Anda di halaman 1dari 15

(Bagian II : Lingkup Keputusan)

Deskripsi
 Suatu masalah keputusan memiliki suatu lingkup yang berbeda dengan masalah
lainnya. Perbedaan ini karena adanya batas yang tidak terhubungkan antara
harapan (keputusan yang dipilih) dan kenyataan (bentuk hasil yang diperoleh).
 Beberapa faktor yang merupakan lingkup dalam keputusan berdasarkan urutan :
1. Lingkungan
2. Kemampuan Manusia
3. Intuisi
4. Keputusan vs Hasil

1 2 3 4
Situasi Kemampuan Keputusan
Intuisi
Lingkungan Manusia

Gambar 1 : Urutan dalam Lingkup Keputusan


Lingkungan
 Dalam setiap pengambilan keputusan kita akan selalu berhadapan dengan lingkungan
 Karakteristik Lingkungan :
1. Ketidakpastian
Karakteristik ini berkaitan dengan masa yang akan datang sehingga merupakan
yang paling menyulitkan dalam proses pengambilan keputusan, karena kita tidak
akan mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
2. Kompleks
Banyak faktor yang berinteraksi dalam berbagai cara, sehingga kita tidak
mengetahui lagi bagaimana suatu interaksi berlangsung
3. Bersifat Dinamis
Mengalami perubahan bersamaan dengan perubahan waktu
4. Persaingan
Dalam lingkungan banyak sekali persaingan dalam berbagai bidang, seperti
perdagangan, persenjataan, pendidikan.
5. Keterbatasan
Berkaitan dengan sumber-sumber yang tersedia
Kemampuan Manusia
 Manusia mempunyai alat yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi rasa bingung
dan cemas yang dihadapi akibat lingkungan yang tidak pasti dan komplek
 Pada umumnya, reaksi seseorang dalam menghadapi lingkungan yang penuh
dengan ketidakpastian, kompleks, dinamis, suasana persaingan, dan adanya
keterbatasan adalah dalam bentuk kebingungan dan kecemasan dan ini merupakan
suatu reaksi yang wajar
1. Kecerdasan
Untuk memahami dan menyusun berbagai tindakan, yang berarti bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk memilih
2. Persepsi
Manusia dapat belajar dari apa yang dilihat dan apa yang telah dialami, sehingga
dapat memberikan penilaian
3. Falsafah
Manusia mempunyai pandangan dan prinsip-prinsip hidup, yang membuat kita
mempunyai preferensi terhadap berbagai hasil yang diharapkan dapat diperoleh
dari keputusan
Ketiga alat tersebut di atas, jika dikombinasikan ke dalam suatu gagasan berfikir yang ditujukan untuk
memecahkan persoalan pengambilan keputusan
Intuisi
 Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering membuat keputusan berdasarkan
”intuisi”

 Seseorang mempertimbangkan pilihan-pilihan yang dihadapinya berdasarkan


informasi yang telah dimiliki dan sesuai dengan preferensinya, untuk kemudian
dengan menggunakan proses intuitif dapat menuju suatu tindakan yang
mencerminkan keputusan terbaik yang dipilih

Contoh :
Rute mana yang akan dipilih seorang mahasiswa untuk menuju ke kampus, jam
berapa seseorang akan bangun pagi, dan sebagainya
 Ciri utama intuisi
1. Logika dari intuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional
2. Tidak dapat dievaluasi
3. Tidak ada alat analisa untuk memeriksa langkah demi langkah
Intuisi

Lingkungan

Gambar 2 : Pengambilan Keputusan dengan Intuisi


Keputusan vs Hasil
 Kita mempunyai kecenderungan menilai suatu keputusan berdasarkan hasilnya, Jika
hasilnya baik maka kita biasanya mengatakan bahwa keputusan tersebut tepat, atau
sebaliknya
Contoh :
Suatu permainan lotere melempar mata uang. Jika menebak dengan tepat akan
mendapatkan Rp.100,000, Jika salah tidak mendapatkan apa-apa. Untuk
melaksanakan permainan tersebut harus bayar Rp. 5,000
Jika orang pertama maju dan membayar Rp. 5,000 dan menebak, tetapi ternyata salah
Apakah orang pertama tersebut dikatakan mendapatkan hasil yang jelek ? Kemudian
orang kedua maju dan tebakannya benar sehingga mendapatkan Rp. 100,000. Apakah
orang kedua tersebut mendapatkan hasil yang baik ?

Dari ilustrasi contoh :


Kita bisa melihat bahwa kedua orang tersebut membuat keputusan yang sama,
keputusan yang baik. Tetapi suatu keputusan yang baik tidak selalu menjamin hasil
yang baik.
Secara logis bahwa kualitas keputusan dapat dilihat apakah konsisten dengan
pilihan yang ada, iformasi yang tersedia, dan konsisten atas preferensi yang dimiliki
pengambil keputusan  Pada umumnya kita lebih menyukai hasil yang baik daripada yang jelek.
 Keputusan adalah hal yang dapat dikendalikan secara langsung, sedangkan hasil
merupakan sesuatu diluar kekuasaan untuk menetapkan suatu keputusan
Faktor dan Ciri Analisa Keputusan
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Analisa Keputusan
1. Keadaan intern organisasi
2. Keadaan informasi yg diperlukan
3. Keadaan ekstern organisasi
4. Kepribadian & kecakapan pengambil kept.
 Ciri-Ciri Analisa Keputusan
 Adanya pengambil keputusan yang belum dapat memutuskan tindakan yang sebaiknya diambil
dalam menghadapai suatu masalah
 Penstrukturan analisa, dimana dijabarkan semua alternatif yang dapat diambil, segala
informasi yang dapat dikaitkan pada setiap alternatif, dan eksperimensasi yang mungkin dapat
dilaksanakan.
 Pengambil keputusan menjajagi besaran kemungkinan yang mencemirkan ketidakpastian
 Mengungkapkan preferensi pengambil keputusan terhadap resiko dalam bentuk utility
sehingga ekspektasi utility tersebut dapat menjadi dasar kreteria penetapan tindakan yang
optimal
 Memilih tindakan yang terbaik yang akan memaksimumkan harapan yang dinyatakan dengan
ekspektasi utility.
Formalisasi Analisa Keputusan
 Dalam Formalisasi Analisa Keputusan ini kita akan melihat bagaimana perannya alat
yang kita miliki yaitu kecerdasan, persepsi dan falsafah untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan

 Pilihan :
Dengan kecerdasan dan kemampuan kreatifitas yang kita miliki kita bisa
mendapatkan berbagi alternative spesifik dari suatu persoalan keputusan, baik
alternative yang terbatas atau variable kontinyu
Contoh :
1. Alternatif terbatas : pengambilan keputusan memproduksi barang atau tidak
2. Alternatif variable kontinyu : menentukan harga untuk suatu produk baru

 Kodifikasi Informasi
Bentuk Informasi :
1. Berkenaan dengan sifat ketidakpastian yang ditetapkan dengan nilai
probability
2. Berkenaan dengan hubungan yang terjadi dalam system yang dinyatakan
sebagai model
Formalisasi Analisa Keputusan
 Kodifikasi Informasi
1. Penyusunan Model : Suatu cara untuk menggambarkan hubungan-hubungan
logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang
mencerminkan hubungan antara faktor-faktor yang terlibat
2. Penetapan nilai Kemungkinan : Suatu cara untuk menggambarkan
ketidakpastian seseorang dalam menghadapi suatu kejadian atau suatu
variable.
Aspek-aspek dalam Preferensi
Merupakan suatu hal yang penting dalam pengambilan keputusan, yaitu untuk
menentukan pilihan yang paling berharga diantara alternative yang ada
 Penetapan Preferensi
 Penetapan Nilai
Menentukan suatu ukuran yang dapat mencerminkan seberapa besar kita
menghargai hasil.
Contoh :
Seseorang pasien yang menderita penyakit memperoleh saran dokter agar dia menjalani terapi yang
cukup menyakitkan selama satu hari penuh. Selain itu dokter juga memberitahukan adanya obat yang
dapat menggantikan terapi tersebut dengan harga Rp 10,000. Pasien tersebut memilih obat karena dia
mampu membayarnya. Tetapi bila harga obat itu adalah Rp. 1 Juta mungkin orang tersebut lebih
memilih merasakan sakit tersebut dari pada harus kehilangan Rp. 1 Juta..
Formalisasi Analisa Keputusan
Dari kasus diatas; sampai pada harga berapakah obat yg harus dibayar orang
tersebut sehingga dia menganggap bahwa merasakan sakit dan kehilangan uang
tersebut adalah sama baiknya atau sama buruknya?
 Preferensi atas Waktu
Menentukan suatu ukuran yang dapat mencerminkan bagaimana preferensi
kita terhadap waktu, dengan kata lain bagaimana kita menilai waktu
Contoh :
Berkenaan dengan terapi tersebut, dokter mengatakan bahwa penyakit pasien tersebut memerlukan
pengobatan sekali dalam setiap tahunnya. Jadi pilihannya adalah tiap tahun pasien akan menjalankan
terapi yang menyakitkan selama satu hari, atau seseorang membeli obat mujarab dan sembuh sama
sekali. Bila orang tersebut berharap hidup 30 tahun mendatang, berarti harus merasakan rasa sakit
selama 30 kali. Dalam kasus tersebut harga obat tersebut jauh lebih berharga. Lain halnya jika orang tsbt
tidak memperdulikan apa yg terjadi pd tahun-tahun mendatang shg tidak memikirkan berapa kali harus
menahan sakit, jd nilai obat tersebut akan lebih rendah
Penanganan suatu penyakit dengan waktu yang kita hargai/nilai yang digunakan untuk pengobatan
 Preferensi atas Resiko
Menentukan suatu resiko dari alternatif yang ada dalam pengambilan keputusan
tergantung pada tiap orang dalam menyikapi resiko (berani ambil resiko atau
menghindari resiko) Contoh :
Permainan lotere atau undian untuk mendapatkan suatu hadiah tertentu
Formalisasi Analisa Keputusan
Contoh :
Pak David akan memberikan hadiah kepada mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi pada mata kuliahnya.
Pemenang akan diberikan 2 alternatif yaitu : Alternatif I : Pak david akan memberikan sebuah soal, dan
bila benar menjawabnya akan memperoleh uang sebesar 1 juta dan sebuah buku, dan bila salah dia hnya
mendapat 1 buah buku saja. Alternatif II : Pemenang tidak perlu menjawab soal dan langsung berhak
mendapatkan uang yg hanya senilai 250 rb + sebuah buku.
Jika misal Angga sebagai pemenangnya : dia mencoba menjawab soal tersebut, dan akhirnya jawabannya
salah, angga hnya mendapat buku saja, dia tidak jadi mendapat uang 1 juta ataupun 250 ribu,, akhirnya
angga kecewa. Dan Leo pun berpendapat, jika aku jadi kamu aku lebih memilih langsung mendapat uang
250 ribu.

 Keputusan Logis
Seseorang menggunakan kecerdasan, persepsi, dan falsafah untuk membuat
model, menentukan nilai kemungkinan, menetapkan nilai pada hasil yang
diharapkan, menjajagi preferensi terhadap waktu dan preferensi terhadap risiko.
Untuk sampai pada suatu keputusan tertentu seseorang hanya memerlukan logika
Contoh :
Bila semula seseorang telah mengatakan bahwa suatu hasil A lebih disukai daripada hasil B, maka
sebagai konsekuensinya dia akan memilih A daripada B.
Keputusan Logis
ANALISA KEPUTUSAN
LINGKUNGAN (normatif)
•Alternatif-alternatif
Kecerdasan
Pilihan
•Tidak pasti
Persepsi •Penetapan kemung
•Kompleks Keputusan Hasil
kinan Logika
•Dinamis Informasi
•Struktur model
•Persaingan
•Penetapan nilai
•terbatas
Falsafah •Preferensi waktu
Preferensi
•Preferensi Risiko

Sensitifitas
nilai informasi

Bingung berpikir puji Pandangan bertindak senang


cemas cela ke dalam sedih

REAKSI

Gambar 3 : Pengambilan Keputusan dengan Logis


Terima Kasih
Kriteria Keputusan
Sutau keputusan dikatakan baik dan sebaliknya jika :
 Seluruh informasi telah dimanfaatkan secara penuh
 Dasar-dasar rasionalitas telah diikuti dengan baik
 Proses perpindahan dari suatu tahap ke tahap lainnya telah berjalan dengan
konsisten

 Keputusan terbaik tidak dapat dilihat dari hasilnya, akan tetapi dari
prosesnya yang baik
 Membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan seseorang
berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada pada saat tersebut
dengan pengharapan sesuatu akan terjadi karena alam dan suasana yang
menginginkan terjadi
 Setelah keputusan dibuat kita harus berdoa, karena dengan do’a Harapan
akan terkabul

Anda mungkin juga menyukai