Anda di halaman 1dari 25

Part of Urban Hydrometeorological Disaster Risk Reduction with

Nature-based Solution Project


funded by Royal Academy of Engineering

GLOBAL.THINK.TANK
Aplikasi NBS (Solusi Berbasis Alam)
untuk Mengurangi Risiko Banjir
Studi Kasus Kota Bandung, Indonesia
rdi.or.id
Berdasarkan Buku Putih berjudul “Hydro-meteorological Hazards in Bandung City,
Indonesia” dan “Policy Response to Flood Risk Reduction in Bandung City.” @RDI_Global

Resilience Development Initiative


1 Risiko Banjir di Indonesia
OUTLINE

2 Risiko Banjir di Kota Bandung


3 Prospek dan Tantangan untuk
Mengimplementasikan NBS di Kota Bandung

4 Kesimpulan
Resiko Banjir di Indonesia
dan Kota Bandung

rdi.or.id
@RDI_Global

Resilience Development Initiative


Jumlah kejadian bencana di Indonesia hingga awal februari, 2021 (BNPB, 2021)
Banjir Kalimantan 10 kota terdampak
Selatan (2021)
12 - 15 Januari 2021

Banjir di Kalimantan
24.379 rumah
terendam
Selatan 2021
Media Indonesia

39.549 warga
dievakuasi

15 meninggal dunia

Sumber: BNPB (2021)


Rumah rusak akibat terkena banjir di Kalimantan Selatan. Foto: Muhammad Nova Pengendara motor berusaha melewati banjir. Foto: Bayu Pratama S

Warga yang terluka akibat banjir sedang dibantu. Foto: Polda Kalsel Banjir di Kalimantan Selatan merusak jembatan. Foto: Sonora.id
Risiko Banjir di Kota Bandung
Penyebab

1. Karakter
Bandung
topografi Kota

2. Perubahan iklim
3. Konversi lahan

Sumber: TanahAir (2020)


Cekungan Bandung

Google Earth, 2021 Bing Satellite, 2021


Risiko dan Bahaya Banjir

Sumber: DIBI (2020)

Hampir 90% wilayah di Kota Bandung rentan


terhadap banjir, terutama di daerah selatan.
217 tragedi banjir terjadi dari 2009 - 2019.
Bencana Banjir di Kota Bandung pada bulan Januari 2021
Sumber: CNN, 2020 https://www.youtube.com/watch?v=KhtjBEYxMSI
Dampak Banjir

Sumber: DIBI (2020)


Program Pengurangan Risiko
di Kota Bandung

rdi.or.id
@RDI_Global

Resilience Development Initiative


Kota Bandung memanfaatkan tindakan struktural and non-
struktural untuk mengurangi dan memitigasi risiko banjir

Tindakan Struktural
Langkah-langkah struktural untuk mengurangi risiko banjir di Kota Bandung meliputi:

Sistem Drainase Berkelanjutan (SUDS)

• Tingkatkan kapasitas drainase mikro dan pertahankan


saluran drainase yang ada
• Menyiapkan fasilitas resapan air hujan di daerah rawan
banjir
• Mengontrol jaringan utilitas yang menghambat fungsi
drainase
• Memaksimalkan fungsi makro drainase dengan
membersihkan sungai dan mengontrol penggunaan lahan
SUDS di Pagarsih
Kolam Retensi

Kolam Retensi Cieunteung Kolam Retensi Sirnaraga Kolam Retensi Rancabolang

Bipori
Di tahun 2013, program
“Gerakan Sejuta Biopori”
(A Million of Bio-pores Movement)
mulai diadakan oleh Wali Kota
Bandung pada saat itu.

Instalasi biopori di Kota Bandung


Drumpori

Program ini mulai diadakan di pertengahan 2019


oleh DPU Kota Bandung
Per October 2020, 2.472 drumpori telah
diinstalasi di Kota Bandung dan program ini
dinilai berhasil mengurangi banjir.

Instalasi Drumpori di Kota Bandung

Normalisasi Sungai
Empat wilayah dengan total 12 titik telah disarankan untuk
melakukan normalisasi sungai:
Wilayah Bojonagara Wilayah Cibeunying
(3 spots) (3 spots)
Wilayah Tegallega Wilayah Ujung Berung
(4 spots) (2 spots) Normalisasi Sungai
Tindakan Non-struktural
Rencana Aksi DAS Citarum
Rencana Aksi ini dipimpin oleh Kemenko Maritim dan Investasi
Indonesia, dengan tujuan untuk menyediakan panduan
pengelolaan sungai dan menargetkan:
• Rencana Aksi yang nyata dan kegiatan yang melibatkan
semua pemangku kepentingan
• Kerangka pemantauan dan evaluasi untuk menyukseskan
program
Program ini mencakup 22 sektor dari wilayah hulu sungai
DAS Citarum Citarum sampai ke wilayah hilir, dilengkapi dengan 12 kegiatan
dan 7 strategi pelaksanaan.
Kesesuaian NBS untuk Mengurangi Risiko Banjir di Kota Bandung

Eco-drainase Restorasi Lahan


(NBS Tipe 2) (NBS Tipe 1)

Kolam Penahanan Hutan Kota


(NBS Tipe 3) (NBS Tipe 2)

Sangat Tidak Sesuai


Tidak Sesuai
Kolam Retensi
(NBS Tipe 3) Moderat
Sesuai
Sangat Sesuai
Tidak Masuk Klasifikasi
Peta Kesesuaian NBS di Kota Bandung

Praktik NBS dengan potensi


tertinggi untuk diterapkan di Kota
Bandung adalah NBS 1, 12, dan
123**

*
1: Eco-drainase
2: Tempat pertahanan
3: Kolam retensi
4: Hutan kota
5: Restorasi lahan
**
12: Eco-drainase dan tempat pertahanan
123: Eco-drainase, tempat pertahanan, dan
kolam retensi
Banjir Sungai Citepus

Jumlah kejadian banjir


1949 - 2011 = 1 kejadian banjir per
tahun
2012 - 2018 = 2-4 kejadian banjir
per tahun dengan ketinggian rata -
rata 1-1.5 meter

Banjir tahunan disebabkan oleh:


• Curah hujan ekstrim
• Berkurangnya daerah resapan
akibat perubahan tutupan lahan
• Penyempitan Sungai akibat
bangunan di sempadan
• Banyak sampah di sungai

Source: Riandzaki Hafiz


Skenario Implementasi NBS dalam Mengatasi
Banjir Sungai Citepus

Implementasi konsep NBS dapat meningkatkan


daerah resapan air dengan beberapa upaya
diantaranya: restorasi lahan, infrastruktur biru - hijau
(alami) yang diterapkan dalam skala rumah tangga
Disamping mengurangi risiko bencana banjir,
beberapa manfaat dari implementasi NBS :
● Mengurangi pencemaran udara
● Meningkatkan kapasitas dari isolasi termal
(penurunan suhu)
● Upaya mitigasi perubahan iklim
● Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat
● Memastikan ketahanan pangan terjaga
Komunitas Tunas Nusa
Salah satu program dari Komunitas Tunas Nusa adalah Kebon Belajar
Tunas Nusa, dimana merupakan sebuah laboratorium perkotaan yang
berfokus dalam aspek pertanian, terutama dalam menghasilkan bahan
pangan lokal.
Program ini dilakukan di Rancaekek, salah satu wilayah peri urban di
Cekungan Bandung. Dimana memiliki isu terkait alih fungsi lahan
pertanian menjadi kawasan industri yang menyebabkan isu degradasi
lahan dan kelangkaan air tanah.
Kawasan Timur dari Peri Pada tahun 2015, 134 jenis vegetasi dibudidayakan di lahan pertanian
Urban Cekungan Bandung, seluas 1.400 m2 di Rancaekek Wetan
lokasi dari Rancaekek

Aktivitas Komunitas Tunas Nusa, Kebon Belajar


Progam Kebon Belajar selaras dengan konsep NBS dalam mengurangi risiko banjir. Sebagai contoh
aktivitas menampung air hujan yang dapat digunakan untuk kepentingan pertanian sekaligus
mengurangi risiko banjir di sekitar.
Source: tunasnusa.org
Peraturan Kota Bandung terkait Pengurangan Risiko Banjir
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
• Ruang Terbuka Hijau (GOS) Kota Bandung belum
Rencana Tata Ruang memenuhi persyaratan GOS publik (20% dari total luas)
Wilayah Kota Bandung
• Kota Bandung rawan banjir dan konversi lahan akibat
2011-2013 curah hujan yang tinggi
Peraturan Daerah Kota
Bangunan harus dilengkapi dengan sistem drainase air hujan
Bandung No. 14 Tahun untuk mengendalikan dampak lingkungan dan menjaga
2018 tentang Bangunan bangunan

Untuk mewujudkan visi Kota Bandung, salah satu misinya


Strategi Sanitasi adalah mengembangkan sistem sanitasi perkotaan yang
Perkotaan 2015 terintegrasi dan berkelanjutan, antara lain air limbah rumah
tangga, sampah perkotaan, dan pengelolaan drainase
perkotaan.
Pengelolaan Sumber
Permasalahan DAS Citarum meliputi perubahan penggunaan
Daya Air di Wilayah lahan, lahan kritis, pencemaran sungai, banjir tahunan,
Sungai Citarum 2016 perubahan iklim, dan ketahanan pangan, energi, dan air.
Prospek & Tantangan untuk
Mengimplementasikan NBS
di Kota Bandung

rdi.or.id
@RDI_Global

Resilience Development Initiative


TANTANGAN

1 Regulasi Multi-level
KETERBATASA
2 Perencanaan Program N Konflik Kepentingan
yang Belum 1
Izin Penggunaan Lahan Terselesaikan
3
dan Kapasitas Lahan 2
Pembiayaan Program
4 Tahap Pasca Implementasi
Pemeliharaan Program 3
Prepared by:
Saut Sagala, Nadiya Pranindita, Danang Azhari,
Nadhifa E. Siregar, Amanda R. Widastri, Nabilla K. Ishadi

GLOBAL.THINK.TANK

TERIMA KASIH

rdi.or.id
@RDI_Global

Resilience Development Initiative

Anda mungkin juga menyukai