Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 1: GAWAT!

TIARA TERANCAM GAGAL MANGGUNG

Tiara, 17 tahun, mengeluh bengkak di belakang telinga kiri yang terasa sangat nyeri sejak
satu minggu. Sebelumnya ia sering mengalami telinga terasa berair yang hilang timbul sejak 2 tahun
yang lalu. Telinga kirinya mulai berair kembali sejak 2 bulan yang lalu, namun karena kesibukannya
membuatnya tidak sempat kontrol ke dokter. Ia juga sering mengeluhkan telinga kiri berdengung dan
terasa kurang mendengar. Ia sangat mencemaskan telinganya karena profesinya sebagai penyanyi
menuntutnya memiliki pendengaran yang baik dan performa panggung yang prima. Selain itu juga
kuatir menjadi tuli seperti pamannya yang tiba-tiba tidak dapat mendengar pada sebelah telinganya
saat bangun tidur, yang diikuti oleh pusing berputar dan telinga mendenging.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, ditemukan adanya bengkak, kemerahan dan
nyeri tekan pada retroaurikula kiri. Pemeriksaan otoskopi menunjukkan liang telinga yang cukup
lapang, terdapat cairan kental bewarna kuning yang berbau. Setelah dilakukan ear toilet tampak
membran timpani perforasi atik. Pada telinga kanan, tampak liang telinga cukup lapang, membran
timpani utuh dengan terdapat refleks cahaya yang normal. Pada pemeriksaan garpu tala (512 Hz)
didapatkan Rinne telinga kanan + , Rinne telinga kiri -, Weber lateralisasi ke telinga kiri, Schwabach
kanan sama dengan pemeriksa, telinga kiri memanjang.
Dokter keluarga memberikan antibiotika tetes telinga dan obat cuci telinga untuk telinga kiri
Tiara, serta menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tiara ?

1. Teliga berdenging : Tinitus barasal dari bahasa Latin tinnire yang berarti menimbulkan suara
atau dering. Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran berupa keluhan perasaan pada saat
mendengarkan bunyi tanpa ada rangsangan bunyi atau suara dari luar. Adapun keluhan yang dialami
ini seperti bunyi mendengung, mendesis, menderu, atau berbagai variasi bunyi yang lain. Telinga
berdenging juga bisa disertai dengan keluhan nyeri pada telinga yang mungkin saja hilang timbul
2. Retroaurikula :
3. Otoskopi : alat untuk melihat meatus akustikus eksternus, jaringan sekitar liang telinga, &
membran timpani.
4. Ear toilet :  bertujuan untuk membersihkan saluran telinga menggunakan isap, tang, irigasi
dasar, atau alat lainnya
5. Membrane timpani
6. Perforasi atik
7. Refleks cahaya
8. Pemeriksaan garpu tala
9. Rinne
10. Weber lateralisasi
11. Schwabach

1. Apa yang dapat menyebabkan bengkak dan nyeri pada telinga?


-Pembesaran KGB
-Penumpukan nanah

Nyeri : otalgia adalah sensasi rasa sakit di telinga. Merupakan suatu nyeri telinga, setiap penyakit yg
mengenai daerah telinga hampir semuanya terdapat gejala otalgia. Penyebab nyeri bisa dari dalam
telinga itu sendiri maupun dari luar telinga.
Nyeri juga dapat terjadi karena terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat berarti adanya ancaman
komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter/dinding sinus lateralis serta
ancaman pembentukan abses otak.

OMA : Bakteri : S. pneumaniae (40%), haemophilus influenza (23-30%), strepto g A, s. aureus (5%)
virus : Respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus, adenovirus (30-40%)

2. Apa penyebab dan akibat dari telinga yang berair?


Telinga berair (otorrhoe) : keluar cairan/discharge dari telinga
Sekret yang bersifat purulen (kental, putih) atau mukoid (seperti air & encer) tergantung dari stadium
peradangan. Sekret yg mukus dihasilkan oleh aktivitas kelenjar sekretorik telinga tengah & mastoid.
Otitis media supuratif kronik yang merupakan infeksi kronis pada telinga tengah karna adanya
perforasi membran timpani & sekret (encer/kental & bening/berupa nanah) yang keluar dari lubang
telinga luar secara terus menerus/hilang timbul.
Macam2 sekretnya akan menandakan klasifikasi dari OMSK
Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus tidak berbau busuk & sering kali sebagai reaksi
iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani & infeksi. Meningkatnya jumlah sekret
dapat disebabkan infeksi saluran nafas atas/kontaminasi dari liang telinga luar setelah
mandi/berenang.
Pada OMSK stadium inaktif, sekret bau, berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan
kolesteatome.
Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid & sekret telinga tengah berkurang. Sekret bercampur darah
berhubungan dgn adanya jaringan granulasi, polip telinga & tanda kolesteatom yg mendasari.

*NOTE
Kolesteatoma adalah abnormalitas pertumbuhan epitel skuamosa berkeratin di telinga tengah,
meatus akustikus eksternal, tulang mastoid, dan petrosum. Kolesteatoma dapat menyebabkan erosi
tulang, termasuk endokranium. Lesi pada endokranium meningkatkan risiko infeksi intrakranial yang
dapat berujung pada kematian

3. Apa kemungkinan penyebab telinga berdengung dan terasa kurang mendengar?


Telinga berdenging atau dikenal dalam bahasa medis sebagai tinitus, banyak dikeluhkan sebagai suatu
bising atau bunyi yang muncul di kepala tanpa adanya rangsangan dari luar. Adapun keluhan yang
dialami ini seperti bunyi mendengung, mendesis, menderu, atau berbagai variasi bunyi yang lain.
Tinitus bukanlah penyakit atau sindroma, tapi hanya merupakan gejala yang mungkin berasal dari
satu atau sejumlah kelainan

Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya tinitus.


1. Kelainan vaskular baik pada arteri atau vena.
2. Kelainan muskular: klonus otot palatum atau tensor timpani.
3. Lesi pada saluran telinga dalam: Tumor saraf kedelapan.
4. Gangguan kokhlea: trauma akibat bising, presbikusis, tuli saraf mendadak,
5. Ototoksisitas: aspirin, kuinin, dan antibiotika tertentu (aminoglikosida).
6. Kelainan telinga tengah: infeksi, sklerosis, gangguan tuba eustachi.
7. Lain-lain: serumen, benda asing pada saluran telinga luar dan penyakit sistemik seperti anemia.
Tinitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena gangguan
konduksi. Tinitus yang disebabkan oleh gangguan konduksi, biasanya berupa bunyi dengan nada
rendah. Jika disertai dengan inflamasi, bunyi dengung ini terasa berdenyut atau pulsasi tinitus. Tinitus
dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi, biasanya terjadi pada sumbatan liang telinga
karena serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis, dan lain-lain.

Tinitus objektif sering ditimbulkan oleh gangguan vaskuler. Bunyinya seirama dengan denyut nadi,
misalnya pada aneurisma dan aterosklerosis. Gangguan mekanis dapat juga mengakibatkan tinitus
objektif, seperti tuba Eustachius terbuka, sehingga ketika bernapas membran timpani bergerak dan
terjadi tinitus

Gangguan pendengaran :
Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif atau tuli sensorineural (perseptif).
Tuli konduktif, disebabkan oleh kelainan yang terdapat di telinga luar atau telinga tengah.

Telinga luar yang menyebabkan tuli konduktif ialah atresia liang telinga, sumbatan oleh serumen,
otitis ekstema sirkumskripta, osteoma liang telinga.
Tuli sensorineural (perseptif) dibagi dalam tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli
sensorineural koklea disebabkan oleh aplasia (kongenital), labirintitis (oleh bakteri /virus), intoksikasi
obat streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina, asetosal atau alkohol. Selain itu juga dapat
disebabkan oleh tuli mendadak (sudden deafness), trauma kapitis, trauma akustik dan pajanan bising.
Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut pons serebelum,
mieloma multipel, cedera otak, perdarahan otak dan kelainan otak lainnya.

Pada OMSK, biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Gangguan
pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi sangat hebat karna daerah yang sakit ataupun
kolesteatom dapat menghambat bunyi. Apabila tidak ada koleastom, tuli konduktif <20db ditandai
bahwa rantai tulang pendengaran masih baik. Kerusakan & fiksasi dari rantai tulang pendengaran
menghasilkan penurunan pendengaran >30 db. Beratnya ketulian tergantung dari besar & letak
perforasi membran timpani serta keutuhan & mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah.

4. Apa yang dapat menyebabkan telinga seseorang tiba-tiba tidak dapat mendengar pada sebelah
telinga yang diikuti pusing & telinga mendenging?
Tuli mendadak (sudden deafness) ialah tuli yang terjadi secara tiba-tiba. Jenis ketuliannya adalah
sensorineural, penyebabnya tidak dapat langsung diketahui, biasanya terjadi pada satu telinga.
Beberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan pendengaran sensorineural 30 dB
atau lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada pemeriksaan audiometri dan berlangsung
dalam waktu kurang dari 3 hari.Kerusakan terutama di koklea dan biasanya bersifat permanen,
kelainan ini dimasukkan ke dalam keadaan darurat neurotologi.

Tuli sensorineural (perseptif) dibagi dalam tuli sensorineural koklea dan retrokoklea. Tuli
sensorineural koklea disebabkan oleh aplasia (kongenital), labirintitis (oleh bakteri /virus), intoksikasi
obat streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina, asetosal atau alkohol. Selain itu juga dapat
disebabkan oleh tuli mendadak (sudden deafness), trauma kapitis, trauma akustik dan pajanan bising.
Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut pons serebelum,
mieloma multipel, cedera otak, perdarahan otak dan kelainan otak lainnya.

lskemia koklea merupakan penyebab utama tuli mendadak. Keadaan ini dapat disebabkan oleh
karena spasme, trombosis atau perdarahan arteri auditiva interna. Pembuluh darah ini merupakan
arteri ujung (end artery) sehingga bila terjadi gangguan pada pembuluh darah ini koklea sangat
mudah mengalami kerusakan. lskemia mengakibatkan degenerasi luas pada sel-sel ganglion stria
vaskularis dan ligamen spiralis. Kemudian diikuti oleh pembentukan jaringan ikat dan penulangan.
Kerusakan sel-sel rambut tidak luas dan membran basaljarang terkena. Beberapa jenis virus, seperti
virus parotis, virus campak, virus influensa B dan mononukleosis menyebabkan kerusakan pada organ
corti, membran tektoria dan selubung myelin saraf akustik. Ketulian yang terjadi biasanya berat,
terutama pada frekuensi sedang dan tinggi.
Gejala
Timbulnya tuli pada iskemia koklea dapat bersifat mendadak atau menahun secara tidak jelas.
Kadang-kadang bersifat sementara atau berulang dalam serangan, tetapi biasanya menetap. Tuli'yang
bersifat sementara biasanya tidak berat dan tidak berlangsung lama. Kemungkinan sebagai pegangan
harus diingat bahwa perubahan yang menetap akan terjadi sangat cepat. Tuli dapat unilateral atau
bilateral, dapat disertai dengan tinitus dan vertigo.
Pada infeksi virus, timbulnya tuli mendadak biasanya pada satu telinga, dapat disertai dengan tinitus
dan vertigo. Kemungkinan ada gejala dan tanda penyakit virus seperti parotis, varisela, variola atau
pada anamnesis baru sembuh dari penyakit virus tersebut. Pada pemeriksaan klinis tidak terdapat
kelainan telinga.

5. Bagaimana interpretasi ditemukan bengkak, kemerahan & nyeri tekan pada retroaurikula?

6. Bagaimana interpretasi pemeriksaan otoskopi yang dilakkan dokter dari skenario dan mengapa
dilakukan ear toilet?
Auraltoilet merupakan proses penting dalam pengobatan OMSK. Kanalis auditoris eksterna dan
jaringan lateral telinga tengah yang terinfeksi sering ditutupi dengan eksudat berlendir atau jaringan
epitel. Tujuan dilakukan aural toilet adalah untuk membersihkan telinga tengah sehingga obat topikal
dapat menembus jaringan.

7. Bagaimana interpretasi menggunakan pemeriksaan garpu tala?

8. Mengapa diberikan antibioka tetes telinga dan obat cuci telinga pada pasien?
Tujuan dari terapi yang dilakukan adalah untuk mengurangi nyeri, eradikasi infeksi & mencegah
komplikasi.
Bila sekret keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3%
selama 3-5 hari. Setelah sekret berkurang, terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga
yang mengandung antibiotik. Bila sekret telah kering tetapi perforasi masih ada selama diobservasi 2
bulan, maka idealnya dilakukan miringoplasti/timpanoplasti. Tindakan ini berguna untuk
menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani, dan mencegah komplikasi
lebih lanjut.

9. Apa indikasi dilakukan rujukan pada kasus di skenario?


Pada kasus OMS kronis, bisa dilakukan tatalaksana selanjutnya seperti melakukan tindakan operasi.
Pada OMSK tipe bahaya, dilakukan mastoidektomi dengan atau tanpa miringoplasti,

Anda mungkin juga menyukai