Anda di halaman 1dari 5

Nama : Risal Fadhil Rahardiansyah

No. : 26
Kelas : XII IPS-3
1. Perhatikan gambar berikut! Pilihlah satu gambar yang menarik minat Anda untuk beropini!
Diharapkan Anda bisa memahami isu dalam gambar yang Anda pilih!

Jakarta Darurat Banjir

(Gambar 2)

2. Tulislah minimal lima opini Anda terkait gambar tersebut! Gunakanlah kalimat efektif!
Pastikan opini tersebut didasari oleh fakta yang Anda ketahui mengenai isu tersebut!

1) Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menyebabkan pemanfaatan lahan yang


semula terbuka, lolos air dan berfungsi sebagai daerah resapan berubah menjadi kawasan
tertutup perkerasan dan kedap air yang dapat meningkatkan limpasan air permukaan, dan
menyebabkan banjir serta genangan saat musim hujan.
2) Hal tersebut berbanding lurus dengan pesatnya pertumbuhan permukiman dan industri
yang telah mengubah keseimbangan fungsi lingkungan, bahkan kawasan retensi banjir
(retarding basin) yang disediakan alam berupa situ-situ juga telah dihabiskan.
3) Keadaan ini secara signifikan menurunkan kapasitas penyerapan air secara drastis
karena sistem drainase permukiman yang kurang memadai, sehingga pada curah hujan
tertentu menimbulkan genangan air di mana-mana.
4) Selain itu, lemahnya penegakan hukum ikut mendorong tumbuh dan berkembangnya
permukiman ilegal di bantaran sungai semakin memperburuk sistem tata air lingkungan,
karena kapasitas tampung dan pengaliran sungai menurun dan terjadilah luapan air.
5) Banjir di Jakarta tentu saja menimbulkan banyak kerugian baik secara fisik maupun
psikis.
6) Banjir bukan hanya menyebabkan sawah tergenang sehingga tidak dapat dipanen dan
meluluhlantakkan perumahan dan permukiman, tetapi juga merusak fasilitas pelayanan sosial
ekonomi masyarakat dan prasarana publik, bahkan mampu menelan korban jiwa.
7) Terjadinya serangkaian banjir dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun,
menuntut upaya lebih besar mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan.
8) Berbagai upaya pemerintah yang bersifat struktural (structural approach), ternyata
belum sepenuhnya mampu menanggulangi masalah banjir di Jakarta karena upaya yang
dilakukan selama ini hanya terfokus pada penyediaan bangunan fisik pengendali banjir.
9) Penanggulangan banjir yang hanya melulu pembangunan fisik (structural approach),
harus segera disinergikan dengan pembangunan non fisik (non-structural approach), yang
menyediakan ruang lebih luas bagi munculnya partisipasi masyarakat, sehingga hasilnya akan
lebih optimal.
10) Partisipasi masyarakat diintegrasikan untuk mencari solusi permasalahan lebih baik
dalam suatu komunitas, dengan membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk
memberi kontribusi sehingga implementasi kegiatan berjalan lebih efektif, efisien, dan
berkelanjutan.
11) Kebijakan pemerintah daerah Jakarta tentang penanggulangan bencana masih sangat
terbatas dan sederhana karena peraturan daerah yang sudah tersedia terbatas pada kegiatan
prevention dan kurang kompleks untuk merangkul seluruh elemen masyarakat.

3. Kemudian, susunlah kalimat opini tersebut dalam beberapa paragraf! Paragraf yang Anda
susun haruslah padu dan logis. Pastikan pula isi antarparagraf memiliki keterkaitan.

Jakarta Darurat Banjir


Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menyebabkan pemanfaatan lahan yang
semula terbuka, lolos air dan berfungsi sebagai daerah resapan berubah menjadi kawasan
tertutup perkerasan dan kedap air yang dapat meningkatkan limpasan air permukaan, dan
menyebabkan banjir serta genangan saat musim hujan. Hal tesebut berbanding lurus dengan
pesatnya pertumbuhan permukiman dan industri yang telah mengubah keseimbangan fungsi
lingkungan, bahkan kawasan retensi banjir (retarding basin) yang disediakan alam berupa
situ-situ juga telah dihabiskan. Keadaan ini secara signifikan menurunkan kapasitas
penyerapan air secara drastis karena sistem drainase permukiman yang kurang memadai,
sehingga pada curah hujan tertentu menimbulkan genangan air di mana-mana. Selain itu,
lemahnya penegakan hukum ikut mendorong tumbuh dan berkembangnya permukiman ilegal
di bantaran sungai semakin memperburuk sistem tata air lingkungan, karena kapasitas
tampung dan pengaliran sungai menurun dan terjadilah luapan air.
Banjir di Jakarta tentu saja menimbulkan banyak kerugian baik secara fisik maupun
psikis. Banjir tersebut bukan hanya menyebabkan sawah tergenang sehingga tidak dapat
dipanen dan meluluhlantakkan perumahan dan permukiman, tetapi juga merusak fasilitas
pelayanan sosial ekonomi masyarakat dan prasarana publik, bahkan mampu menelan korban
jiwa.
Terjadinya serangkaian banjir dalam waktu relatif pendek dan terulang tiap tahun,
menuntut upaya lebih besar untuk mengantisipasinya, sehingga kerugian dapat diminimalkan.
Kebijakan pemerintah daerah Jakarta tentang penanggulangan bencana masih sangat terbatas
dan sederhana karena peraturan daerah yang sudah tersedia terbatas pada kegiatan prevention
dan kurang kompleks untuk merangkul seluruh elemen masyarakat. Berbagai upaya
pemerintah yang bersifat struktural (structural approach), ternyata belum sepenuhnya
mampu menanggulangi masalah banjir di Jakarta karena upaya yang dilakukan selama ini
hanya terfokus pada penyediaan bangunan fisik pengendali banjir. Penanggulangan banjir
yang hanya melulu pembangunan fisik (structural approach), harus segera disinergikan
dengan pembangunan non fisik (non-structural approach), yang menyediakan ruang lebih
luas bagi munculnya partisipasi masyarakat, sehingga hasilnya akan lebih optimal. Partisipasi
masyarakat diintegrasikan untuk mencari solusi permasalahan lebih baik dalam suatu
komunitas, dengan membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk memberi
kontribusi sehingga implementasi kegiatan berjalan lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Uji Kompetensi 3
Kerjakan soal-soal berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan argumentasi?
Jawab : Argumentasi adalah salah satu bentuk penulisan paragraf atau pendapat dalam sebuah
kalimat yang menerangkan sebuah penjelasan, alasan, pembuktian, pro, dan kontra yang
disertai alasan-alasan obyektif, fakta aktual, nyata, valid, dan kuat terhadap paragrapnya yang
bertujuan untuk meyakini si pembaca agar merasa simpati, berpendapat yang sama dengan si
pembaca, dan terpengaruhi.
Argumentasi bisa juga diartikan sebagai pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan mempegaruhi orang lain dengan cara menyajikan bukti-bukti sebagai
penguat argumentasi yang dinyatakan secara logis dan faktual dengan tujuan pembaca atau
pendengar tertarik dengan yang dikemukakan oleh penulis.

2. Jelaskan bahasa yang digunakan dalam artikel!


Jawab : Bahasa yang digunakan dalam artikel bersifat ilmiah populer, berbeda dengan bahasa
ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa harus diperhatikan oleh penulis untuk mengetahui
sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca artikel adalah membaca tulisan yang tidak
terlalu panjang, mudah dibaca, dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang komunikatif dan kalimat efektif serta tidak menggunakan kata yang bertele-tele agar
mudah dipahami pembaca.

3.Jelaskan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan opini ke dalam


paragraf!
Jawab :
Dalam buku Menulis di Media Massa oleh Paryati Sudirman, terdapat enam pendekatan
menulis artikel di media massa. Berikut beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk
mengungkapkan opini dalam bentuk paragraf.
a. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif diawali dengan simpulan umum suatu permasalahan dalam artikel
Selanjutnya, penulis bisa menyampaikan rincian yang mendasari simpulan tersebut. Dalam
hal ini, rincian dapat berupa latar belakang, alasan-alasan, penjelasan, argumentasi, contoh-
contoh, dan bukti yang berkaitan dengan permasalahan.
b. Pendekatan induktif
Dengan pendekatan induktif, penulis bisa menyampaikan opini dan fakta dalam artikel
dimulai dari rincian yang bersifat khusus. Rincian yang bersifat khusus tersebut dapat berupa
latar belakang, alasan-alasan, penjelasan, argumentasi, contoh-contoh, dan bukti yang
berkaitan dengan permasalahan. Selanjutnya, dari rincian tersebut penulis bisa menarik
simpulan yang berkaitan dengan permasalahan. Dalam pendekatan ini, penulis bisa terhindar
dari pengambilan simpulan yang tergesa-gesa dan tidak logis.
c. Pendekatan kronologis
Dalam pendekatan kronologis, penulis menyampaikan opini dan fakta dalam artikel
berdasarkan urut-urutan yang runtut. Penulis bisa mengungkap opini dan fakta yang disusun
sesuai dengan urutan tertentu seperti berdasarkan waktu maupun proses terjadinya sesuatu.
Ketika penulis hendak menyampaikan artikel yang membahas sejarah suatu daerah, bisa
mengawali artikel dengan menyampaikan keadaan daerah tersebut dari masa lalu hingga
masa sekarang secara runtut.
d. Pendekatan logis
Penulis dapat menggunakan pendekatan logis untuk mengungkapkan opini dan fakta dalam
artikelnya. Pesan yang disampaikan dalam artikel dengan pendekatan ini disampaikan secara
runtut dan logis. Penulis bisa menyusun opini dan fakta yang berkaitan dengan sebab akibat
yang logis. Penulis memaparkan artikel mengenai dampak erupsi Anak Gunung Krakatau
diawali dengan memaparkan sebab-sebab timbulnya dampak letusan seperti peningkatan
aktivitas gunung api, erupsi, lalu terakhir menyebabkan dampak bencana seperti tsunami.
e. Pendekatan spesial
Dengan menggunakan pendekatan ini, penulis bisa menyampaikan opini dan fakta yang
disusun berdasarkan urutan ruang dan waktu. Penulis bisa memaparkan artikel tentang
persebaran satwa dilindungi di Indonesia diawali dari daerah Indonesia bagian barat, tengah,
lalu terakhir timur.
f. Pendekatan topikal
Dalam pendekatan ini, penulis bisa menyusun opini dan fakta berdasarkan urutan topik atau
bahasan yang sesuai. Topik kebakaran hutan menjadi contohnya dan disajikan dari lokasi
keberadaan hutan, penyebab kebakaran hutan, akibat kebakaran hutan, dan terakhir
penanggulangannya.

4. Sebutkan argumentasi penulis dalam artikel tersebut!


Jawab:
- Dunia pendidikan merupakan medan juang yang berat dan memiliki begitu banyak
pekerjaan rumah menumpuk serta kompleks. (Paragraf 1 Kalimat 1)
-Angka ini menjadi cerminan perlunya kerja keras Pemerintah membangun pendidikan, baik
secara kuantitas maupun kualitas. (Paragraf 1 Kalimat 3)
-Keberhasilan membangun pendidikan akan berkolerasi dengan kemajuan Indonesia sehingga
potret pembangunan pendidikan saat ini akan menjadi gambaran kehidupan di masa depan.
(Paragraf 2 Kalimat 1)
-Pendidikan saat ini tidak hanya dimaknai sebagai dunia persekolahan, tetapi juga bagian
menyeluruh dari sebuah sistem yang yang jalin-menjalin yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat. (Paragraf 2 Kalimat 3)
- Dinamika zaman dan transformasinya memerlukan pendidikan yang lebih luwes dan
fleksibel. (Paragraf 3 Kalimat1)
- Anak-anak yang hadir saat ini juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi
sebelumnya sehingga pendekatan yang perlu dilakukan pun jelas sangat berbeda. (Paragraf 4
Kalimat 1)
- Dalam masyarakat demokratis, partisipasi dari setiap elemen, pemerintah, masyarakat,
dunia usaha, komunitas lokal, maupun orangtua sangat dibutuhkan. (Paragraf 5 Kalimat 1)
- Kerja sama tersebut akan mampu mengubah wajah pendidikan menjadi semakin partisipatif,
yang mana setiap pihak berkesempatan memberikan upaya terbaiknya untuk membantu
upaya pencerdasan bagi anak bangsa.(Paragraf 5 Kalimat 2)

5. Menurut Anda, bagaimana bahasa yang dipakai dalam artikel tersebut?


Jawab : Menurut saya bahasa yang digunakan dalam artikel tersebut adalah bahasa bersifat
ilmiah populer. Selain itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa komunikatif dan tidak
bertele-tele, sehingga artikel tersebut mudah dibaca dan dipahami. Kalimat yang terdapat di
artikel tersebut juga saling padu sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti maksud
atau isi yang disampaikan oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai