Anda di halaman 1dari 2

Proses Kerajinan Rotan

Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan


pengawetan dan terlindung dari jamur blue stain. Secara garis besar
terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan
dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan
pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil. Selanjutnya
rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya
dibuat peel (kupasan), polis, dan fi trit.

Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara


lain:
1. Pembuatan kerangka.
Untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan
sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan
diameter besar. Dimana dalam proses pembuatan kerangka
menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa
dilekukkan sesuai dengan model desainnya.
2. Penganyaman. Tujuannya untuk membentuk produk sesuai desain.
Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah
dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan.
3. Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tesebut
dengan menggunakan kuas.
4. Proses fi nishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir
dalam proses pembuatan produk. Dimana dalam prosesnya yaitu
antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu
rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipolitur.

Dalam pembuatan rotan dengan ukuran kecil menggunakan rotan


fi trit, sebelum digunakan sebaiknya rotan direndam terlebih
dahulu di dalam air selama 1-2 menit agar rotan lentur dan mudah
dibentuk. Jika rotan direndam air, maka air akan menyerap ke
dalam rotan, sehingga rotan tidak mudah patah jika dibentuk.
Teknik pembentukan rotan adalah dengan dianyam dan ditempel.

Anda mungkin juga menyukai