Deskripsi
Diagram Rantai Layanan Pengelolaan Sampah ini menggambarkan alur neraca pengelolaan
sampah dari hulu ke hilir, yang mencakup pengurangan (reduksi) sampah dan penanganan sampah
rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Pengurangan yang dimaksud dilakukan
melalui: pembatasan timbulan sampah; (ii) pendauran ulang dan atau (iii) pemanfaatan kembali
sampah. Sementara penanganan sampah dilakukan melalui pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Petunjuk teknis ini mengacu pada Peraturan Menteri PUPR No. 03/PRT/M/2013 tentang
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No. P.10/MENLHK/SETJEN/PLB.0/4/2018 tentang Pedoman Penyusunan
Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga.
Diagram Rantai Layanan ini disusun menggunakan instrumen spreadsheet Microsoft Excel “Neraca
Pengelolaan Sampah” yang memuat sekumpulan lembar kerja (sheet) untuk menganalisis:
1. Potensi timbulan sampah di wilayah perkotaan, wilayah perdesaan dan total.
2. Cakupan layanan eksisting untuk pengurangan sampah.
3. Cakupan layanan eksisting penanganan sampah.
4. Rantai layanan (neraca) pengelolaan sampah dan menghitung gap akses terhadap target
nasional.
• Jumlah dan Nama Kecamatan • Timbulan sampah per orang per hari; densitas/berat jenis
• Jumlah Kelurahan/Desa sampah berdasarkan hasil sampling jika ada.
• Jumlah Penduduk • Jumlah sampah karena pembatasan timbulan sampah di
sumber sampah
• Persentase Pertumbuhan Penduduk
• Jumlah sampah yang masuk , didaur ulang, serta residu di
• Klasifikasi Perkotaan/Perdesaan fasilitas daur ulang (individual dan komunal)
• Jumlah sampah yang masuk dan termanfaatkan kembali,
serta residu di fasilitas pengelolaan sampah
• Jumlah sampah yang masuk, dan terolah menjadi bahan baku
serta residunya di fasilitas pengolahan sampah.
• Jumlah sampah yang masuk, dan terolah menjadi sumber
energi serta residunya di fasilitas pengolahan sampah.
• Jumlah sampah yang masuk, dan terproses di tempat
pemrosesan akhir (TPA)
• Jenis, jumlah serta kapasitas armada pengangkut sampah.
Langkah
A. Proses analisa menggunakan Instrumen
i. Diskusikan dan Sepakati Sumber Data Sekunder
- Sepakati sumber data yang akan digunakan dalam proses analisa. Sebaiknya
menggunakan data terkini serta valid.
- Bila diperlukan, lakukan wawancara pada operator dan pengelola data untuk melengkapi
data sekunder.
ii. Entri dan analisis data sekunder ke dalam Instrumen
- Masukkan data sekunder yang telah dikonsolidasikan ke dalam lembar kerja. Mulailah
selalu mengisi data dan menganalisis data dari lembar kerja no. 1 (neraca harian),
kemudian lembar kerja target (pengurangan dan penanganan), dan seterusnya.
- Instrumen akan menghitung secara otomatis potensi timbulan sampah, persentase
jumlah sampah yang terkelola untuk fasilitas penanganan dan fasilitas pengurangan.
- Berdasarkan hasil analisa neraca pengelolaan sampah, susun pula diagram rantai
layanan dan identifikasikan permasalahan serta susun rekomendasi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
iii. Konsultasikan dengan Operator dan seluruh anggota Pokja
- Paparkan dan diskusikan hasil analisa untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan
untuk mendapatkan kesepakatan akhir.
- Berdasarkan rantai layanan, identifikasikan permasalahan/gap terkait pencapaian target
kabupaten/kota dan optimalisasi sarana prasarana serta susun rekomendasi untuk
pencapaian peningkatan target dan optimalisasi sarana prasarana eksisting.
iv. Susun Hasil Analisa, Permasalahan dan Rekomendasi menjadi materi advokasi.
B. Penggunaan Instrumen
Gunakan file dengan nama “Instrumen SSK Implementasi_v01.xls. Instrumen ini terdiri dari
beberapa lembar kerja namun yang digunakan untuk analisis rantai layanan persampahan terdiri
dari 7 (tujuh) lembar kerja: 1. Form 1; 2. Form 2; 3. Neraca harian; 4. Pengurangan; 5. Penanganan;
6. Target dan 7. Neraca, seperti yang terlihat pada Gambar 1.
Selain 7 (tujuh) lembar kerja tersebut spreadsheet diawali dengan sheet “Introduction” yang
merupakan deskripsi singkat tentang tujuan dan data yang dibutuhkan untuk memperoleh rantai
layanan pengelolaan sampah.
Nama/Judul
Analisis Rantai Layanan Sampah
Tujuan
a. Untuk menghitung volume/berat sampah yang direduksi, dikumpulkan, diangkut, dan diproses di pemrosesan akhir.
b. Untuk mengetahui berapa persen penanganan dan pengurangan sampah yang ada saat ini.
c. Untuk mengidentifikasi fokus pelayanan yang menjadi prioritas.
Deskripsi singkat
Analisis Rantai Layanan Pengelolaan Persampahan dilakukan dengan cara menganalisa data-data sebagai berikut:
a. Jumlah sampah yang diolah dengan komposter rumah tangga
b. Jumlah sampah yang masuk, sampah terjual, sampah yang dijadikan produk kerajinan tangan, dan sampah residu di Bank Sampah
c. Jumlah sampah yang masuk ke TPS (kapasitas TPS/container)
d. Jumlah dan jenis sampah yang masuk, sampah terolah dan sampah residu di TPS 3R
e. Jumlah dan jenis sampah yang masuk, sampah terolah dan sampah residu di TPST
f. Jumlah sampah yang terangkut ke TPA (kapasitas dan ritasi per armada angkut)
g. Jumlah sampah yang masuk ke TPA, diolah di pengomposan/pencacah plastik/pengepress plastik (jika ada), dikumpulkan/direduksi oleh pemulung (jika ada) dan diproses di landfill.
Langkah 1: Input Data Umum dan Data Pengelolaan Sanitasi pada Lembar Kerja “Form 1” dan
“Form 2”
Huruf/angka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota. Sebagian
besar data ini bersumber dari data Kabupaten/Kota dalam angka (BPS).
Data-data yang perlu diisikan dalam kolom dan baris pada Lembar Kerja ini (Gambar 3) yaitu:
a. Nama Kecamatan dan Kelurahan/Desa berdasarkan dokumen Kabupaten/Kota Dalam
Angka termutakhirkan.
b. Klasifikasi Perkotaan/Pedesaan berdasarkan Peraturan Kepala BPS No. 37 Tahun 2010
tentang Klasifikasi Perkotaan dan Pedesaan di Indonesia.
c. Jumlah penduduk per Kelurahan/Desa berdasarkan dokumen Kabupaten/Kota dalam Angka
termutakhirkan.
C. Pemrosesan Akhir**
Timbulan
Timbulan Sampah Sampah Terkelola Sampah Terkelola Sisa Sampah Kota
No Fasilitas Pengelolaan Sampah Jumlah Sampah (Ton / Presentase Sampah
(Ton / Hari) (Ton / Hari) (Ton / Tahun) (Ton / Tahun)
Hari) Terkelola
1 Sampah yang ditimbun di TPA 1 57.3 20914.5 57.3 20914.5 0 100%
2 Recovery plastik oleh pemulung* 0.04 14.04 0.04 14.04 0.00 100%
3 Kompos 1.13 413.67 1.13 413.67 0.00 100%
4 Recovery Gas Metan 0 0 0 0 0
Total di TPA 1 58.47 21342.21 58.47 21342.21 0.00 100.00%
Keterangan:
*Presentase Pengelolaan Sampah per program
**Catatan:1. Open Dumping tidak dihitung kecuali ada pengelolaannya
2. Gas metan tidak dapat dihitung namun tetap dicatat, karena hitungan satuannya bukan tonase
3. Contoh Pengelolaan di TPA: Composting, pengambilan plastik kembali oleh pemulung, dll
* ditampung Bank Sampah (bila ada sebutkan)
Gambar 4: Tampilan data penanganan sampah pada Lembar Kerja “Penanganan Sampah”
Langkah 4: Input Estimasi Timbulan dan hitung proyeksi potensi timbulan sampah sampai tahun
2025 pada Lembar Kerja “Target”
Huruf/angka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di Kabupaten/Kota. Hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengisi data estimasi timbulan sampah per orang per hari
berdasarkan hasil sampling pada Masterplan Persampahan/studi lain.
Apabila tidak pernah dilakukan sampling, gunakan SNI 3242-2008 untuk memperkirakan volume
timbulan sampah: untuk Kota Besar 0,7 kg/orang/hari dan Kota Sedang/Kecil 0,4 liter/orang/hari.
Target Pengurangan
Tahun
No Indikator
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Potensi Timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga dalam Jakstranas
1 (Ton/Tahun) 59,440.07 60,628.87 61,841.45 63,078.28 64,339.84 65,626.64 66,939.17 68,277.95
Target Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga dalam Jakstranas
2 18% 20% 22% 24% 26% 27% 28% 30%
Target Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga Tingkat Propinsi
3 /Kabupaten/Kota 10,699.21 12,125.77 13,605.12 15,138.79 16,728.36 17,719.19 18,742.97 20,483.39
Teknis Penghitungan
Jumlah Penduduk 325,699.00 332,212.98 338,857.24 345,634.38 352,547.07 359,598.01 366,789.97 374,125.77
Estimasi Timbulan Sampah per Jiwa (kg/hari) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Potensi Jumlah Timbulan Sampah (Ton/hari) 162.85 166.11 169.43 172.82 176.27 179.80 183.39 187.06
Target Timbulan Sampah Per Tahun 59,440.07 60,628.87 61,841.45 63,078.28 64,339.84 65,626.64 66,939.17 68,277.95
Kenaikan Rata-Rata Jumlah Penduduk Pertahun
2% 2% 2% 2% 2% 2% 2%
Setelah mengisi data timbulan sampah, Instrumen akan melakukan perhitungan secara otomatis
hasil potensi timbulan sampah untuk total wilayah kabupaten/kota dalam ton/hari dan ton/tahun
berdasarkan data jumlah penduduk dan estimasi timbulan sampah per orang per hari.
Kemudian instrumen akan menghitung secara otomatis target pengurangan dan penanganan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga sesuai target jakstranas
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 5.
Langkah 5: Hasil perhitungan pada Langkah 1 s/d Langkah 4 secara otomatis akan terekapitulasi
ke dalam tabel neraca pengelolaan sampah
Berdasarkan data yang sudah diisikan pada lembar kerja sebelumnya, hasil hitungan (rekapitulasi)
analisis rantai layanan akan ditampilkan dalam bentuk tabel seperti pada Gambar 6 dan dalam
bentuk diagram seperti pada Gambar 7.
NERACA PENGELOLAAN SAMPAH
TAHUN …………
Dalam satuan Ton
KETERANGAN Tahun 0
f Pengolahan 0
Sampah terolah menjadi bahan baku 0.00
Sampah termanfaatkan menjadi sumber energi 0.00
Gambar 6: Tampilan Hitungan Neraca Pengelolaan Sampah pada Lembar Kerja “Neraca”
Langkah 6: Lakukan perhitungan gap target eksisting penanganan dan pengurangan sampah
terhadap target akses kabupaten/kota yang harus dicapai di tahun mendatang sesuai jakstrada
persampahan yang telah ditetapkan.
Isikan target akses untuk kabupaten/kota yang harus dicapai di tahun mendatang. Selanjutnya,
instrumen akan menghitung secara otomatis persentase gap terhadap target tersebut.
Gambar 8: Tampilan Kondisi Eksisting dan GAP Penanganan dan Pengurangan Sampah terhadap
Target Akses pada Lembar Kerja “Diagram Analisis Rantai Layanan”