Anda di halaman 1dari 7

PT-005 Analisis Rantai Layanan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Sampah Rumah Tangga

Tujuan 1. Menghitung volume/berat sampah yang direduksi, dikumpulkan, diangkut, dan


diproses di pemrosesan akhir.
2. Menetapkan cakupan layanan pengelolaan sampah saat ini;
3. Menetapkan gap cakupan layanan eksisting terhadap pencapaian target akses
untuk penanganan dan pengurangan sampah.
4. Menetapkan fokus pelayanan yang menjadi prioritas.

Deskripsi

Diagram Rantai Layanan Pengelolaan Sampah ini menggambarkan alur neraca pengelolaan
sampah dari hulu ke hilir, yang mencakup pengurangan (reduksi) sampah dan penanganan sampah
rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Pengurangan yang dimaksud dilakukan
melalui: pembatasan timbulan sampah; (ii) pendauran ulang dan atau (iii) pemanfaatan kembali
sampah. Sementara penanganan sampah dilakukan melalui pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Petunjuk teknis ini mengacu pada Peraturan Menteri PUPR No. 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No. P.10/MENLHK/SETJEN/PLB.0/4/2018 tentang Pedoman Penyusunan
Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.
Diagram Rantai Layanan ini disusun menggunakan instrumen spreadsheet Microsoft Excel “Neraca
Pengelolaan Sampah” yang memuat sekumpulan lembar kerja (sheet) untuk menganalisis:
1. Potensi timbulan sampah di wilayah perkotaan, wilayah perdesaan dan total.
2. Cakupan layanan eksisting untuk pengurangan sampah.
3. Cakupan layanan eksisting penanganan sampah.
4. Rantai layanan (neraca) pengelolaan sampah dan menghitung gap akses terhadap target
nasional.

Berikut adalah data yang dibutuhkan dalam instrumen:

Data Administratif Kabupaten/Kota Data Pengelolaan Sampah

• Jumlah dan Nama Kecamatan • Timbulan sampah per orang per hari; densitas/berat jenis
• Jumlah Kelurahan/Desa sampah berdasarkan hasil sampling jika ada.
• Jumlah Penduduk • Jumlah sampah karena pembatasan timbulan sampah di
sumber sampah
• Persentase Pertumbuhan Penduduk
• Jumlah sampah yang masuk , didaur ulang, serta residu di
• Klasifikasi Perkotaan/Perdesaan fasilitas daur ulang (individual dan komunal)
• Jumlah sampah yang masuk dan termanfaatkan kembali,
serta residu di fasilitas pengelolaan sampah
• Jumlah sampah yang masuk, dan terolah menjadi bahan baku
serta residunya di fasilitas pengolahan sampah.
• Jumlah sampah yang masuk, dan terolah menjadi sumber
energi serta residunya di fasilitas pengolahan sampah.
• Jumlah sampah yang masuk, dan terproses di tempat
pemrosesan akhir (TPA)
• Jenis, jumlah serta kapasitas armada pengangkut sampah.
Langkah
A. Proses analisa menggunakan Instrumen
i. Diskusikan dan Sepakati Sumber Data Sekunder
- Sepakati sumber data yang akan digunakan dalam proses analisa. Sebaiknya
menggunakan data terkini serta valid.
- Bila diperlukan, lakukan wawancara pada operator dan pengelola data untuk melengkapi
data sekunder.
ii. Entri dan analisis data sekunder ke dalam Instrumen
- Masukkan data sekunder yang telah dikonsolidasikan ke dalam lembar kerja. Mulailah
selalu mengisi data dan menganalisis data dari lembar kerja no. 1 (neraca harian),
kemudian lembar kerja target (pengurangan dan penanganan), dan seterusnya.
- Instrumen akan menghitung secara otomatis potensi timbulan sampah, persentase
jumlah sampah yang terkelola untuk fasilitas penanganan dan fasilitas pengurangan.
- Berdasarkan hasil analisa neraca pengelolaan sampah, susun pula diagram rantai
layanan dan identifikasikan permasalahan serta susun rekomendasi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
iii. Konsultasikan dengan Operator dan seluruh anggota Pokja
- Paparkan dan diskusikan hasil analisa untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan
untuk mendapatkan kesepakatan akhir.
- Berdasarkan rantai layanan, identifikasikan permasalahan/gap terkait pencapaian target
kabupaten/kota dan optimalisasi sarana prasarana serta susun rekomendasi untuk
pencapaian peningkatan target dan optimalisasi sarana prasarana eksisting.
iv. Susun Hasil Analisa, Permasalahan dan Rekomendasi menjadi materi advokasi.

B. Penggunaan Instrumen
Gunakan file dengan nama “Instrumen SSK Implementasi_v01.xls. Instrumen ini terdiri dari
beberapa lembar kerja namun yang digunakan untuk analisis rantai layanan persampahan terdiri
dari 7 (tujuh) lembar kerja: 1. Form 1; 2. Form 2; 3. Neraca harian; 4. Pengurangan; 5. Penanganan;
6. Target dan 7. Neraca, seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1: Tampilan Lembar Kerja “201902_Instrumen SSK Implementasi.xls”

Selain 7 (tujuh) lembar kerja tersebut spreadsheet diawali dengan sheet “Introduction” yang
merupakan deskripsi singkat tentang tujuan dan data yang dibutuhkan untuk memperoleh rantai
layanan pengelolaan sampah.
Nama/Judul
Analisis Rantai Layanan Sampah

Tujuan
a. Untuk menghitung volume/berat sampah yang direduksi, dikumpulkan, diangkut, dan diproses di pemrosesan akhir.
b. Untuk mengetahui berapa persen penanganan dan pengurangan sampah yang ada saat ini.
c. Untuk mengidentifikasi fokus pelayanan yang menjadi prioritas.

Deskripsi singkat
Analisis Rantai Layanan Pengelolaan Persampahan dilakukan dengan cara menganalisa data-data sebagai berikut:
a. Jumlah sampah yang diolah dengan komposter rumah tangga
b. Jumlah sampah yang masuk, sampah terjual, sampah yang dijadikan produk kerajinan tangan, dan sampah residu di Bank Sampah
c. Jumlah sampah yang masuk ke TPS (kapasitas TPS/container)
d. Jumlah dan jenis sampah yang masuk, sampah terolah dan sampah residu di TPS 3R
e. Jumlah dan jenis sampah yang masuk, sampah terolah dan sampah residu di TPST
f. Jumlah sampah yang terangkut ke TPA (kapasitas dan ritasi per armada angkut)
g. Jumlah sampah yang masuk ke TPA, diolah di pengomposan/pencacah plastik/pengepress plastik (jika ada), dikumpulkan/direduksi oleh pemulung (jika ada) dan diproses di landfill.

Gambar 2: Tampilan deskripsi singkat PT 005 pada lembar kerja “Introduction”

Langkah 1: Input Data Umum dan Data Pengelolaan Sanitasi pada Lembar Kerja “Form 1” dan
“Form 2”
Huruf/angka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota. Sebagian
besar data ini bersumber dari data Kabupaten/Kota dalam angka (BPS).
Data-data yang perlu diisikan dalam kolom dan baris pada Lembar Kerja ini (Gambar 3) yaitu:
a. Nama Kecamatan dan Kelurahan/Desa berdasarkan dokumen Kabupaten/Kota Dalam
Angka termutakhirkan.
b. Klasifikasi Perkotaan/Pedesaan berdasarkan Peraturan Kepala BPS No. 37 Tahun 2010
tentang Klasifikasi Perkotaan dan Pedesaan di Indonesia.
c. Jumlah penduduk per Kelurahan/Desa berdasarkan dokumen Kabupaten/Kota dalam Angka
termutakhirkan.

Langkah 2: Input Data Pengurangan Sampah pada Lembar Kerja “Pengurangan”


Isikan data pengurangan baik pembatasan timbulan sampah, jumlah sampah termanfaatkaan dan
jumlah sampah yang didaur ulang timbulan sampah dari fasilitas pengelolaan sampah yang
beroperasi di kabupaten/kota, seperti: jumlah unit fasilitas sampah, jumlah timbulan sampah (jumlah
sampah yang masuk ke fasilitas), dan jumlah sampah yang terkelola dalam m3/hari (huruf berwarna
biru). Hasil hitungan secara otomatis akan terlihat dalam huruf berwarna hitam, yaitu timbulan
sampah per tahun, jumlah sampah terkelola per tahun dan sisa sampah (sampah residu) per tahun.
Untuk Bank Sampah Induk, Bank Sampah Unit, TPS-3R, dipisahkan antara pengomposan dengan
pengumpulan/penjualan sampah anorganik. Hasil tampilan data pengurangan sampah terlihat pada
Gambar 3. Apabila ada pengurangan sampah selain yang disebutkan tersebut, silahkan masukkan
dalam baris “lainnya” dan apabila tidak ada pengurangan sampah dengan yang disebutkan pada
Gambar 3 silahkan kosongkan.

Langkah 3: Input Data Penanganan Sampah pada Lembar Kerja “Penanganan”


Isikan data penanganan baik sampah yang terolah menjadi bahan baku, sampah yang
termanfaatkan sebagai sumber energi, dan sampah yang terproses di tempat pemrosesan akhir di
fasilitas pengelolaan sampah yang beroperasi (operasional) di kabupaten/kota, seperti: jumlah Unit
fasilitas sampah, jumlah timbulan sampah (jumlah sampah yang masuk ke fasilitas), dan jumlah
sampah yang terkelola dalam m3/hari (huruf berwarna biru). Hasil hitungan secara otomatis akan
terlihat dalam huruf berwarna hitam, yaitu timbulan sampah per tahun, jumlah sampah terkelola per
tahun dan sisa sampah (sampah residu) per tahun setelah pengisian data sudah lengkap pada
Gambar 4.
Fasilitas Pengurangan 0.110 0.019
A. Pembatasan Timbulan Sampah
Timbulan Timbulan Sampah Sisa Sampah Presentase
Sampah Terkelola
No Fasilitas Pengeloaan Sampah Jumlah Sampah (Ton / Sampah (Ton / Terkelola (Ton Kota (Ton / Sampah
(Ton / Tahun)
Hari) Tahun) / Hari) Tahun) Terkelola*
1 Pelarangan Penggunaan kantong 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
plastik di Retail Modern
2 Sekolah Adiwiyata 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

3 Rumah Tangga 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!


4 Restoran 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 Hotel 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
6 Pasar Tradisional 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
7 Tempat Ibadah 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
8 Proklim 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
9 Gerakan Sumber Bersih 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
10 Lubang Cerdas Organik 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
11 Lainnya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
Total 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!

B. Jumlah Sampah Termanfaatkan


Timbulan Timbulan Sampah Sisa Sampah Presentase
Sampah Terkelola
No Fasilitas Pengelolaan Sampah Jumlah Sampah (Ton / Sampah (Ton / Terkelola (Ton Kota (Ton / Sampah
(Ton / Tahun)
Hari) Tahun) / Hari) Tahun) Terkelola
1 Bank Sampah Unit 15 0.72 260.98 0.00 0.00 260.98 0%

2 Bank Sampah Induk


0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 Pengumpulan di Lapak 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
4 TPS3R (Anorganik) 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 Lainnya 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
Total 15 0.715 260.975 0 0 260.975 0.00%

C. Jumlah Sampah yang di Daur Ulang


Timbulan Timbulan Sampah Sisa Sampah Presentase
Sampah Terkelola
No Fasilitas Pengeloaan Sampah Jumlah Sampah (Ton / Sampah (Ton / Terkelola (Ton Kota (Ton / Sampah
(Ton / Tahun)
Hari) Tahun) / Hari) Tahun) Terkelola
1 Bank Sampah Unit (Kompos) 15 0 0 0 0 0 0
2 Bank Sampah Induk (Kompos) 0 0 0 0 0 0 0
3 TPS3R (Kompos) 0 0 0 0 0 0 0
4 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0
Total 15 0 0 0 0 0 #DIV/0!

Gambar 3: Tampilan data pengurangan sampah pada lembar kerja “Pengurangan”


PENANGANAN
Pengolahan
A. Terolah menjadi Bahan Baku
Timbulan Sampah Sampah Masuk Sampah Terkelola Sampah Terkelola Sisa Sampah Kota Presentase Sampah
No Fasilitas Pengelolaan Sampah Jumlah
(Ton / Hari) (Ton / Tahun) (Ton / Hari) (Ton / Tahun) (Ton / Tahun) Terkelola
1 PDU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 TPS3R 8 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 TPST 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
Total 8 0 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0!

B. Sampah termanfaatkan menjadi sumber energi


Timbulan Sampah Sampah Masuk Sampah Terkelola Sampah Terkelola Sisa Sampah Kota Presentase Sampah
No Fasilitas Pengelolaan Sampah Jumlah
(Ton / Hari) (Ton / Tahun) (Ton / Hari) (Ton / Tahun) (Ton / Tahun) Terkelola
1 Biodigester 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 Proses Thermal 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
Total 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 #DIV/0!

C. Pemrosesan Akhir**
Timbulan
Timbulan Sampah Sampah Terkelola Sampah Terkelola Sisa Sampah Kota
No Fasilitas Pengelolaan Sampah Jumlah Sampah (Ton / Presentase Sampah
(Ton / Hari) (Ton / Hari) (Ton / Tahun) (Ton / Tahun)
Hari) Terkelola
1 Sampah yang ditimbun di TPA 1 57.3 20914.5 57.3 20914.5 0 100%
2 Recovery plastik oleh pemulung* 0.04 14.04 0.04 14.04 0.00 100%
3 Kompos 1.13 413.67 1.13 413.67 0.00 100%
4 Recovery Gas Metan 0 0 0 0 0
Total di TPA 1 58.47 21342.21 58.47 21342.21 0.00 100.00%
Keterangan:
*Presentase Pengelolaan Sampah per program
**Catatan:1. Open Dumping tidak dihitung kecuali ada pengelolaannya
2. Gas metan tidak dapat dihitung namun tetap dicatat, karena hitungan satuannya bukan tonase
3. Contoh Pengelolaan di TPA: Composting, pengambilan plastik kembali oleh pemulung, dll
* ditampung Bank Sampah (bila ada sebutkan)

Gambar 4: Tampilan data penanganan sampah pada Lembar Kerja “Penanganan Sampah”
Langkah 4: Input Estimasi Timbulan dan hitung proyeksi potensi timbulan sampah sampai tahun
2025 pada Lembar Kerja “Target”
Huruf/angka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota. Hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengisi data estimasi timbulan sampah per orang per hari
berdasarkan hasil sampling pada Masterplan Persampahan/studi lain.
Apabila tidak pernah dilakukan sampling, gunakan SNI 3242-2008 untuk memperkirakan volume
timbulan sampah: untuk Kota Besar 0,7 kg/orang/hari dan Kota Sedang/Kecil 0,4 liter/orang/hari.

Target Pengurangan
Tahun
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Potensi Timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga dalam Jakstranas
1 (Ton/Tahun) 59,440.07 60,628.87 61,841.45 63,078.28 64,339.84 65,626.64 66,939.17 68,277.95
Target Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga dalam Jakstranas
2 18% 20% 22% 24% 26% 27% 28% 30%
Target Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga Tingkat Propinsi
3 /Kabupaten/Kota 10,699.21 12,125.77 13,605.12 15,138.79 16,728.36 17,719.19 18,742.97 20,483.39

Teknis Penghitungan
Jumlah Penduduk 325,699.00 332,212.98 338,857.24 345,634.38 352,547.07 359,598.01 366,789.97 374,125.77
Estimasi Timbulan Sampah per Jiwa (kg/hari) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Potensi Jumlah Timbulan Sampah (Ton/hari) 162.85 166.11 169.43 172.82 176.27 179.80 183.39 187.06
Target Timbulan Sampah Per Tahun 59,440.07 60,628.87 61,841.45 63,078.28 64,339.84 65,626.64 66,939.17 68,277.95
Kenaikan Rata-Rata Jumlah Penduduk Pertahun
2% 2% 2% 2% 2% 2% 2%

Gambar 5: Tampilan hitungan timbulan sampah pada lembar kerja “Target”

Setelah mengisi data timbulan sampah, Instrumen akan melakukan perhitungan secara otomatis
hasil potensi timbulan sampah untuk total wilayah kabupaten/kota dalam ton/hari dan ton/tahun
berdasarkan data jumlah penduduk dan estimasi timbulan sampah per orang per hari.

Kemudian instrumen akan menghitung secara otomatis target pengurangan dan penanganan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga sesuai target jakstranas
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 5.

Langkah 5: Hasil perhitungan pada Langkah 1 s/d Langkah 4 secara otomatis akan terekapitulasi
ke dalam tabel neraca pengelolaan sampah
Berdasarkan data yang sudah diisikan pada lembar kerja sebelumnya, hasil hitungan (rekapitulasi)
analisis rantai layanan akan ditampilkan dalam bentuk tabel seperti pada Gambar 6 dan dalam
bentuk diagram seperti pada Gambar 7.
NERACA PENGELOLAAN SAMPAH
TAHUN …………
Dalam satuan Ton
KETERANGAN Tahun 0

I POTENSI TIMBULAN SAMPAH 59,440.07

II PENGURANGAN DI SUMBER (BANK SAMPAH & MASYARAKAT) 0


Persentase pengurangan dari sumber 0%
a Pembatasan timbulan sampah 0
b Jumlah sampah termanfaatkan di sumber sampah 0
c Jumlah sampah didaur ulang di sumber 0

III PENANGANAN SISTEM KOTA/KABUPATEN 58.47


Persentase pengelolaan sistem kota/kab 0%
d Pemilahan/Pengumpulan 0.00
e Pengangkutan*)
Sampah diangkut ke pengolahan sampah (residu pemilahan) 0.00
Sampah diangkut ke tempat pemrosesan akhir (residu pengolahan) 0.00

f Pengolahan 0
Sampah terolah menjadi bahan baku 0.00
Sampah termanfaatkan menjadi sumber energi 0.00

f Pemrosesan akhir 58.47


Sampah yang terproses di tempat pemrosesan akhir 58.47

IV SAMPAH YANG DIKELOLA ( II + III) 58.47


Persentase sampah terkelola 0.10%
V SAMPAH TIDAK DIKELOLA (I - IV) 59381.60
Persentase sampah tidak terkelola 99.90%

Gambar 6: Tampilan Hitungan Neraca Pengelolaan Sampah pada Lembar Kerja “Neraca”

A Reduksi sampah dengan Takakura / Composter / Bank Sampah


B Reduksi sampah dengan TPS 3R / Bank Sampah Induk / Biodigester Komunal / Pengepul / TPST
C Tidak dikumpulken ke TPS / TPS 3R / TPST
D Tidak terangkut ke TPA
Reduksi sampah di TPA dengan Pengomposan / Pengumpulan Sampah Bernilai Ekonomis oleh Pemulung /
E
Pencacahan Plastik / Biodigester
Gambar 7: Tampilan Diagram Analisis Rantai Layanan pada Lembar Kerja “Rantai Layanan Sampah”

Langkah 6: Lakukan perhitungan gap target eksisting penanganan dan pengurangan sampah
terhadap target akses kabupaten/kota yang harus dicapai di tahun mendatang sesuai jakstrada
persampahan yang telah ditetapkan.
Isikan target akses untuk kabupaten/kota yang harus dicapai di tahun mendatang. Selanjutnya,
instrumen akan menghitung secara otomatis persentase gap terhadap target tersebut.

Gambar 8: Tampilan Kondisi Eksisting dan GAP Penanganan dan Pengurangan Sampah terhadap
Target Akses pada Lembar Kerja “Diagram Analisis Rantai Layanan”

Anda mungkin juga menyukai