Anda di halaman 1dari 3

Pengolahan Rotan

Tahapan pengolahan rotan adalah sebagai berikut :

1).   Penggorengan

Tujuan penggorengan adalah untuk menurunkan kadar air agar cepat kering dan juga untuk
mencegah terjadinya serangan jamur. Cara penggorengannya adalah potongan-potongan
rotan diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah
disiapkan campuran solar dengan minyak kelapa.

2).   Penggosokan dan Pencucian

Setelah rotan digoreng, ditiriskan beberapa menit, kemudian digosok dengan kain perca
(sabut kelapa) atau karung goni yang dicampur dengan serbuk gergaji, agar sisa kotoran
terutama getah yang masih menempel pada kulit rotan dapat dilepaskan, sehingga kulit
rotan menjadi bersih dan akan dihasilkan warna rotan yang bewarna cerah dan mengkilap.

3).   Pengeringan

Setelah rotan dicuci lalu dikeringkan dengan cara dijemur pada panas matahari sampai
kering dengan kadar air berkisar 15% – 19%. Hasil penelitian Basri dan Karnasudirja (1987)
dalam Jasni et al., (2005) pada rotan manau (Calamus manan Miq.) dan rotan semambu
(Calamus scipionum Burr.), menunjukkan bahwa lama pengeringan secara alami dari kedua
jenis rotan tersebut berkisar 22 hari sampai 65,3 hari.

4).   Pengupasan dan Pemolisan

Pengupasan dan pemolisan umumnya dilakukan pada rotan besar pada keadaan kering,
gunanya adalah untuk menghilangan kulit rotan tersebut, sehingga diameter dan warna
menjadi lebih seragam dan merata.

5).   Pengasapan

Pengasapan dilakukan agar warna rotan menjadi kuning merata dan mengkilap.
Pengasapan dilakukan pada rotan kering yang masih berkulit (alami) Pengasapan pada
dasarnya adalah proses oksidasi rotan dengan belerang (gas SO2) agar warna kulit rotan
menjadi lebih putih. Waktu pengasapan sekitar 12 jam dan menghabiskan sekitar 7,5 kg
belerang atau 1,8 gr/batang rotan (Rachman 1990 dalam Jasni et al., 2005).

6).   Pengawetan

Pengawetan rotan adalah proses perlakuan kimia atau fisis terhadap rotan yang bertujuan
meningkatkan masa pakai rotan. Selain berfugsi untuk mencegah atau memperkecil
kerusakan rotan akibat oganisme perusak, juga memperpanjang umur pakai rotan.

Bahan pengawet yang digunakan harus bersifat racun terhadap organisme perusak baik
pada rotan basah maupun rotan kering, permanen dalam rotan, aman dalam
pengangkutan dan penggunaan, tidak bersifat korosif, tersedia dalam jumlah banyak dan
murah.

7).  Pembengkokan

Pembengkokan atau pelengkungan rotan dilakukan pada rotan berdiameter besar sesuai
dengan pengunaannya. Cara pembengkokan ini dilakukan dengan cara rotan tersebut
dilunakkan dengan uap air panas yang disebut steaming dengan tabung berbentuk silinder
(steamer) agar jaringan rotan menjadi lunak sehingga mudah dibengkokan.

Hasil penelitian (Jasni, 1992 dalam Jasni et al., 2005), menunjukkan bahwa pengrajin di
industri rumah tangga, proses pembengkokan dilakukan dengan cara memanaskan
langsung bagian yang akan dibengkokkan pada api (kompor minyak tanah dan gas LPG).
Kemudian bagian tersebut dibengkokkan dengan bantuan alat pembengkok pada waktu
rotan masih panas. Cara ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu prosesnya lambat dan
kadang-kadang bagian yang dipanaskan dapat terbakar, sehingga bewarna hitam.

Peralatan 

Alat-alat yang digunakan pada industri produk jadi rotan meliputi: kompor solder, bor listrik,
gergaji rotan dan biasa, gunting rotan, parang, martil, kakak tua dan engkol tangan. Selain
itu, sebagian kecil ada yang menggunakan kompresor, mesin potong, sekrup (alat tembak
untuk memasukkan paku) dan taples. Kegiatan proses produksi dilakukan pada suatu
bangunan rumah. Bangunan rumah tersebut dibagi menjadi tempat proses produksi,
pemajangan produk jadi rotan dan tempat tinggal.

Sumber: https://kangnur.org/2011/06/20/pengolahan-rotan/
KEGUNAAN ROTAN
Pemanfaatan rotan ( sp. Daemonorops Draco ) terutama adalah sebagai bahan baku mebel,
misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan daripada kayu,
seperti ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah
gampang terkena kutu bubuk "Pin Hole"

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Rotan

KEUNTUNGAN ROTAN
Berat yang Super Ringan,Daya tahanya sangat kuat,Harganya tergolong murah,Tekstur lentur &
mudah dibentuk,awet selama puluhan tahun,proses perawatanya mudah,identic dengan kesan
natural,bisa divariasikan dg aneka warna.

KERUGIAN ROTAN

1. Sama seperti kayu, rotan cukup rentan dirusak oleh serangga dan binatang pengerat.
Dibutuhkan perlakuan tertentu supaya perabotan Anda terhindar dari gangguan hewan-hewan
ini.
2. Rotan juga mempunyai konstruksi yang tidak terlalu kuat. Fakta ini berkaitan dengan
teknik pembuatan furnitur rotan yang hanya mengandalkan metode anyaman. Pengecualian
pada furnitur-furnitur yang telah dipadukan dengan bahan lain seperti besi, baja ringan, dan
sebagainya.
3. Karena memiliki banyak lubang pada bentuknya, perabotan yang berasal dari rotan
sering menjadi sarang debu. Partikel-partikel kotoran mudah berkumpul di lubang tersebut
sampai menumpuk karena sulit dibersihkan.
4. Rotan merupakan material yang gampang rusak bila terkena sinar matahari dan air hujan
terus-menerus. Oleh karena itu, jangan pernah menempatkan furnitur rotan di lingkungan
outdoor.
5. Rotan membutuhkan bentuk perawatan yang lumayan rumit. Setahun sekali, permukaan
material ini harus diberikan coating ulang agar keindahannya terjaga dan tetap terlindungi
dengan baik.

Sumber: https://arafuru.com/m/properti/apakah-keunggulan-dan-kekurangan-rotan.html

Anda mungkin juga menyukai