Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR NASIONAL PASCASARJANA 2019: 84-89

ISSN 2686-6404

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dalam


Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Android di Era
Revolusi Digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0)
Andi Mardiana Paduppai1, Wahyu Hardyanto2, Agus Hermanto3, Amir Yusuf4
a. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung A Kampus Pascasarjana Jl Kelud Utara III, Semarang 50237
b. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung A Kampus Pascasarjana Jl Kelud Utara III, Semarang 50237
c. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung A Kampus Pascasarjana Jl Kelud Utara III, Semarang 50237
d. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung A Kampus Pascasarjana Jl Kelud Utara III, Semarang 50237

* Alamat Surel: andimardiana333@gmail.com

Abstrak
Latar belakang masalah di era revolusi digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0) untuk
peningkatkan layanan pendidikan di sekolah, Lembaga pendidikan dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi
semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang tua, dan masyarakat). Rumusan masalah dan tujuan dalam
penelitian ini adalah bagaimana informasi dalam pendidikan memanfaatkan sistem informasi manajemen
sebagai penunjang layanan. Secara sederhana SIM merupakan sarana yang tepat yang dapat mengantarkan
organisasi informasi mengkoordinasikan segenap aspek kebutuhan dalam peningkata mutu pendidikan.
Pendekatan penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model
pengembangan Borg & Gall dengan langkah-langkah: (1) studi pendahuluan, (2) studi pengembangan, dan (3)
tahap validasi model, (4) hasil model final, dan (5) uji coba terbatas. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling dengan sekolah yang menggunakan SIM di sekolah SMA Makassar. Hasil pengembangan
model dalam penelitian ini adalah model layanan SIM berbasis Android untuk meningkatkan pelayanan mutu
SMA Makassar, yang terdiri dari: 1) rasional, 2) visi dan misi, 3) tujuan, 4) isi/materi layanan SIM berbasis
Android, 5) pendukung sistem, 6) prosedur pelaksanaan layanan, dan 7) evaluasi dan tindak lanjut. Disarankan
dapat melaksanakan SIM yang lebih inovatif dan kreatif dengan layanan berbasis android, karena terbukti efektif
untuk meningkatkan layanan mutu pendidikan di SMA Makassar.

Kata kunci:

Pengembangan SIM, Peningkatan Mutu Layanan, sekolah , Android


© 2019 Dipublikasikan oleh Universitas Negeri Semarang
1. Pendahuluan
Dalam era revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.
Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang
lingkup, dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik,
digital, dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri, dan pemerintah.
Pendidikan 4.0 merupakan fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri keempat, di mana
manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah, dan tentu saja
menemukan kemungkinan inovasi baru. Pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, Menyesuaikan
kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada era sekarang ini.

Kurikulum yang membuka akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk
menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif. Inovasi teknologi di bidang pendidikan untuk mendukung
pembelajaran sangat dibutuhkan pada era ini. Sebab, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

To cite this article:


Andi Mardiana Paduppai, Wahyu Hardyanto, Agus Hermanto, Amir Yusuf (2019). Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Android di Era Revolusi Digital (Society 5.0 dan
Revolusi Industri 4.0). Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES
Andi Mardiana Paduppai, Wahyu Hardyanto, Agus Hermanto, Amir Yusuf 85

(SDM), supaya bisa bersaing di kancah global. Maka diperlukan lembaga pendidikan dan guru untuk
melakukan pembelajaran kreatif dan inovatif. Tentunya, ini akan berjalan apabila didukung dengan
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di era revolusi industri 4.0.
Dewasa ini, dunia teknologi di Indonesia khususnya penggunaan jaringan internet mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan jumlah pengguna internet yang terus
meningkat. Pangeran Samuel A (2015) menyampaikan bahwa selama tahun 2014 menunjukkan pengguna
internet naik menjadi 88,1 juta atau dengan kata lain penetrasi sebesar 34,9%. Lebih lanjut
Pangeran Samuel A (2015) juga menyampaikan bahwa sebanyak 85% pengguna internet melakukan
aktivitas di dunia maya memakai telepon seluler (handphone), 32% memakai laptop/netbook, 13%
memakai tablet, dan PC sebesar 14%.
Perkembangan dunia teknologi di Indonesia bisa menjadi potensi yang sangat bagus dalam upaya
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Implementasi perkembangan teknologi dapat
menciptakan proses pendidikan yang lebih efektif dan efisien. Sehingga diperlukan upaya implementasi
kemajuan teknologi pada bidang pendidikan dengan pengembangan teknologi pada bidang pendidikan.
Seperti disampaikan oleh Hustandi dan Sutjipto (2011: 7) bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses pembelajaran.
Namun perkembangan dunia teknologi khususnya bidang internet belum dimanfaatkan secara
optimal di dalam dunia pendidikan. Sistem informasi manajemen (manajement information system atau
sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk
mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-
sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian
khususnya pendidikan sekolah. Berdasarkan dari observasi awal di Sekolah dengan melihat secara langsung
adanya ketidak efektifan dalm pengunaan SIM yang ada di sekolah dan guru kesulitan untuk membuat
memafaatkan layanan sim yang sudah ada dengan efektif dan efisien. Kondisi seperti yang disampaikan
oleh narasumber menekankan bahwa pentingnya pengetahuan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Mengingat kembali pada perkembangan teknologi khususnya bidang internet yang cepat, serta
masalah tentang kurangnya pengatahuan tentang pemanfaatan teknologi yang digunakan di Sekolah .
Dikhawatirkan tujuan pembelajaran lebih lambat untuk dicapai. Maka peneliti mencoba untuk
mengembangan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android,
yang merupakan media pembelajaran berbentuk android yang dapat digunakan dalam ponsel seorang siswa.
Atas dasar pembahasan di atas maka penulis mengembangkan sim dalam peningkatan mutu
layanan pendidikan dan android. Pengembangan media tersebut yaitu sim dalam peningkatan mutu. Alasan
yang telah diuraikan di atas merupakan faktor-faktor yang melatarbelakangi peneliti untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Layanan
Pendidikan dan Android Di Era Revolusi Digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0). Tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dalam Peningkatan Mutu
Layanan Pendidikan khasus SMA di Makassar Sulawesi Selatan.

2. Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah kualitatif yaitu penelitian yang sering disebut pula memakai metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)
dengan menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang digunakan dalam pengertian (bersifat
cerita) tentang memaparkan atau kejadian. Jadi dalam pengolahan data dan hasil penelitian semua
menggunakan deskripsi dari peneliti.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian berjudul “Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Android Di Era Revolusi Digital
(Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0)” di SMA di Makassar Sulawesi Selatan. Penelitian dan
Pengembangan (Reseacrch and Development/R&D). Pemilihan metode penelitian tersebut
dikarenakan peneliti hendak mengembangkan media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Borg dan Gall (1988) dalam Sugiyono (2009: 4) yang menyatakan bahwa, penelitian dan
pengembangan (research and development) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan
pembelajaran. Penulis berusaha untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran. Untuk itu
diperlukan validasi terhadap media tersebut.
Andi Mardiana Paduppai, Wahyu Hardyanto, Agus Hermanto, Amir Yusuf 86

Selanjutnya, prosedur dalam penelitian pengembangan ini menerapkan prosedur ADDIE. Model
ini, terdiri dari lima tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esain, (D)evelopment, (I)mplementation, dan
(E)valuation (Pribadi, 2011:125). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Prosedur pengembangan ADDIE, dalam tahapan
pengembangan Borg & Gall, hanya mencapai pada tahap ke enam. Penelitian dan pengembangan
tersebut dimualai dari analisis untuk menemukan tujuan, sampai pada tahap terakhir yaitu ke enam
melakukan
B. Uji Coba Ahli
Produk sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android
divalidasi oleh ahli. Terdapat dua ahli yang memvalidasi sistem informasi manajemen dalam
peningkatan mutu layanan pendidikan dan android yaitu ahli media dan ahli materi. Tingkat validitas
android diketahui melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu:
1. Uji ahli media pembelajaran dan ahli materi pelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk me-review
produk awal dan memberikan masukan unuk perbaikan.
2. Angket respon siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar anak senang belajar
dengan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android.
C. Subjek Penilai
Pada penelitian pengembangan, subjek penilai kualitas sistem informasi manajemen dalam
peningkatan mutu layanan pendidikan dan di SMA Makassar adalah tiga pakar ahli, media dan materi.
D. Uji Coba Produk
Produk sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android
yang sudah melewati tahap revisi, diuji cobakan di SMA Kota. Penulis menyampaikan materi
pembelajaran sekaligus menerapkan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan dan android untuk mempermuda dalam pelayana di sekolah.
E. Jenis Data
Pada dasarnya data ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yang
diperoleh dari angket penilaian produk pengembangan dan angket tanggapan guru yang disusun
dengan skala Likert (skala bertingkat) dan skala Guttman. Data kualitatif berupa tanggapan, kritik dan
saran yang dituangkan dalam angket. Data yang dihasilkan berkaitan dengan kelayakan atau
kesesuaian atas produk pengambangan yang dibuat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan adalah angket berbentuk check list yang digunakan untuk
mendapatkan penilaian dari ahli tentang kualitas sistem informasi manajemen dalam peningkatan
mutu layanan pendidikan dan android. Kualitas sim ini ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek
kesesuaian visualisasi sim, kesesuaian dengan prinsip-prinsip pengembangan sim, kelayakan dan
penyajian kompetensi. Aspek-aspek tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator dan
pengembangan lebih dilanjut oleh peneliti. Peneliti mengembangkan angket penelitian menggunakan
angket dalam pengumpulan data, yaitu angket ahli sim, angket ahli materi, angket ahli media dari
guru, dan penilaian (respon) untuk sekolah.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk melihat nilai masing-masing aspek atau deskriptor pada angket.
Data diperoleh dari angket yang diberikan kepada ahli media, ahli materi, dan respon siswa. Data yang
terkumpul dianalisis dengan cara menghitung rata-rata skor yang diperoleh. Analisis skor yang
digunakan yaitu analisis deskriptif.

3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan


A. Temuan Hasil Penelitian
1. Analisis
Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dilakukan pada analisis terhadap potensi, masalah, kajian
pustaka, kompetensi, tujuan intruksional, materi dan perkembangan SIM. Dari hasil analisis tersebut
diperoleh data sebegai berikuti:
a. Analisis potensi, terdapat perkembangan dunia teknologi yang pesat khususnya bidang internet.
Hal tersebut didukung oleh data yang diperoleh yang menunjukan bahwa pengguna internet di
Indonesia mencapai 93,1 juta pada tahun 2019.
b. Analisis masalah dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan narasumber yaitu kepala
sekolah SMA tentang penggunaan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan dan android. Hasil wawancara menujukan bahwa guru jarang mengunakan secara
efekif SIM yang sudah di sediakan oleh sekolah , hal tersebut dikarenakan selain dari jaringan
Andi Mardiana Paduppai, Wahyu Hardyanto, Agus Hermanto, Amir Yusuf 87

yang sering bermasalah, guru juga kesulitan untuk memahami dalam penerapan SIM secara efektif
dan efisien.
c. Analisis kajian pustaka, berdasarkan atas potensi dan masalah yang ada peneliti mencoba untuk
mencari solusi. Solusi tersebut didasari oleh analisis kajian pustaka yang dilakukan oleh peneliti.
Selanjutnya berlandasakan atas potensi dan masalah, maka peneliti mengembangkan sistem
informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android. Pengembangan
SIM tersebut mengacu dari pendapat ahli sebagain pengarah, memberi masukan menyampaikan
bahwa dengan sistem informasi manajemen dapat peningkatan mutu layanan pendidikan dan
android sangat membantu dalam mengimput dan mengakses informasi.
d. Analisis SK-KD, peneliti menganalisis kompetensi yang ada dalam objek SIM yang akan
dikembangkan melalui ruang lingkup dan SK KD. Analisis intruksional, Analisis instruksional
dalam pengembangan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan
dan android ini dilakukan dengan menjabarkan dan mengembangkan kemampuan dasar yang
harus dicapai.
e. Analisis karakteristik guru, teori tentang perkembangan kemampuan guru disampaikan bahwa
terdapat tahapan perkembangan kemampuan guru dalam pengunaan SIM. Penggunanaan SIM
dalam kegiatan pelayanan ini sangat penting karena pada masa ini guru. SIM akan membantu
pelayanan yang disampaikan sekolah dapat lebih mudah diterima oleh guru maupun siswa.
2. Desain
Pada tahap desain diperoleh hasil bahwa konsep desain dari pengembangan sistem informasi
manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android ini terdiri dari tujuh langkah yaitu:
1) ide desain, 2) menentukan editor, 3) menentukan tema, 4) menyusun setting, 5) menyusun kerangka
sim, 6) membuat aplikasi, 7) menyusun aplikasi dengan mengunakan androld.
3. Tahap Pengembangan
a. Langkah-langkah Pengembangan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan SIM dari beberapa tahap, untuk
mengetahui tahapnya berikut ini peneliti jabarkan tahapan demi tahap dalam pengembangan dan
produksi. Langkah-langkahnya yaitu, sebagai berikut: 1) langkah pertama kita adalah membuat
perencanaan(planning). 2) Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa
(analyst). Analisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan
mengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu , 3) Setelah proses analisa
selesai, selanjutnya adalah membuat desain (desgin). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam
siklus SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat
menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek. Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu
desain proses bisnis dan desain pemrograman. 4) di tahap pengembangan (development) adalah
pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer dengan bahasa pemrograman
berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya disebut Programmer. 5) proses untuk menguji mutu
sistem informasi . proses ini lazim disebut testing. 6) mplementasi adalah proses untuk menerapkan
sistem informasi yang telah dibangun agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang
lama. Proses Implementasi : a. Memberitahu user, b. Melatih user, c. Memasang sistem (install system),
d. Entri/Konversi data, e. Siapkan user ID. 7) Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan
pemeliharaan. selama sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa pekerjaa rutin yang perlu
dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain : a. System Maintenance, b. Backup & Recovery, c.
Data Archive. Seseorang dapat menemukan file tersebut hanya dengan mencarinya melalui google
search.
b. Penilaian Pengembagan
4. Penerapan (Implementation)
Setelah sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android
dinyatakan layak sebagai SIM. Langkah selanjutnya yaitu menerapkan SIM tersebut. Penerapan dilakukan
menjadi tiga tahap, yaitu kelompok kecil di sekolah, di berapa SMA di Makassar.
Berdasarkan penerapan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan pendidikan
dan android tersebut, siswa selanjutnya memberikan penilaian atau respon terhadap penerapan SIM
peningkatan mutu layanan pendidikan dan android. Penilaian atau respon guru dilakukan dengan angket
(ya-tidak) yang disesuaikan dengan apa yang dirasakan oleh guru setelah melakukan pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi tersebut. Berikut ini merupkan respon guru hasil dari uji coba yang diterapkan:
5. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi digunakan untuk menyempurnakan produk, evaluasi didasarkan oleh keseluruhan saran
dari ahli media dan materi, serta hasil respon guru. Selanjutnya penerapan sistem informasi manajemen
Andi Mardiana Paduppai, Wahyu Hardyanto, Agus Hermanto, Amir Yusuf 88

dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android dinyatakan sangat baik menjadi SIM , sehingga
diperoleh saran tidak ada perbaikan SIM tersebut. Dengan demikian maka sistem informasi manajemen
dinyatakan layak sebagai SIM dalam peningkatan layanan mutu.
B. Pembahasan
Peneliti mengembangan penerapan sistem informasi manajemen dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan dan android, media ini dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan atau research and development (R&D). Metode yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah metode ADDIE. Pemilihan metode ADDIE karena metode ini adalah
metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kelayakan produk tersebut.
ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation, evaluation.
SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android dikembangkan dengan berdasarkan
oleh adanya potensi dan masalah. Potensi yang dimaskud sebagai dasar pengembangan ini adalah
perkembangan teknologi yang pesat. Ditandai dengan tumbuhnya pengguna internet yang tinggi serta
penggunaan perangkat teknologi sejenis telepon seluler (handphone), laptop, komputer dan tablet yang
meluas. Sementara yang manjadi dasar masalah dari pembuatan sistem informasi manajemen dalam
peningkatan mutu layanan pendidikan berbasis android adalah kurangnya media berbasis elektronik yang
dapat diimplementasikan dengan mudah dalam pelayanan.
SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android selanjutnya dikembangkan
berdasarkan analisis kesesuaian dengan kebutuhan layanan dalam peningkatan mutu. Selanjutnya
didasarkan atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. Serta dianalis sesuai dengan indikator yang
dikembangkan dari kompetensi dasar masing-masing sekolah. Hasil analisis kemudian digunakan peneliti
untuk merancang desain dari SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android.
Dalam pengembangannya, media perlu divalidasi oleh ahli sebelum diuji cobakan untuk
mengetahui kelayakannya. Validator terdiri dari ahli media pembelajaran, dan ahli materi. Berdasarkan
hasil penilaian oleh ahli media dan ahli materi dilakukan perbaikan pada model media dikembangkan.
Setelah media divalidasi dan media dinyatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Kemudian SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android diujicobakan di sekolah dasar
untuk melihat respon dari siswa. Pengujian ini dilakukan di SMA Semarang.
Hasil validasi dengan ahli media, diperoleh data sebagai berikut 1) pada validasi I tingkat keidealan
media SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android adalah 63,33%. Oleh sebab itu
dilakukan revisi dan validasi kedua, 2) pada validasi II tingkat keidealan SIM dalam peningkatan mutu
layanan pendidikan yang telah direvisi mencapai 90,83%. Sehingga SIM dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan dan android sudah layak digunakan. Hasil validasi ahli materi, diperoleh data sebagai berikut
1) pada validasi I tingkat keidealan SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android adalah
77,92%. Oleh sebab itu dilakukan revisi dan validasi kedua, 2) pada validasi II tingkat keidealan SIM dalam
peningkatan mutu layanan pendidikan dan android yang telah direvisi mencapai 96,67%. Sehingga SIM
dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android sudah layak digunakan. Sementara hasil validasi
ahli media dari guru, diperoleh data dimana tingkat keidealan SIM dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan dan android adalah 83,33%. Sedangkan hasil validasi materi dari guru, diperoleh data dimana
tingkat keidealan SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android adalah 93,75%.
Hasil dari uji coba SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android, dilakukan
secara bertahap dari kelompok kecil di sekolah . Dari hasil respon guru diperoleh data kuantitatif. Produk
diuji cobakan kepada sekolah SMA di Makassar diperoleh hasil nilai rata-rata respon guru yaitu 88,54%.
Produk diuji cobakan kepada sekolah SMA di Makassar diperoleh hasil nilai rata-rata respon guru yaitu
93,23%. Sedangkan Produk diuji cobakan kepada sekolah di makassar diperoleh hasil nilai rata-rata respon
guru yaitu 92,20%.
Berdasarkan dari validasi dengan ahli media dan berdasarkan respon guru atas implementasi SIM
dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android dalam proses pelayanan. Dapat disimpulkan
bahwa media ini disusun dengan sangat baik. Oleh sebab itu SIM dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan dan android dapat menjadi sebuah solusi pelayanan.

Bagian Akhir
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pengembangan SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan
berbasisi android yang telah dilakukan di SMA Makassar , diperoleh data yang menunjukan bahwa SIM
dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android layak digunakan. Data-data tersebut diperoleh
dari validasi oleh ahli materi dan media serta data dari tanggapan atau respon guru. Sehingga dapat
Andi Mardiana Paduppai, Wahyu Hardyanto, Agus Hermanto, Amir Yusuf 89

sisimpulkan secara umum bahwa SIM dalam peningkatan mutu layanan Pendidikan berbasis android layak
digunakan sebagai layanan peleyanan peningkatan dalam SIM.

B. Saran
Mengingat SIM dalam peningkatan mutu layanan pendidikan dan android telah dinyatakan layak
diguanakan sebagai SIM pelayanan, maka bagi guru diharapkan mau untuk menerapkan SIM dalam
peningkatan mutu layanan pendidikan berbasis android dalam prosespelayanan yang ada di sekolah. Jika
di sekolah belum terdapat SIM berbasis internet dan teknologi yang dapat digunakan, diharapkan guru mau
untuk menggunakan sebagaian tunjangan profesinya untuk meningkatkan operasional pelayanan .

Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Avrilliyanti, Herlina. Dkk. 2013. “Penerapan Media Komik Untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif
Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Smp Negeri 5 Surakarta Kelas Vii Tahun Ajaran 2011/2012
Materi Gerak”. Jurnal Pendidikan Fisika (2013) Vol.1 No.1 halaman 156.
http://eprints.uns.ac.id/14512/1/1790-3995-1-SM.pdf
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran.
Yogyakarta: GAVA MEDIA
Hustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Mulyasa, H. E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Pangeran, Samuel A. “Pengguna Internet Indonesia Tahun 2014, Sebanyak 88,1 Juta (34,9%)....” . 23 Maret
2015. http://www.apjii.or.id/read/content/info-terkini/301/pengguna-internet-indonesia-tahun-
2014-sebanyak-88.html.
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 ayat 1.
Putra, Nusa. 2015. Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers.
Rusman. 2015. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU Teori Praktik dan Penilaian. Jakarta: PT RAJA
GRAFINDO PERSADA
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Soegeng, A.Y. Ysh. 2006. Dasar-Dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRI SEMARANG PRESS.
Sudjana, Naana dan Rivai, Ahmad. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset
.2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset .
Sudjana, Nana. 2013. Tuntunan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA
. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Taufik Hidayat. Pengembangan E-Comic Integratif Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas Iv
Sekolah Dasar. Jurnal unnes
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
PT. Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai