Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS EKONOMI LINGKUNGAN TERHADAP PEMBANGUNAN

WADUK JATIBARANG KOTA SEMARANG

Ahmad Tamlikha*, Arya Rezagama**, Dwi Siwi Handayani**

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. H. Sudharto, SH Tembalang Semarang
email: ahmadtamlikha@rocketmail.com

ABSTRACT

Jatibarang dam which located in Semarang has a multipurpose function for


flood control and supply for drinking water. Jatibarang dam was built in 2009.
The dam building effected several aspects in the area such as social aspect,
economic, and environmental. Utilization of Jatibarang dam must be analyzed in
order to know the benefits of Jatibarang dam. The benefits as a flood control
could prevent 10 years period of flood which estimated losses of IDR
176.669.000.000. The benefits of supply for drinking water is estimated of IDR
207.250.129.277. Tourism activity in Jatibarang dam which was analyzed using
an individual travel cost method resulted IDR 3.236.537.038. Analysis of the
engineering economic for water treatment plant feasibility study which was
feasible with Net Present Value (NPV) was 207.250.129.277. Benefit Cost Ratio
(BCR) was 1,44, Internal Rate Return (IRR) was 15,87, Payback Period (PP)
11,62 years, and Profitability Index (PI) was 79,87.

Key Words: Environmental Economic, Travel Cost, Engineering Economic

1. PENDAHULUAN melakukan pembangunan Waduk


Jatibarang.
1.1 Latar Belakang Waduk memiliki multifungsi
terhadap berbagai macam dimensi
Kota Semarang yang merupakan
kehidupan masyarakat. Pertama, waduk
Ibukota dari Provinsi Jawa Tengah
berfungsi sebagai pengendali banjir di
memiliki permasalahan lingkungan,
Kota Semarang, sehingga diharapkan
salah satunya adalah masalah banjir di
Kota Semarang dapat terbebas dari
Kota Semarang. Pemerintah Kota
banjir. Kedua, waduk sebagai sarana
Semarang melakukan suatu usaha
konservasi air yang dapat menahan air
penanggulangan banjir di Kota
lebih lama dan dapat menjadi
Semarang salah satunya dengan

*Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro 1


*Dosen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
penyediaan air baku untuk kehidupan guna mengetahui besarnya manfaat
sehari-hari sehingga dapat terhindar yang didapatkan.
dari kekurangan air pada musim
kemarau, dalam penyediaan sumber air 1.3 Rumusan Masalah
baku untuk air minum, intake dan
Rumusan masalah dalam penelitian
fasilitas pengolahan air bersih yang
ini adalah :
digunakan dari sumber air baku Waduk
1. Bagaimana manfaat dan kerugian
Jatibarang saat ini diperlukan analisis
dari pembangunan Waduk
dan diberikan alternatif dalam efesiensi
Jatibarang Kota Semarang ?
penggunaan intake dan fasilitas
2. Berapa nilai ekonomi pemanfaatan
pengolahan air bersih yang baik sesuai
kegiatan pariwisata di Waduk
kelayakan ekonomi. Ketiga, waduk
Jatibarang ?
menjadi sarana pariwisata Kota
3. Bagaimana nilai kelayakan
Semarang hal ini juga dapat
ekonomi teknik investasi
meningkatkan ekonomi lokal dan
penyediaan air minum dari Waduk
pendapatan pemerintah daerah Kota
Jatibarang ?
Semarang.
1.4 Tujuan
Selain memiliki banyak manfaat,
pembangunan Waduk Jatibarang juga Tujuan dari penelitian ini adalah :
memiliki dampak permasalahan 1. Menganalisis besarnya manfaat dan
ekonomi, sosial dan lingkungan kerugian dari pembangunan Waduk
disekitarnya. Oleh karena itu, Jatibarang Kota Semarang.
melakukan analisis nilai manfaat 2. Menghitung besarnya nilai manfaat
terhadap pembangunan Waduk kegiatan pariwisata di Waduk
Jatibarang di Kota Semarang untuk Jatibarang Kota Semarang.
mengetahui besar manfaat yang 3. Menghitung nilai kelayakan
didapatkan dengan pembangunan ekonomi teknik investasi
Waduk Jatibarang Kota Semarang. penyediaan air minum dari Waduk
Jatibarang.
1.2 Identifikasi Masalah

Pembangunan investasi yang besar 2. TINJAUAN PUSTAKA


dengan mengorbankan aspek penting 2.1 Pengertian Waduk
sosial, berupa pembebasan lahan.
Waduk menurut pengertian umum
Aspek lingkungan hilangnya ekosistem
adalah tempat pada permukaan tanah
sumber daya alam. Aspek ekonomi
yang digunakan untuk menampung air
beralih profesinya petani di wilayah
saat terjadi kelebihan air/musim
pembangunan waduk. Multifungsi
penghujan sehingga air itu dapat
waduk berupa pengendalian banjir,
dimanfaatkan pada musim kering.
pariwisata dan air minum di analisis
Sumber air waduk terutama berasal dari

2
aliran permukaan ditambah dengan air 2.6 Valuasi Ekonomi
hujan langsung.
Penetapan nilai ekonomi total
2.2 Dampak Lingkungan menggunakan metode pendekatan
produktivitas dan pendekatan non pasar
Dampak lingkungan (environmental berupa metode biaya perjalanan (travel
impact) adalah perubahan lingkungan cost).
yang diakibatkan oleh suatu aktivitas. 1. Pengendali Banjir
Berdasarkan definisi ini, berarti Menghitung nilai manfaat
perubahan lingkungan yang terjadi pengendalian banjir adalah dengan
mengenai komponen lingkungan mengetahui nilai kerugian banjir rata-
primernya, sedang perubahan rata periode banjir.
lingkungan yang disebabkan oleh 2. Pendekatan Biaya Perjalanan
berubahnya kondisi komponen Pendekatan biaya perjalanan
lingkungan dikatakan bukan dampak diterapkan untuk valuasi sumber daya
lingkungan, melainkan karena pengaruh alam lingkungan terutama sekali untuk
perubahan komponen lingkungan atau jasa lingkungan yang berkaitan denga
akibat tidak langsung disebut juga kegiatan rekreasi. Disamping itu,
sebagai pengaruh (environmental pendekatan ini dipakai pula untuk
effect). (Soemarwoto, 2003) menghitung surplus konsumen dari
2.3 Ekonomi Lingkungan sumber daya alam lingkungan yang
tidak mempunyai pasar.
Tujuan ekonomi lingkungan adalah
2.7 Konsep Analisis Ekonomi
bagaimana memecahkan masalah
pencemaran kemudian dihargakan Analisis ekonomi adalah analisis
(cost-kan) atau dirupiahkan. Sehingga yang digunakan untuk menghitung
dapat mengetahui nilai kerugian manfaat dan biaya proyek dari pihak
lingkungan yang terjadi. (Sumiyati, masyarakat atau pemerintah sebagai
2008; 2) pihak yang berkepentingan dalam
proyek. Sedangkan analisis finansial
Dalam ekonomi, lingkungan
adalah analisis yang digunakan untuk
dipandang sebagai sebuah aset yang
menghitung manfaat dan biaya proyek
menyediakan bermacam barang dan
dari segi individu atau swasta sebagai
jasa lingkungan. Lingkungan
pihak yang berkepentingan dalam
menyediakan system penunjang
proyek (Rudiansyah, 2007: 26).
kehidupan (life support system) yang
2.8 Evaluasi Proyek
membuat keberadaan manusia dan
makhluk hidup lainnya tetap berlanjut. Evaluasi finansial yaitu penilaian
atas proyek yang didasarkan pada
apakah proyek tersebut nantinya secara
finansial menguntungkan atau tidak.

3
2.9 Metode Evaluasi Proyek mengetahui kepekaan suatu proyek
terhadap perubahan-perubahan yang
1. Net present value (NPV) kemungkinan dapat terjadi dim masa
NPV proyek dapat dirumuskan akan datang
secara matematis sebagai selisih
nilai sekarang arus benefit dengan 3. METODOLOGI PENELITIAN
nilai sekarag arus biaya, yang
dituliskan sebagai berikut : Dalam melaksanakan pengujian ini
diperlukan berbagai informasi atau data
pendukung dengan tingkat kebenaran
yang tinggi. Oleh karena itu, ada
2. Net B/C (Net Benefit-Cost Ratio) beberapa metode yang digunakan,
Perbandingan antara manfaat yaitu:
dengan biaya adalah perbandingan
antara nilai sekarang manfaat dengan  Metode Kuesioner
bilai sekarang biaya. Merupakan beberapa pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden
untuk memberikan jawaban sesuai
dengan keadaannya.
3. Internal Rate of Return (IRR)
 Metode Observasi
IRR yaitu suatu tingkat bunga
Merupakan beberapa pertanyaan yang
dimana NPV = 0 sehingga : ditujukan kepada responden dengan
tidak tertulis. Dengan wawancara
peneliti dapat secara langsung
Jika IRR = nilai i yang berlaku mengajukan pertanyaan kepada
responden.
sebagai social discount rate maka NPV
 Kajian dokumen
<0 Kajian dokumen merupakan sarana
4. Periode Pengembalian pembantu peneliti dalam
masa pembayaran kembali adalah mengumpulkan dan atau informasi
masa selama arus kas neto dapat dengan cara membaca surat-surat,
menutup kembali seluruh biaya atau pengumuman, pernyataan tertulis
biaya investasi. Dengan kata lain kebijakan tertentu dan bahan-bahan
jumlah penerimaan sama dengan tulisan lainnya.
jumlah investasi atau jumlah biaya.
Dapat dirumuskan : 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Lokasi
5. Analisis Sensitivitas Kota Semarang merupakan Ibu
Analisis sensitivitas merupakan Kota dari provinsi Jawa Tengah, secara
analisis yang digunakan untuk geografis yaitu terletak disebelah utara

4
Provinsi Jawa Tengah, dalam posisi banjir di Kota Semarang untuk banjir
astronomi yaitu terletak diantara garis 10 tahun memiliki nilai rata-rata
6050’ – 7010’ Lintang Selatan dan kerusakan akibat banjir adalah sebesar
109035’ – 110035’ Bujur Timur. Rp 176.669.000.000. Sehingga rata-rata
kerusakan banjir tahunan adalah Rp
Dalam aktivitas pembangunan 8.883.000.000, baik termasuk
Waduk Jatibarang, terdapat beberapa didalamnya adalah kerusakan fasilitas
wilayah yang terkena dampak dari umum, perdagangan, dan lain-lainnya.
pembangunan, yaitu Kecamatan Sedangkan periode banjir di Kota
Gunungpati dan Kecamatan Mijen. Semarang untuk 50 tahun memiliki
pembangunan Waduk Jatibarang kerugian sebesar Rp 34.004.000.000.
yang terletak di Sungai Kreo daerah
aliran sungai garang arah hulu 13 km Selain dari manfaat langsung,
dari pertemuan Sungai Kreo dengan terdapat juga beberapa manfaat tidak
Sungai Garang selesai dibangun pada langsung yang dapat diidentifikasikan,
awal tahun 2014 memiliki daerah yaitu:
tangkapan seluas 53 km2 dan luas a. Peningkatan nilai lahan dan aset
genangan 1,1, km2. Fungsi utama b. Perbaikan kondisi kesehatan
Waduk Jatibarang dibuat untuk masyarakat
pengendalian banjir dan sumber air c. Peningkatan kualitas dan umur
baku. infrastruktur jalan
4.2 Penilaian Manfaat d. Perbaikan kualitas dan keberlanjutan
rumah perkotaan
Dalam pembangunan Waduk e. Peningkatan aktivitas ekonomi
Jatibarang memiliki beberapa manfaat masyarakat
proyek yang dapat dibedakan menjadi f. Pengurangan pengeluaran dan
manfaat langsung dan manfaat tidak peningkatan pendapatan.
langsung. Manfaat langsung berupa 4.4.2 Manfaat Sumber Air Baku
rekreasi, air minum, pengendalian
banjir, dan sumber listrik PLTA. Nilai ekonomi sebagai sumber
Sedangkan manfaat tidak langsyng air baku untuk air minum dihitung
berupa menciptakan lapangan berdasarkan nilai kebutuhan untuk air
pekerjaan minum dikurangi dengan biaya
penyediaan air minum. Dapat dianalisis
4.2.1 Manfaat Pengendalian Banjir dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Manfaat dari pengendalian banjir
Nilai Ekonomi Air Minum (NEAM)
adalah dengan mengetahui kerugian
NEAM = NKAMij – BPAMj
banjir yang diakibatkan yaitu NEAM = nilai ekonomi air minum
berdasarkan data dari Balai Besar (Rp/tahun)
Wilayah Sungai Pemali-Juana periode

5
NKAMij= nilai kebutuhan untuk air Tabel 4.6 Tingkat Produktivitas
minum (Rp/tahun)
BPAM = biaya penyediaan air minum No Jenis Harga Jumlah Kerugian
(Rp/tahun) Tanaman (Rp) (Rp 106)
NEAM 1 Rambutan 500rb/pohon 2.717 1.358,50
= 673.373.571.840 – 466.123.442.563 2 Durian 900rb/pohon 1.019 917,10
= Rp 207.250.129.277 3 Pisang 80 rb/pohon 17.735 1.418,80
4 Mangga 500rb/pohon 528 264,00
4.3 Penilaian Dampak Aspek 5 Nangka 100rb/pohon 1.119 111,90
Ekonomi dan Lingkungan 6 Sirsak 200rb/pohon 1.010 202,00
7 Kelapa 200rb/pohon 412 82,40
Pembangunan Waduk Jatibarang 8 Bambu 300rb/pohon 57.663 17.298,90
9 Kopi 1 jt/pohon 2.776 2.776,00
memberikan dampak negatif berupa
10 Aren 500rb/pohon 364 182,00
perubahan lahan yang mengakibatkan 11 Jati 5 jt /pohon 10.354 51.770,00
keseimbangan ekosistem disekitar 12 Mahoni 2 jt/pohon 3.910 7.820,00
menjadi terpengaruh. Fungsi 13 Sengon 500rb/pohon 5.074 2.537,00
lingkungan baik biologi, fisik, 14 Lainnya 200rb/pohon 1.359 271,80
maupun kimia menjadi hilang. Total 106.040 87.010,40
Contohnya adalah lahan sumber daya
alam dalam aspek lingkungan seperti 4.4 Manfaat Kegiatan Pariwisata
penyejuk udara, penyerap
Objek wisata Waduk Jatibarang ini
karbondioksida (CO2), penghasil
setiap pengunjung dikenakan tiket
oksigen (O2), pemelihara tata air,
masuk sebesar Rp 2.500,00 per orang
penyerap limbah organik, dan
untuk dapat menikmati keindahan alam
keanekaragaman hayati yang ada pada
rekreasi alam terbuka, berbagai
sumber daya alam tersebut. Semua
aktivitas dapat dilakukan di lokasi
fungsi tersebut hilang ketika lahan
Waduk Jatibarang. Pemandangan
sumber daya alam telah beralih fungsi.
sekitar waduk, jogging track, dan lain-
Sedangkan dalam aspek ekonomi lain.
adalah hilangnya lahan pertanian atau Dalam menentukan besarnya
tegalan milik masyarakat sekitar. manfaat untuk aktivitas pariwisata
Sehingga, hilangnya sumber daya alam menggunakan metode biaya perjalanan
yang hilang dinilai dengan kepada pengunjung Waduk Jatibarang.
menggunakan pendekatan Responden pengunjung terdiri dari lima
produktivitas, yaitu menghitung asal daerah yaitu, Semarang, Ungaran,
kerugian yang terjadi berdasarkan harga Kendal, Demak, dan Purwodadi. Untuk
pasar sebenarnya seperti tabel di bawah biaya perjalanan masing-masing daerah
ini. adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Biaya Perjalanan
Pengunjung Waduk Jatibarang dan
Goa Kreo Bulan Juli-Agustus 2014

6
Perhitungan Valuasi Ekonomi
No Daerah Responden Travel cost
Asal (Rp) Persamaan tersebut meregres
1 Semarang 34 50.191,2 kembali variabel jumlah kunjungan (Q)
2 Ungaran 14 57.000 dan variabel biaya perjalanan (P)
3 Kendal 9 66.666,7 sehingga persamaan menjadi :
4 Demak 2 86.500 Q = 1,550 – 0,00000356 P
5 Purwodadi 1 100.000 Menghitung nilai surplus konsumen
Jumlah 60 360.358 tiap individu digunakan perhitungan
integral terbatas dengan menggunakan
Persepsi pengunjung berkaitan batas atas 254.000 dan batas bawah
dengan kenyamanan dan keindahan 5.000. sehingga menghasilkan
wisata alam waduk jatibarang dengan SK = Surplus Konsumen
menggunakan 60 responden sebanyak SK = (1,55–3,56.10-6 P) dP
32 responden berpendapat tergolong = (1,550P–3,56.10-6 P2)
baik. = (1,550 (254.000) – 0,00000356
Analisis Pendugaan Jumlah (254.000)2) – (1,550 (5.000) –
Pengunjung 0,00000356 (5.000)2)
Tahap pertama adalah melakukan = (393.700 – 229.677) – (7750 – 89)
analisis pendugaan jumlah pengunjung = 156.362 per individu per tahun
di objek wisata waduk jatibarang.
Menggunakan analisis regresi Untuk memperoleh nilai total
sederhana dengan jumlah kunjungan ekonomi, maka nilai surplus konsumen
pada tahun 2008-2011 sebagai variabel
per individu per tahun sebesar Rp
peubah tidak bebas dan waktu berkala
tahun ke-i sebagai peubah bebas 156.362 dikalikan dengan jumlah
menghasilkan persamaan: pengunjung tahun 2014 yaitu sebesar
Y = 25501 – 686X 20.699 orang. Sehingga diperoleh nilai
Untuk megetahui pendugaan tingkat total ekonomi objek wisata Waduk
kunjungan wisata, maka X = 7 yang Jatibarang sebesar Rp 3.236.537.038
merupakan waktu berkala pada tahun
per tahun.
2014 dimasukkan ke dalam persamaan
di atas sehinga menghasilkan dugaan 4.5 Analisis Kelayakan Ekonomi
tingkat kunjungan tahun 2014 adalah Teknik
20.699 orang.
Fungsi Permintaan Rekreasi Pengujian dalam kelayakan
Fungsi permintaan rekreasi di investasi pembangunan dalam hal
Waduk Jatibarang diperoleh dengan penyediaan air minum yang berupa
meregresikan biaya perjalanan, intake, pipa transmisi, instalasi
pendapatan, jarak lokasi, umur, lama pengolahan air, dan sistem distribusi air
kunjungan yaitu menggunakan
minum menggunakan nilai net present
pendekatan linier berganda, diperoleh
model permintaan sebagai berikut : value, benefit cost ratio, payback
Q = 1,820 – 0,000003407X1 – periode, dan internal rate return.
0,0000001654X2 + 0,006X3 + 0,003X4
- 0,002X5

7
Rencana anggaran biaya konstruksi 259.469.900.000,00. Biaya tersebut
merupakan biaya utama dalam terdiri dari biaya pembangunan intake,
melaksanakan suatu proyek, yang pipa transmisi yang mengalirkan air
merupakan biaya konstruksi adalah baku ke instalasi pengolahan air
biaya pembangunan intake, biaya pipa sepanjang 2.200 m, dan pembangunan
transmisi, instalasi pengolahan air, dan instalasi pengolahan air minum.
sistem distribusi sehingga dapat Manfaat yang dimasukkan dalam
dijabarkan pada tabel dibawah ini. analisis adalah manfaat air minum
Tabel 2. Biaya Konstruksi untuk masyarakat di Kota Semarang.
No Item Harga Rp Net Present Value
106
mempertimbangkan besarnya
1 Fasilitas Intake
1.1 Bangunan intake 1.540 pendapatan dan biaya operasional dari
1.2 Fasilitas pemompaan air 15.838 investasi tersebut yang kemudian
baku
dinilai tunaikan dengan nilai investasi
2 Sistem Transmisi
2.1 Pipa transmisi air baku 5.844 tersebut untuk mempertimbangkannya.
3 Fasilitas Pengolahan Menggunakan rumus:
Air
NPV
3.1 Instalasi pengolahan air 85.000
(IPA) = PV Manfaat – PV Biaya
3.2 Reservoir air olahan 4.420 = 673.373.571.840 – 466.123.442.563
3.3 Stasiun pompa jalur 5.455 = 207.250.129.277
transmisi . NPV yang didapatkan lebih besar
4 Pipa transmisi air 26.980
olahan daripada 0 (NPV > 0) yang berarti
5 Reservoir distribusi 15.837 proyek tersebut mempunyai nilai
6 Pipa distribusi 64.712 ekonomis yang cukup untuk
Biaya Langsung 225.626
7 Consultant fee (5%) 11.281,30 dilaksanakan.
8 PPN 10% 22.562,60 Benefit Cost Ratio (BCR)
Total Biaya Konstruksi 259.469,90 merupakan metode mengevaluasi
Sumber : JICA Technical Assistance, 2011
kelayakan suatu proyek dengan
Perhitungan Arus Kas dan Laba
membandingkan antara nilai
Rugi
keuntungan bersih terhadap manfaat
Kelayakan pemanfaatan Waduk
dan keseluruhan biaya investasi yang
Jatibarang sebagai air baku untuk air
minum di Kota Semarang dianalisis dikeluarkan selama kurun waktu 20
tahun umur proyek.
berdasarkan dara arus manfaat yang
B/C
diperoleh dan data arus biaya yang
= PV manfaat/ PV Biaya
dikeluarkan selama umur proyek. = 673.373.571.840 / 466.123.442.563
Dengan asumsi yang telah = 1,44
ditetapkan diatas maka total investasi Dari perhitungan diperoleh nilai
yang dibutuhkan untuk membangun B/C Ratio lebih besar daripada 1
sistem intake, transmisi dan Instalasi (B/CR>1) yang berarti nilai manfaat
Pengolahan Air adalah sebesar Rp

8
proyek adalah lebih besar daripada nilai Analisis Sensitivitas
biaya proyek tersebut. Analisis sensitivitas digunakan
Internal Rate of Return (IRR) untuk menganalisis kondisi dalam
Nilai IRR ini dihitung dengan keadaan yang dapat berubah apabila
menggunakan metode trial and error analisis yang telah dilakukan terjadi
diperkirakan berada pada 50% dan perubahan biaya maupun tingkat suku
60%. bunga.
IRR = 15 % + 0,87 % Apabila dilakukan dengan
= 15,87 % menggunakan tingkat suku bunga yang
Kriteria pengambilan keputusan berbeda pada nilai 15 % dan nilai 20%,
menurut analisis IRR digunakan tingkat maka nilai BCR dan NPV akan
suku bunga lebih besar dari tingkat mendapatkan nilai sebagai berikut.
bunga pasar 12% (IRR > tingkat suku Tabel 3. Analisis Sensitivitas
bunga) untuk menerima proyek. Maka Suku BCR NPV Keterangan
rencana investasi ini dapat diterima. Bunga
Periode Pengembalian (PP) 15% 1,18 78.620.320.425 Feasible
20% 0,76 -51.041.814.822 Tidak
Periode pengembalian didapatkan
Feasible
dengan menentukan aliran kumulatif
dana dari proyek. Metode payback
period ini pada setiap usulan investasi Dari hasil perbandingan nilai
dinilai berdasarkan dalam jangka waktu deviasi terhadap parameter suku bunga
20 tahun. khususnya menggunakan parameter
Dalam hasil analisis didapatka nilai BCR dan NPV, proyek ini masih
periode pengembalian pada proyek dinyatakan layak untuk dilaksanakan
investasi ini adalah sebesar 11,62. apabila bunga mencapai 15% atau pada
Profitability Index (PI) kondisi perubahan yang diasumsikan.
Nilai ini diketahui dengan cara Sedangkan pada tingkat suku bunga
membandingkan antara nilai NPV menjadi 20% proyek ini menjadi tidak
dengan biaya kapital yang dikeluarkan. layak karena nilai BCR dan NPV yang
Dari perhitungan pada cashflow dalam berada di bawah yang diharapkan.
lampiran bisa diketahui nilai PI adalah 5. PENUTUP
sebagai berikut. 5.1 Kesimpulan
PI
= (207.250.129.277 / 259.469.900.000) Kesimpulan dari penelitian ini
x 100 % adalah:
= 79,87 1. Manfaat Waduk Jatibarang sebagai
pengendali banjir adalah Rp
Profitability index adalah sebesar 176.669.000.000,00 pada periode
79,87 (PI < 100), sehingga dari banjir 10 tahun. Dan dalam manfaat
parameter ini, rencana investasi kurang sumber air baku adalah Rp
menarik untuk dilaksanakan.

9
207.250.129.277. Sedangkan
kerugian kerugian aspek ekonomi 6. DAFTAR PUSTAKA
sebesar Rp 87.010.400.000.
2. Manfaat kegiatan pariwisata ____________ . 2012. Peraturan
menggunakan metode travel cost Menteri Lingkungan Hidup
method adalah sebesar Rp Republik Indonesia Nomor 15
3.236.537.038 per tahun. Tahun 2012 Tentang Panduan
3. Analisis kelayakan ekonomi teknik Valuasi Ekonomi Ekosistem
untuk investasi penyediaan fasilitas Hutan.
air minum dinyatakan layak dengan
parameter net present value, benefit ___________ . 2010. Peraturan
cost ratio, internal rate return, Pemerintah Republik Indonesia
payback period, profitability index Nomor 37 Tahun 2010 tentang
3.1 Saran Bendungan.
Berdasarkan kesimpulan serta
penjelasan pada bab sebelumnya maka Aksomo, Rudiansyah, 2007. Nilai
saran yang dapat diberikan dalam Ekonomi Pemanfaatan Waduk
penelitian ini adalah: Cirata Untuk Perikanan dan
1. Pemanfaatan Waduk Jatibarang Wisata Tirta Di Kabupaten
sebagai objek wisata harus Cianjur Jawa Barat. Program
dilengkapi dengan fasilitas yang Studi Manajemen Bisnis dan
memadai yaitu berupa fasilitas Ekonomi Perikanan-Kelautan.
kebersihan (tempat sampah), Institute Pertanian Bogor. Bogor
gazebo atau tempat duduk untuk
pengunjung sehingga dapat Asmoro, Widhi dan Sarono, Eko. 2007.
menambahkan keindahan dan Evaluasi Kinerja Waduk
kenyamanan. Wadaslingtang. Program Study
2. Analisis investasi kelayakan proyek Teknik Sipil. Universitas
fasilitas air minum yang berasal Diponegoro. Semarang
dari Waduk Jatibarang dalam tahap
ini masih menempati tahap pra- Firdaus, M. 2008. Manajemen
studi kelayakan. Selanjutnya, Agribisnis. Bumi Aksara : Jakarta
disarankan untuk dilakukan tahapan
berikutnya, yaitu tahap Igunawati, D. 2010. Analisis Pemintaan
implementasi yang didalamnya Objek Wisata Tirta Waduk
terdapat perhitungan detail Cacaban, Kabupaten Tegal.
engineering desain dan anggaran Fakultas Ekonomi Universitas
biaya yang sesungguhnya agar lebih Diponegoro. Semarang.
tepat dalam melakukan analisis
kelayakan ekonomi teknik.

10
Kamal, Mustofa. 1983. Evaluasi Gajah Mada University Press,
Proyek Keputusan Investasi. Yogyakarta.
Badan Penerbit Univesitas
Diponegoro. Semarang. Somantri, Supriatna Agus dan Thahir
R. 2007. Analisis Sistem Dinamik
Kawamura, Susumu. 1991. Integrated Ketersediaan Beras Di Merauke
Design of Water Treatment. Dalam Rangka Menuju Lumbung
Interscience Publication. Padi Bagi Kawasan Timur
Indonesia. Balai Besar Penelitian
Nasoetion, L.I dan Winoto, J. 1996. dan Pengembangan Pascapanen
Masalah Alih Fungsi Lahan Pertanian.
Pertanian dan Dampaknya
terhadap Keberlangsungan Sumiyati, Sri. 2008. Buku Ajar
Swasembada Pangan. Pusat Ekonomi Lingkungan. Program
Penelitian Sosial Ekonomi Study Teknik Lingkungan.
Pertanian. Bogor. Universitas Diponegoro.
Semarang
Reksohadiprodjo, Sukanto dan
Brodjonegoro, A.B. Purnomo. Sutrisno, Joko. 2011. Valuasi Ekonomi
2003. Ekonomi Lingkungan Konversi Lahan Pertanian Ke
(Suatu Pengantar) Edisi 2. Gajah Non Pertanian Di Daerah Aliran
Mada Univesity Press, Sungai (DAS) Waduk Wonogiri
Yogyakarta. (Studi Kasus di Wilayah Sub-DAS
Keduang Kabupaten Wonogiri).
Setiabudi, Wildan, 2004. Analisa Disertasi Sekolah Pascasarjana.
Kelayakan Ekonomi Teknik Institute Pertanian Bogor. Bogor
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Domestik Kota Depok. Bandung. Tietenberg, Thomas H. 1994.
Fakultas Teknik Sipil dan Environmental Economics and
Lingkungan. Institute Teknologi Policy. New York: Haper-Collins
Bandung. Publisher.

Simanjuntak J, 2008. Aplikasi Tim Direktorat PTS. Irigasi dan


Willingness To Pay Sebagai Bangunan Air. Jakarta : Gunadarma,
Proksi Terhadap Variabel Harga. 1997
ISSN 0853-0203. Medan

Soemarwoto, Otto, 2003. Analisis


Mengenai Dampak Lingkungan.

11

Anda mungkin juga menyukai