Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risal Fadhil Rahardiansyah

Kelas : XII IPS-3/26

Link : https://www.youtube.com/watch?v=1LXhb-1Pn0g

Tujuan :
Tujuan dari kegiatan pameran seni ini adalah tersedianya ruang bagi seniman khususnya perupa serta
masyarakat untuk kembali berinteraksi di masa pandemi. Sehingga memunculkan semangat dan harapan
bahwa kehidupan akan kembali berjalan normal. Sebagaimana tagline pameran Pagebluk ini, yakni to give
hope (memberi harapan), to inform (memberi informasi), dan to inspire (menginspirasi). Tidak ada harapan
yang kering, dan tidak ada orang yang berhenti menginspirasi yang lain meski di tengah mengganasnya
wabah Covid-19. Dengan caranya pula, puluhan seniman atau perupa dari Jatim dan Yogyakarta mencoba
menjaga harapan, saat menampilkan karya-karyanya di Johar Plaza Jember. Pameran ini sebenarnya lebih
berorientasi ke pameran komersil, yang bertujuan untuk menggerakkan kembali industri seni rupa yang pada
saat ini mulai lumpuh akibat dampak dari pandemi.

Tema :
Pameran seni pertama di Jember selama masa pandemi ini, bertema 'Pagebluk', pilihan kata yang memang
sesuai dengan kondisi saat ini. Pameran itu digelar oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT). Pagebluk
dalam bahasa Jawa adalah penyebutan kawasan yang dilanda wabah, atau pandemi seperti yang saat ini
terjadi. Tagar yang disebar dari pameran ini adalah 'To give hope, to inform, to inspire'. Ada sekitar 60-an
karya seni lukis yang dipamerkan dalam pameran tersebut. Segala hal terkait pagebluk Covid-19
ditampilkan dalam karya itu. Perupa memaknai pagebluk ini melalui torehan di kanvas mereka. Optimisme
juga ditumbuhkan melalui karya tersebut, di tengah kesedihan, dan tekanan di masa pandemi.

Konsep dan Penataannya :


Untuk konsep pameran virtual akan menerapkan zine. Yakni sejenis majalah kecil yang tidak terlalu
kompleks. Nantinya, audiens disediakan tautan untuk menjelajahi galeri virtual. Pameran ini juga hadir
secara fisik, pengunjung dapat melihat atau menikmati secara langsung karya-karya yang ditampilkan.
Pameran ini juga tetap menerapkan protokol keselamatan di masa pandemi Covid-19. Untuk konsep dari
lukisan dan penataannya lebih mengarah ke kontemporer yaitu lebih mengutamakan unsur modern, simple,
dan kekinian.

Jenisnya :
Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, pameran ini tergolong dalam pameran insidental, yaitu pameran
yang diselenggarakan jika diperlukan, sehingga waktunya tidak bisa ditentukan. Berdasarkan jumlah
seniman yang tampil, pameran ini tergolong ke dalam pameran kelompok, jenis pameran ini
diselenggarakan oleh sebuah kelompok atau komunitas seni. Biasanya, pada jenis pameran ini akan
ditampilkan banyak karya seni yang diciptakan oleh berbagai seniman. Perupa lukis asal Jember ada 13
orang yang karyanya dipamerkan. Karya perupa dari Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, Jombang,
Sumenep, Gresik, Tuban, Batu, juga Surabaya juga tampil. Sedangkan dilihat dari ragam jenisnya karya
yang ditampilkan termasuk heterogen. Karya-karya tersebut tersaji dalam bentuk lukisan dan patung.
Menurut tempat berlangsungnya, pameran ini termasuk pameran tertutup karena pameran seni rupa yang
berlangsung di dalam ruangan suatu gedung yaitu di Mall Jember. Berdasarkan studi pameran, termasuk
pameran seniman karena diselenggarakan oleh para seniman atau sekelompok seniman

Unsur yang tampak :


Unsur Karya Seni

Karya seni menjadi hal penting pertama yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan sangat
matang. Dalam pameran tersebut ditampilkan berupa karya seni 2 dimensi dan 3 dimensi. Seperti karya dari
Nasirun asal Yogyakarta yang menampilkan karya 'Carangan Dalam Abstrak'. Karya itu menangkap suasana
isolasi 14 hari di masa pandemi, juga program pemerintah di rumah saja. Masker yang menjadi citra
mikroskopik Covid-19 juga tampil secara apik di sejumlah karya. Ali Murtadho dari Surabaya memilih judul
'Blue Masker' untuk seni rupa acrylic on canvas yang dia tampilkan. Reta Sulistiana dari Situbondo juga
menampilkan masker dalam karyanya yang berjudul 'Kasih Ibu'. Kasih Ibu menunjukkan seorang ibu
memakai masker sambil memeluk anaknya. Atau Hery Sembodo asal Probolinggo yang menggambarkan
wajah perempuan memakai masker dalam karyanya berjudul 'Tetap Aman'. Tidak hanya masker, tetapi
ragam polah kehidupan dan perilaku manusia juga tersirat dalam sejumlah karya di pameran Pagebluk.
Susmiadi, pelukis asal Kencong Jember menampilkan gambaran dua orang anak sedang makan semangka
berjudul 'Tercengang'. Sementara perupa Yogyakarta, Putu Sutawijaya menampilkan karya berjudul
'Sekurus Apapun Kau Tetap Garudaku'. Karya itu menumbuhkan optimisme kehidupan berbangsa dan
bernegara di tengah masa pagebluk ini.
Unsur Tempat
Setelah karya seni yang berarrti objek, tempat atau ruang juga merupakan unsur yang paling penting.
Tempat atau ruang yang disediakan untuk sebuah pameran haruslah mempertimbangkan jenis karya seni
rupa yang di tampilkan. Pameran ini dilaksanakan di dalam ruangan karena bisa saja terjadi hujan atau hal
lain yang bersifat merusak karya. Pameran tersebut dilaksanakan di Johar Plaza Jember dan dilaksanakan di
dalam ruang tertutup
Usur Penyelenggara
Pameran tidak akan terselenggara jika tidak adanya pihak penyelenggara. Penyelenggara pameran adalah
sekelompok orang (biasanya tergabung dalam komunitas) yang mengatur dan bertanggung jawab terhadap
jalannya kegiatan selama pameran berlangsung. Penyelenggara pameran tersebut adalah sekelompok
seniman yang tegabung dalam Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT).
Unsur Pengunjung

Apalah arti pameran tanpa pengunjung. Karena sejatinya, pameran adalah salah satu wadah bagi para
seniman untuk mendapatkan apresiasi dari khalayak umum. Jadi, dapat dikatakan bahwa pengunjung
merupakan salah satu unsur yang paling penting. Maka dari itu, pihak penyelenggara selalu berusaha sekuat
tenaga untuk mengadakan pameran yang dapat memuaskan pengunjung. Dalam pameran tersebut,
penyelenggara menambahkan acara talkshow bersama seniman, penampilan dari band dalam sebuah
pameran untuk memeriahkan acara. Pameran ini mendapatkan respon yang bagus dan antusiasme yang
tinggi dari masyarakat. Pengunjung mengalir terus meskipun di hari-hari kerja.
Unsur Peralatan
Dalam pameran tersebut, karya seni rupa di display dengan sangat menarik dan menonjolkan estetika dan
keindahan dari karya seni tersebut. Tentunya hal tersebut harus ditunjang dengan peralatan yang memadai
seperti ligting, etalase, partisi.

Kepanitiaannya :
Penyelenggara pameran tersebut adalah sekelompok seniman yang tegabung dalam Dewan Kesenian Jawa
Timur (DKJT), dengan susunan kepanitiaannya sebagai berikut.
Ketua Panitia : Saiful Yatim
Wakil Ketua : Wiwit
Sekretaris : Ali Murtadho
Bendahara : Susmiadi
Seksi Kesekretariatan : Hery Sembodo
Seksi Usaha : Agus Koecink
Seksi Publikasi dan Dokumentasi : Syarifuddin
Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang : Nasirun
Sumber dana :
Sumber dana dari pameran tersebut adalah :
No Sumber dana Rincian

1 Peserta pameran Rp. 6.450.000,00

2 Donatur (Pemkab Jember) Rp. 9.500.000,00

3 Sponsor Rp. 3.750.000,00

Jumlah RP.19.700.000,00

Publikasi:
Publikasi dalam pameran yaitu membuat pengumuman/berita kepada masyarakat luas. Dalam pameran
pagebluk tersebut menggunakan publikasi berupa pamflet dan poster yang disebar luaskan melalui beberapa
platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Telegram dan Youtube. Sehingga dengan menggunakan
media tersebut mampu menjangkau banyak kalangan dan semua segmen masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai