Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESIAPAN SEKOLAH

MELAKUKAN PEMBELAJARAN TATAP


MUKA (PTM) di SD 01 KARANG MULYA
KOTA TANGERANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Ujian Sarjana Strata-1
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

FERDIANSYAH ALFRIWAHDI
NIM .6661190075

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BULAN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi
antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001:461). Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa
dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling
menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan sebuah proses kegiatan belajar


mengajar yang biasa dilakukan di sekolah baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Maka daripada itu kemendikbud membuat
sebuah kuisioner yang berisi tentang kesiapan sekolah- sekolah yang siap untuk
melakukan kegiatan KBM atau PTM setelah pandemi Covid-19.

Menurut pendapat Bafadal (2005:11), pembelajaran dapat diartikan sebagai


“segala usaha atau proses belajar mengajar dalam rangka terciptanya proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien”.
Tujuan pembelajaran sebenarnya adalah untuk memperoleh pengetahuan dengan
suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para siswa dan merangsang
keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka (Dahar, 1996:106)

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 38 tentang pemberlakuan


pembatasan kegiatan masyarakat level 4,level 3, dan level 2 Corona Virus Disease
2019 di jawa dan Bali dan Instruksi gubernur Banten no. 30 tahun 2021 tentang
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4, level 3, level 2 COVID
19 di wilayah Provinsi Banten. Kabupaten / kota di Provinsi Banten masuk dalam
kategori level 3 dan level 2 penyeberan COVID 19 yaitu:
1. Level 3 : Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang.
2. Level 2 : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten
Lebak.
Untuk kegiatna belajar mengajar tatap muka di Provinsi Banten serempak
dilaksanakan mulai tanggal 1 september 2021 dan untuk menghindari penyebaran
Covid19 yang lebih meluas, maka agar diperhatikan hal sebagai berikut:
1. Kabupaten / kota level 3
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas/ atau pembelajaran
jarak jauh berdasarkan keputusan Bersama Menteri pendidikan dan
kebudayaan, Mneteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri
No 03/KB/2021, Nomor 384 tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 TAHUN 2021 Tentang
Panduan Penyelengaraan Pmebelajaran di Masa Pnademi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan bagi satuan pendidikan yang melaksanakan
pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan kapasitas maksimal
50%, kecuali untuk:
a. SDLB, MLB, dan SMLB, MALB maksimal 62%-100% dengan menjaga
jarak 1,5m dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
b. PAUD maksimal 33% dengan menjaga jarak minimal 1,5m dan maksimal
5 peserta didik per kelas.
2. Kabupaten/Kota level 2
Pelaksanaan penbelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui
pembelejaran tatap muka terbatas dan/ atau pembelajaran jarak jauh
berdasrkan keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Mneteri Dalam Negeri No 03/KB/2021,
Nomor 384 tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-
717 TAHUN 2021 Tentang Panduan Penyel enggaraan Pmebelajaran di Masa
Pnademi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan bagi satuan
pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas
dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50%, kecuali untuk:
c. SDLB, MLB, dan SMLB, MALB maksimal 62%-100% dengan menjaga
jarak 1,5m dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
d. PAUD maksimal 33% dengan menjaga jarak minimal 1,5m dan maksimal
5 peserta didik per kelas.

Selama lebih dari satu tahun sejak maret 2020 pemerintah menerapkan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk menhana rantai penyebaran Covid-19 .
selama penerapan PJJ , ditemukan banyak berbagai dampak negatif bagi siswa.
Maka pemerintah dengan gencar melakukan Vaksinasi nasional bagi tenaga
kependidikan dan pendidik, sehingga pemerintah siap untuk membuka
kemungkinan pembelajaran tatap muka.
Pada bulan Februari 2021 pemerintah mulai menjalankan rpogram vaksinasi bagi
guru dan tenaga kependidikan. Prioritas sasaran vaksinasi bagi guru dan tenaga
pengajar ini dimaksudkan sebgai upaya

Anda mungkin juga menyukai