TINJAUAN PUSTAKA
A. Asma
1. Definisi Asma
aliran udara pun ikut terhambat karena adanya konstriksi bronkus, mukus,
dengan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Gejala dapat
terjadi beberapa kali dalam sehari atau minggu pada penderita. Ketika
mengurangi aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Gejala
serta memberikan efek untuk absen dari kegiatan di sekolah dan kerja.
6
7
gejala mengi, sesak napas, dada, dan batuk, serta terbatasnya aliran
pernapasan.
napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari,
penyebab pasti penyakit asma tidak diketahui dan mungkin berbeda pada
tiap individu. Namun, penyakit asma sering kali menjadi respon dari
bernapas.
8
pasti dari penyakit asma belum diketahui. Para peneliti menyatakan bahwa
dideritanya penyakit asma. Namun penyakit ini paling sering diderita pada
awal masa kehidupan atau pada masa usia anak. Faktor resiko asma
meliputi:
riwayat asma.
kanak-kanak.
masa perkembangan.
asma dapat diderita oleh semua rentang usia namun sering kali mulai
9
a. Lingkungan
e. Jenis kelamin
eosinophil, magrofag, dan sel limposit T pada mukosa dan lumen dan bisa
remodelling.
10
a. Patogenesis
complex (MHC kelas II pada sel T CD4+ dan MHC kelas 1 di sel
genecluster).
2016).
12
b. Patofisiologis Asma
et al., 2016).
a. Stadium Dini
b) Wheezing
b. Stadium Lanjut/Kronik
1) Batuk, ronchi
6) Sianosis
6. Klasifikasi Asma
a. Klasifikasi Fenotip Asma
17
2) Asma alergi
aktivitas &
tidur
▪ Membutuhkan
bronkodilator
setiap hari
▪ Gejala > 1
kali/minggu, tetapi < 1
kali/hari
▪ Gejala malam > 2
kali/bulan, tetapi 1
kali/minggu
▪ Faal paru normal di
luar serangan
Tahap III: Persisten Persiten Persisten Berat Persisten
Berat Sedang Berat
▪ Gejala setiap hari
▪ Serangan
mempengaruhi
aktivitas & tidur
▪ Gejala malam > 1
kali/minggu
▪ 60%<VEP1<80% nilai
prediksi
▪ 60%<VEP1<80% nilai
terbaik
Tahapan IV: Persisten Persisten Persisten Berat Persisten
Berat Berat Berat
▪ Gejala terus menerus
▪ Serangan sering
▪ Gejala malam sering
▪ VEP1 ≤ 60% nilai
prediksi, atau APE ≤
60% nilai terbaik
7. Penatalaksanaan Asma
yang diberikan juga tergantung pada usia, tingkat penyakit asma yang
a) Controllers (Pengontrol)
(NHLBI, 2020).
(4) Anti-IgE
b) Reliever (Pelega)
2) Terapi Non-Farmakologi
a) Tidak merokok
asma
sehat
B. Latihan Pernapasan
sebagainya (GINA, 2018). Lebih lanjut, Holloway & Ram (2007, dalam
merupakan salah satu teknik alternatif dalam teknik pernapasan pada asma
mengefektikan ekspektorasi.
ulang), latihan yang ditujukan guna meningkatkan kekuatan dan atau daya
tahan otot pernapasan (latihan otot penapasan) dan latihan yang bertujuan
pernapasan.
napas yang membantu napas agar lebih pelan, tenang, dan efektif.
dalam alveoli yang menyebabkan difusi dan sesak napas. Selain itu,
perut agar proses ventilasi berjalan dengan lebih optimal (Wedri et al.,
dijumpai pada penderita asma. Siklus sesak napas dan mengi yang
West, 2007).
d. Yoga
melibatkan teknik relaksasi, alat regulasi diri emosional dan mental untuk
sesak napas terjadi karena aktivitas, kontak dengan pemicu asma, atau
27
sandaran kursi.
5) Tidak boleh menahan napas terlalu lama karena hal ini dapat
1) Duduk tegak
tepat dibawah bibir atas dan cukup dekat dengan lubang hidung,
28
Tarik napas yang cukup untuk mengisi saluran udara. Tarik napas
bergerak
lebih 4 menit.
atau orang yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien. Pada
orang yang tinggal dalam satu rumah dengan pasien. Pada minggu ke-
4) Lalu hembuskan
e. Yoga
napas melalui hidung, kecuali dalam situasi khusus. Posisi / pose yang
C. Kualitas Hidup
menekankan mengenai persepsi diri dari keadaan pikiran individu saat ini.
macam aspek dalam hidup. Hal ini mencakup reaksi emosional individu
dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tumbuh dan hidup
berdasarkan definisi sehat jiwa, fisik, dan sosial kepada setiap individu yang
a. Kesehatan Fisik
b. Kesehatan Mental
33
c. Kesehatan Sosial
interksi sosial.
d. Kesehatan Fungsional
yaitu
kognitif.
a. Usia
terhadap asma yang diderita sebagai gaya hidup sehingga merasa tidak
asma IMT nomal akan memiliki derajat dan gejala asma lebih serta
yang di kembangkan oleh Juniper yang terdiri dari 32 item dalam empat
domain kesehatan: batas aktivitas (11 item), gejala (12 item), fungsi
kualitas hidup selama dua minggu, setiap item AQLQ memiliki bobot
gejala (12 item), batasan aktivitas (11 item), fungsi emosional (5 item),
yang mungkin terbatas oleh asma. Selain itu, isinya identik dengan
AQLQ asli dan item kedua instrumen topik perhatian yang berasal dari
dokter, dan wawancara dengan pasien. Topik yang berisi seperti sesak
yang digunakan ada beberapa kriteria yang dibutuhkan dan ditetapkan yaitu
a. Akseptabililtas (acceptability)
b. Reliabilitas (reliability)
kurang akurat alat yang berakibat pada hasil pengukuran yang menjadi
pada pemeriksa).
38
c. Beban (burden)
atau burden.
d. Validitas (validity)
e. Responsif (responsiveness)
ini penting jika kualitas hidup diperlukan mengukur luaran pada uji
memiliki sifat generik yaitu lebih tinggi dari instrumen yang spesifik,
oleh karena itu sangat sesuai terhadap penilaian pada dampak intervensi,
f. Pemanfaatan (usefulness)
39
pengaturan individu.
ada batasan terkait baik atau buruknya kualitas hidup namun harus
populasi.