2013, 2016); (ii) perbaikan formula dan dropdown menu untuk memudahkan pengguna (user) memilih
alternatif teknologi pengolahan (IPAL dan IPLT) dari infrastruktur eksisting.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan terkait asumsi yang digunakan dalam pengembangan instrumen
SSK 2020 dan rencana pengembangan instrumen untuk penggunaan tahun 2021:
Untuk persampahan :
Instrumen ini tidak/belum memperhitungkan pengurangan sampah di tingkat rumah tangga;
Perhitungan capaian penanganan sampah mengacu pada pengangkutan langsung (rumah
tangga - TPA) dan pengumpulan sampah tidak langsung (RT-TPS-TPA), pengolahan sampah di
TPST, dan pengangkutan residu sampah dari TPS 3R dan TPST. Sedangkan perhitungan capaian
pengurangan sampah mengacu pada daur ulang/pengomposan sampah di TPS 3R dan daur
ulang sampah di Bank Sampah.
Instrumen ini belum mengakomodir data penanganan dan pengurangan sampah di tingkat
rumah tangga yang diperoleh dari hasil monitoring STBM pilar 4 karena proses diskusi masih
berlangsung. Saat ini perhitungan penanganan sampah di tingkat rumah tangga menggunakan
data infrastruktur yg dimiliki kab/kota dan data jumlah kelurahan/desa yang dilayani.
Pada perhitungan kebutuhan infrastruktur sampah, gap pengurangan sampah akan dipenuhi
dengan infrastruktur Bank Sampah ( <= 75 jiwa/ha), TPS 3R (75-150 jiwa/ha), dan TPST (>=150
jiwa/ha), sedangkan gap penanganan sampah akan dipenuhi dengan TPA (mengikuti
perhitungan untuk RPJMN) .
Sisa umur pakai TPA lama digunakan untuk menghitung jumlah TPA baru yang diperlukan. Luas
efektif TPA baru yang diperlukan dihitung dari jumlah sampah yang perlu ditangani sampai akhir
tahun perencanaan (5 tahun) ditambah jumlah sampah yang diproses di TPA saat ini
Bila Kalkulator Sampah telah didiseminasikan dan digunakan secara formal, maka dikemudian
hari kalkulator sampah dapat diintegrasikan ke dalam instrumen ssk.