Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Biosains Pascasarjana Vol.

21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

Kombinasi Terapi Akupunktur dan Herbal Akar Manis

(Glycyrrhiza glabra) Untuk Penanganan Kelebihan Berat

Badan

Erma L. Prabawati1, Suryani D. Astuti*2,4, Abdul Rahman3, Kartika A. Alamsyah4


1
Program Studi D3 Pengobat Tradisional Fakultas Kedokteran – Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga, Surabaya 60115, Indonesia.
2
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya 60115,
Indonesia.
3
Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya 60115, Indonesia.
4
Magister Teknik Biomedis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga, Surabaya 60115, Indonesia.

e-mail: 1erma.lora-13@fk.unair.ac.id,*2suryanidyah@fst.unair.ac.id, , 3abdul-


r@ff.unair.ac.id, 4kartika.anggraini.alamsyah-2019@fst.unair.ac.id

Abstrak
Penelitian untuk mengetahui efek terapi akupunktur dan herbal pada pengobatan
tradisional komplementer dalam menurunkan kelebihan berat badan (overweight) telah
dilakukan. Pada studi ini, pasien mengalami sindrom stagnasi Qi dan stasis darah. Pasien
mendapatkan terapi akupunktur pada titik tianshu (ST 25), zusanli (ST 36), dan zhong (CV
17), dan taichong (LV 3) dengan menggunakan elektrostimulator yang berfungsi untuk
mengaktivasi sirkulasi Qi dan darah serta menghilangkan stasis darah. Terapi herbal akar
manis (Glycyrrhiza glabra) mengandung flavonoid yaitu glabridin berfungsi menurunkan
berat badan. Terapi akupunktur diberikan sebanyak 12 kali terapi dengan jangka waktu 1
minggu 3 kali setiap terapi serta terapi herbal diberikan setiap hari selama 28 hari, diminum
2 kali sehari. Hasil studi kasus pasien mengalami penurunan berat badan sebesar 8,5% dari
68,4 kg menjadi 62,6 kg yang disertai dengan penurunan indeks IMT dan lingkar pinggang.
Hasil pengamatan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan memperkuat konsep
pengobatan tradisional tentang akupunktur pada titik tianshu (ST 25), zusanli (ST 36), dan
zhong (CV 17), dan taichong (LV 3) serta terapi herbal akar manis (Glyzhirriza glabra), pada
kasus overweight. Juga bermanfaat untuk pengembangan lebih lanjut khususnya mengenai
efektifitas terapi akupunktur dan herbal dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah kesehatan ini.

Kata kunci—Overweight, Akupunktur, terapi herbal, akar manis, Glyzhirriza glabra

Abstract
A research to determine the effect of acupuncture and herbal therapies on traditional
complementary medicine in reducing excess weight (overweight) has been conducted. In this
study, patients experienced Qi stagnation syndrome and blood stasis. Patients received
acupuncture therapy at the tianshu (ST 25), zusanli (ST 36), and zhong (CV 17), and taichong
(LV 3) points by using an electrostimulator to activate the circulation of Qi and blood also
eliminate blood stasis. Liquorice or licorice (Glycyrrhiza glabra) herbal therapy contains
flavonoids i.e. glabridin with function to lose weight. Acupuncture therapy is given 12 times
95
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
with a period of 1 week, 3 times for each therapy and herbal therapy is given every day for 28
days, taken 2 times a day. The results of the case study showed patients experienced 8.5%
weight loss from 68.4 kg to 62.6 kg accompanied by a decrease in the BMI index and waist
diameter. These observations can be used as input and reinforce the concept of traditional
medicine about acupuncture at tianshu (ST 25), zusanli (ST 36), and zhong (CV 17), and
taichong (LV 3) as well as herbal root therapy (Glyzhirriza glabra), in cases of overweight.
Also useful for further development, especially regarding the effectiveness of acupuncture and
herbal therapies in efforts to prevent and overcome this health problem.

Keywords—Overweight, Acupuncture, herbal therapy, licorice, Glyzhirriza glabra

96
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
1. PENDAHULUAN Obes I 30,00 – 34,99 Sedang
Obes II 35,00 – 39,99 Berbahaya
Hampir 2 miliar orang dewasa di seluruh Obes III ≥ 40,00 Sangat berbahaya
dunia mengalami kelebihan berat badan
(overweight) dan lebih dari setengah miliar Overweight dan obesitas merupakan dua
mengalami obesitas (WHO, 2016). Menurut hal yang berbeda namun saling berkaitan.
data World Health Organization (WHO) pada Overweight adalah kelebihan berat badan
tahun 2014 pravelensi overweight pada dewasa dibandingkan dengan berat ideal yang dapat
(IMT ≥ 25 kg / m2) dengan usia 18 tahun keatas disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak
sebanyak 39% diantaranya 39% laki-laki dan atau nonlemak. Sedangkan obesitas adalah suatu
40% perempuan. Serta pravelensi obesitas pada kelainan atau penyakit yang ditandai dengan
dewasa (IMT ≥30 kg / m2) dengan usia 18 penimbunan jaringan lemak tubuh secara
tahun keatas sebanyak 13%. berlebihan (Purnamawati, 2009).
Di Indonesia, prevalensi overweight dan Berdasarkan teori Traditional Chinese
obesitas juga cukup tinggi. Berdasarkan Riset Medicine (TCM), obesitas berkaitan dengan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 kategori kelebihan berat badan yang disebut
prevalensi overweight dan obesitas adalah Fei Pang atau Tan Yin yang berarti gemuk
sebesar 19,1% (8,8% overweight dan 10,3% (Yanfu, 2000). Penyebab kelebihan berat
obesitas), dan meningkat menjadi 21,7 % di badan dan obesitas dikarenakan disfungsi
tahun 2010 (Hardjawinata. 2014). dari limpa dan ginjal, mengarah pada
Peningkatan prevalensi yang terus terjadi akumulasi dahak dan lembab di dalam tubuh
tidak terlepas dari penyebab obesitas yang (Yin, 2000).
multifaktoral. Gaya hidup yang serba mudah Kelebihan berat badan terutama
dan santai membuat tubuh menggunakan sedikit berhubungan dengan kekacauan pada organ
tenaga untuk beraktivitas, sehingga proses limpa dan lambung yang tidak dapat
pembakaran makanan pun tidak terjadi mempertahankan Qi. Perubahan
sepenuhnya. Faktor lainnya makanan yang patologisnya merupakan asthenia Qi dan
dikonsumsi merupakan makanan cepat saji yang asthenia darah, ekses Yin dan defisiensi
40 – 60% kalori berasal dari lemak (Pramitya, Yang, maupun kekacauan Qi dan darah.
2013). Ketidakcukupan dari Qi sejati di dalam Tri
Permasalahan overweight dan obesitas ini Pemanas mempengaruhi metabolisme dari
dapat menimbulkan dampak negatif bagi cairan dan transformasi dari Qi, akhirnya
penderitanya. Menurut WHO (2016) overweight mengarah pada obesitas (Yanfu, 2000).
dan obesitas menyebabkan efek metabolik Paper ini akan membahas metode
buruk pada tekanan darah, kolesterol, trigliserida penanggulangan overweight dengan terapi
dan resistensi insulin. Resiko penyakit jantung akupunktur pada titik tianshu (ST 25),
koroner, ischemic stroke dan diabetes mellitus zusanli (ST 36), dan zhong (CV 17), dan
tipe 2 dapat terjadi dengan meningkatnya Indeks taichong (LV 3) dan herbal akar manis
Masa Tubuh (IMT). IMT yang tinggi juga (Glycyrrhiza glabra) untuk mengetahui efek
meningkatkan resiko kanker payudara, usus kedua terapi tersebut pada seorang pasien
besar, prostat, endometrium, ginjal dan kandung dengan berat badan berlebih. Pasien adalah
empedu. Tingkat kematian meningkat dengan wanita berusia 21 tahun yang bertempat
meningkatnya derajat kasus overweight dan tinggal di Surabaya, beragama Islam dan
obesitas (WHO, 2016). bersuku Jawa. Pasien berstatus sebagai
Tabel 1. Klasifikasi IMT Berdasarkan Mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh
WHO (2006) Nopember dengan aktivitas pasien
Klasifikasi IMT Risiko Komorbiditas menjalankan perkuliahan dari pagi hingga
Rendah (tetapi resiko sore hari.
terhadap masalah– Untuk mengatasi overweight yang dapat
BB kurang < 18,50 menyebabkan terjadinya obesitas dapat
masalah klinis lain
meningkat) dilakukan dengan penanganan konvensional
BB Normal 18,50 – 24,99 Rata – rata seperti operasi sedot lemak, mengkonsumsi obat
Overweight ≥ 25,00 penurunan berat badan, latihan fisik, hingga
Preobes 25,00 – 29,99 Meningkat penanganan secara tradisional seperti
97
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
akupunktur, herbal, akupresur, serta pengaturan tubuh. Seperti halnya dengan pengobatan
nutrisi. konvensional, pengobatan akupuntur dengan
Akupunktur merupakan pengobatan elektrostimulator juga sangat memperhatikan
yang dilakukan dengan cara menusukkan bentuk gelombang, intensitas, frekuensi dan
jarum di titik-titik tertentu pada tubuh waktu rangsang.
pasien, telinga, kepala, sekitar telapak kaki Pada umumnya gelombang yang
dan tangan untuk dihasilkan elektrostimulator adalah pulsa
mempengaruhi/memperbaiki kesalahan dengan lebar pulsa relatif kecil (spike-
aliran bioenergi tubuh yang disebut dengan potensial). Karena cairan tubuh bersifat
Qi (Syahputra, 2009). Menurut penelitian elektrolit maka pemberian potensial
yang dilakukan Wei-dong (2007) penggunan monofase mengakibatkan terjadinya
akupunktur telinga dan badan pada titik yin polarisasi di sekitar elektode terpasang
ling quan (SP 9), liang qiu (ST 34), gong sehingga mengurangi pemberian rangsangan
sun (SP 4), feng long (ST 40), qi hai (CV 6), listrik. Pemilihan lebar pulsa yang relatif
shui fen (CV 9), zhongwan (CV 12), zusanli kecil memudahkan analisis respon sel
(ST 36), sanyinjiao (SP 6), neiting (ST 44), terhadap rangsangan, karena artefak yang
tianshu (ST 25) dan penambahan titik relatif tipis/tajam. Tetapi jika terlalu rendah
akupunktur pada masing-masing sindrom, energi yang diberikan tidak mampu
dengan dialiri arus listrik (elektrostimulator) menghasilkan potensial aksi yang
pada 22 wanita overweight yang memiliki diharapkan.
IMT 25,0-29,9 kg/m2 dan obesitas yang Pemakaian frekuensi rendah bertujuan
memiliki IMT 30,0 kg/m2 atau lebih untuk meningkatkan energi (tonifikasi),
menunjukkan adanya penurunan berat badan sedangkan frekuensi tinggi bertujuan untuk
sebanyak 3-5 kg. melemahkan (sedasi). Sedangkan besarnya
Studi lain menunjukkan akupunktur intensitas yang diberikan sangat berpengaruh
yang dialiri arus listrik (elektrostimulator) terhadap efektivitas terapi. Semakin tinggi
menurunkan berat badan sebesar 1- 2% per intensitas yang diberikan berarti semakin
minggu dari berat badan sebelumnya. Hasil meningkat pula energi listrik yang ditransfer
penelitian menunjukkan persentase ke dalam tubuh pasien. Namun pemberian
penurunan berat badan pada pasien intensitas yang terlalu berlebihan juga
overweight sebesar 1,11% per minggu mengandung resiko terjadinya ionisasi pada
dengan angka keberhasilan sebesar 89,28% daerah disekitar pemasangan elektrode,
(Hardjawinata, 2014). maupun kemungkinan adanya efek fibrilasi
Elektrostimulator adalah suatu pada jantung.
perangkat elektronik yang menghasilkan Terapi akupuntur menggunakan
gelombang listrik dengan bentuk gelombang, elektrostimulator dilaksanakan dengan
intensitas, dan frekuensi tertentu. Penentuan memasang dua buah elektrode pada jarum
besarnya tiap-tiap variabel tersebut yang ditusukkan pada titik akupuntur
disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis ditubuh pasien. Elektrostimulator sebagai
terapi yang dilakukan. Dalam bidang medis, sumber arus listrik, mengalirkan arus listik
elektrostimulator banyak digunakan untuk dari elektrode positif (warna merah) ke
mengetahui respon sel–sel syaraf dan otot elektrode negatif (warna hitam). Aliran arus
terhadap terhadap sinyal listrik yang listrik sebaiknya searah dengan aliran energi
diberikan terutama untuk mendapatkan dalam meridian, sehingga elektrode positif
gambaran mengenai mekanisme terjadinya dipasang pada nomor kecil dan elektrode
potensial aksi sel-sel tertentu (Welina, negatif dipasang pada nomor besar (Welina,
2012). 2012).
Elektrostimulator banyak digunakan Pemberian terapi herbal juga diberikan
dalam pengobatan akupuntur untuk sebagai pendukung dari dalam untuk
memberikan rangsangan berupa energi penanganan overweight. Herbal memiliki
listrik pada titik-titik akupuntur lewat jarum efek samping lebih kecil dibanding dengan
yang ditusukkan pada titik tersebut. obat-obatan. Berdasarkan penggunaan secara
Pemberian energi listrik ini berfungsi untuk empiris, herbal yang dapat digunakan untuk
menciptakan keseimbangan energi dalam menurunkan berat badan antara lain jati
98
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
belanda (Guazuma ulmifolia Lamk), dari flavonoid (glabridin) yang terkandung
kemuning (Murraya paniculata), akar manis dalam akar manis. Pasien obesitas sebanyak
(Glycyrrhiza glabra), daun teh (Camelia 81 orang diberi 100 mg sampai 300 mg
sinensis), dan jahe (Zingiber officinale). ekstrak akar manis selama 8 minggu.
(Mun’im, 2011). Menurut penelitan yang Khasiat tertinggi pada kelompok dengan
dilakukan oleh Balasubramanian (2015) dosis 300 mg/hari (100 mg/3x sehari)
pada studi klinis di Jepang dan Amerika ekstrak tersebut. Glabridin menurunkan
Serikat, menunjukkan manfaat dari glabridin lemak visceral, lemak total dan berat badan.
yang terkandung pada akar manis Sebagai tambahan, efek menguntungkan
(Glycyrrhiza glabra). Glabridin dapat diamati pada kolesterol total dan LDL. Dosis
menurunkan lemak visceral, lemak total dan hingga 600 mg/hari untuk 4 minggu tidak
berat badan. menunjukkan efek samping.
Akar manis merupakan tanaman dengan Studi lain menunujukkan, dosis harian
batang tumbuh mendatar, warna coklat licorice (3,5 g) diberikan pada pasien
kemerah-merahan (bagian luar) dan kuning obesitas, berpotensi mengurangi lemak
(bagian dalam). Daun berbentuk bulat telur, tubuh dengan menghambat 11-β-
berpasangan dan mengandung kelenjar hidroksisteroid dehidrogenase tipe-1, enzim
minyak, hampir tidak bertangkai. Bunga NADPH-dependent dalam jaringan adipose.
berwarna lembayung, kelopak bunga Dalam beberapa studi, Glycyrrhiza glabra
berbentuk pipa mempunyai lima gigi dan memiliki sifat antihyperlipidemic dan anti-
mahkota bunga. Buah berupa polong. hypertriglyceridemic. Aktivitas anti-obesitas
Simplisia berbetuk potongan atau silindris, dari herba ini tampaknya sebagian
berserat memanjang, rasa manis dan bau disebabkan oleh menurunnya penyerapan
yang spesifik (Mun’im, 2011). lemak dari makanan di usus Verma (2014).
Penanganan yang dapat diberikan
untuk kasus overweight, selain dengan
menggunakan terapi akupunktur dan terapi
herbal yaitu dengan menggunakan terapi
pijat dan terapi nutrisi. Akupressur/pijat
pada kasus overweight dan obesitas
bertujuan untuk memisahkan lemak dengan
otot dan membantu membentuk perut kepada
Gambar 1. Akar manis (Glycyrrhiza glabra) bentuk yang lebih proporsional (Irawan,
(Anil, 2012) 2015).
Menurut Ruli (2010), pijatan untuk
Bagian yang digunakan dari akar penanganan kegemukan dilakukan pada
manis adalah akar yang belum atau sudah perut atau lambung yang merupakan area
dikupas dan dikeringkan (Mun’im,2011). titik-titik meridian (titik energi) dan
Secara tradisonal herbal ini digunakan dalam berkaitan langsung dengan proses
pengobatan sakit tenggorokan, dan sebagai pembakaran lemak, penyerapan zat gizi serta
ekspektoran dalam pengobatan batuk dan yang berkaitan dengan fungsi pencernaan.
bronchial catarrh. Juga digunakan untuk Pada area pusar yang terdapat titik usus
pengobatan ulkus lambung dan duodenum, untuk meningkatkan kerja peristaltik usus
dan dispepsia. Sebagai anti-inflamasi dalam sehingga simpanan lemak dalam tubuh akan
pengobatan reaksi alergi, rematik dan diserap dan dikeluarkan melalui proses
arthritis, untuk mencegah liver toxicity, defekasi (buang air besar). Pada titik ginjal
untuk mengobati tuberkulosis dan yang terdapat di area belakang perut,
insufisiensi adrenocortical. Akar manis berfungsi untuk memaksimalkan kelancaran
digunakan sebagai pencahar, emmenagogue, proses pembakaran atau metabolisme lemak
kontrasepsi, pelancar asi, pengobatan karies sehingga dapat mengatasi gangguan-
gigi, batu ginjal, epilepsi, usus buntu, gangguan metabolisme lemak yang menjadi
pusing, tetanus, dan wasir (WHO, 1999). penyebab terbesar kegemukan dan obesitas
Menurut Balasubramanian (2015), pada (Irawan, 2015).
uji klinis di Jepang menunjukkan manfaat
99
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Pada sebagian besar pasien overweight kadang terbangun karena kaki mengalami
dan obesitas, diperlukan penyesuaian diet kram. Pasien terkadang mengalami
untuk mengurangi asupan kalori. Menurut insomnia, sehingga jam tidur menjadi tidak
Kemenkes (2001) diet yang dianjurkan menentu.
untuk kasus overweight dan obesitas yaitu : Dalam anamnesa mengenai hal-hal
a) Mengurangi porsi makan dari biasanya, khusus pasien memiliki keluhan pada hati
perbanyak makan buah, sayur dan dan kandung empedu yaitu dada terasa
kacang-kacangan. tertekan dan mulut terasa pahit serta ada rasa
b) Mengurangi penggunaan minyak ingin muntah ketika emosi tidak stabil.
(gorengan) dan santan, dianjurkan Selain itu pasien juga banyak mengeluarkan
memasak dengan cara dikukus, direbus, keringat, batuk disertai pilek yang terjadi
dan dipanggang. hampir setiap bulan. Hal ini menunjukkan
c) Mengurangi makanan dan minuman adanya gangguan pada paru.
yang manis. Ditinjau dari faktor pola makan, pasien
d) Mengurangi penggunaan garam dan gemar mengkonsumsi mie instan dan
makanan yang diawetkan, diasinkan mengganti makanan utama dengan
dan dikemas dalam kaleng. mengkonsumsi snack dan gorengan. Serta
e) Menghindari susu tinggi lemak, pasien suka mengkonsumsi minuman dingin,
meminum susu yang rendah lemak. dan bersoda, namun tetap teratur
f) Memperbanyak konsumsi ikan segar. mengkonsumsi air putih. Pasien sering haus
g) Melakukan aktivitas fisik minimal 30 dan langsung minum karena tidak dapat
menahan keinginan untuk minum. Hal ini
menit setiap hari. Kegiatan yang dapat
akan menyebabkan berat badan bertambah
dilakukan antara lain berjalan kaki dan
karena kandungan karbohidrat yang lebih
bersepeda.
mudah diserap tubuh. Menstruasi pasien
tidak teratur, dengan darah menstruasi
3. METODE PENELITIAN
sedikit berwarna merah kehitaman dan
Keluhan pasien saat pertama kali
terdapat gumpalan. Pasien memiliki tekanan
dilakukan anamnesa yaitu overweight, batuk
darah 120/60 mmHg.
dan pilek yang terjadi hampir setiap bulan
serta dada terasa tertekan. Sebelum terapi, Ditinjau dari faktor aktivitas harian,
pasien berstatus sebagai mahasiswa dengan
pasien memiliki berat badan seberat 68,4 kg,
aktivitas menjalankan perkuliahan dari pagi
dan lingkar pinggang 96 cm.
hingga sore hari. Kesibukan perkuliahan,
Berdasarkan klasifikasi Indeks Massa
belajar, dan mengerjakan tugas kuliah
Tubuh dari WHO (2006), pasien memiliki
menyebabkan kurangnya aktivitas fisik,
IMT 27,74 kg/m2 yang dikategorikan
sehingga kurang mengeluarkan energi, kalori
sebagai overweight. Pasien mengalami
yang dikeluarkan juga tidak seimbang
kelebihan berat badan semenjak usia sekolah
dengan asupan kalori ke dalam tubuh. Hal
dasar serta memiliki keturunan obesitas dari
ini menyebabkan pengurangan massa otot
keluarga.
Keluhan tambahan yang dirasakan dan peningkatan adipositas dalam tubuh.
Pada pemeriksaan lidah pasien
pasien adalah kadang kram pada kaki yang
memiliki otot yang besar, warna merah
muncul pada saat pasien merasakan
kelelahan, serta pasien juga mengalami keunguan, terlihat sedikit lembab yang
menandakan darah stasis, dengan tapal gigi
batuk dan pilek hampir setiap bulan. Pasien
memiliki riwayat penyakit gejala typhus dan yang menandakan adanya gangguan pada
limpa. Qi limpa dan lambung yang lemah
pernah mengkonsumsi obat gatal dalam
dapat menyebabkan Qi yang terbentuk
waktu 1 tahun.
lemah. Qi yang lemah dapat mengakibatkan
Dalam anamnesa pasien mengenai hal-
peredaran darah menjadi tidak lancar,
hal umum, pasien mengeluhkan kram pada
membeku, atau keluar dari pembuluh darah,
kaki. Pasien lebih menyukai tempat dingin
yang kemudian terhenti pada otot, meridian
serta mudah berkeringat. Buang air besar
atau organ Zang Fu. Apabila darah yang
sehari sekali, teratur setiap pagi, dengan
frekuensi buang air kecil normal dan lancar terhenti atau membeku tidak dapat
dihilangkan dalam waktu singkat, maka
dengan urin berwarna kuning jernih dan
panjang. Pola tidur pasien tidak teratur, dan
100
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
menjadi patogen darah stasis (Jie, 1997). karena mengurangi natrium dan ekskresi air
Selaput lidah putih tipis dan sedikit lembab. (Anil, 2012).
Dari analisis kasus di atas dapat
disimpulkan bahwa sindrom dari pasien Perawatan akupunktur dan Herbal
tersebut adalah stagnasi Qi dan stasis darah, Prosedur Terapi Akupunktur meliputi
dengan gejala yang menyertai pasien yaitu kegiatan persiapan alat, bahan dan pasien.
overweight, lidah merah keunguan, batuk Sebelum dilakukan perawatan, maka
dan pilek serta dada terasa tertekan. Prinsip dilakukan sterilisasi titik akupunktur yang
terapi akupunktur yang digunakan adalah akan diterapi menggunakan alkohol 70%.
mengaktivasi sirkulasi Qi dan darah serta Selanjutnya dilakukan penusukan pada titik
menghilangkan stasis darah. utama, yaitu akupunktur titik tianshu (ST
25), zusanli (ST 36), dan zhong (CV 17),
Perawatan dan taichong (LV 3). Terapi akupunktur
menngunakan elektrostimulator selama 15
Kegiatan ini berupa studi kasus menit.
overweight yang terjadi sebelum penangan-
an, saat penanganan, dan setelah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
penanganan menggunakan metode
akupunktur dan pemberian herbal akar manis Hasil akhir dari pemberian terapi
(Glycyrrhiza glabra). akupunktur pada titik tianshu (ST 25), zusanli
Terapi yang diberikan meliputi terapi (ST 36), dan zhong (CV 17), dan taichong (LV
akupunktur dan terapi herbal yang 3) serta pemberian herbal akar manis
dilaksanakan mulai tanggal 4 Mei 2016 (Glycyrrhiza glabra) adalah sebagai berikut:
hingga tanggal 31 Mei 2016 (28 hari). 1. Terjadi penurunan berat badan sebesar
Terapi akupunktur dilakukan sebanyak 12 8,5% dari berat badanawal.
kali terapi, dengan setiap tahapan perawatan 2. Terjadi penurunan indeks IMT dari
diberikan 3 kali dalam 1 minggu. Terapi sebelum terapi 27,74 kg/m2 menjadi
herbal akar manis (Glycyrrhiza glabra) 25,39 kg/m2 setelah terapi.
diberikan setiap hari selama 28 hari, 3. Terjadi penurunan lingkar pinggang
diminum 2 kali sehari setelah makan siang sebesar 12 cm.
pukul 11.00 WIB dan setelah makan malam 4. Tubuh terasa jauh lebih segar jika
pukul 19.00 WIB. Tempat dilaksanakannya dibandingkan dengan sebelum terapi,
terapi yaitu di Fakultas Sains dan Teknologi dapat menahan nafsu makan (untuk
Universitas Airlangga dan kos pasien di mengkonsumsi snack, gorengan, mie
Perumdos ITS Surabaya. Titik-titik instan), nyeri dada terasa berkurang,
akupunktur yang digunakan untuk mengatasi dan keluhan batuk serta pilek yang
overweight dijelaskan pada Appendiks diderita pasien tidak kambuh.
Lampiran 1. Hasil pemberian terapi di tiap tahap kasus
Dosis serbuk akar manis (Glycyrrhiza kegemukan dapat dilihat pada Gambar 2
glabra) adalah 3-5 gram. Bentuk sediaan cair dan 3.
sebanyak 2-4 ml ekstrak cair (Vispute,
2011). Penggunaan akar manis dengan dosis
besar (>50g/hari) dalam waktu yang lama
(>6 minggu) dapat meningkatkan akumulasi
air, menyebabkan pembengkakan tangan dan
kaki. Berkurangnya ekskresi sodium dan
peningkatan ekskresi kalium serta kenaikan
tekanan darah (WHO,1999).
Interaksi herbal ini yaitu tidak boleh
diberikan untuk penggunaan jangka panjang Gambar 2. Grafik perubahan berat badan,
dengan thiazide diuretics dan cardiac Sebelum terapi (68,4 Kg), Tahap ke-1 (67,2
glycoside, karena dapat meningkatkan Kg), Tahap ke-2 (65,4 Kg), Tahap ke-3
ekskresi kalium. Tidak boleh diberikan (65,3 Kg), Tahap ke-4 (62,6 Kg).
bersamaan dengan spironolactone dan
amilorida dalam pengobatan hipertensi,
101
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
proses penurunanan berat badan dapat
terjadi. Terapi akupunktur dilakukan pada
titik tianshu (ST 25) yang merupakan titik
Mu meridian Yang Ming tangan/usus besar,
digunakan untuk meregulasi Qi. Titik
zusanli (ST 36) yang merupakan titik He
meridian Yang Ming kaki/lambung,
digunakan untuk menghilangkan stagnasi
pada limpa dan lambung. Titik dan zhong
(CV 17) yang merupakan titik Mu meridian
Ren dan titik yang berpengaruh terhadap Qi,
Gambar 3. Grafik rekapitulasi keseluru- digunakan untuk meregulasi Qi, dan titik
han hasil pemberian terapi dengan taichong (LV 3) yang merupakan titik
parameter berat badan dan lingkar pinggang Shu dan Yuan meridian Jue Yin kaki/hati,
Gambar pengamatan lidah sebelum dan digunakan untuk menguatkan limpa dan
sesudah terapi ditunjukkan pada Gambar 4. menghilangkan stagnasi hati (Yin, 2000).
Terapi akupunktur dilakukan
menggunakan elektrostimulator selama 15
menit dengan tujuan untuk memberikan
rangsangan berupa energi listrik pada titik-
titik akupunktur lewat jarum yang
ditusukkan pada titik tersebut. Pemberian
energi listrik ini berfungsi untuk
menciptakan keseimbangan energi dalam
Gambar 4. Pengamatan lidah pasien sebelum tubuh (Welina, 2012). Menurut penelitian
dan sesudah terapi Chen et al tahun 1981 dan 1983 penggunaan
elektrostimulator dalam terapi dapat
Hasil pengamatan ldah menunjukkan mempengaruhi sistem endokrin dengan
adanya perbaikan yaitu berkurangnya meningkatkan level plasma beta endorphin
selaput pada lidah dan tapal gigi yang sehingga aktivitas lipolitik menjadi
semakin menghilang. Otot lidah tebal dan meningkat. Akibatnya massa lemak juga
merah. Hasil pengamatan lidah ditunjukkan bisa berkurang sehingga berat badan juga
pada Appendiks Lampiran 2. bisa turun (Estuningsih, 2014).
Berdasarkan hasil perawatan juga Setelah terapi terjadi penurunan nilai
terjadi penurunan berat badan secara IMT pasien namun masih dikategorikan
signifikan, pada terapi ke-1 hingga terapi ke- pada kategori overweight. Hal ini sesuai
8 sebesar 3,4 kg dari 68,4 kg menjadi 65 kg. dengan penelitian yang dilakukan Wei-dong
Setelah itu pada saat terapi ke-9 terjadi (2007) penggunan akupunktur telinga dan
kenaikan berat badan sebesar 0.3 kg hal ini badan pada titik zusanli (ST 36), tianshu (ST
dikarenakan pada saat itu pasien mengalami 25) dan penambahan titik dan zhong (CV
konstipasi. Konstipasi pada pasien 17), taichong (LV 3) untuk sindrom stagnasi
disebabkan beberapa faktor antara lain Qi dan stasis darah pada wanita overweight,
kurang konsumsi air putih, kurang konsumsi dengan menggunakan elektrostimulator
serat, dan dehidrasi (Tampubolon, 2008). menunjukkan adanya penurunan berat badan
Namun pada terapi selanjutnya berat badan sebanyak 3-5 kg.
pasien kembali turun sampai dengan terapi Sedangkan terapi herbal yang diberikan
ke-12 sebesar 2,7 kg hingga berat badan selama perawatan berupa seduhan simplisia
mencapai 62,6 kg. akar manis (Glycyrrhiza glabra)
Penurunan berat badan pasien memberikan efek perubahan yang lebih baik
menunjukkan bahwa terapi yang diberikan pada pasien. Jika sebelum terapi berat badan
pada titik tianshu (ST 25), zusanli (ST 36), pasien 68,4 kg mengalami penyusutan
dan zhong (CV 17), dan taichong (LV 3) menjadi 62,6 kg diikuti dengan penyusutan
yang berfungsi untuk mengaktivasi sirkulasi lingkar pinggang dari 96 cm menjadi 84 cm.
Qi dan darah serta menghilangkan stasis Akar manis (Glycyrrhiza glabra)
darah dapat bekerja dengan baik, sehingga mengandung glikosida triterpen (saponin, 2-
102
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
15%), terutama asam glisirhizinat, glisirisin Penulis mengucapkan terima kasih
(2-6%), dalam bentuk garam kalium dan kepada semua pihak yang telah membantu
kalsium. Komponen lainnya adalah senyawa dalam pembuatan paper ini.
flavonoid (1-2%) seperti liquiritin dan
glabrol, glabren, glabidrin, isoliquiritin, DAFTAR PUSTAKA
kumarin, polisakardisa dan minyak atsiri
(0,05%) (Mun’im, 2011). Anil, Kumar., dan Dora Jyotsna. 2012. “Review
Berdasarkan penelitian yang telah On Glycyrrhiza glabra (Liquorice).”
dilakukan Balasubramanian (2015) Journal of Pharmaceutical and Scientific
kandungan flavonoid yaitu glabridin pada Innovation. Vol 1, No 2. pp. 1-4
akar manis berfungsi menurunkan berat Balasubramanian, J., et. al. 2015. “Glavanoid
badan. Mekanisme kerja akar manis untuk An Emerging Nutrigenomics To Treat
mengurangi lemak tubuh dengan Obesity.” European Journal of
menghambat 11-β-hidroksisteroid Pharmaceutical and Medical
dehidrogenase tipe-1, enzim NADPH- Research. Vol 2, No 5
dependent dalam jaringan adipose. Dalam Estuningsih. 2014. “Penurunan Indeks
beberapa studi, anti-obesitas dari Massa Tubuh Dan Lingkar Pinggang
Glycyrrhiza glabra disebabkan oleh Klien Obesitas Dengan Terapi
menurunnya penyerapan lemak dari Akupunktur Jin’s 3 - Needle Di Desa
makanan di usus (Verma, 2014). Hal ini juga Tohudan Kulon” – Colomadu. Vol 3.
didukung penelitian yang telah dilakukan No 1. p. 33
oleh Tominaga (2006), bahwa setelah Ginting, Pepita Nesi. 2013. Hubungan
pemberian 4 mg ekstrak akar manis, maka Overweight Dengan Status Emosional
kelompok yang diberi ektrak dengan
Anak. Fakultas Kedokteran
kelompok kontrol terjadi selisih berat badan
Universitas Sumatera Utara. Medan
sebanyak 1 kg.
Hardjawinata, Alvin Hardi. 2014. Efek
Dalam TCM, akar manis melalui
Elektroakupunktur terhadap Pasien
meridian paru, limpa dan lambung, dan
dengan Kelebihan Berat Badan di
digunakan untuk menguatkan limpa serta
lambung, menambah Qi, memperbaiki Poliklinik Akupunktur RSCM Periode
fungsi paru (Yanfu, 2000). Hal ini sesuai Bulan Juli Tahun 2012 sampai
dengan prinsip terapi yang diberikan pada dengan Bulan Juni Tahun 2013.
pasien yaitu mangaktivasi sirkulasi Qi dan Tugas Akhir Spesialis. Program
darah sehingga dapat menghilangkan stasis Akupunktur Medik Fakultas
darah. Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta
5. KESIMPULAN DAN SARAN Irawan, Agus dan Siti Nurul. 2015.
Pengaruh Terapi Totok Perut
Berdasarkan hasil penelitian dapat Terhadap Imt, Lingkar Perut Dan
disimpulkan bahwa kasus kelebihan berat Profil Lipid. Semarang: Universitas
badan (overweight) dapat ditangani dengan Muhammadiyah Semarang
kombinasi terapi akupunktur pada titik tianshu Jie, Sim Kie. 1997. Dasar Teori Ilmu
(ST 25), zusanli (ST 36), dan zhong (CV 17), Akupunktur. PT Gramedia
dan taichong (LV 3) serta pemberian herbal akar Widiasarana Indonesia. Jakarta. pp.
manis (Glycyrrhiza glabra). Kombinasi terapi 14-38
tersebut dapat membantu mengurangi berat Kementerian Kesehatan RI. 2001. Brosur
badan dan IMT, serta penurunan lingkar Cara Mencegah dan Mengatasi
pinggang. Untuk meningkatkan efektifitas Obesitas. Direktur Jenderal Bina Gizi
pengobatan, disarankan agar dilakukan Masyarakat. Jakarta
penelitian lanjutan dengan lebih dari 1 sesi Mun’im, Abdul, dan Endang Hanani.
terapi. 2011. Fitoterapi Dasar. Dian
Rakyat. Jakarta . p. 89
UCAPAN TERIMA KASIH Pramitya. 2013. Hubungan Regulasi Diri
dengan Status Gizi pada Remaja

103
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia
Akhir di Kota Denpasar. I(1): pp. 43- ors/overweight_text/en/. on 27th Feb
53 2016.
Purnamawati, Irene. 2009. Pravelensi World Health Organization. 2006. BMI
Obesitas pada Anak Taman Kanak - Classification. Retrieved from
Kanak di Kelurahan Cikini, http://www.who.int/bmi/index.jsp?int
Kecamatan Menteng, DKI Jakarta, roPage=intro_3.html. on 26th Feb
dan Hubungannya dengan 2016.
Melewatkan Makan Pagi. Skripsi World Health Organization. 2007. Child
Fakultas Kedokteran Universitas Growth Standard. Retrieved from
Indonesia. Jakarta http://www.who.int/growthref/who20
Syahputra, Edwin. 2009. Indonesia Ni Okeru 07_bmi_for_age/en/index.html. on
Hariryouho No Rekishi. Fakultas 26th Feb 2016.
Sastra Universitas Sumatera Utara. Yanfu, Zuo. 2000. Basic of Traditional
Medan Chinese Medicine. Publishing House
Tampubolon, Lindawati Farida. 2008. Of Shanghai University Of
Pengaruh terapi air terhadap proses Traditional Chinese Medicine.
defekasi pasien konstipasi di RSU Shanghai
Sembiring Delitua Deli Serdang. Yanfu, Zuo. 2000. Chinese Acupuncture and
Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan Moxibustion. Publishing House Of
Universitas Indonesia. Jakarta Shanghai University Of Traditional
Tominaga, Yuji., et. al. 2006. “Licorice Chinese Medicine. Shanghai
Flavonoid Oil Effects Body Weight Yanfu, Zuo. 2000. Science Of Chinese
Loss by Reduction of Body Fat Mass Materia Medica. Publishing House
in Overweight Subjects.” Journal of Of Shanghai University Of
Health Science 52 (6) Traditional Chinese Medicine.
Verma, Rohit Kumar., dan Thomas Shanghai
Paraidathathu. 2014. Herbal Yin, Ganglin., dan Zhenghua Liu. 2000.
Medicines Used In The Traditional Advanced Modern Chinese
Indian Medicinal System As A Acupuncture Therapy. New World
Therapeutic Treatment Option For Press. Beijing. pp. 548-550
Overweight And Obesity
Management: A Review. Vol 6. pp. 1-
8
Vispute, Sheetal., dan Ashlesha Khopade.
2011. Glycyrrhiza glabra Linn.-
“Klitaka”: A Review. Issue 3. p. 7
Wei-dong, Zhand., dan Wang Pi-min. 2007.
Observations on the Therapeutic
Effects of Treating 39 Cases of Simple
Obesity with Acupuncture-
moxibustion. Issue 7. pp. 78-79
Welina dan Trianggono Priyo. 2012. Kajian
Biofisika Terapi Akupunktur Dengan
Elektrostimulator. Prosiding Seminar
Nasional Fisika Terapan III. ISBN :
978-979-17494-2-8. pp. E1-E4
World Health Organization. 1999. WHO
Monographs on Selected Medicinal
Plants : Glycyrrhiza glabra. Vol 1.
pp. 183-194
World Health Organization. 2016.
Overweight and Obesity : Adults
Aged 18+. Retrieved from
http://www.who.int/gho/ncd/risk_fact
104
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 21 (2019) pp
© (2019) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Indonesia

105
JBP Vol. 21, No. 2, Desember 2019–Erma L. Prabawati

Anda mungkin juga menyukai