Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ekonomi Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi berkembang di
dunia yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar di Asia ketiga setelah China
dan India. Ekonomi negara ini menempatkan Indonesia sebagi kekuatan ekonomi
ke 16 dunia yang artinya Indonesia juga merupakan Anggota G 20. Pada Tahun
1998 Indonesia mengalami krisis moneter yang membuat krisis ekonomi yang
memporak porandakan kehidupan bangsa indonesia, seiring dengan itu juga
membawa hikmah akan kebutuhan Reformasi total pada sistem pemerintahan
yang ada di negara ini.Salah satu unsur reformasi total tersebut adalah
menyangkut Otonomi daerah di tiap provinsi dan kabupaten/kota. Yang
menyebabkan terbentuknya Otonomi Daerah ini adalah karna tidak meratanya
pembangun di daerah sehingga menyebabkan perkembangan pembangunan di
kebanyakan daerah susah untuk memajukan potensi daerahnya, sehingga dengan
susahnya proses pengembangan potensi daerah akan menyebabkan terhambatnya
proses pembangun daerah tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut, pada tanggal 1 januari 2001 Indonesia resmi
menerapkan otonomi daerah. Harapan terbentuknya otonomi daerah tersebut agar
pembangunan di daerah mengalami peningkatan yang signifikan dan dalam
proses pembangunannya juga melibatkan masyarakat daerah tersebut dan
tumbuhnya daya saing dalam proses pembangunan, dan juga tumbuh pemerataan
pembangunan di daerah-daerah di Indonesia dengan cara memberi kebebasan
lebih untuk pemerintahan daerah dalam proses pembangunan daerahnya masing –
masing.

Adapun landasan hukum dari pelaksanaan otonomi daerah adalah undang –


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 18 ayat 1-7, pasal
18A ayat 1 dan 2, pasal 18b ayat 1 dan 2. Dan ketetapan MPR RI Nomor
XV/MPR/1998 tentang penyelengaraan otonomi daerah, pengaturan, pembagian,

1
dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah dalam kerangka NKRI, ketetapan MPR RI Nomor
IV/MPR/2000 tentang rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan otonomi
daerah, UU No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, UU No 33 Tahun
2004 Tentang Perimbangan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah,
UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Revisi UU No 32 Tahun
2004.

Dengan adanya aturan–aturan tersebut, maka pelaksanaa otonomi daerah


di seluruh daerah yang ada di Indonesia sudah mempunyai arah dan tujuan dan
tata cara yang jelas dalam proses pelaksanaaan otonomi daerah tersebut.Dalam
proses menjalankan otonomi daerah ini, daerah di beri kebebasan yang besar
untuk mengatur daerahnya sendiri untuk melakukan pembangunan yang pesat di
daerah tersebut. Berbicara pembangunan kita akan bebicara mengenai anggaran
daerah maka dalam hal ini pemerintah pusat sesuia dengan undang-undang nomor
33 tahun 2004 tentang perimbangan pusat dan daerah ,menyebutkan bahwa
perimbangan antara pemerintah pusat dan derah akan membawa pada sistem dan
mekanisme dan pengelolaan pemerintahan daerah, undang-undang ini
menegaskan bahwa perimbangan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah
adalah suatu sistem pembangian keuangan yang adil, proporsional, demokratis,
transparan, dan efisien dalam rangka dekontralisasi dan tugas pendaanaan, Dana
perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan bagian
daerah dari pajak pusat. Di samping dana perimbangn tersebut pemerintaha daerah
juga memilki sumber pendanaan sendiri berupa PAD, pinjaman daerah maupun
lain lain penerimaan daerah yang sah.

Dalam penciptaan kemandiriian daerah, pemerintah daerah harus


beradaptasi dan berupaya meningkatkan mutu pelayanan publik dan perbaikan
dalam berbagai sektor yang berpotensi untuk di kembangkan menjadi sumber
pendapatan asli daerah.Dana alokasi umum merupakan sumber keuangan lainya
untuk pemerintahan daerah yang berasal dari pemerinahan pusat yang sering di
sebut dana subsidi, dana ini adalah dana yang di kumpulkan dari berbagai

2
penerimaan PBB dan bea perolehan atas bumi dan bangunan.Dalam beberapa
tahun berjalan, proporsi dana alokasi umum terhadap penerimaan daerah masih
yang tertinggi di banding dengan penerimaan daerah yang lain termasuk PAD,
sebagai penelitian yang sudah pernah di lakukan oleh Abdul halim dan syukni
abdullah (2004). Judul penelitian yang mereka angkat adalah Pengaruh dana
alokasi umum (DAU) dan pendapatan asli daerah (PAD) terhadap belanja pemda :
studi kasus kabupaten dan kota di jawa dan bali. Dalam penelitiannya, variabel
yang mereka gunakan ialah variabel independen : dana alokasi umum (DAU) dan
pendapatan asli daerah (PAD) dan variabel dependen : balanja pembda. Adapun
hasil penelitian secara parsial dan atau secara simultan DAU berpengaruh
signifikan positif terhadap belanja daerah. Begitu juga Yulia yustikasari dan
Darwanto (2017) judul penelitian yang mereka angkat adalah pertumbuhan
ekonomi, pendapatan asli daerah (PAD) dan dana alokasi umum (DAU) terhadap
pengalokasian anggaran belanja modal.Variabel independe nya adalah PDRB per
kapita, pendapatan asli daerah, dan dana alokasi umum dan variabel dependennya
adalah belanja modal.hasil penelitiannya secara parsial PAD dan DAU yang
berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal,dan secara simultan PDRB,
PAD, dan DAU berpengaruh signifikan terhadap belanja modal., maka dalam
penelitian ini penulis juga ingin menkaji dan melakuakan penelitian ilmiah dengan
judul Pengaruh Dana Alokasi Umum Dan Belanja Pemerintah Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Di Provinsi Aceh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Dana Alokasi Umum Pemerintah Aceh berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah Provinsi Aceh ?
2. Apakah Belanja Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah ?

3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Aceh .
2. Untuk mengetahui Pengaruh Belanja Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh Terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD)

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi penulis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai pelatihan
intelektual, mengembangkan wawasan berpikir yang di landasi konsep
ilmiah khususnya ilmu Akuntansi Sektor Publik.
2. Bagi pejabat pemerintahan, penelitian ini akan memeberi informasi dan
wawasan baru seberapa besar pengaruh Dana Alokasi Umum Dan
Belanja Pemerintahan terhadap Pendapatan Asli Daerah Yang
Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.Sehingga ini bisa di gunakan sebagai
acuan untuk mengambil kebijakan atau keputusan.
3. Bagi peneliti yang tertarik dengan bidang ini, penelitian ini dapat di
jadikan refrensi, informasi, dan data untuk melakukan penelitian ke
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai