PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit dari empat
penyakit tidak menular yang menjadi target utama untuk ditindaklanjuti
karena Pravelensi penderita DM terus meningkat dari tahun ke tahun
(Tahlil, et. all, 2017). Jumlah penderita DM di dunia cenderung
mengalami peningkatan (Komariah & Rahayu, 2020). DM tipe 2
menjadi penyakit terbanyak diantara kasus diabetes (Riskesdas, 2018).
International Diabetes Federation (IDF) melaporkan bahwa pada
tahun 2017 orang dengan usia 20-79 tahun dengan DM, diperkotaan
sekitar 279,2 Juta dan dipedesaan 145,7 Juta atau sekitar 451 juta
diseluruh dunia (IDF, 2019). Lebih dari 79% penderita DM hidup di
wilayah negara berkembang, dan diperkirakan akan terus meningkat
menjadi 629 juta orang pada tahun 2045 (Indiarni, et all, 2021). Di
Indonesia diperkirakan sekitar 10,3 juta penderita DM dan menjadi
peringkat keenam setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil, dan
Meksiko (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
2019).
Diabetes Melitus dibagi menjadi dua, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2
(Gayatri, et all, 2019). DM tipe 1 adalah ketidakmampuan pankreas
yang merupakan organ utama penghasil insulin bekerja secara
maksimal atau berkurangnya kerja penkreas sebagai penghasil utama
insulin untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah seseorang
(Gayatri, et all, 2019). Sedangkan DM tipe 2 atau yang bisa disebut DM
life style merupakan DM yang terjadi selain dari faktor keturunan dapat
dipengaruhi dari faktor lingkungan, umur, aktifitas fisik, usia, resistensi
insulin, gaya hidup, dan makanan (Mintarsi, Yuniarti, &Yunitasari,
2019).
1
Pasien DM tipe 2 harus menjaga gula darah agar stabil seperti gula
darah orang normal pada umumnya dan tidak terjadi penurunan dan
peningkatan kadar gula darah secara signifikan (Muflihatin & Fitriana,
2
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya Efektifitas Edukasi Melalui Video terhadap
Perilaku Pengendalian GulaDarah pada Pasien Prolanis DM Tipe 2
di Klinik dr.Indah Cangkring Pos Karanganyar Demak.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya perilaku pengendalian gula darah pada pasien
prolanis DM tipe2 sebelum diberikan edukasi menggunakan
video.
b. Diketahuinya perilaku pengendalian gula darah pada pasien
prolanis DM tipe 2 setelah diberiakan edukasi menggunakan
video.
c. Diketahui perbedaan perilaku pengendalian gula darah pada
pasien prolanis DM tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian
edukasi melalui video.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Pendidikan
a. Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk program
pembelajaran dan menjadi tambahan referensi perpustakaan
serta menjadi salah satu dasar untuk penelitian lebih lanjut.
b. Dapat digunakan sebagai salah satu acuan dan bahan bacaan
bagi mahasiswa keperawatan untuk menambah pengetahuan
tentang efektifitas edukasi melali video terhadapa pengendalian
gula darah pada pasien prolanis DM tipe 2.
2. Bagi Peneliti
Karya tulis ini dapat dijadikan pengelaman, pembelajaran, serta
referensi bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam
mengaplikasikan serta meningkatkan pengetahuan tentang perilaku
pengendalian darah pada pasien DM tipe 2 dengan menggnakan
video serta diharapkan dapat menjadi referensi untuk peneliti
selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
8
E. Keaslian Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, didapatkan
bahwapengaruh edukasi pasien DM 2 efektif dilakukan di buktikan oleh
beberapa data yang telah dan hasil penelitian terlebih dahulu.
Meskipun pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu namun adanya
objek, tempat, ruang lingkup, dan waktu penelitian yang berdeba dari
peneliti terlebih dahulu yang membedakan penelitian dahulu dan
penelitian sekarang yang di lakukan oleh penulis.
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
dan pemberian
ketrampilan edukasi melalui
self care audiovisual,
management pada penelitian
pasien DM tipe sekarang
2 setelah diberiakn
dilakukan edukasi melalui
edukasi video selama 1
melalui audio blan dengan
visual dengan intensitas 1
rincian minggu sekali.
pengetahuan
(p-value <0,05)
dan
ketrampilan (p-
value <0,05).
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut ini:
1. Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan Bulan April 2023 sampai
dengan selesai.
2. Ruang Lingkup Responden
Responden yang terlibat merupakan pasien dengan status
prolanis DM tipe 2.
3. Ruang Lingkup Tempat
Peneliitian dilaksanakan di Klinik dr. Indah Cangkring Pos
Karanganyar Demak.
4. Ruang Lingkup Materi
Masalah yang diteliti bertujuan untuk mengetahui efektifitas
edukasi video pada pasien prolanis DM tipe 2 yang diikuti oleh
pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Teori
1. Diabetes Melitus
a. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan adanya penurunan sekresi
insulin atau sensitivitas insulin sehingga mengakibatkan
hiperglikemi yang berkaitan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein karena gangguan metabolisme
yang menyebabkan komplikasi kronik (Kusuma & Huda, 2016).
Diabetes Mellitus adalah adanya hiperglikemi akibat
penurunan fungsi sekresi insulin atau penurunan kerja insulin
atau keduanya (Sima,at all, 2019).
b. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Menurut Putra 2020, klasifikasi klinis Diabetes Mellitus
dibagi menjadi 4:
1) Diabetes Mellitus Tipe 1: atau dapat di sebut IDDM (Insulin
dependent diabetes mellitus) adalah suatu keadaan dimana
tubuh seseorang tidak dapat menghasilakan insulin
dikerenakan sel beta di pankreas mengalami kerusakan
yang disebabkan oleh faktor autoimun.
2) Diabetes Mellits Tipe 2: atau dapat disebut NIDDM (Non
Insulis Dependent Diabetes Mellitus) adalah suatu keadan
dimana pankreas seseorang tidak dapat bekerja atau bekerja
secara tidak maksimal untuk menghasilkan insulin sehingga
menyebabkan hiperglikemi.
3) Diabetes Gestasional : atau disebut juga diabetes kehamilan
adalah diabetes yang terjadi saat seseorang sedang hamil.
Diabetes gestasional dapat disebabkan adanya riwayat DM,
obesitas, riwayat melahirkan bayi besar, dan usia ibu saat
kehamilan.
11
12
6. Prolanis DM
Prolanis DM menurut BPJS, 2019 sebagai berikut :
a. Pengertian
Prolanis merupakan program pengelolaan penyakit kronis
merpakan sistem pelayanan kesehatan dengan pendekatan
proaktif yan dilakukan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama,
pasien, dan BPJS Kesehatan.
Sasaran peserta prolanis adalah para penderita DM tipe 2
dan Hipertensi (BPJS, 2019).
b. Manfaat
Manfaat dari adanya klub prolanis adalah diharapkan para
penderita penyakit kronis dapat mengelola kesehatannya
secara baik serta memperbaiki kualitas hidup meskipun dalam
keadaan menderita penyakit DM
Adapun kriteria terkendali prolanis DM tipe 2 yaitu kadar gula
darah puasa (GDP) 80-130 mg/dl (BPJS, 2019).
7. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan menurut (Siregar, 2020) sebagai berikut :
a. Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cabang
ilmu kesehatan yang dapat memberikan perubahan perilaku
kearah yang lebih baik. Pada dasarnya pemberian pendidikan
kesehatan dapat memberikan proses pertumbuhan,
perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih baik dan
benar pada diri individu, masyarakat, mapun kelompok.
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk membantu
individu mengontrol kesehatannya sendiri melalui fakta dan
rencana yang telah disusun.
b. Metode Promosi Kesehatan
17
d. Kekurangan
Selain mempunyai kelebihan, promosi kesehatan
menggunakan video mempunyai kekurangan sebagai berikut
(Siregar, 2020) :
1) Kurang mampu menampilkan objek yang disajikan secara
detail.
2) Sifat komunikasi satu arah.
3) Perhatian penonton sulit dikuasai.
4) Layar kecil sehingga mempunyai batasan jumlah peserta.
5) Memerlukan peralatan dan listrik yang mahal dan
komplek.
6) Kesesuaian jenis video dan peralatan yang berbeda-beda.
7) Tidak ada batasan dan aturan perekaman yang jelas.
e. Teknik edukasi melalui video
1. Lakukan pembicaraan ringan dengan pasiein.
2. Tanyakan kepada pasien mengenai perilaku pengendalian
gula darah.
3. Jelaskan materi menggunakan metode audiiovisual
(youtube).
4. Mengulang penjelasan edukasi kepada pasien. (Kusumo,
2020).
20
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Edukasi dengan
media video
Perilaku
Kadar gula darah
pengendalian
menurun
gula darah
Keterangan :
C. Hipotesis
21
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasy eksperimental study
dengan pretest posttest with control group yang melibatkan dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang dipilih
secara acak. Dua kelompok tersebut diberikan tes pada awal (pretest)
untuk mengetahui keadaan awal, kemudian dilakukan posttest untuk
mengetahui keadaan kelompok setelah diberikan perlakuan (Hardani,
et.all, 2020).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dignakan yaitu quasy eksperimental study
dengan pretest posttest with control group yang dipilih secara sengaja
atau purposive sampling. Dalam penelitian ini setiap responden dari
kelompok kontrol dan kelompok intervensi diberikan perlakuan untuk
melihat perbedaan perilaku pengendalian gula darah pada Pasien
prolanis DM tipe 2.
1. Definisi Operasional
Definisi operasional masing –masing variabel dijelasakan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur skala
Independent Media audio visual Media video - 1. Diberikan Rasio
dimana terdapat edukasi
Metode gambar-gambar yang melalui
edukasi bergerak dengan, suara video
menggunaka alamiah yang terdapat di 2. Tidak
n video dalamnya sehingga diberikan
dapat memberikan edukasi
informasi, menjelaskan melalui
konsep, memaparkan video
proses dan
mengajarkan
ketrampilan yang
dilakukan 5-10 menit
seminggu sekali selama
1 bulan
22
23
2. Variabel Penelitian
Berikut desain penelitian yang akan dilakukan:
skema 3.1
Variabel Penelitian
O1 X0 O2 Y1 = O1 : O2
Populasi Sampel Y2 = O3 : O4
O3 X1 O4 Y3 = O2 :O4
Kelompok kontrol
24
Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi merupakan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-
gejala, nislai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data
yeng memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian
(Hardani, et.all, 2020). Populasi dalam penelitian ini adalah
25
11,16 ( 18 )+ 2,915(18)
S=√
37
200,88+52 , 434
S=√
37
253,314
S=√
37
S=√ 6,984
S=2,61
Keterangan :
S1 =Simpangan baku kelompok 1 dari penelitian
sebelumnya menurut Puspasari, Susi & Eliawati, Elah
(2021) sebanyak 3,341
n1 = Kelompok 1 pada penelitian sebelumnya (19 orang)
S2 =Simpangan baku kelompok dari penelitian
sebelumnya menurut Puspasari, Susi & Eliawati, Elah
(2021) sebanyak 1,727
n2 = Kelompok 2 pada penelitian sebelumnya (19 orang)
Setelah dihitung menggunakan rumus diatas didapatkan nilai
Simpangan Baku = 2,63
Maka populasi dihitung sebagai berikut :
n 1=n2= [ ( Zα + Zβ ) S
X 1−X 2 ]
2
n 1=n2= [ 7,308
2,206 ]
2
n 1=n2=3,312
n 1=n2=¿ 10,9
n 1=n2=¿ 11
1. Distribusi frekuensi
Pada umumnya hanya menunjukkan presentase dari total
setiap variabel dan disajikan dalam bentuk tabel.
2. Ukuran variabilitas
Bisanya berbentuk grafik, seperti : grafik batang, pie chart,
dan grafik standar deviasi error. Pengukuran ini meliputi kisaran
interkuartil, rentang dan kran sistematis lainnya seperti standar
deviasi dan standar error. Standar deviasi biasanya digunakan
untuk analisis. Pengukuran variabiliatas umumnya tidak berarti
banyak kecuali jika kecuali jika terdapat variabel lain untuk
pembanding variabel ini.
3. Ukuran tendensi pusat/sentral
Ukuran tendensi sentral bisanya berupa satu angka yang
menunjukkan berbagai rerata suatu variabel. Beberapa ukuran
yang terdapat dalam tendensi sentral adalah mean (rata-rata),
median (nilai tengah), dan mode (nilai yang sering terjadi).
b. Analisa Bivariat
Analisa yang mempertimbangkan sifat dan variabel hubungan
satu sama lain untuk menghasilkan koefisien korelasi secara
30
1 Penyusunan
proposal
2 Pengurusan
ijin
3 Penyusunan
instrumen
4 Penguji
cobaan
instrumen
5 Pengumpulan
data
6 Pengolahan
dan analisa
data
7 Penyusunan
laporan
penelitian
8 Penyajian
laporan
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, Siti, et.all. (2021). Edukasi Kesehatan dengan Media Video Animasi:
Scoping Review. Jurnal Perawat Indonesia. 5(1). 642. https://journal.ppnija
teng.org/indexjpi/article/view/926
Bachron, Hardiyanti & Anita Ayarifah. (2019). Hubungan Ketaatan Diet dan
Olahraga dengan Kadar Gula Darah di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Kab.
Siak. Menara Ilmu. 12(5). 2. https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/
article/ download/1344/1178
Brame, C. J. (2016). Effective Educational Videos: Principles and Guidelines for
Maximizing Student Learning from Video Content. CBE Life Sci Educ,
15(4).2. https://doi.org/doi:10.1187/cbe.16-03-0125
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2019). Buku
Pedoman Penyakit Tidak Menular. Kementerian Kesehatan RI, 101.
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz0
9/2019/03/Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Handayani, S., & Marniati. (2018). Penerapan Media Video Pembelajaran Pada
Kompetensi Dasar Membuat Pola Rok secara Konstruksi Di Kelas X Tata
Busana 3 SMK Negeri 6 Surabaya. E-Journal Universitas Negeri Surabaya,
34
Muflihatin, Siti Khoiroh & Rahayu Fitriana. (2020). Hubungan Aktifitas Fisik
dengan Terkendalinya Kadar Gula Darah pada Pasien DM Tipe II di Irna
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Borneo Student Research. 1(3).
1659. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/ article/view/1022
Najihah, Rifa Ainun, et.all. (2022). Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Lansia
dengan Penyakit Diabetes Mellitus (DM) Melalui Penerapan Manajemen Diri.
Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2(3). 302. http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/
index.php/PJPM
Nurarif Amin Huda & Kusuma Hardhi. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Jilid I.
Jogjakarta: Mediaction Publishing Jogjakarta
Prabowo, Nur Hasan Agung, et.all. (2021). Peningkatan Pengetahuan Diet
Diabetes, Self Management Diabetes dan Penurunan Tingkat Stres
Menjalani Diet pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Universitas Sebelas Maret. Warta LPM, 24(2). 286 https://journals.ums.
ac.id/Index.php/warta/article/view/12515/6566
Pratama, P. A. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Pasien tentang Pengelolaan Diet Diabetes Mellitus di Puskesmas
Boyolali I. Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://eprints.ums.ac.id/
47840/11/NASKAH%PUBLIKASI.pdf
Puspasari, Susi & Elah Eliawati. (2022). The Effect of Audiovisual-Based
Education Media on Self Management in Type 2 Diabetes Mellitus Patients
in the Work Area of UPT Puskesmas Ledeng. Jurnal Keperawatan
Komprehensif. Vol. 8 Special Edition. 174. https://doi.org/ 10.33755/jkk
Putra, Erdana Stefanus, Et. All. (2020). Buku Saku Diabetis Melitus Untuk Awam.
Surakarta. UNS Press. 5,21-28. http://www.researchgate.net/publication/
346495581_BUKU_SAKU_DIABETES_MELITUS_UnTUK_AWAM
Rihiantoro, Tori & Jasmani. (2016). Edukasi dan Kadar Glukosa Darah pada
Pasien Diabetes. Jurnal Keperawatan. 12(1). 140. http://dx.doi.org/10.26630/
jkep.v12i1.371
Rahayu, Sri & Komariah. (2020). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Indeks
Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa
Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. 41. https://jurnal.ukh.ac.id./index.
php/JK/articel/view/412
36
.
37