Dosen :
Dr. Ir. Y. Karyadi Kusliandjah, M.T., IAI
Program Studi Magister Arsitektur – Jurusan Arsitektur – Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan
Bandung, UTS (12 November 2021)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
KONDISI GEOGRAFIS KOTA BANDUNG
Kota Bandung
768m di atas permukaan
laut
Kota Bandung termasuk
salah satu kota dalam
Cekungan Bandung atau
Bandung Raya, disekeliling
wilayah Cekungan
Bandung merupakan
pegunungan.
Tidak Sesuai Sesuai Pembangunan jalan Kawasan Barat Bandung nampak tidak
mengikuti pola alam dari ruang air. Sementara Kawasan Bandung
Timur Nampak mengikuti pola ruang air yang ada.
Batasan Kota Bandung paling jelas adalah jalan provinsi dan jalan
kota yang terdiri dari Jalan Tol Purbaleunyi, Jalan Soekarno Hatta,
jalan terusan Tol Pasteur, dan jalan kota lainnya.
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Peta jalan Kota Bandung Peta jalan provinsi dan jalan kota di Kota Bandung
02
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
PENGEMBANGAN SUB WILAYAH KOTA GEDEBAGE (PPK II GEDEBAGE)
Dalam usaha untuk mengatasi kepadatan penduduk di pusat Kota Bandung akibat urbanisasi, pemerintahan Kota Bandung merencanakan
pengembangan pembangunan pada Kawasan Timur Bandung, yaitu SWK Gedebage, dengan bekerjasama bersama Summarecon. Namun, akibat
elevasi SWK Gedebage yang paling rendah dan merupakan area persawahan, kondisi tanah tidak ideal untuk pembangunan karena mengandung
banyak air dan rawan banjir. Pengembangan skala besar ini tidak hanya meningkat perkembangan lahannya saja, namun juga harga tanahnya.,
sehingga merubah tanah yang buruk menjadi sebuah potensi.
Pembentukan pola jalan terbentuk berdasarkan pada pola alam berupa ruang air dan Sebagian pembentukan pola jalan terbentuk berdsarkan pada pola alam yang sudah
03
grid persawahan ada sejak tahun 1999, namun sebagian besar, terutama pada pola jalan lingkungan
sangat berlawanan dengan pola alamnya
Kajian Mezzo Pola Dalam Arsitektur
pada Summarecon Bandung, Gedebage
Felisitas Devina Dominique 8112101011
POLA ALAM DAN POLA BUATAN SKALA MEZZO
Beberapa ruang air dari tahun
1999 berubah, sebagian
dialihkan ke ruang air lainnya,
sebagian disembunyikan akibat
pembangunan jalan.
Ruang air
yang berubah
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Peta pola ruang air di Gedebage tahun 1999 Peta pola ruang air di Gedebage tahun 2021
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
Tipe
Kanal Sungai Kanal Sungai Retensi Danai retensi
Ruang Sungai
air
Sistem
ruang
air
04
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
POLA ALAM DAN POLA BUATAN SKALA MEZZO
Terjadi perubahan pola jalan
terutama pada jalan lingkungan di
sisi barat Gedebage yang tidak
berdasarkan pola alam.
Pola jalan yang tidak
berdasarkan pola alam
Peta pola jalan di Gedebage tahun 1999 Peta pola jalan di Gedebage tahun 2021
05
Kajian Mezzo Pola Dalam Arsitektur
pada Summarecon Bandung, Gedebage
Felisitas Devina Dominique 8112101011
POLA ALAM DAN POLA BUATAN SKALA MEZZO
Kondisi eksisting saat ini adalah sebagian blok I, II, VI, VIII, IX, X, XI dan XIII sudah terbangun. Pembangunan yang ditangani Summarecon adalah blok
IX, yaitu beberapa cluter perumahan
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Bloking skala mezzo Gedebage Peta pola jalan Gedebage tahun 2021 Kondisi eksisitng (Sumber : Google Earth)
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
06
Peta pola eksisting pada Gebebage tahun 2021, blok IX Superimpose pola buatan tahun 2021 dengan pola alam tahun 1999
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
POLA ALAM DAN POLA BUATAN SKALA MEZZO
Perubahan pola pengisi blok IX dari pola alam berupa pematang sawah, menjadi pola buatan untuk pemukiman. Perubahannya antara lain :
U 1. Perencanaan Jalan A
Dugaan : Area dibagi 2 antara utara-selatan untuk mengatasi
volume air yang harus ditanggung sebagai ganti area
penyerapan sawah yang dirubah fungsi agar tidak 100%
volume air hujan ditanggung oleh Sungai Cisantren Kidul di
selatan blok
2. Perencanaan Jalan B
Dugaan : Membagi kembali area utara menjadi 2 area untuk
memperkecil beban tanggungan jalan A
07
Kajian Mikro Pola Dalam Arsitektur
pada Summarecon Bandung, Gedebage
Felisitas Devina Dominique 8112101011
POLA ALAM DAN POLA BUATAN SKALA MIKRO Perencanaan pola pengisi msing-masing
cluster tidak berdasarkan pola alam
penampang sawah, namun berdasarkan
Cluster Amanda & Cluster Btari pola sungai dan jalan, baik jalan provinsi, Cluster Cynthia
Summarecon
kota, maupun lingungan yang baru Summarecon
Cluster Dayana
Cluster Cemara Bumi
Summarecon
Adipura
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
Terjadi perubahan sistem, yaitu sistem utilitas. Karena merubah penampang sawah
yang awalnya untuk menyalurkan air hujan, sistem utilitas dalam perancangan
harus menggunakan sistem pemipaan, baik pada tiap-tiap unit, jalan dalam
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Klas I Bandung. 2015.
Jumlah Curah Hujan Bulanan (mm). BMKG.
A Hasanawi and H Winarso 2018 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 158 012011
REFERENSI
09
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATHOLIK PARAHYANGAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
Ujian Tengah Semester Pola Dalam Arsitektur ADR186443
VOLUME CURAH HUJAN
Rata-Rata per
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des TAHUN
2005 168,2 416,6 307,7 166,9 190,6 201 76,3 64,2 145,3 114,9 225,8 204,7 190,18
2006 52,5 57,7 17 94,3 32,6 21,1 20,3 1,1 0,3 33,2 59,2 59 37,36
2007 127,5 405,7 105,4 462 88,6 164,1 11 - 44,1 98,4 316,2 410,5 186,13
2008 240,9 103,3 242,4 197,1 169,4 65,3 3,6 58,6 41,5 137 277,3 332,8 155,77
2009 208,5 200,5 365,7 165,6 183,8 101 24,2 0,5 24 234,5 318,2 271,1 174,80
2010 353,3 505 562 92,9 350,6 131,9 220,8 105,2 430,4 292,2 401,4 237,5 306,93
2011 63 76,2 89,4 381,5 187,5 117,6 77,2 1,9 102,8 103,6 321,4 259 148,43
2012 82,9 304,6 155,5 290,8 267,6 60,5 34,2 0 26,2 124,5 534,4 637,5 209,89
2013 216,9 249,6 304,8 285,8 170,9 231,5 159,1 74,3 171,7 233,9 163,8 418 223,36
2014 309 88,9 418,7 217,6 176,7 195,5 180,6 119,8 0,6 65,1 296,5 316,3 198,78
Rata-rata per BULAN 182,27 240,81 256,86 235,45 181,83 128,95 80,73 42,56 98,69 143,73 291,42 314,64 183,16
Luas Kawasan Summarecon Bandung (PPK II Gedebage) : ±765,32 Ha
Volume air hujan yang perlu ditampung oleh ruang air dan tanah SWK Gedebage
= curah hujan (m) x luas area (m2) = (m3)
= (183,16 mm x 0,001) x (765,32 x 10.000)
= 1.401.733 m3
Lampiran
11