Anda di halaman 1dari 5

Analisis Sosial Penugasan Kelompok

Anggota Kelompok 3 :

1. Dwi Aditya
2. Dzulkifli Isadaud
3. Ega Syaifullah Haryanto
4. Fadilah Nur Jannah Nasution
5. Faisal Restu Prayoga
6. Fajri Rahmansyah
7. Fara Fadillah
8. Fatimatuzzahro
9. Filia Indonesia AHSS
10. Fina Agus Septianingsih
11. Fina Ayu Lestari
12. Firda Dian Lutfiani

“Hambatan Mahasiswa Dalam Perkuliahan Daring di Tengah Pandemi”

1. Pendahuluan :
Kasus COVID-19 di Indonesia pertama kali terkonfirmasi pada awal Maret tahun
2020. Sejak saat itu pandemi ini cepat menyebar hingga ke seluruh wilayah di
Indonesia. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember
2019 lalu (WHO). Virus ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak
negara di seluruh dunia. Adapun penyebaran COVID-19 sangat berdampak bukan
hanya pada kegiatan ekonomi dan bidang transportasi tetapi juga pada dirasakan oleh
dunia pendidikan. Sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19, World Health
Organization (WHO) merekomendasikan untuk menghentikan kegiatan yang akan
berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia
mengeluarkan kebijakan social distancing, yang kemudian dikeluarkannya Surat
Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi No.
1 Tahun 2020 mengenai pencegahan penyebaran COVID-19 di dunia Pendidikan.
Dalam surat edaran ini, Kemdikbud menginstruksikan untuk menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh dan belajar dari rumah masing-masing (Study From
Home/SFH). Kebijakan ini kemudian dikenal dengan nama pembelajaran
daring/dalam jaringan. Pembelajaran daring dimulai terhitung sejak bulan Maret 2020
lalu. Adapun mahasiswa secara mandiri harus aktif mengikuti update informasi
mengenai di platform mana mata kuliah mereka akan melaksanakan pembelajaran
daring, pemberian tugas/quiz, dan juga penyediaan materinya. Teknis pembelajaran
ini sepenuhnya menyesuaikan dengan kebijakan dosen masingmasing mata kuliah.
Platform yang dapat dimanfaatkan antara lain google classroom, video conference,
telepon atau live chat, zoom, webex, googlemeet, maupun whatsapp group.

2. Pembahasan :

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu bangsa karena dengan
dari pendidikan inilah akan terbentuk generasi muda yang cerdas, berkualitas juga
mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup yang dihadapi, hal ini
yang akan diturunkan kepada generasi berikutnya. Banyak hal yang menjadi
hambatan terrealisasinya pendidikan yang baik dan merata di seluruh wilayah
Indonesia. Berbicara mengenai hambatan yang ada, pandemi covid-19 yang terjadi
secara global juga merupakan hambatan dan tantangan yang harus dihadapi seluruh
bangsa dan imbasnya mengenai seluruh aspek tak terkecuali pendidikan.
Pandemi yang sedang terjadi ini menyebabkan perubahan dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Sistem belajar mengajar tidak lagi dilaksanakan secara tatap muka seperti
pada tahun-tahun sebelumnya saat keadaan masih normal akan tetapi dilaksanakan
secara daring. Perubahan sistem belajar mengajar ini tentunya juga mengakibatkan
banyak permaslahan-permasalahan baru yang muncul. Sistem pembelajaran online
menuntut fasilitas dan keadaan jaringan yang memadai, hal ini tentu saja menjadi
salah satu masalah yang besar karena seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua
daerah di Indonesia sudah memiliki fasilitas jaringan internet yang memadai. Hal ini
menyebabkan angka putus sekolah di beberapa daerah di Indonesia seperti Papua,
maluku utara, dan beberapa daerah lainnya dengan tingkat persebaran covid-19 yang
besar meningkat. Karena tingkat putus sekolah yang meningkat ini maka
menyebabkan menurunnya produktivitas nasional yang dapat menyebabkan
daerah-daerah tersebut terjebak dalam lingkaran tidak berujung (vicious circle)
kemiskinan struktural. Selain masalah fasilitas tersebut, hal lain yang menyebabkan
pendidikan di Indonesia mengalami penurunan capaian pembelajaran adalah
pembelajaran jarak jauh yang dapat diikuti oleh siswa pun menyebabkan learning loss
atau banyak sekali materi pelajaran yang hilang. Kegiatan pembelajaran yang
diterapkan di Indonesia menggunakan berbagai jenis kurikulum sesuai dengan kondisi
masing-masing daerah, berbagai jenis kurikulum tersebut antara lain kurikulum PJJ,
kurikulum nasional, dan kurikulum mandiri. Kemudian selain masalah teknologi dan
learning loss, masalah lainnya yang muncul saat ini dalam sistem pendidikan di
Indonesia adalah pada realita yang ada masih banyak siswa yang tidak menguasai
materi tetapi bisa naik kelas. Dengan kata lain, meskipun tidak belajar para siswa
dapat dengan mudah naik kelas. Adanya sistem KKM yang pada dasarnya bagus
untuk dijadikan sebagai pijakan dan treatment pada siswa-siswa yang belum mencapai
pembelajaran. Namun pada kenyataannya, masih banyak siswa yang sebenarnya
belum dapat mencapai KKM dan masih perlu belajar lebih untuk memahami materi
yang ada diluluskan begitu saja.

3. Solusi :
Pembelajaran daring memiliki sisi positif dan sisi negatif yang saling beriringan. Hal
ini nantinya akan membawa konsekuensi seberapa efektifkah pembelajaran daring di
masa pandemi COVID-19 ini. Arti kata efektif menurut KBBI adalah ada efeknya,
akibatnya, pengaruh, dan atau membawa hasil atau berhasil guna. Oleh karena itu,
tingkat keefektifannya bisa dikatakan relatif, tergantung dari masing-masing
komponen yang menunjang atau turut serta dalam proses pembelajaran daring ini
sehingga diharapkan pembelajaran ini membawa hasil yang terbaik meskipun dalam
keterbatasan yang ada. Mahasiswa diharapkan mandiri dan lebih aktif belajar bukan
hanya mengandalkan materi yang telah diberikan saja tetapi juga dari sumber lain.
Dosen dan pihak Fakultas/Universitas hendaknya menyesuaikan kurikulum dengan
keadaan saat ini sehingga perkuliahan daring tetap dapat dilaksanakan dan tidak
terlalu membebani. Diperlukan pula model pembelajaran yang atraktif, aktif, dan
dapat diterima oleh semua tipe mahasiswa.Permasalahan yang akan saya bahas kali
ini, yaitu mengenai metode pembelajaran, khususnya di dalam kelas perkuliahan yang
disampaikan oleh dosen pengampu materi. Seperti yang kita ketahui, bahwasannya
setiap dosen memiliki metode yang bermacam-macam dalam kelas perkulihan, dari
menyampaikan materi, pemberian tugas, system pengerjaan ujian, dan lain sebagainya.
Cara penyampaiannya pun beragam, ada yang hanya diskusi di aplikasi WhatsApp,
ada juga yang hanya memberi tugas melalui Google Classroom, atau pun Zoom,
sampai-sampai dosen yang hanya memberi materi yang bertubi tanpa adanya
pertemuan atau sesi pembahasan materi tersebut (diskusi dan tanya jawab), maka dari
itu terkhusus untuk para dosen, kiranya memiliki metode yang tepat, bukan hanya
sekedar memberikan materi saja, tetapi juga melakukan bimbingan atau pertemuan,
walaupun tidak setiap pekan, guna memastikan
apakah mahasiswanya menerima serta memahami materi atau sebaliknya.

4. Kesimpulan :
Proses pembelajaran daring ini sebenarnya bisa dilaksanakan dengan baik asalkan
sarana dan prasaranan terpenuhi. Dengan banyaknya kendala yang dihadapi, menjadi
tantangan tersendiri bagi dosen dan Mahasiswa. Dosen di sini sangat berpengaruh
sekali dalam proses pembelajaran daring. Bagaimana dosen menyikapi pembelajaran
daring ini dan mengatasi berbagai kendala yang dihadapi. Dosen bisa mengatasi
berbagai kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring ini dengan
memaksimalkan sumber daya yang ada. Membuat rancangan pembelajaran yang
mudah diakses oleh para mahasiswa dan lebih kreatif lagi dalam penyampaiannya
supaya mahasiswa mudah dalam belajar dan memahami materi yang diberikan dosen.
Mahasiswa berharap Pandemi COVID-19 bisa segera berakhir sehingga kegiatan
perkuliahan kembali normal.
Sumber referensi :
https://wolipop.detik.com/worklife/d-5071489/curhat-para-mahasiswa-ini-7-masalah-
kuliahonline
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/10/14/pembelajaran-daring-efektif-gak-sih-buat-maha
siswa/
https://jalabahasa.kemdikbud.go.id/index.php/jalabahasa/article/view/700

Anda mungkin juga menyukai