Yth.
1. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Timur
2. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah
3. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Utara
4. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara
5. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tengah
6. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Barat
7. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Gorontalo
8. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Nusa Tenggara Timur
9. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Maluku
10. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Maluku Utara
11. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Papua
12. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Papua Barat
di Tempat
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN;
2. Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN;
3. Direktur Jenderal Penataan Agraria.
Lampiran I Surat Direktur Jenderal Penataan Agraria
Nomor : 60.1/500/V/2020
Tanggal : 18 Mei 2020
Disampaikan kepada:
H. S. Muhammad Ikhsan
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) i
DAFTAR ISI
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai, Bobot dan Skor Variabel analisis penyiapan Data Kawasan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (KP2B) ................................................................................. 10
Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Inventarisasi dan identifikasi Per Kecamatan......................... 18
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) iii
DAFTAR GAMBAR
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) iv
TATA CARA KERJA PENYIAPAN DATA
LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusutan luas penggunaan tanah sawah terutama sawah irigasi teknis
menyebabkan terjadinya kerugian materi (investasi) yang cukup besar terutama
dalam tidak berfungsinya sarana prasarana yang dibangun masa lalu dan
menyebabkan terjadinya instabilitas di bidang pangan. Penyusutan luas tanah
pertanian sawah, terjadi akibat perubahan penggunaan tanah pertanian (sawah)
menjadi non pertanian seperti hunian/tempat tinggal/permukiman, industri, jasa
dan lainnya. Data Badan Pusat Statistik memberi gambaran bahwa telah terjadi
penyusutan penggunaan Tanah Sawah tahun 1980 sampai dengan tahun 2000
sebesar 12 persen.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) mengamanatkan perlunya data LP2B
sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (KP2B) yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah.
Beberapa daerah baik kabupaten/kota atau provinsi telah menetapkan KP2B
dalam bentuk Peraturan Daerah yang terintegrasi dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah dimana sebagian besar baru mencantumkan luas kuantitatif
KP2B/LP2B/dan belum menggambarkan sebaran spasial/arahan lokasinya dalam
Lampiran Perda dimaksud.
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia melalui SK Kepala BPN
Nomor: 354/KEP-100.18/IX/2011 Tanggal 16 September 2011 tentang Pembentukan
Tim Koordinasi Pemantapan Luas Sawah, yang keanggotaannya lintas
Kementerian dan Lembaga, dengan tugas antara lain: a) Memastikan luas baku
sawah, sebaran dan klasifikasinya serta pembaruan (updating) datanya; b)
Mengkaji penyiapan langkah-langkah yang diperlukan dalam mendukung upaya
pencapaian surplus produksi beras 10 juta ton pada tahun 2014.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 1
Berdasarkan data luas sawah terakhir yang tersedia pada Direktorat
Penatagunaan Tanah, Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian
ATR/BPN adalah sejak tahun 2013 hingga dalam kurun 4 (empat) tahun terakhir
telah mengalami banyak perubahan perlu data pembaharuan. Berdasarkan hasil
rapat Koordinasi oleh Kantor Sekretariat Wakil Presiden tentang Perbaikan
Produksi Padi, per 20 Februari 2017 di Kementerian Pertanian dihasilkan rumusan
yang berkaitan dengan Kegiatan Verifikasi Lahan Sawah 2017 yang salah satu
rumusannya menunjuk Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai pelaksana
kegiatan verifikasi luas lahan sawah bersama dengan K/L terkait yaitu (a). LAPAN,
(b). Kementerian ATR/BPN, (c). Kementerian Pertanian dan (d). Badan Pusat
Statistik (BPS).
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menyebutkan KP2B yang ditetapkan pada
tingkat nasional menjadi dasar dalam penetapan lahan pertanian pangan
berkelanjutan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Bahwa upaya perwujudan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan
nasional dilakukan dengan pengendalian luasan pertanian tanaman pangan lahan
basah dan/atau lahan kering paling sedikit 77.410 km² (7.741.000 ha) yang tersebar
di seluruh provinsi/ kabupaten/kota.
Atas dasar hal tersebut di atas, Direktorat Penatagunaan Tanah, Direktorat
Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional, akan melakukan kegiatan verifikasi lapangan dalam rangka
Penyiapan data KP2B/LP2B, yang meliputi lahan sawah beririgasi dan lahan tidak
beririgasi. Dalam kegiatan penyusunan data ini akan dihasilkan Areal Potensi
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (P-LP2B) dan Areal Potensi Lahan
Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (P-LCP2B) sebagai bahan Pemerintah
Daerah untuk melengkapi spasial KP2B/LP2B dalam rencana ruang wilayahnya.
Kegiatan ini sejalan dengan tugas dan fungsi Bidang Penataan Pertanahan
Kantor Wilayah BPN Provinsi maupun Seksi Penataan Pertanahan Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 2
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan (pasal 17, huruf (b) dan pasal 46 huruf (b)).
B. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria;
2) Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3) Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
4) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih
Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
8) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi dan
Basis Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
9) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang;
10) Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan
Nasional;
11) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
12) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 3
b. Agar diperoleh pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan
Penyiapan Data LP2B;
c. Agar terwujud persepsi dan pandangan yang sama diantara petugas dan
para pihak dalam melaksanakan kegiatan Penyiapan Data LP2B.
2. Tujuan
Tujuan penerbitan Tata Cara Kerja (TCK) ini adalah memberikan arahan yang
jelas tentang tata cara pelaksanaan kegiatan Penyiapan Data LP2B.
Tujuan Kegiatan Penyiapan Data LP2B ini adalah :
a. Untuk memperoleh data areal Potensi Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (P-LP2B);
b. Data areal Potensi Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (P-
LCP2B).
3. Sasaran
Sasaran dari Kegiatan Penyiapan data LP2B ini adalah sebagai bahan untuk
melengkapi spasial KP2B/LP2B dalam rencana ruang wilayah kabupaten/kota.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan ini dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaannya pada masing-masing tingkatan harus
melibatkan K/L atau dinas terkait. Alur kerja kegiatan inventarisasi dan identifikasi
kawasan LP2B dapat dilihat pada gambar no. 1 berikut :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 4
P a. Pembentukan TIM Pusat; a. Kompilasi Data;
U b. Pembentukan TCK LP2B; b. Pengolahan Data dan Analisa
;
S
c. Penyiapan Citra dan Data Sawah Hasil c. Laporan.
A
T Verifikasi BIG;
d. Supervisi.
P
R a. Pembentukan TIM Provinsi dan Tim a. Integrasi Data
;
O Kabupaten/Kota; b. Ekpose hasil Integrasi data LP2B;
V
I b. Koordinasi Awal (Bimbingan Teknis LP2B); c. Laporan.
N c. Membuat Peta Kerja;
S d. Supervisi.
I
K a. Koordinasi;
A b. Inventarisasi dan Identifikasi Data
B LP2B;
/
K c. Inventarisasi Data Pendukung
O d. Pengolahan Data;
T e. Ekspose hasil Lapang data LP2B;
A
f. Laporan.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 5
2. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang
ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna
menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan
pangan nasional;
3. Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah lahan potensial yang
dilindungi pemanfaatannya agar kesesuaian dan ketersediaannya tetap
terkendali untuk dimanfaatkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
pada masa yang akan datang;
4. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah wilayah budidaya pertanian
terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki hamparan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan dan/atau hamparan Lahan Cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk
mendukung kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional;
5. Persawahan/sawah adalah areal tanah pertanian yang digenangi air secara
periodik dan/atau terus menerus, ditanami padi dan atau diselingi dengan
tanaman tebu, tembakau, dan/atau tanaman semusim lainnya. Seperti sawah
irigasi teknis, irigasi non-teknis (irigasi setengah teknis, irigasi sederhana),
sawah tadah hujan, sawah pasang surut, dan sawah lebak. Intensitas tanam
persawahan juga dibedakan menjadi : 1x padi per tahun (termasuk yang
ditanamani 1x padi + palawija), 2x padi atau lebih per tahun (termasuk yang
ditanamani 2x padi + palawija);
6. Pertanian Tanah Kering adalah areal tanah pertanian yang tidak pernah diairi
seperti tegalan, ladang, kebun sayuran, kebun bunga, kebun buah-buahan dan
kebun campuran;
7. Tegalan adalah areal pertanian tanah kering yang mayoritas ditanami tanaman
semusim (berumur pendek) yang penggarapannya permanen;
8. Penggunaan tanah non intensif adalah areal tanah yang tidak dimanfaatkan
dan tidak dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Seperti : padang rumput, alang-alang, sabana, bencah, dan rawa.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 6
II. KEGIATAN PENYIAPAN DATA LP2B
Kegiatan Penyiapan Data LP2B dilaksanakan berjenjang mulai tingkat pusat, tingkat
provinsi sampai di kabupaten/kota dan kembali ke pusat.
A. Kegiatan di Pusat
1. Persiapan
1) Pembentukan Tim Penyiapan Data LP2B
Tim Penyiapan data LP2B di Pusat selanjutnya disebut Tim Pusat dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Menteri (contoh SK terlampir).
Adapun keanggotaan tim adalah sebagai berikut :
Penanggungjawab : Direktur Jenderal Penataan Agraria
Ketua : Direktur Penatagunaan Tanah
Sekretaris : Kasubdit Data dan Neraca PGT
Anggota : 1. Kementerian Koordinator Bidang
(13 orang) Perekonomian
2. Kementerian Dalam Negeri
3. BAPPENAS
4. Kementerian Pertanian
5. BIG
6. BPS
7. Kementerian PUPR
8. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
9. Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
10. Direktorat Pengendalian dan
Pemantauan Pertanahan
11. Pusat Data dan Informasi Pertanahan,
Tata Ruang, dan LP2B
12. Direktorat Survei dan Pemetaan
Tematik
13. Direktorat Perencanaan Tata Ruang
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 7
c. Penyiapan citra/peta hasil verifikasi lahan sawah dari BIG
Data citra dan hasil verifikasi spasial sawah dalam bentuk digital diperoleh dari
BIG diserahkan ke kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional provinsi sebagai
bahan pembuatan Peta Kerja.
2. Pelaksanaan
1) Pendampingan Koordinasi Awal di Provinsi
Pendampingan koordinasi awal dalam rangka sosialisasi kebijakan LP2B dan
TCK Penyiapan Data LP2B serta bimbingan teknis pengolahan data spasial di
Provinsi sebagai narasumber dan pengajar.
2) Supervisi, Monitoring dan Bimbingan Teknis
Supervisi, monitoring dan bimbingan teknis pelaksanaan Penyiapan Data LP2B
dilaksanakan dengan perjalanan dinas ke kanwil maupun kantah (1 kantah
terpilih) untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut lancar dan
berjalan dengan baik sesuai TCK.
3) Kompilasi Data
Kompilasi data merupakan tindak lanjut kegiatan integrasi dan analisis data
tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mendapatkan data kawasan LP2B
(persawahan, pertanian lahan kering, penggunaan non intensif dan data
pendukung) melalui Focus Group Disscussion (FGD) sebelum disosialisasikan
dalam acara Workshop Penyiapan LP2B.
Data yang harus dikompilasi antara lain adalah :
1. Sawah berdasarkan intensitas tanam (sawah 1x, sawah 2x);
2. Sawah berdasarkan sistem irigasi [sawah irigasi dan sawah non irigasi
(sawah pasang surut, sawah tadah hujan, sawah lebak)];
3. Persebaran pertanian lahan kering (tegalan/ladang) dengan mencatat 3
(tiga) jenis tanaman yang dominan dan/atau hutan sagu;
4. Peta RTRW Kabupaten/Kota;
5. Peta Sistem (Daerah Irigasi/Jaringan Irigasi);
6. Peta Perizinan (Izin Lokasi, IUP Pertambangan, IUP Perkebunan) minimal
dari tahun 2014;
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 8
7. Peta sebaran Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) minimal dari tahun
2014;
8. Peta Penguasaan dan Pemilikan Tanah;
9. Peta rencana pembangunan strategis (PSN, Strategis Daerah contoh:
cetak sawah baru, bandara, jalan tol, pelabuhan, bendungan dll);
10. Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani, jumlah
kelompok tani, organisasi masyarakat petani, produktivitas padi per
hektar per tahun).
4) Pengolahan Data dan Analisa
Data diolah dan dianalisa berdasarkan wilayah provinsi dan kabupaten.
Pengolahan dan analisa menggunakan sistem informasi geografis
mengggunakan metode penilaian, pembobotan dan skoring sebagaimana
disajikan pada Tabel 1.
Total skoring didasarkan pada 11 (sebelas) variabel umum yang berpengaruh
terhadap Penyiapan Data LP2B.
Variabel sistem irigasi diberi bobot 30% dan intensitas tanam diberi bobot 25%
dengan pertimbangan bahwa dua variabel tersebut dianggap paling
berpengaruh terhadap kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (P2B).
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 9
FLOWCHARTDATA
Jenis
Variabel Fisik
Jenis Kategori 1
Variabel Fisik Kategori 2
IDENTITY Kategori 3
Jenis
Variabel Kontrol Kategori 4
Jenis
Variabel Kontrol
Tabel 1. Nilai, Bobot dan Skor Variabel analisis penyiapan Data Kawasan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (KP2B)
JENIS
NO. KELAS NILAI BOBOT % SKOR
VARIABEL FISIK
Sawah Irigasi
1. Sistem Irigasi 3 0,9
(Teknis, non-Teknis, Sederhana)
Sawah Non-Irigasi
2 30 % 0,6
(Tadah hujan, Lebak, Pasang Surut, Polder)
Tegalan 1 0,3
Non-Sawah / Non-Tegalan (Perubahan) 0 0
Intensitas
2. Sawah 2 x atau lebih Padi Setahun 5 1,25
Tanam
Sawah 1 x padi dan/atau Palawija Setahun 4 1,0
Ditanami Palawija 3 25 % 0,75
Sawah 0 x Padi dan/atau 0 x Palawija Setahun 2 0,50
Tegalan / Ladang/Hutan Sagu 1 0,25
Non-Sawah / Non-Tegalan 0 0,00
3. Curah Hujan Tinggi > 2500 3 0,3
Sedang 2000 t 2500 2 10 % 0,2
Rendah < 2000 1 0,1
4. Lereng 0t 2% 4 0,6
2 t 15 % 3 0,45
15 %
15 t 40 % 2 0,3
Lebih 40 % 1 0,15
5. Tekstur Halus 3 0,3
Sedang 2 10 % 0,2
Kasar 1 0,1
6. Rawan Bencana Tidak Ada Potensi Bencana 2 0,2
10 %
Ada Potensi Bencana 1 0,1
SKOR TERTINGGI 100 % 3,55
SKOR TERENDAH 0,45
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 10
Keterangan :
Skor Tertinggi = 3,55
Skor Terendah = 0,45
JENIS
NO. KELAS ANGKA
VARIABEL KONTROL
1. RTRW Fungsi Lahan Basah 1
Fungsi Non Lahan Basah 2
Fungsi Lindung 3
2. Kawasan Hutan Arahan Penggunaan Lain 1
Hutan Produksi/Hutan Produksi Terbatas 2
Fungsi Lainnya 3
3. Perizinan /PTP Tidak Ada Perizinan/PTP 1
Ada Perizinan/PTP 2
4. Rencana Strategis Tidak Ada Rencana Strategis 1
Ada Rencana Strategis 3
Ada Cetak Sawah/ Hutan Sagu 4
5. Penguasaan Selain HGU dan/atau HGB 1
HGU dan/atau HGB 3
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 11
5) Workshop Hasil Penyiapan Data LP2B
Memaparkan data hasil integrasi, kompilasi, dan analisis.
3. Pelaporan
1) Membuat Buku Laporan Penyiapan data LP2B
- Data spasial dan tekstual sawah eksisting
- Data spasial dan tekstual usulan lokasi potensi KP2B/LCP2B
2) Prosiding workshop
B. Kegiatan di Provinsi
1. Persiapan
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 12
11. Kabid/Kasi Pengadaan
12. Analis PGT (2 orang).
Lingkungan ATR/BPN :
7. Kasubag TU
8. Kasi / Kasubsi Infrastruktur pertanahan
9. Kasi / Kasubsi hubungan Hukum
Pertanahan
10. Kasi / Kasubsi Pangadaan Tanah
11. Kasi Penanganan Masalah dan
Pengendalian Pertanahan/ Kasubsi
Pengendalian
12. Admin GeoKKP
13. Analis PGT
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 13
b. Menyiapkan Peta Kerja
Peta kerja dibuat berdasarkan wilayah administrasi kecamatan dengan skala
minimal 1 : 10.000 dan sekurang-kurangnya memuat informasi :
1) Citra Satelit (dari BIG);
2) Deliniasi penggunaan tanah sawah (dari BIG);
3) Deliniasi penggunaan tanah tegalan/ladang;
4) Batas administrasi;
5) Petunjuk letak lokasi kecamatan;
6) Keterangan/legenda peta; dan
7) Kolom Nama dan Tanda tangan pelaksana lapangan.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 14
2. Pelaksanaan
a. Konsultan Perorangan
Untuk membantu pelaksanaan administrasi dan pengolahan data spasial dari
lapangan dilakukan rekrutmen Konsultan Perorangan yang jumlahnya
disesuaikan dengan Rincian Anggaran Biaya.
b. Koordinasi Awal
Pemaparan kebijakan LP2B dan sosialisasi TCK Penyiapan data LP2B serta
bimbingan teknis pengolahan data spasial, narasumber :
1) Eselon II sebanyak 3 orang : 2 orang dari pusat (Dir. PGT/ Dir. Pengendalian
/ BIG / Kementan / Kemendagri / Kemenko / Bappenas / BPS / PU / TR /
Kapusdatin) dan 1 orang dari daerah/kakanwil BPN Provinsi.
2) Eselon III/IV sebanyak 6 orang (2 orang kasubdit/kasi pusat, 2 orang kabid /
kasi daerah / kanwil dan 2 orang kabid / eselon III SKPD terkait); dan
3) Jasa pengajar eselon IV/Analis sebanyak 6 orang pengajar (4 orang
pengajar pusat dan 2 orang pengajar daerah / kanwil / kantah).
Biaya perjalanan dan akomodasi 6 orang pusat pendanaannya dari DIPA
Kanwil BPN Provinsi.
c. Monitoring dan Supervisi oleh petugas Kanwil ke Kantah
Monitoring dilakukan pada saat kantah melaksanakan inventarisasi &
identifikasi sampai dengan tahap ekspose hasil lapang, untuk memastikan
bahwa pelaksanaan survey/pengumpulan data lapang sudah sesuai TCK
penyiapan data LP2B dan dapat dipertanggung-jawabkan (kegiatan ini
dilakukan 2x).
Contoh Jadwal Kegiatan inventarisasai dan identifikasi LP2B (terlampir).
d. Perjalanan Dinas dalam rangka pendampingan pelaksanaan ekpose hasil
lapang oleh kantah.
Perjalanan dinas dalam rangka pendampingan pelaksanaan ekpose hasil
lapang oleh pejabat struktural, analis dan administrasi (kegiatan ini dilakukan
2x).
e. Integrasi Data di Provinsi
Kegiatan integrasi data spasial dan pengolahan data dilaksanakan DI Provinsi
dengan peserta dari tim teknis kabupaten/kota melalui konsultasi/klinik data
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 15
yang dipandu oleh Tim Provinsi dengan didampingi dari tenaga Pusat.
(pendamping teknis dari pusat 4 orang selama 4 hari).
Adapun data yang diintegrasi meliputi:
1) Sawah berdasarkan intensitas tanam (sawah 1x, sawah 2x);
2) Sawah berdasarkan sistem irigasi [sawah irigasi dan sawah non irigasi
(sawah pasang surut, sawah tadah hujan, sawah lebak)];
3) Persebaran pertanian lahan kering (tegalan/ladang) dengan mencatat 3
(tiga) jenis tanaman yang dominan dan/atau hutan sagu;
4) Peta RTRW Kabupaten/Kota;
5) Peta Sistem (Daerah Irigasi/Jaringan Irigasi);
6) Peta Perizinan (Izin Lokasi, IUP Pertambangan, IUP Perkebunan) minimal
dari tahun 2014;
7) Peta sebaran Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) minimal dari tahun
2014;
8) Peta Penguasaan dan Pemilikan Tanah;
9) Peta rencana pembangunan strategis (PSN, Strategis Daerah contoh: cetak
sawah baru, bandara, jalan Tol, pelabuhan, bendungan dll.);
10) Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani, jumlah
kelompok tani, organisasi masyarakat petani, produktivitas padi per
hektar per tahun);
f. Ekspose Hasil Integrasi Data di Provinsi
1. Pemaparan hasil integrasi data spasial penyiapan data LP2B
kabupaten/kota dalam satuan wilayah provinsi (ada pendampingan teknis
dari pusat 2 orang selama 3 hari, sebagai bahan kompilasi dan analisis data
kawasan LP2B di pusat);
2. Membuat berita acara yang ditandatangani oleh Tim Penyiapan Data LP2B
Provinsi (format terlampir).
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 16
3. Laporan
Laporan dibuat dalam bentuk buku dengan format kertas A4 yang dilampiri peta
A3 terdiri dari peta-peta Sebaran Penggunaan Tanah Sawah dan Tegalan dan/atau
Hutan Sagu, Sebaran Fungsi Lahan Basah, dan Sebaran Perizinan.
Laporan hasil kegiatan yang diserahkan ke Pusat antara lain :
a. Data scanning peta kerja (skala 1 : 10.000) hasil pengamatan lapang;
b. Salinan Berita Acara hasil Integrasi di provinsi dan salinan Berita Acara hasil
kompilasi di kabupaten/kota;
c. Softcopy data spasial, dan tekstual hasil integrasi dalam satuan administrasi
provinsi yang meliputi :
1) Sawah berdasarkan intensitas tanam (sawah 1x, sawah 2x);
2) Sawah berdasarkan sistem irigasi [sawah irigasi dan sawah non irigasi
(sawah pasang surut, sawah tadah hujan, sawah lebak)];
3) Persebaran pertanian lahan kering (tegalan/ladang) dengan mencatat 3
(tiga) jenis tanaman yang dominan dan/atau hutan sagu;
4) Peta RTRW Kabupaten/Kota;
5) Peta Sistem Daerah Irigasi/Jaringan Irigasi;
6) Peta Perizinan (Izin Lokasi, IUP Pertambangan, IUP Perkebunan) minimal
dari tahun 2014;
7) Peta sebaran Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) minimal dari tahun
2014;
8) Peta Penguasaan dan Pemilikan Tanah;
9) Peta rencana pembangunan strategis (PSN, Strategis Daerah contoh: cetak
sawah baru, bandara, jalan tol, pelabuhan, bendungan dll.);
10) Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani, jumlah
kelompok tani, organisasi masyarakat petani, produktivitas padi per
hektar per tahun).
C. Kegiatan di Kabupaten/Kota
1. Persiapan
Rapat Persiapan Kegiatan yang dilaksanakan 2x:
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 17
Rapat I : Menjelaskan maksud dan kegiatan, Surat Keputusan Tim
kabupaten/kota, rencana jadwal pelaksanaan kegiatan Tim
Rapat II : Menyusun rencana kegiatan inventarisasi dan identifikasi yang
meliputi sesuai Tabel 2. (rencana mobilisasi personil, jadwal, akomodasi,
perlengkapan data dan alat)
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 18
Bahan dan Peralatan yang diperlukan sekurang-kurangnya :
1) Laptop
2) Data digital areal kerja kegiatan
3) GPS
4) Catatan Identifikasi Lapang (CIL)
5) Papan Jalan
6) Jas Hujan/Payung
7) Pulpen
8) Spidol/pulpen warna
9) Buku Catatan (block note)
10) Baterai Alkalin ukuran AA
e. Pelaksanaan Inventarisasi dan identifikasi Data LP2B
a) Inventarisasi dan Identifikasi Data LP2B
1) Pastikan data digital wilayah kerja sudah dibawa (Citra Satelit, Deliniasi
penggunaan tanah sawah, tegalan/ladang, dan Batas administrasi);
2) Periksa peralatan lapang :
Persiapkan GPS handheld untuk identifikasi ke lapang
- Lakukan isi ulang baterai GPS
- Lakukan kalibrasi GPS
Persiapan laptop (ada aplikasi ArcGIS) untuk memperbaharui data
- Memeriksa baterai Laptop
Caranya :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 19
1. Buka data digital dalam ArcMap
2. Buka atribut datanya
3. Buat Field baru dengan nama “Qname10_20”, type = Text, Length = 50
4. Copy kan atribut pada field lama (Qname10) ke “Qname10_20”
5. Lakukan perbaikan polygon dengan menggunakan “Cut Polygon Tool”
6. Kemudian isikan atribut polygon-nya atau lakukan merger jika sama
dengan polygon di sekitarnya.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 20
Contoh:
SI 1x
SI 2x
SNI 1x
SNI 2x
Sawah lebih dari 2 th tidak
ditanami padi
Keterangan:
SI 1x=Sawah Irigasi 1 kali
Contoh: tanam padi per tahun
Tg (Ke, Jg, Kt) SI 2x=Sawah Irigasi 2 kai
Keterangan: tanam Padi atau lebih per
Tg=Tegalan tahun
Ke=Ketela/Singkong SNI 1x=Sawah Non Irigasi
Jg=Jagung 1 Kali tanam padi per
Kt=Kacang Tanah tahun
SNI 2x=Sawah Non Irigasi
2 kali tanam Padi per
tahun
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 21
Cara melakukan Cut polygon :
1. Tampilkan data digital dalam ArcMap, lalu hidupkan Editor
2. Pilih/select polygon yang akan diperbaiki
3. Pilih “Cut Polygon Tool”
4. Lakukan perbaikan
5. Isi atributnya dan/atau lakukan Merger.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 22
Setelah selesai dilakukan inventarisasi dan identifikasi, masing-masing lembar peta
HARUS diberi tanggal pengamatan dan ditandatangani oleh semua petugas lapang.
Jika ada sesuatu hal yang diragukan atau belum bisa diidentifikasi di lapangan, dicatat
dalam form Catatan Identifikasi Lapang (CIL).
Titik Pengamatan :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 23
f. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah diekspose selanjutnya diolah dan dianalisa, antara lain :
1) Sawah berdasarkan intensitas tanam (sawah 1x, sawah 2x);
2) Sawah berdasarkan sistem irigasi [sawah irigasi dan sawah non irigasi
(sawah pasang surut, sawah tadah hujan, sawah lebak)];
3) Persebaran pertanian lahan kering (tegalan/ladang) dengan mencatat 3
(tiga) jenis tanaman yang dominan dan/atau hutan sagu;
4) Peta RTRW Kabupaten/Kota;
5) Peta Sistem (Daerah Irigasi/Jaringan Irigasi);
6) Peta Perizinan (Izin Lokasi, IUP Pertambangan, IUP Perkebunan) minimal
dari tahun 2014;
7) Peta sebaran Pertimbangan Teknis Pertanahan (PTP) minimal dari tahun
2014;
8) Peta Penguasaan dan Pemilikan Tanah;
9) Peta rencana pembangunan strategis (PSN, Strategis Daerah contoh: cetak
sawah baru, bandara, jalan Tol, pelabuhan, bendungan dll.);
10) Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani, jumlah
kelompok tani, organisasi masyarakat petani, produktivitas padi per hektar
per tahun).
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 24
Ekpose ini dilaksanakan dalam forum fullday yang didampingi oleh pegawai
provinsi dengan kegiatan:
1) Memaparkan hasil pengolahan dan analisa;
2) Membuat berita acara yang ditandatangani oleh Tim Penyiapan data
LP2B Kabupaten/Kota (format terlampir).
3) Memaparkan hasil inventarisasi dan identifikasi lapang terhadap data
sawah dan lahan kering oleh tim iventarisasi dan identifikasi;
4) Memaparkan hasil pengumpulan data pendukung oleh petugas
pengumpul data pendukung.
3. Laporan
Laporan berupa penyusunan dokumen dibuat dalam bentuk berita acara
serah terima hasil pekerjaan (format terlampir) yang dilampiri hasil
kegiatan inventarisasi dan identifikasi antara lain :
a. Peta kerja hasil pengamatan lapang;
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 25
9) Peta rencana pembangunan strategis (PSN, Strategis Daerah
contoh: cetak sawah baru, bandara, jalan Tol, pelabuhan,
bendungan dll);
10) Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani,
jumlah kelompok tani, organisasi masyarakat petani, produktivitas
padi per hektar per tahun).
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 26
Provinsi, serta unsur Pemerintah Provinsi (Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang);
3. Anggaran paket meeting dan seminar kit dapat dialihkan untuk kegiatan yang
menunjang pelaksanaan Penyiapan Data LP2B dengan besaran sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2020 atau melalui Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Mutlak (SPTJM) dengan tetap memperhatikan aspek efisiensi, efektivitas serta
kewajaran;
4. Akun yang digunakan untuk anggaran transportasi peserta, konsumsi peserta,
honorarium narasumber, paket data, serta item yang tercantum pada poin 3
tetap menggunakan akun 536;
5. Jika kondisi Pandemi Covid-19 masih berlangsung pada saat kegiatan Penyiapan
Data LP2B telah mencapai tahap Ekspose di Kantor Pertanahan dan/atau tahap
Integrasi Data dan Ekspose Hasil Integrasi Data di Provinsi, maka ketentuan
pelaksanaan rapat-rapat sebagaimana yang dituangkan dalam poin 1 s.d 4 dapat
diberlakukan;
6. Pekerjaan di luar rapat-rapat Fullboard/Fullday tetap dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan tetap memperhatikan prosedur pelaksanaan
pekerjaan dan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah pada masa
penanganan Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Jika hal tersebut tidak dapat
dilaksanakan maka ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang
dituangkan dalam poin 1 s.d 4 sebelumnya dapat diberlakukan;
7. Pada kondisi pandemi Covid-19 masa kerja Konsultan Perorangan (KP) dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan daerah masing-masing dengan jangka waktu
maksimal 6 bulan.
IV. PENUTUP
Tata Cara Kerja ini diharapkan menjadi panduan dan petunjuk teknis dalam
penyiapan dan pelaksanaan kegiatan Penyiapan Data LP2B di pusat dan daerah.
Demikian agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) 27
LAMPIRAN
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Contoh 1 : SK Tim Penyiapan Data LP2B Provinsi
KOP SURAT
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI ......
NOMOR : /K
TENTANG
TIM PENYIAPAN DATA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PROVINSI ......
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
k. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badang
Pertanahan Nasional
l. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan.
MEMUTUSKAN
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
................................
NIP .................................
Tembusan :
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ BPN;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN;
4. Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN;
5. Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN;
6. Direktur Penatagunaan Tanah, Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
7. Kepala Dinas .................... (sesuai anggota tim)
8. Kepala Dinas .................... (sesuai anggota tim)
9. dst Kepala Dinas ................(sesuai anggota tim)
10. Arsip.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Lampiran I Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ...
Nomor :
Tanggal : ......
DAFTAR NAMA
TIM PENYIAPAN DATA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI ......
TAHUN ANGGARAN 2020
................................
NIP .................................
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Lampiran II Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ...
Nomor :
Tanggal : ......
URAIAN TUGAS
TIM PENYIAPAN DATA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI ......
TAHUN ANGGARAN 2020
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
data sosial dan ekonomi
5. Instansi yang mengurusi Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
pengairan/irigasi data pengairan/irigasi
6. Instansi yang membidangi Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
Tata Pemerintahan data tata pemerintahan
7. Kabag TU atau Pejabat Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
yang ditunjuk administrasi kegiatan
8. Kabid/Kasi Infrastruktur, Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
data infrastruktur pertanahan
9. Kabid/Kasi Hubungan Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
Hukum Pertanahan, data hubungan hukum pertanahan
10. Kabid/Kasi Pengadaan, Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
data pengadaan tanah dan program strategis
11. Kabid/Kasi Sengketa, Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap dukungan
data sengketa dan konflik pertanahan
12. Analis PGT, Kantor Wilayah Bertanggungjawab dalam pengolahan penyiapan
Badan Pertanahan Nasional data LP2B
Provinsi ......
13. Analis PGT, Kantor Wilayah Bertanggungjawab dalam pengolahan penyiapan
Badan Pertanahan Nasional data LP2B
Provinsi ......
................................
NIP .................................
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Lampiran III Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ...
Nomor :
Tanggal : ......
................................
NIP .................................
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Contoh 2 : SK Tim Penyiapan Data LP2B Kabupaten/Kota
KOP SURAT
TENTANG
TIM PENYIAPAN DATA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)
KABUPATEN/KOTA ......
PROVINSI .....
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
i. Peraturan
iii. Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
j. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
k. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badang Pertanahan Nasional
l. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
MEMUTUSKAN
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
KEEMPAT : Segala pembiayaan yang timbul akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi .......dengan MAK. ......
................................
NIP .................................
Tembusan :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Lampiran I Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ...
Nomor :
Tanggal : ......
DAFTAR NAMA
TIM PENYIAPAN DATA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ....
PROVINSI ......
TAHUN ANGGARAN 2020
................................
NIP .................................
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Lampiran II Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ...
Nomor :
Tanggal : ......
URAIAN TUGAS
TIM PENYIAPAN DATA
LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B)
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ...
PROVINSI ......
TAHUN ANGGARAN 2020
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
dukungan data sosial dan ekonomi
4. Instansi/dinas yang Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
menangani irigasi/ dukungan data pengairan/irigasi
pengairan
5. Instansi/dinas yang Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
membidangi tata dukungan data tata pemerintahan
pemerintahan
6. Instansi/dinas yang Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
membidangi tata ruang dukungan data tata ruang wilayah
7. Kasubag TU, Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
dukungan administrasi kegiatan
8. Kasi / Kasubsi Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
Infrastruktur pertanahan dukungan data infrastruktur pertanahan
9. Kasi/Kasubsi hubungan Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
Hukum Pertanahan, dukungan data hubungan hukum pertanahan
10. Kasi / Kasubsi Pangadaan Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
Tanah, dukungan data pengadaan tanah dan
program strategis
11. Kasi Penanganan Masalah Memfasilitasi dan memvalidasi terhadap
dan Pengendalian dukungan data sengketa dan konflik
Pertanahan/ Kasubsi pertanahan
Pengendalian
12. Admin GeoKKP Memfasilitasi dan menyiapkan data
pertanahan yang terkait dengan LP2B
13. Analis PGT. Bertanggungjawab dalam pengolahan
penyiapan data LP2B
................................
NIP .................................
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Lampiran III Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ...
Nomor :
Tanggal : ......
................................
NIP .................................
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Contoh Berita Acara hasil Ekpose pengolahan data di Kabupaten/Kota
BERITA ACARA
HASIL EKSPOSE PENGOLAHAN PENYIAPAN DATA LP2B
KABUPATEN/KOTA …………………..
Nomor :
Kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah Tim Penyiapan Data LP2B Kabupaten/Kota…….,
Pada hari ini ........Tanggal ..... Bulan ............. Tahun dua ribu dua puluh
telah menyaksikan, mencermati hasil pengolahan data penyiapan data LP2B Kabupaten/Kota….
berupa :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Demikianlah berita acara dibuat untuk diketahui sebagaimana mestinya. Berita Acara ini dibuat
rangkap secukupnya untuk menjadi pegangan masing-masing anggota tim.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Contoh Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Penyiapan Data LP2B dari Kantah ke
Provinsi
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pada hari ini ........Tanggal ..... Bulan ............. Tahun ......
Nama : .................................
Jabatan : Ketua Tim Penyiapan Data LP2B Kabupaten/Kota
Alamat : ___________________________________
Nama : ..................................
Jabatan : Ketua Tim Penyiapan Data LP2B Provinsi
Alamat : ___________________________________
PIHAK PERTAMA menyerahkan hasil pekerjaan penyiapan data LP2B kepada PIHAK KEDUA, dan
PIHAK KEDUA menyatakan telah menerima hasil pekerjaan dari PIHAK PERTAMA berupa :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
9. Peta rencana pembangunan strategis (PSN, Strategis Daerah contoh: cetak sawah
baru, bandara, jalan Tol, pelabuhan, bendungan dll.);
10. Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani, jumlah kelompok tani,
organisasi masyarakat petani, produktivitas padi per hektar per tahun).
Demikianlah berita acara serah terima hasil pekerjaan ini di buat oleh kedua belah pihak.
Berita Acara ini dibuat rangkap 2 (dua) untuk masing-masing pihak.
(………………………..) (………………………..)
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Contoh Berita Acara hasil Integrasi data di Provinsi
BERITA ACARA
HASIL INTEGRASI PENYIAPAN DATA LP2B
PROVINSI ……………………….
Nomor :
Kami yang bertanda tangan dibawah ini adalah Tim Penyiapan Data LP2B Provinsi …..……., Pada
hari ini ........Tanggal ..... Bulan ............. Tahun dua ribu dua puluh belas telah menyaksikan,
mencermati, hasil integrasi dan pengolahan data penyiapan data LP2B Kabupaten/Kota se-
Provinsi………………….berupa :
Demikianlah berita acara dibuat untuk diketahui sebagaimana mestinya. Berita Acara ini dibuat
rangkap secukupnya untuk menjadi pegangan masing-masing anggota tim.
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
4 .......................... 4
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Contoh Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Penyiapan Data LP2B dari Provinsi ke
Pusat
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Pada hari ini ........Tanggal ..... Bulan .............
Tahun dua ribu dua puluh,
Nama : .................................
Jabatan : Ketua Tim Penyiapan Data LP2B Provinsi
Alamat : ___________________________________
Nama : ..................................
Jabatan : Kepala Sub Direktorat Data dan Neraca Penatagunaan Tanah
Alamat : ___________________________________
PIHAK PERTAMA menyerahkan hasil pekerjaan penyiapan data LP2B kepada PIHAK
KEDUA, dan PIHAK KEDUA menyatakan telah menerima hasil pekerjaan dari PIHAK
PERTAMA berupa :
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
10) Data Sosek (sekurang kurangnya diperoleh data jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, pertumbuhan penduduk, jumlah petani, jumlah kelompok tani,
organisasi masyarakat petani, produktivitas padi per hektar per tahun).
Demikianlah berita acara serah terima hasil pekerjaan ini di buat oleh kedua belah pihak.
Berita Acara ini dibuat rangkap 2 (dua) untuk masing-masing pihak.
(………………………..) (………………………..)
Tata Cara Kerja Penyiapan Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
Jadwal Kegiatan Terintegrasi Pusat dan Daerah
Maret
Januari Februari Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. DI PUSAT
PERSIAPAN
Pembentukan Tim Penyiapan data
LP2B Tingkat Pusat
Membuat Tata Cara Kerja Penyiapan
data LP2B
Menyiapkan data citra /peta hasil
verifikasi lahan sawah dari BIG.
PELAKSANAAN
Pendampingan Koordinasi Awal di
Provinsi
Pendampingan Integrasi Data Provinsi
Pendampingan Ekspose Hasil integrasi
Provinsi
Supervisi, monitoring dan bimbingan
teknis
Kompilasi Data
Workshop Hasil Penyiapan data LP2B
PELAPORAN
Membuat Buku laporan Penyiapan
data LP2B;
Proseding
Masa Pandemi Covid -19
Jadwal Kegiatan Terintegrasi Pusat dan Daerah
Maret
Januari Februari Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B. PROVINSI
PERSIAPAN
Rapat Kegiatan (3 x 15 orang)
Pembentukan Tim Penyiapan data
LP2B Tingkat Provinsi
Pembentukan Tim Penyiapan data
LP2B Tingkat Kabupaten/Kota
Menyiapkan Peta Kerja untuk masing-
masing kabupaten/kota;
PELAKSANAAN
Koordinasi Awal
Monitoring dan supervisi oleh petugas
kanwil ke kantah (Pertama)
Perjalanan Dinas dalam rangka
pendampingan pelaksanaan ekpose
hasil lapang oleh Kantah
Monitoring dan supervisi oleh petugas
kanwil ke kantah (kedua)
Perjalanan Dinas dalam rangka
pendampingan pelaksanaan ekpose
hasil Pengolahan Data oleh Kantah
Integrasi Data di Provinsi
ekpose hasil integrasi data di Provinsi
PELAPORAN
Maret
Januari Februari Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
C. KABUPATEN/KOTA
PERSIAPAN
Rapat Kegiatan (3 x 15 orang)
PELAKSANAAN
Melakukan inventarisasi dan
identifikasi data kawasan LP2B;
Rapat dengan unit kerja terkait dlm
rangka pengumpulan data pendukung
(2x 30 orang)
1. breafing inventarisasi data
pendukung (sebelum perjalanan
pengunpulan data pendukung)
2. Penyampaian hasil pengumpulan
pelaksanan data pendukung (setelah
pengumpulan data pendukung)
Pengumpulan data pendukung
*=1 tim terdiri dari 3 orang masing-masing tim minimal ada 1 Masa Pandemi Covid-19
orang BPN dan 2 orang lainnya bisa dari SKPD terkait (Dinas
Pertanian/Dinas PU/BAPPEDA/BPS/dll)