Anih Kurnia1
Prodi D III Keperawatan STIKes BTH Tasikmlaya Jl. Cilolohan No 36 Tasikmalaya
miqdadhasna@ymail.com/anihk56@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan kronik
di masyarakat. Manajemen diri memfasilitasi pasien dan anggota keluarganya dalam melakukan
pengobatan dan pencegahan komplikasi, melakukan kerjasama dengan petugas kesehatan sehingga
menimbulkan kemandirian pada pasien dan keluarga dalam mengelola kesehatannya secara mandiri.
Modifikasi diet dianggap sebagai salah satu strategi modofikasi gaya hidup memiliki potensi yang
sangat besar dalam mencegah hipertensi dengan biaya yang lebih rendah disbandingkan dengan
intervensi secara farmakologis. Intervensi secara nonfarmalokologis tersebut meliputi penurunan berat
badan, pengurangan asupan natrium, pengurnagan konsumsi alcohol, dan penurunan suplem kalium
dalam pola makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Program Manajemen diet terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di empat kelurahan wilayah Kerja Puskesmas
Cibeureum Kota Tasikmalaya. Metode penetian kuantitatif quasi experiment dengan rancangan pre-
post-test control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling.
Perhitungan besar sampel berdasarkan sampel size, dengan tingkat signifikan (CI) = 95% (α = 0,05),
effect size (d) = 0,65 dan power test = 0,8 maka sampel yang digunakan adalah 88 responden.
Berdasarkan tabel tersebut maka sampel pada masing-masing kelompok adalah 44 orang. Analisa data
menggunakan uji Kolmogorov smirnov didapatkan hasil p-value> 0,05 sehingga uji bivariat
menggunaka uji parametrik berpasangan (uji t berpasangan/uji paired t test). Hasil penelitian
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antar program manajemen diet terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Cibeurum Kota Tasikmalaya
dengan p-value < 0,05 baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik.
ABSTRACT
54
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
design. The sampling technique used is cluster random sampling. Calculation of sample size based on
sample size, with a significant level (CI) = 95% (α = 0.05), effect size (d) =
0.65 and power test = 0.8, the sample used was 88 respondents. Based on the table, the sample in each
group is 44 people. Data analysis using the Kolmogorov Smirnov test results obtained p-value> 0.05 so
that the bivariate test uses a paired parametric test (paired t test / paired t test). The results of the study
stated that there was a significant effect between dietary management programs on reducing blood
pressure in hypertensive patients in the Cibeurum Community Health Center in Tasikmalaya City with
a p-value <0.05 for both systolic blood pressure and diastolic blood pressure.
55
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
56
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
dua atau lebih pengukuran tekanan darah tekanan darah dengan menggunakan
(Chobanian et al, 2003; The National sistem Ambulatory Blood Pressure
Heart, Lung and Blood Institute, 2009; Monitoring (ABPM) efektif jika dilakukan
National Institute for Health and Care pada lansia (Giantin et al, 2013), batasan
Excellence, 2011 ). Sementara itu, definisi yang digunakan lebih rendah yaitu
hipertensi menurut WG-ASH (Writing tekanan darah sistolik 135 mmHg dan
Group of The American Sociarty of tekanan darah diastolik 85 mmHg
Hypertension) adalah gangguan (Chobanian et al, 2003).
kardiovaskular yang kompleks tidak hanya Manajemen diri adalah suatu
pengukuran tekanan darah dalam ambang perilaku dan kemampuan individu dalam
batas normal, akan tetapi ada atau mengendalikan kesehatanannya secara
tidaknya faktor risiko hipertensi, efektif (Lorig & Holman, 2003). Persepsi
kerusakan organ, kelainan fisiologis dan individu akan mempengaruhi perilaku dan
sistem kardiovaskular yang disebabkan tujuan yang di yang ingin di capai
oleh hipertensi (Brookes, 2005). (Franek, 2013).
Dalam menegakkan diagnosis Respon individu akan berbeda
pada pasien hipertensi memerlukan terhadap stimulus yang berasal dari dalam
pengukuran secara berulang baik dalam dirinya maupun dari luar. Pengetahuan,
keadaan istirahat, tanpa adanya ansietas, pemahaman dan keyakinan individu
kopi, alkohol atau merokok (Kuswardhani, terhadap dirinya yang mendasari individu
2006). Diperlukan dua sampai tiga kali tersebut mampu melakukan manajemen
pengukuran dengan menggunakan diri dan melakukan perubahan perilaku
sphygmomanometer yang berbeda dengan (Gallagher, Donoghue, Chenowe dan
interval yang berbeda dalam interval dua Stein-Parbury, 2008; Kurnia A et al,
minggu (Pickering et al, 2008). 2019).
Pemeriksaan awal pasien dengan Perilaku diet adalah pemahaman tentang
hipertensi terdiri dari anamnesis dan pemilihan menu makanan dan pola makan
pemeriksaan fisik lengkap yang dilakukan yang dipengaruhi oleh psikososial, tingkah
oleh tenaga kesehatan. Untuk menghindari laku dan lingkungan. Dalam
kekeliruan dalam melakukan diagnosis melaksanakan perilaku diet secara efektif,
pada pasien hipertensi dengan white coat sangat penting memahami faktor-faktor
(hipertensi yang diakibatkan oleh stres yang memengaruhi bagaimana individu
ketika bertemu dengan tenaga kesehatan melaksanakan diet (Sacova, dan Miller,
atau pada situasi dan kondisi di klinik), 2001). Perilaku diet adalah suatu perilaku
maka pemantauan tekanan darah yang dilakukan oleh individu untuk tujuan
dilakukan selama 24 jam di rumah tertentu baik menurunkan berat badan
(Clement et al, 2003). Pemantauan maupun menjaga kesehatan.
57
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
429 orang. Jumlah penderita hipertensi di Data diperoleh dari pengisian food
sampel bila objek yang akan diteliti atau 2. Alat pengumpul data :
sumber data sangat luas (Darma, 2011). Alat pengumpul data dalam penelitian
berdasarkan sampel size, dengan tingkat peneliti adopsi dari kuesioner yang
size (d) = 0,65 dan power test = 0,8 maka Group-based Dietary Sel-management
responden. Berdasarkan tabel tersebut form” dan Food record. Oleh karena
58
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
dengan tahapan editing, coding, entry pengaruh variable yang diteliti yanitu
program manajemen diet terhadap
data dan cleaning, processing dan
penurunan penurunan tekanan darah
tabulasi.
penderita hipertensi. Berdasarkan hasil
Analisa data dilakukan
pengumpulan data setiap variable dengan
denganmenggunakan program komputer
menggunakan Family-based Dietary Self-
dengan melihat perbedaan mean tekanan
management program and Goal Setting
darah sebelum dan sesuadah dilakukan
Form, maka diperoleh ahsil sebagai
intervensi. Uji normalitas dilakukan
berikut:
sebelum melakukan Analisa data bivariat.
Tabel 1
Perbedaan Rata-Rata Penurunan Tekanan darah Pada Kelompok Intervensi dan kelompok
kontrol pre-test dan post-test Program
Berdasarkan tabel diatas diketahui rata- sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
rata skor tekanan darah sistolik sebelum menunjukkan bahwa program manajemen
intervensi sebesar 3,03 dengan SD =0,633. diet memiliki pengaruh terhadap
Hasil sebelum intervensi lebih tinggi penurunan pada kelompok intervensi dan
apabila dibandingkan dengan rata-rata kelompok kontrol sebelum dan sesudah
setelah intervensi sebesar 2,72 dengan SD dilakukan program.
= 0,787. Uji statistik dengan uji t Berdasarkan tabel diatas diketahui
berpasangan diperoleh nilai (p-value) rata-rata skor tekanan darah diastolic
59
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
sebelum intervensi sebesar 3,32 dengan darah ( Estruch R et al, 2006) diantara pria
SD =0,824. Hasil sebelum intervensi lebih dan wanita pada usia 55-80 tahun.
tinggi apabila dibandingkan dengan rata- Penelitain yang dilakukan oleh (Mohanlal
rata setelah intervensi sebesar 2,75 dengan V et al, 2012; Myers VH et al, 2007;
SD = 0,834. Uji statistik dengan uji t Miller ER et al, 2006)) menyatakan bahwa
berpasangan diperoleh nilai (p-value) makronutrien tertentu efektif dalam
sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menurunkan tekanan darah, makronutrien
menunjukkan bahwa program manajemen tersebut adalah protein.
diet memiliki pengaruh terhadap Penelitian yang dilakukan oleh
penurunan pada kelompok intervensi dan OmniHeart menunjukkan bahwa diet
kelompok kontrol sebelum dan sesudah lemak tak jenuh tunngal dapat
dilakukan program. menurunkan tekanan darah sitolik -2,26
mmHg dan tekanan darah diastoli -1,15
PEMBAHASAN mmHg ( Schwingshackl L et al, 2011).
Salah satu strategi diet dalam Natrium dapat ditemui di berbagai macam
menurunkan tekanan darah adalah pola
makanan dan minuman. Oleh karena itu
diet DASH (Appel LJ et al, 1997; Bazzano
asupan natrium pada suatu populasi
et al, 2013), yang secara signfikan dapat
dipengaruhi oleh udaya dan kebiassan
mengurangi tekanan darah diantara diet (Aburto NJ et al, 2013). Rata-rata
normotensives dan hipertensi (Svetkey
masyarakat mengkonsumsi asupan natrium
LP; Bazzano et al, 2013). Pola diet DASH
individu yang berusia 2 tahun atau lebih
menekankan diet kaya buah-buahan, sekitar 3,6 gr (setara dengan sekitar 9,4 gr
sayuran, dan produk susu rendah lemak, garam/hari sebagai natrium klorida (
mengurangi lemak jenuh, dan obesitas (
Centers for Disease C and Prevention,
Al-Solaiman Y et al, 2010), individu
2009; He FJ, MacGregor GA, 2004)
dengan DM tipe 2 (Azadbakht L et al,
Jumlah ini melebihi batas yang
2011), baik secara tunggal maupun direkomendasikan oleh WHO yaitu 2,3 gr
kombinasi dengan manajemen gaya hidup /hari (WHO. Guideline, 2012). ASH dan
lainnya (Appel LJ et al, 2003).
IOM merekomendasikan asupan kalium
Penelitian yang dilakukan oleh the
harian 4,7g sebagai pendekatan diet dalam
Prevention con Mediterranea menurunkan tekanan darah (IOM
(PREDIMED) menunjukkan bahwa pola (Institute of Medicine) Sodium intake in
diet mediterania dengan minyak zaitun populations , 2013; Appel LJ American
atau kacang extravirgin dapat menurunkan
Society of Hypertension Writing G. ASH
penyakit kardiovaskuler (Estruch R et al,
position paper,2009).
2013; Estruch R et al, 2013) dan tekanan
Penelitian yang dilakukan oleh
Nurse’s Health Study menunjukkan bahwa
60
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
asupan magnesium > 0,35 gr/hari dapat anggota keluarganya memiliki perilaku
menurunkan -1.3/-1 mmHg dibandingkan manajemen diet lebih baik.
dengan asupan < 0,2 gr/hari (Ascherio A et Penelitian yang dilakukan oleh
al, 1996). Hasil suplemen magnesium Teufel-Shone, Drmmond & Rawiel (2005)
dapat menurunkan tekanan darah sistolik menunjukkan bahwa partisipasi keluarga,
3-4 mmHg dan tekanan darah diastolic 2-3 komunikasi, dan perilaku kesehatan
mmHg (Kupetsky- Rincon EA, Uitto J. menghasilkan perilaku yang lebih baik
Magnesium , 2012; Jee SH et al, 2002; dalam pengetahuan, sikap dan perilaku
Kass L, Weekes J, Carpenter L , 2012). yang positif. Tujaun dari program
Selain itu juga konsumsi alcohol memiliki manajemen diet berbasis keluarga adalah
pengaruh terhadap penurunan tekanan untuk membantu keluarga dan klien
darah. Pengurangan konsumsi alcohol menciptakan lingkungan yang mendukung
67% dapat menurunkan tekanan darah perilaku yang sehat. Membiasakan
sistolik 3,3 mmHg dan tekanan darah keterlibatan anggota keluarga dalam
diastolic 2,0 mmHg (85) kegiatan pendidikan dan konseling dengan
Asupan fiber merupakan perubahan perilaku diet sebagai kuncinya
komponen makanan yang dapat larut dan (Eisenmann, gentile, Welk, Callahan,
tidaklarut dalam system pencernaan. US Strickland & Walsh et al, 2008).
Dietary Guidelines merekomendasikan
KESIMPULAN
25-30 gr/hari (Dietary Guidelines
Pendekatan diet dalam
Advisory Committee , 2010). Hasil
memodifikasi tekanan darah harus
penelitian menyebutkan bahwa fiber dapat
menjadi strategi yang penting dalam
mengurangi kolesterol dan berpotensi
menurunkan kejadian hipertensi. Beberapa
mengurangi penyakit jantung (Dietary
penelitian yang menunjukkan bahwa
Guidelines Advisory Committee , 2010;
asupan makanan yang dikonsumsi
Appel LJ et al, 2006; Bazzano LA et al,
memengaruhi terhadap tekanan darah.
2003).
Terapi non- farmakologis yang efektif
Keberhasilan program
dalam menurunkan tekanan darah yaitu
manajemen diet akan jauh lebih baik,
dengan mengadopsi pola diet DASH,
ketika keluarga ikut berpartisipasi
mengurnagi makanan lemak jenuh total,
(Watanabe et al, 2010). Ketika anggota
mengkonsumsi tinggi kalium, membatasi
keluarga ikut terlibat dalam intervensi
jumlah natrium dan membatasi konsumsi
manajemen diet, mereka akan
alcohol.
memberikan dukungan pada pasien.
Keberhasilan program
Penelitian yang dilakukan oleh Roslan
manajemen diet akan jauh lebih baik,
(2009) menemukan bahwa pasien yang
ketika keluarga ikut berpartisipasi
mendapakan dukungan yang baik dari
61
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
62
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
63
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 21 Nomor 1 Februari 2021
64