1. ANGKA INDEKS
Adalah suatu nilai yang menunjukkan besar kecilnya perubahan suatu keadaan terhadap
keadaan lain yang dijadikan sebagai dasar.
Contoh:
Harga beras Cianjur adalah Rp. 8.500,-/kg pada tahun 2010 sedangkan setahun berikutnya
(2011) menjadi Rp. 10.000,-/kg, maka indeks harga beras Cianjur tahun 2011 adalah:
IH2011 = (H2011 /H2010 )*100% = (10.000/8.500 )*100% = 117,65%
Dengan perkataan lain, harga beras Cianjur pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
17,65% dari tahun sebelumnya.
Macam-macam Angka Indeks (AI):
1. Angka Indeks Harga (Price Index = PI)
2. Angka Indeks Jumlah (Quantity Index = QI)
3. Angka Indeks Nilai (Value Index = VI = P.Q)
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempelajari angka indeks :
1. Base Year (Base Period) : tahun dasar Adalah tahun yang dijadikan dasar perbandingan.
2. Given Year (Given Period): tahun/periode yang diperbandingkan.
Tahun dasar ditentukan dengan syarat- syarat:
1. Perekonomian pada tahun/priode dasar tersebut dalam keadaan stabil.
2. Tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak diperbandingkan.
3. Berdasarkan tahun/periode yang dianggap penting, misalnya periode dimana peme-rintah
baru mulai pada kebijaksanaan ekonomi yang ditekankan pada stabilitas harga-harga.
Penggunaan Angka Indeks
Angka-angka mengenai harga, mempunyai arti yang semakin penting dengan makin
berkembangnya teknik angka-angka indeks.
Indeks harga merupakan petunjuk kondisi ekonomi secara umum.
Sebagai pedoman Pemerintah dalam membuat kebijakan penetapan harga, perencanaan
keuangan maupun investasi.
Indeks Harga Konsumen (IHK)
• Mencakup sekitar 284-441
• Komoditi dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) di 66 kota
• IHK Gabungan 66 kota merupakan hasil penghitungan dari gabungan indeks masing-masing
kota
• Penimbangnya adalah banyaknya rumahtangga di kota yang bersangkutan
IHK gabungan mencakup kelompok komoditas
1 2 3 4 5 6 7
Bahan Makanan Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Transpor dan
makanan jadi, rekreasi, dan komunikasi
minuman, olahraga
rokok,
tembakau
Indeks Harga (IHK) dan Indeks Upah Riil Indonesia (IUR)
Contoh:
Tahun IHK IUR
2002 277 140
2003 297 155
2004 319 154
2005 366 147
2006 373 135
2000 = 100
Perhatikan indeks harga tahun 2009 perbedaannya dg Indeks kuantitas tahun 2009 perbedaannya dg tahun
tahun 2000 sebesar = 30.62% artinya terjadi kenaikan 2000 sebesar = 9.60% artinya terjadi kenaikan
harga sebesar 30.62%. produksi sebesar 9.60%.
Metode Penyusunan Indeks Harga:
3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana (VI)
Contoh:
Pn Qn
IHA = ∗ 100 IHA = ∗ 100
Po Qo
13.54 408
IHA06−05 = ∗ 100 = 103.36 IHA06−05 = ∗ 100 = 122.89
13.10 332
Indeks Harga Agrgat tahun 2006 sebesar 103.36%. Indeks Produksi Agrgat tahun 2006 sebesar
Artinya harga-harga naik 3.36% bila dibanding 122.89%, artinya produksi naik 22.89% bila
dengan tahun lalu (2005). dibandingkan dengan tahun 2005.
Metode Penyusunan Indeks Harga:
4. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana (IHA) 5. Angka Indeks Kuatitas Agregat Sederhana (IQA)
Contoh:
Pn Qn
IHA = ∗ 100 IHA = ∗ 100
Po Qo
13.54 408
IHA06−05 = ∗ 100 = 103.36 IHA06−05 = ∗ 100 = 122.89
13.10 332
Indeks Harga Agrgat tahun 2006 sebesar 103.36%. Indeks Produksi Agrgat tahun 2006 sebesar
122.89%.
Metode Penyusunan Indeks Harga:
7. Angka Indeks Harga Agregat Rata-rata (IHAR)
Contoh:
Nama Tahun Pn/Po Pn/Po
Barang 2005 2006 2006/05 IHAA = ∗ 100
𝑘
1. Roti 0.77 0.89 115.58 740.40
2. Telur 1.85 1.80 97.30 IHA06−05 = ∗ 100 = 105.77
7
3. Susu 0.88 1.05 119.32
Indeks Produksi Agrgat Rata-rata tahun 2006
4.Gula 1.50 1.60 106.67
sebesar 105.77%, artinya IHAR naik 5.77% bila
5. Apel 1.60 1.55 96.88 dibandingkan dengan tahun 2005.
6. Jeruk 4.40 4.50 102.27
7. Kopi 2.10 2.15 102.38
Total 13.10 13.54 740.40
Sumber: Data Hipotetis
Metode Penyusunan Indeks Harga:
2. Angka Indeks Tertimbang (IT)
Rumus Umum:
𝐏𝐧∗𝐖
𝐈𝐓 = ∗ 𝟏𝟎𝟎 W = Penimbang
𝐏𝐨∗𝐖
Pn∗Qn Pn∗Qn
2. Indeks Paasche (IP) IP = ∗ 100 IP = ∗ 100
Po∗Qn Pn∗Qo
𝑃𝑛 Qn∗Qo 𝑄𝑛 Pn ∗ Po
6. Indeks Walsh (IW) IW = ∗ 100 IW = ∗ 100
Po Qn∗Qo Qo Pn ∗Po
Pn∗Qn
7. Indeks Nilai IN = ∗ 100
Po∗Qo
Metode Penyusunan Indeks Harga:
Contoh: