100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
281 tayangan2 halaman
Proses kerajinan rotan meliputi pembersihan, pengawetan, dan pengolahan rotan menjadi bahan baku seperti kupasan, polis, dan filamen. Rotan kemudian dianyam menjadi berbagai produk dengan tahapan pembuatan kerangka, penganyaman, pewarnaan, dan finishing seperti pengamplasan dan pelapisan. Untuk rotan ukuran kecil, digunakan teknik direndam dan dibentuk dengan dianyam atau ditempel.
Proses kerajinan rotan meliputi pembersihan, pengawetan, dan pengolahan rotan menjadi bahan baku seperti kupasan, polis, dan filamen. Rotan kemudian dianyam menjadi berbagai produk dengan tahapan pembuatan kerangka, penganyaman, pewarnaan, dan finishing seperti pengamplasan dan pelapisan. Untuk rotan ukuran kecil, digunakan teknik direndam dan dibentuk dengan dianyam atau ditempel.
Proses kerajinan rotan meliputi pembersihan, pengawetan, dan pengolahan rotan menjadi bahan baku seperti kupasan, polis, dan filamen. Rotan kemudian dianyam menjadi berbagai produk dengan tahapan pembuatan kerangka, penganyaman, pewarnaan, dan finishing seperti pengamplasan dan pelapisan. Untuk rotan ukuran kecil, digunakan teknik direndam dan dibentuk dengan dianyam atau ditempel.
Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan
pengawetan dan terlindung dari jamur blue stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat peel (kupasan), polis, dan fi trit.
Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara
lain: 1. Pembuatan kerangka. Untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan diameter besar. Dimana dalam proses pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan model desainnya. 2. Penganyaman. Tujuannya untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan. 3. Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tesebut dengan menggunakan kuas. 4. Proses fi nishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk. Dimana dalam prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipolitur.
Dalam pembuatan rotan dengan ukuran kecil menggunakan rotan
fi trit, sebelum digunakan sebaiknya rotan direndam terlebih dahulu di dalam air selama 1-2 menit agar rotan lentur dan mudah dibentuk. Jika rotan direndam air, maka air akan menyerap ke dalam rotan, sehingga rotan tidak mudah patah jika dibentuk. Teknik pembentukan rotan adalah dengan dianyam dan ditempel.