumpulkan data
trasportasi yang lain yang dilakukan objek serta subjek pajak. Pajak dipungut
pengelolaannya oleh hotel. Subjek pajak berdasarkan ketetapan yang dikeluarkan
hotel yaitu individu pribadi ataupun badan berdasarkan peraturan oleh wali
yang melaksanakan pembayaran pada kota/bupati ataupun dilakukan
individu pribadi ataupun badan yang pembayarannya secara pribadi oleh wajib
menyediakan jasa hotel. Wajib pajak hotel pajak. Penagihan pajak tersebut terdiri dari
yaitu individu pribadi ataupun badan yang du acara yaitu: 1) Cara pertama, pajak
menjalankan usaha hotel meliputi tempat dilakukan pembayarannya oleh wajib
kos, wisma, pondok wisata serta gedung pajak sesudah sebelumnya ditentukan oleh
pertemuan. Sedangkan pengusaha hotel kepala daerah dengan SKPD ataupun
terkait juga pengusaha tempat kos, wisma, dokumen lainnya yang sejenis; dan 2)
pondok wisata serta gedung pertemuan Cara kedua, pajak dilakukan
memiliki tanggung jawab sepenuhnya pembayarannya secara pribadi ialah
melakukan penyetoran akan pajak yang pengenaan pajak yang memberi rasa
terutang. percaya pada waib pajak guna melakukan
perhitungan, pembayaran serta pelaporan
Ada pengecualian pada pajak
sendiri pajak yang terutang melalui
hotel diantaranya yaitu: 1) Jasa tempat
penggunaan SPTPD. Wajib pajak harus
tinggal asrama yang disediakan oleh
memakai nota penjualan selaku bukti akan
pemerintah ataupun pemerintah daerah; 2)
pembayaran yang dilaksanakan pada hotel.
Jasa persewaan apartemen, kondominium,
Nota penjualan tersedia oleh wajib pajak
serta jenis yang serupa; 3) Jasa tempat
melalui tahapan sebelumnya yakni
tinggal di pusat pendidikan ataupun
melakukan porporasi ataupun diberikan
aktivitas keagamaan; 4) Jasa tempat
pertanda khusus oleh pemerintah daerah.
Jika wajib pajak memakai mesin Cash binaraga, dan sejenisnya; 4) pameran; 5)
Register harus mencantumkan program Diskotek, karaoke, klab malam, dan
pengenaan pajak holtel berjumlah 10% ssejeisnya; 6) Sirkus, acrobat, dan sulap;
serta pada pelanggan diberi nota Cash 7) Permainan bilyar, golf, dan boiling; 8)
Register selaku bukti pembayaran. Pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan
Terkait dengan penagihan pajak, permainan ketangkatasan; 9) Panti pijat,
surat teguran ataupun surat peringatan refleksi, mandi uap/spa, dan pusat
yang dibuat oleh pejabat selaku awal kebugaran; dan 10) Pertandingan olahraga.
perbuatan pelaksanaan penagihan pajak Subjek pajak hiburan yaitu tiap
dikeluarkan 7 hari semenjak jatuh tempo individu ataupun badan yang menonton
pembayaran. Pada periode tujuh hari serta menikmati hiburan, sementara wajib
sesudah surat tersebut maka wajib pajak pajak yaitu individu ataupun badan yang
wajib melakukan pelunasan pajak yang nenyediakan hiburan. Penyelengara
terutang. Jika jumlah pajak yang masih hiburan merupakan individu ataupun
wajib dilakukan pembayarannya tak bisa badan yang bertindak, baik bagi atas
dilakukan pelunasan dengan jangka yang namanya sendiri atau untuk dan atas
ditetapkan maka jumlah pajak yang namanya sendiri atau untuk dan atas nama
hendaknya dilakukan pembayarannya pihak lain yang menjadi tanggungan
dilakukan penagihannya menggunakan penyelenggara hiburan. Jika hiburan
surat paksa setelah 21 hari sehak tanggal tersebut atas nama atau tanggungan
teguran diberikan. Jika pajak tersebut tak beberapa penyelenggara atau oleh satu
dilakukan pelunasan dlam periode 2 x 24 atau beberapa badan maka masing-masing
jam setelah tanggal pemberitahuan surat anggota penyelenggara atau pengurus
paksa, maka wali kota atu bupati badan dianggap sebagai wajib pajak dan
kemudian melakukan penerbitan akan bertanggung jawab atas pembayaran
surta perintah melaksnakan penyitaan. pajaknya.
Sesudah dilaksanakan penyitaan serta Penyelenggara hiburan
wajib pajak belum melunasi utang bertanggung jawab membayar pajak,
pajaknyak dan melampui waktu 10 hari namun pada dasarnya pajak dibayar oleh
semenjak tanggal pelaksanaan penyitaan, penonton atau pengunjung yang
maka pejabat melakukan pengajuan akan menyaksikan, menikmati, memakai alat
permintaan menetapkan tanggal hiburan atau mengunjungi hiburan.
pelelangan kepada Kantor Lelang Negara. Penyelenggara hiburan adalah wajib pajak
dan juga penanggung pajak. Jika penonton
c.Pajak Hiburan atau pengunjung tidak melunasi pajak
Pajak tontonan merupakan asal yang terutang maka penyelenggara
pajak hiburan yang bermaksus adanya bertanggung jawab aras utang pajak
pemberian hiburan dan kesenangan tersebut. Jadi, pajak hibura dikatakan
kepada orang lain. Menurut UU No. 28 pajak tidak langsung karena beban pajak
Tahun 2009 bahwa objek pajak hiburan bisa dilimpahkan baik sebagian maupun
yaitu penyelenggaraan hiburan melalui secara keseluruhan kepada pihak lain.
pemungutan bayaran. Hiburan tersebut Tarif pajak hiburan ditentukan
berupa pertunjukkan seperti 1) Tontonan setinggi-tingginya sebesar 35%. Dari
film; 2) Pagelaran kesenian, musi tari dan ketetapan tersebut, pajak hiburan ada juga
atau busana; 3) Kontes kecantikan, memiliki ketentuan khusus pada objek
tertentu seperti 1) Tarif pajak hiburan bisa manajemen. Di bawah model manajemen
ditetapkan paling tinggi sebesar 75%, tradisional ada penekanan pada kepatuhan
yang diataranya pagelaran busana, terhadap proses sedangkan di bawah
diskotek, karaoke, kontes kecantikan, model peningkatan kinerja sekarang ada
panti pijat, permainan ketangkasan dan penekanan pada pencapaian hasil
mandi uap/spa; 2)Tarif pajak hiburan bisa organisasi, janji eksplisit dan implisit
ditetapkan paling tinggi sebesar 10%, kepada publik. Dalam konteks organisasi
seperti hiburan kesenian rakyat/tradsional. yang dinamis, di mana satu-satunya yang
konstan adalah perubahan, kepemimpinan
2. Sumber Daya Manusia Produktif organisasi diperlukan untuk membuat
Konteks manajemen di abad ke-21 perubahan menjadi bagian dari budaya
adalah dinamis. Cara termudah untuk organisasi. Budaya ini biasanya
mendapatkan keuntungan produktivitas mencerminkan kepemimpinan yang
cepat ialah dengan memekanisasi suatu memandang perubahan sebagai tantangan
proses sedangkan cara yang paling sulit dan peluang untuk meningkat. Kemudian,
tetapi paling bertahan lama untuk Mills (1994) menjeaslkan pemimpin
mendapatkan peningkatan produktivitas dalam budaya perubahan menciptakan
adalah dengan mengembangkan keinginan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu
dan kemampuan setiap pegawai untuk maka melahirkan dunia baru.
menjadi produktif secara maksimal.
Karena manajemen SDM yang
Seperti yang dijelaskan Mintzberg (1996)
produktif adalah fungsi dari berbagai
bahwa sebuah organisasi tanpa komitmen
faktor, maka perlu untuk dipahami dalam
manusia seperti orang tanpa jiwa:
sistem terbuka di mana faktor internal dan
kerangka, daging, dan darah mungkin
eksternal saling berhubungan secara
dapat dikonsumsi dan dikerahkan, tetapi
efektif. Dari perspektif ini, diperlukan
tidak ada kekuatan hidup. Pemerintah
strategi untuk mengelola SDM secara
perlu menciptakan kekuatan hidup.
efektif di organisasi produktif. Strategi-
Selanjutnya, Holzer dan Callahan (1988)
strategi ini didasarkan pada tiga kategori
mengungkapkan bahwa organisasi yang
berikut: menciptakan dan
produktif adalah manusiawi dan
mempertahankan tenaga kerja yang
menunjukkan kepedulian yang tulus untuk
berkualitas dan beragam; menciptakan dan
memenuhi kebutuhan pegawai.
mempertahankan kehidupan kerja yang
Karakterisasi organisasi produktif ini
berkualitas tinggi; dan menciptakan
selaras dengan pandangan bahwa
hubungan kerja yang berkualitas melalui
mengelola sumber daya manusia sebagian
kerja sama.
besar tentang pemenuhan kebutuhan
Menciptakan dan menjaga kualitas
manusia dan menyeimbangkan kebutuhan
pekerjaan yang berbeda adalah tugas yang
orang dengan kebutuhan organisasi.
sulit dan memakan waktu. Sebab dalam
Cooper (1998) mengatakan bahwa
hal ini melibatkan proses manajemen
manajemen SDM tidak lagi sekadar
SDM untuk menemukan dan merekrut
menyesuaikan diri dengan proses
orang yang tepat, mengembangkan dan
personalia. Ini tidak lagi hanya tentang
melatih mereka secara sistematis,
melindungi pegawai dan integritas sistem
memotivasi, memberi penghargaan, dan
personalia dari penyalahgunaan
dilakukan ini adalah inovasi berbasis memberi pelayanan pada publik. Membina
sumber daya manusia yang dapat serta mengembangkan profesionalitas
memanfaatkan teknologi yang sudah SDM sebagai usaha yang tepat guna
disediakan oleh Bank Sultra dengan menghadapi serta memberikan respon
adanya pengawasan dari KPK untuk akan seluruh tantangan yang memiliki
mengetahui aktif atau tidaknya tapping kaitan pada perubahan lingkungan internal
box yang sudah dipasang di tempat usaha ataupun lingkungan eksternal organisasi.
perhotelan, hiburan dan restroran. Ini Guy (1992) dalam Farazmand
merupakan inovasi pelayanan publik (2007) menekankan pentingnya orang
dalam menciptakan efektifitas dan dalam organisasi publik yang produktif.
efisiensi terhadap pengelolalaan pajak SDM merupakan satu di antara beberapa
berbasis digital kuhsusnya pajak daerah. faktor yang tak bisa lepas dari suatu
Inovasi ini terlihat pada penggunaan organisasi, baik institusi pemerintah
teknologi dalam merekam setiap ataupun perusahaan. SDM ialah kunci
transakasi oleh pelaku usaha sehingga yang memberikan penentuan akan
tidak terjadi kecurangan atau kebohongan perkembangan perusahaan. Dalam
dalam menghitung pendapatan pelaku hakikatnya, SDM yang dimanfaatkan di
usaha dan besaran pungutan pajaknya. dalam organisasi ialah penggerak utama
Kerjsama yang dibentuk dalam guna meraih tujuan organisasi. Oleh
penyelenggaraan program pemasala. karena itu, pentingnya memberikan sebuah
Inovasi menjadi suatu keniscayaan dan pelatihan, pendidikan dan sebagainya
tidak perlu ditakuti oleh pelaku usaha kepada sumber daya manusia terutama
dalam menghitung transaksi di tempat pada hal yang berbasis teknologi. Tidak
usahanya. Inovasi dalam menciptakan ada aspek manajemen publik yang
sumber daya manusia perpajakan yang produktif dalam organisasi publik yang
produktif perlu adanya kerja sama yang lebih penting daripada manusia dan juga
dilakukam oleh berbagai pihak untuk manusia merupakan investasi pemerintah
menciptakan kualitas pelayanan publik yang paling luas dan mahal. Pimpinan
pada sektor pajak. dipaksa untuk merespons dengan orientasi
Pada era globalisasi yang terjadi inovatif untuk mengelola sumber daya
pada masa kini, SDM dituntut untuk mereka. Secara khusus, organisasi publik
memahami penggunaan teknologi, terlebih yang produktif memerlukan pendekatan
lagi saat ini revolusi industri sudah berada inovatif untuk manajemen sumber daya
pada 4.0. Tidak menutup kemungkinan manusia. Pimpinan memerlukan
bahwa akan ada perubahan dalam sistem pendekatan yang efektif untuk manajemen
yang berada dalam suatu organisasi, sumber daya manusia yang membantu
apalagi jika perubahan itu adalah untuk menciptakan dan memelihara lingkungan
menyelesaikan persoalan yang sedang yang kondusif bagi tenaga kerja yang
urgen saat ini. SDM pada organisasi ialah produktif.
aspek yang krusial yang amat menajdi
penentuan akan keberhasilan suatu
organisasi. Berdasarkan Baedhowi (2007)
bahwa SDM ataupun aparatur ialah faktor
yang amat memiliki peran pada sebuah
organisasi ataupun pemerintahan untuk
Khairunnisa. Pajak hotel dan pajak Mills, O. 1994. Leadership and the
restoran sebagai sumber Culture of Change. In Personal
pendapatan asli daerah (studi Management and Industrial
kasus: kota bandung). Jurnal Relation Readings. Jamaica:
Perencanaan Wilayah dan Kota. University Press.
Vol. 22 No. 3, 2011, hlm. 227- Ni Luh Putu Riska Suardani, dkk.
244. Efektifitas Pelaksanaan
Knies, E., Boselie, P., Williams, J. G., & Monitoring Pajak Derah Berbass
Vandenabeele, W. 2018. Strategic Sistem Informasi Pada Industri
Human Resource Management Perhotelan di Kabupaten
and Public Sector Performance: Buleleng. E-Journal S1 Ak
Context Matters. The Universitas Pendidikan Ganesha.
International Journal Of Human Volume 8 Nomor 2 (2017)
Resource Management. 1-13. Ni Putu Mitha Pratiwi dan Ni Ketut Lely
Kulla, Y., Soetjipto, B. E., & Sopiah. Aryani. 2019. Pengaruh Kualitas
2017. The Problems of Human Pelayanan, Kewajiban Moral,
Resource Management in Public Sanksi Pajak dan Tapping Box
Sector in Mimika Regency, Papua. Pada Kepatuhan Pajak Hotel. E-
International Journal of Academic Jurnal Akuntansi Universitas
Research in Business and Social Udayana, Volume 2 Nomor 2.
Sciences. 7 (6): 524-537. Hlm. 1357-1385.
Leliya dan Fifi Afiyah. Efektifitas Sistem Prabawati, I., Meirinawati., &
Pembayaran Pajak Daerah Online AOktariyanda, T. 2018.
Dalam Peningkatan Pendapatan Competency-Based Training
Daerah Kota Cirebon. Jurnal Al- Model For Human Resource
Mustafa. Volume 4 nomor 2 Management and Development in
(2016). hlm 158-177. Public Sector.
Liberti Pandiangan. 2014. Administrasi Pratiwi, N. P. M., & Aryani, N. K. L.
Perpajakan Pedoman bagi Wajib 2019. Pengaruh Kualitas
Pajak di Indonesia. Erlangga. Pelayanan, Kewajiban Moral,
Jakarta. Sanksi Pajak dan Tapping Box
Mahadevan, A., & Mohamed, F. A. 2014. Pada Kepatuhan Wajib Pajak
Impact Of Human Resource Hotel. E-Journal Akuntansi
Management (HRM) Practices On Universitas Udayana. 26 (2):
Employee Performance (A Case 1357-1385.
Of Telekom Malaysia). Savilla, P., A.R, M. D., & Z.A, Zahroh.
International Journal of 2018. Pengaruh Administrasi
Accounting & Business Perpajakan dan Sumber Daya
Management. 2 (2): 29-42. Manusia Terhadap Tingkat
Mintzberg, H. 1996. Managing Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
Government, Governing Kasus Pada Wajib Pajak di KPP
Management. Havard Business Pratama Malang Selatan). Jurnal
Review. 74 (3): 75-83. Administrasi Bisnis (JAB). 55 (3):
48-54.