Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENYAKIT TELINGA

PENYAKIT TELINGA
A.    Patofisiologi Penyakit Telinga
Telinga adalah indera pendengaran dan indera keseimbangan. Saraf yang melayani indera
ini adalah saraf kranial kedelapan atau nervus auditorius, telinga berjumlah sepasang, yaitu
telinga kiri dan kanan,. Telinga terdiri dari 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga
telinga dalam. Organ keseimbangan pada manusia di asosiasikan denga organ pendengaran, ke
duanya terdapat dalam rongga telinga dalam.

Pengaruh kegaduhan misalnya tidur terganggu, beberapa ketegangan mental yang


disebabkan oleh kegaduhan, akan mengakibatkan bertambah cepatnya denyut nadi serta
hipertensi yang dapat mengarah ke suatu bahaya lain, di mana si penderita tidak dapat
mendengar teriakan atau tanda peringatan, sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan.
Kesempurnaan pendengaran dapat dapat di rusakkan oleh kegaduhan. Gangguan telinga paling
sering di jumpai dengan gejala-gejala yang umum berupa raa nyeri, gatal, keluar cairan, rasa ada
tekanan dalm telinga, rasa panas atau kombinasi dari gejala-gejala tersebut.

Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif, tuli sensorineural/perseptif, atau tuli
campur. Tuli konduktif di sebabkan kelainan di telinga luar atau telinga tengah.

Berikut Macam-macam penyakit telinga :

1.      Perikondritis
Perikondritis adalah infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa
terjadi akibat cedera, gigitan serangga, pemecahan bisul dengan sengaja. Akibat peradangan,
terjadi efusi serum dan fus ke dalam lapisan perikondrium dan tulang rawan dari telinga luar.
Bercampurnya nanah dan bakteri adalah masalah utama dalam penyakit ini. Nanah akan akan
terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat disekitarnya (Perikondrium). Kadang
nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada
kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak
dan menahun, tetapi perikondritis cenderum hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago.
Untuk infeksi yang lebih ringan di berikan antibiotik peroral, sedangkan untuk infeksi yang lebih
berat di berikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antbiotik berdasarkan beratnya infeksi dan
bakteri penyebabnya.

2.      Labirintitis
Labirintitis adalah gangguan dari labirin dengan tanda-tanda tinnitus (mendenging), tuli,
vertigo (terasa berputar), mual-mual, dan muntah-muntah. Penyebabnya ialah infeksi, geger otak,
gangguan peredaran darah misalnya Aterosklerosis pada telinga dalam, alergi, pembentukkan
endolimfe yang berlebih, dan usia tua. Penyakit ini biasanya disebabkan menjalarnya infeksi dari telinga
tengah. Seringkali simtom-simtom berupa pening, muntah-muntah dan tuli lama-kelamaan menghilang.
Disebakan juga karena degenerasi toksin sel rambut rambut yang dihasilkan oleh streptomisin dan gentamisin
yang terkonsentrasi dalam endolimf.

3.      Tinnitus
Tinnitus adalah penyakit telinga ringan yang cukup mengganggu penderitanya. Gejala
tinnitus berupa bunyi berdengung, berdesir dan sebagainya. Suara yang terlalu keras dapat
menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan
bahkan pendengaran hilang. Biasanya penyakit ini akan menghilang begitu saja tanpa disadari
oleh penderitanya. Akan tetapi tinnitus yang tidak di obati akan memicu tumor telinga, tetapi hal
ini sangat jarang terjadi. Beberapa bunyi memang jarang didengar dari dalam telinga. Biasanya
bunyi tersebut adalah bunyi pergerakan kotoran telinga. Umumya bunyi ini tidak terdengar
karena kita ini biasa hidup di tempat bising dengan segala bunyi-bunyian. Akan tetapi ketika kita
berada di tempat sunyi, bunyi dalam telinga akan terdengar jelas. Selain itu, tinnitus alias bunyi
dalam telinga juga disebabkan oleh terpaparnya kita oleh polusi bunyi dan beberapa jenis obat-
obatan. Beberapa jenis polusi bunyi yang memekakan telinga juga bisa merusak telinga dan
menyebabkan telinga berbunyi, speperti suara kembang api, suara keras konser musik, suara
senjata api,

4.      Cholesteatoma
Jika telinga tengah anda terjadi penumpukkan celuller debris atau puing-puing selular
akan mengakibatkan infeksi kronis telinga. Cholesteatoma bisa mengakibatkan kerusakan pada
struktur dalam telinga dibagian tengah. Jarang membersihkan telinga dapat mengakibatkan
penyakit telinga juga. Ini di karenakn kotoran yang menumpuk, kotoran tersebut dapat
menghalangi kotoran suara yang seharusnya sampai pada gendang telinga. Sehingga
pendengaran anada menjadi terganggu karena tumpukkan kotoran tersebut.  
5.      Meniere
Penyakit meniere adalah kelainan telinga dalam yang dapat menimbulkan sensasi penuh
di telingah yang terkena. Penyakit ini terjadi karena peningkatan jumlah cairan pada labirin. Dan
biasanya penyakit meniere menyerang oarng setengah baya. Hidrops (pembengkakan) endolimf
akibat penyerapan endolimf dalam skal media oleh stria vaskularis terhambat. Cara
menyembuhkan adalah dengan berkonsultasi ke dokter THT, karena anda tidak dpat
menyembuhkannya sendiri. Terasa ada tekanan dalam telinga orang yang mengidap penyakit
meniere akan merasa ada tekanan pada telinga bagian dalam, gejala-gejala tersebut dapat timbul
dengan tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi yang berbeda-beda, terutama pada awal
penyakit. Misalnya, ada mungkin yang mengalami vertigo yang lebih parah dari pada gejala lain
atau anda lebuh sering mengalami tinnitus dari pada gejal lainnya. Namun, bisa juga gejal-gejal
tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan. Sebab gejala-gejala tersebut mungkin dapat
menimbulkan komplikasi, sperti gangguan berbicara, hilangnya kesadaran, kehilangan
penglihatan, dan lain sebagainya atau dapat menimbulkan penyakit lain yang lebih serius, sperti
stroke, tumor otak, penyakit jantung, penyaki kardio vaskular dan menyebabkan hilang
kemampuan mendengar.

6.      Tuli mendadak
Jenis penyakit lainya adalah tuli mendadak, di akibatkan oleh serangan virus yang
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke organ-organ pendengaran. Bising dengan intensitas
85 dB atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran Corti di telinga
dalam terutama yang berfrekuensi 3000 – 6000 Hz. Ketikakondisi parah dapat mengakibatkan
tuli permanen atau sampai pada kondisi terjadi peradangan pada tulang belakang telinga
(mastoiditis). Infeksi juga menjalar sampai ke selapu otak (meningitis). Kehadiran penyakit
telinga bisa karena terlalu kuat atau dalm membersihkan telinga justru dapat membuat kotoran
terdorong masuk disekitar gendang telinga. Jika terulang maka kotoran akan menumpuk dan
membatu. Dan dalam kondisi tertentu dapat menutup serta menghalangi gendang telinga untuk
menangkap getaran suara dari luar. Hal ini membuat telinga terasa gatal dan tanpa di sadari anda
mengorek-ngoreknya sehingga menimbulkan infeksi. Tersumbatnya sebelah telinga pun bisa
mengakibatkan pusing, kepala terasa berputar bahkan vertigo.

7.      Vertigo
Vertigo adalah penyakit atau kondisi dimana telinga bagian dalam mengalami gangguan
sehingga terasa pusing dan ruang disekeliling penderita merasa berputar atau melayang. Penyakit
ini sangat  berbahaya jika menyerang secara tiba-tiba kebanyak para penderita vertigo terserang
kondisi ini saat sedang stress dan kecapean. Jadi penderita vertigo sensitif dengan yang namanya
stres dan cape, karena pada kondisi stres jaringa saraf di otak mengalami over akting karena
menerima pasokan darah dari jantung terlalu mendadak. Jika keseimbangan saraf ini terganggu
maka akan menyebabkan beberapa komplikasi tidak hanya vertigo namun bisa hipertensi,
jantung koroner bahkan stroke. Penyebab penyakit vertigo adalah terganggunya saraf yang
menghubungkan antara mata dengan otak,  dan pergerakan mata secara abnormal (sering
menggerakkan mata secara berlebihan). Gejala yang dirasakn sering merasa pusing, sering
terserang pusing disertai perasaan melayang waktu dalam keadaan mata tertutup sekalipun.

8.      Othematoma/ hematoma daun


Darah cepat berkumpul (setelah trauma) memisahkan perikondrium dan kondrium yang
tidak segera ditangani, darah yang terkumpul akan menjadi jaringan ikat nekrosis kandrium
karena ada gangguan nutrisi, massa yang berlekuk, lekuk ini akibat trauma. Salah satu dari
macam-macam penyakit telinga yang satu ini di sebut penyakit telinga bunga kol. Ini adalah
sebuah kelainan genetis pada telinga seseorang. Ketika terdapat gangguan di telinga rawan
telinga dengan didampingi munculnya pendarahan internal dan berlebihannya pertumbuhan
jaringan telinga.

9.      Otitis Eksterna
Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga infeksi ini bisa menyerang pada
seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul atau
furunkel. Sejumlah bakteri (lebih jarang) bisa menyebabkan otitis eksterna generalisata, bakteri
staphylococcus biasanya menyebabkan bisul. Cedera pada saluran telinga ketika sedang
membersihkannya atau masuknya air atau bahan iritan (misalnya handspray atau cat rambut )
bisa menyebabkan otitis eksterna. Saluran telinga bisa membersihkan dirinya dengan cara
membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan
saliran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan
ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran
menumpuk di sana. Penimbuanan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan
penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi ata berenang. Kulit yang basah dan
lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur. Gejala-gejala dari
otitis eksterna generalisata adalah gatal-gatal nyeri dan keluarnya cairan berbau busuk. Jika
salurean telinga membngkak atau terisi oleh nanah ata sel-sel kulit yang mati, maka bisa terjadi
gangguan pendengaran.
Penyebab otitis eksterna :
Infeksi bakteri : pseudomonas, proteus vulgaris, streptokoki, atau staphylococcus aureus.
Infeksi jamur (tidak sering terjadi) : aspergillus atau candida albicans

B.     Manifestasi Klinik
1.      Perikondritis
Tampak daun telinga membengkak, merah, panas, dirasakn nyeri tekan, pembengkakan ini
dapat menjalar kebagian belakang daun telinga, sehingga sangat menonjol. Terdapat demam,
pembesran kelenjar limfe regional, dan leukositosis. Serum yang terkumpul dilpaisan
subperikondrial menjadi purulen, sehingga terdapat fluktuasi difus atau terlokalisasi.
-          Penyebab :
Inadekuat terapi selulitis daun telinga (pinna) dan otitis eksterna akut. Accidental atau surgical
(sesudah) aspirasi atau insisi hematoma daun telinga, Burns B, karena mikroorganisme penyebab
pseudomonas aeruginosa.

2.      Labirintitis
Gejala dari penyakit labirintitis adalah muntah, mual, telinga berdengung, pendengaran
berkurang dan juga vertigo. Vertigo adalah perasaan maun jatuh dengan sensasi subjektif dimana
pasien atau lingkungan sekitarnya seperti sedang berputar. Penyakit ini biasanya disebabkan
menjalarnya infeksi dari telinga tengah. Seringkali simtom-simtom berupa pening, muntah-muntah dan tuli
lama-kelamaan menghilang.

3.      Tinnitus
Gejalah tinitus berupa bunyi berdengung, berdesir, dan sebagainya. Biasanya penyakit ini
akan menghilang begitu saja tanpa disadari oleh penderitanya akan tetapi tinitus yang tidak
diobati akan memicu tumor telinga.

4.      Cholesteatoma
Dimana telinga tengah terjadi penumpukan celluler debri atau puing-puing selular dimana
mengakibatkan infeksi kronis telinga dan juga mengakibatkan kerusakan struktur dalam telinga
bagian tengah.

5.      Meniere
Serangan vertigo, mual dan muntah. Serangan berkurang bila tuli telah sempurna.
Progresinya bisa sangat lambat sehingga hal ini tidak pernah terjadi. Periksaanya menunjukkan
adanya efek konduksi N. VIII dan hasil pemeriksaan kalorik menunjukkan fungsi vestibular
abnormal. Efek klasiknya adalah vertigo hebat, tinitus, dan cacat dengan sensorineural. Serangan
vertigo berulang-ulang dengan derajat yang bervariasi.

6.      Tuli mendadak
Tuli timbul mendadak atau menahun secara tidak jelas, kadang sementara atau berulang
dalam serangan, tapi biasanya menetap. Tuli dapat unilateral atau bilateral, dapat disertai tinnitus
atau vertigo. Pada infeksi virus timbul mendadak dan biasanya pada satu telinga . Bila sementara
dan tidak berat mungkin disebabkan spasme. Pada pemeriksaan klinis tidak dijumpai kelainan
telinga.

7.      Vertigo
Gejala yang diraskan adalah sering merasa pusing, sering terserang pusing disertai
perasaan melayang walau dalam keadaan mata tertutup sekalipun, penderita terasa berputar
sehingga pada kondisi seperti ini penderita merasa berputar atau melayang.
8.      Otheatoma
Ketika terdapat gangguan di telinga rawan telinga dengan didampingi munculnya
pendarahan internal dan berlebihannya pertumbuhan jaringan telinga.

9.      Otitis eksterna
Gejala-gejala dari otitis eksterna generalisata adalah gatal-gatal nyeri dan keluarnya cairan
berbau busuk. Jika salurean telinga membengkak atau terisi oleh nanah ata sel-sel kulit yang
mati, maka bisa terjadi gangguan pendengaran. Sejumlah bakteri (lebih jarang) bisa
menyebabkan otitis eksterna generalisata, bakteri staphylococcus biasanya menyebabkan bisul.
Cedera pada saluran telinga ketika sedang membersihkannya atau masuknya air atau bahan iritan
(misalnya handspray atau cat rambut ) bisa menyebabkan otitis eksterna.

C.    Pengobatan dan Contoh


Pengobatan dapat di atasi dengan obat tetes telinga di mana terkandung larutan zat aktif
dalam air atau dalam pembawa lain yang digunakan dengan meneteskan ke dalam lubang telinga.
Penggunaan obat tetes telinga untuk antibiotik (chloramphenicol). Melunakkan malam (hidrogen
peroksida, Natrium bikarbonat), membersilkan telinga setelah pengobatan (spiritus),
mengeringkan permukaan dalam telinga yang berair (astrigen, aluminium asetat)dan antiseptik
serta anestesi (fenol).
Zat berkhasiat obat telinga lainnya :
1.      Fenolgliserol 5% sebagai antiseptik, mengurangi rasa nyeri pada telinga
2.      Cairan perhidrol (H2O2 3 persen), sebagai desinfektan juga untuk melunakkan serumen.
Amoksisilin 45 sampai 90mg/kg/hari dibagi dalam tiga dosis selama lima hari, atau kotrimoksasol
(TMP/SMX 4/20) mg/kg/hari dalam dua dosis selama lima hari. Wick ear 2-4 x sehari jika terdapat nanah. 
Gunakan kertas toilet yang di gulung, letakkan di telinga, biarkan selama dua menit, buang, dan ulangi kembali
dengan kertas kering.  Lakukan selama seminggu. Pengeringan pada penyakit telinga kronis diatasi dengan
tetes telinga antibiotik sekali sehari selama seminggu dan ear wecking. Jauhkan telinga dari kemasukan air.
Miringitomi untuk drainase. Antibiotik selama 4-6 minggu.
Biasanya di berikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik selama beberapa hari.
Beberapa obat tetes telinga ada yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi
pembengkakan. Kadang diberikan obat tetes telinga yang mengandung asam asetat untuk
mengembalikan keasaman pada saluran telinga. Untuk mengurangi nyeri pada 24-48 jam
pertama bisa diberikan acetaminophen atau codein. Infeksi yang sudah menyebar ke luar saluran
telinga (selulitis) di obati dengan antibitik per oral (melalui mulut). Untuk mengatasi gatal-gatal
dan peradangan bisa di berikan krim atau salep kortikosteroid.jika daerah yang terena mengalami
infeksi, bisa diberikan salep atau obat tetes antibiotik.
Contohnya, misalnya, Pengobatan penyakit meniere :
-       Serangan akut diobati secara simtomatik dengam meclizine, dimenhydrinate chkorpromazine,
dan lain-lain, serta istrahat baring.
-       Vertigo rekuran yang berat dapat dihilangkan dengan emotongan nervus vistibularis dengan
resiko terjadinya gangguan pada pendengaran, atau dengan melakukan ablasi labirin (disertai tuli
unilateral total)
-       “endolymphatic subarachnoid shunt” memberikan harapan.
Contoh lainnya juga seperti : Mengobati otitis eksterna, pertama-tama dilakukan pembuangan
sel-sel kulit mati yang terinfeksi dari saluran telinga dengan alat penghisap atau kapas kering.
Setelah saluran telinga dibersihkan, fungsi pendengaran biasanya kembali normal.
Pengobatan dapat pula dilakukan dengan sendiri, dengan meringankan nyeri dan mempercepat
penyembuhan bisa dilakukan pengompresan hangat (sebentar saja) dan epmberian obat pereda
nyeri. Penyakit telinga Dapat pula di obati dengan obat tetes.
Cara pengobatannya dengan menggunakan obat tets telinga adalah sebagai berikut  :
1.      Untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat tetes telinga jangan terkena permukaan benda lain
(Termasuk telinga)
2.      Cara pemakaian : Mula-mula cucilah tangan anda, miringkan kepala tau berbaring  dengan posisi miring.
Jari telunjuk diletakkan did epan tragus, telunjuk tersebut mendorong ke depan sedangkan jari tengah dan ibu
jari memegang atau mengepit daun  telinga kemudian di tarik ke arah atas belakang (Untuk dewasa) atau ke
arah bawah belakang (Untuk anak-anak) sehingga liang telinga tampak jelas dan lurus. Teteskan obat pada
liang telinga, biarkan beberapa menit supaya obatnya mencapai dasar telinga.
3.      Setelah digunakan ujung wadah obat tetes telinga jangan di bilas keringkan dengan kertas tisu dan tutup
wadah dengan baik.
Jika penyakit tersebut tidak dapat di sembuhkan dengan cara seperti itu, maka sebaiknya di
lakukan pembedahan.

D.    Penggolongan Obat  MAKALAH PENYAKIT TELINGA


Penggolongan obat :
      Sefalosporin (Peroral)
Antibotik sefalosporin terbagi menjadi 3 generasi,
1.    Generasi pertama : sefalotin, sefazolin, sefradin, dan sefadroxil.
2.    Generasi kedua : sefamandol, sefmetazol, sefaklor, seforoksim
3.    Generasi ketiga : sefoperazon, sefotaksim, seftizoksim, seftriaxon, sefotiam, sefiksim, sefodoksim dan
sefprozil.

      Chloramphenicol
Obat kloramfenikol merupakan golongan antibiotik. Alchor, bufacetin, chloralol, colcetin, colme, colsancetine,
combicatin, cymacetine, decacetine, empecetin emkapeni, erlamicetina, fenicol, grafacetin, heromicetine,
hemafycetine, infarmycetin, intramycetine, kemicetine, kemocol, lanacetin, licoclor, magnachlor, mecocetin,
medichlor,mefamicetin, megacetine, megachlor, microtina.
      Golongan beta-laktam monosiklik dan golongan penisilin : penisilin dan amoksisilin
      Obat tetes
1.    Obat tetes telinga dengan efek anti-infeksi dan antiseptik
Contohnya : Tariviad Otic sat drop 5 ml
2.    Obat tetes telinga dengan antiseptik dan kortikosteroid
Contohnya : Otozambon ear drop 8 ml
3.    Obat tetes telinga lainnya
Contohnya : Waxol ear drop 10 ml
      Fenolgliserol
      H2O2 3% (Perhydrol)

E.     Mekanisme Kerja Obat MAKALAH PENYAKIT TELINGA


Sefalosporin bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzimautolisi
pada dinding sel bakteri. Sefalosporin termasuk golongan antibiotika betalaktam. Seperti antibotik betalaktam
lain, mekanisme kerja antimikroba sefalosporin ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang
di hambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukkan dinding sel.
Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun gram negatif, tetapi spektrum masing-masing erivat
berfariasi.
Chloramphenicol merupakan antimikroba spektrum luas yang aktif terhadap bakteri gram positif dan
gram bakteri gram negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesis protein sel mikroba.
Cholaramphenicol (kloramfenikol) adalah antibiotik yang mempunyai aktivitas bakteriostatik, dan
pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktifitas antibakterinya dengan menghambat sisntesa protein dengan jalan
mengikat ribosom subunit 50 S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukkan ikatan peptida.
Chloramphenikol efektif erhadap bakteri aerob gram positif, termasuk S.pneomoniae, dan beberapa bakteri
aerob gram negatif, termasuk H.Influezae, N.Meningitidis, Samlomenella, P.MirabilisPseodomonas mallei,
Ps.cepacia, Fibriochorellae , francisella tularensis, Yersinia pestis, Brucela dan sigella.
Amoxicillin bersifat “bakterisida” yang berarti bekerja dengan membunuh bakteri Dan bersifat
“bakteriostatik” yang berarti bekerja dengan menghentikkan perkembangan bakteri. Obat ini tidak membunuh
bakteri secara langsung tetapi dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat di
sekujur tubuhnya, lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri dari perubahan
lingkungan dab menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri tidak akan mampu bertahan tanpa
lapisan ini.
F.     Pokok Permasalahan MAKALAH PENYAKIT TELING 
G.    Mind mapping MAKALAH PENYAKIT TELINGA
Manifestasi klinis :
Kurang pendengaran, kadang tinnitus, frekuensi tinggi, rasa tidak enak di telinga tersumbat dan
pendengaran terganggu, vertigo di sertai muntah,  tampak daun telinga membengkak, merah
panas, dirasakan nyeri,  Tuli timbul mendadak atau menahun secara tidak jelas, muntah, mual,
telinga berdengung, pendengaran berkurang dan juga vertigo, fungsi vestibular abnormal, sering
merasa pusing, sering terserang pusing disertai perasaan melayang walau dalam keadaan mata
tertutup sekalipun, gatal-gatal nyeri dan keluarnya cairan berbau busuk, dan bisa kehilangan
pendengaran secara permanen.
patofisiologi
Masalah penyakit infeksi pada telinga, misalnya seperti indera pendengaran yang kurang tajam,
hingga menyebabkan tuli merupakan masalah telinga yag berassal dari dalam telinga, luar,
ataupun tengah. Biasanya penyebab dari penyakit telinga ini adalah karena proses penuaan
secara alami atau juga bisa di sebabkan karena penyakit. Penyebab penyakit telinga yang paling
sering dari terjadinya penyakit infeksi pada telinga kuhususnya pada telinga tengah adalah
penyakit yang disebabkan akrena infeksi yang terjadi pada hidung dan sakit tenggorokan.

Mekanisme kerja obat  Contoh : Cholaramphenicol (kloramfenikol) dalah antibiotik yang


mempunyai aktivitas bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktifitas
antubakterinya dengan menghambat sisntesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50
S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukkan ikatan peptida. Chloramphenikol
efektif erhadap bakteri aerob gram positif dan beberapa bakteri aerob gram negatif.

Penyakit Telinga
Pengobatan MAKALAH PENYAKIT TELINGA:
1.  Dengan menggunakan obat tetes telinga
2.  Jika penyakitnya sudah parah sebaiknya lakukan pembedahan/ operasi

Jenis penyakit telinga


    Otitis Media

    Penumpukkan Serumen

    Tuli mendadak

    perikondritis

    Othematamo

    Otitis Eksterna

Penyebab :  PENYAKIT TELINGA


-   Alergi
-   Bakteri, virus dan jamur
-   Penumpukkan serumen
-   Infeksi
-   Kemasukkan benda asing
-   Influenza
-   Terganggunya telinga
ADAPUN CARA MENCEGAH ATAU MENJAGA TELINGA DARI
PENYAKIT TELINGA.

1. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga supaya telinga kita tetap sehat dan berfungsi

optimal antara lainSelalu perhatikan kebersihan telinga dan jangan membersihkan telinga

dengan cara sembarangan. Hindari membersihkan telinga dengan benda keras, seperti: batang

bulu ayam, batang rumput, batang korek api atau penjepit rambut. Selain dapat menyebabkan

trauma/ luka pada telinga, benda-benda tersebut juga belum tentu terjamin kebersihannya

sehingga dapat menyebabkan infeksi pada telinga. Jika ingin membersihkan cairan telinga,

lakukan dengan cara membuat pilinan bahan pengering yang lembut dan bersih yang bersifat

menarik cairan (pilinan kassa steril atau kertas tisu yang cukup tebal) kemudian letakkan

bahan pengering tersebut di dalam liang telinga. Namun jika kotoran telinga sudah banyak

dan mengeras, jangan membersihkannya sendiri dengan menggunakan cutton bud. Segera

hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Saat makan, kunyahlah makanan dengan baik untuk membantu mengeluarkan kotoran dari

dalam telinga. Gerakan rahang pada saat mengunyah akan menggoyang kulit di sekitar

telinga sehingga kotoran telinga dapat keluar sendiri.

3. Hindari suara/ lingkungan yang bising. Mendengarkan suara yang terlalu keras dalam jangka

waktu yang lama dapat merusak struktur telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan

pendengaran. Untuk mencegah hal itu, ketika berada di lingkungan yang bising (seperti di

lingkungan pabrik atau arena tembak) anda dapat menggunakan alat perlindungan

pendengaran (penutup telinga). Dan jika menggunakan headset, atur volume 60% dari

volume maksimal.

4. Hindari minum obat sembarangan maupun konsumsi obat dalam jangka waktu panjang tanpa

konsultasi dengan dokter.

5. Segera hubungi dokter jika terdapat benda asing yang menutupi liang telinga, atau jika terasa

ada masalah pada pendengaran anda.

Anda mungkin juga menyukai