tidak tersegmentasi, beruntai tunggal dan negatif, yang mewakili famili Bornaviridae dalam
ordo Mononegavirales. Virus ini ada di seluruh dunia pada kuda, domba, sapi, kucing, anjing
dan burung unta. Infeksi bisa berakibat fatal, tetapi sebagian besar pembawa virus terus-
mekanisme patogenetik yang kompleks dalam sistem saraf, tetapi juga menyebar melalui sel-
sel myelo-monocytic. Diagnosis dapat dibuat secara serologis, tetapi deteksi penanda antigen
pada sel darah putih perifer, dikombinasikan dengan amplifikasi asam nukleat lebih
menguntungkan. Studi RNA komparatif mengungkapkan homologi genetik virus yang sangat
tinggi. Isolat yang ditemukan dari manusia dan kuda menunjukkan kekhususan spesies.
Vaksinasi bukanlah strategi yang disarankan, tetapi terapi antivirus, terutama dengan
amantadine sulfat, menjanjikan kemanjuran pada gangguan mood manusia, dan efektif secara
in vitro. Infeksi BDV mengikuti prinsip kerentanan untuk menyebabkan penyakit. Meskipun
penularan lintas spesies dari virus komensal ini belum terbukti, aspek zoonosis dari BDV
Pada hewan kucing dan anjing virus ini terutama disebarkan melalui saluran inhalasi
dan kontak langsung dengan terinfeksi. Penularan dapat juga melalui vektor atau resorvoir
terutam hewan-hewan pengerat seperti tiku, kecoak, mencit dan ular sebagai vektor utama
dalam virus borna ini. Hewan-hewan liar yang sering memakan binatang melata seperti ular,
biawak yang terinfeksi virus borna dapat terinfeksi. Dipostulasikan bahwa BDV dapat
menginfeksi ujung saraf di orofaring dan menyebar melalui sel saraf olfaktorius ke sistem
saraf pusat. Respons sel T yang kuat dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit klinis.
Kucing yang terkena mengalami gangguan gaya berjalan, ataksia, nyeri di punggung bawah
dan perubahan perilaku. Borna disease virus (BoDV) adalah virus RNA untai negatif tidak
tersegmentasi yang menyebabkan infeksi intranuklear persisten pada berbagai spesies
vertebrata. Sejak laporan pertamanya, pendekatan genetika terbalik dengan strategi yang
intranuklear. Di sini, kami merangkum pendekatan genetika terbalik yang berbeda dari BoDV
dan perkembangan terkini dalam penggunaan genetika terbalik untuk generasi vektor virus
untuk terapi gen dan partikel mirip virus untuk vaksin pencegahan potensial (Komatsu dan
Tomonaga, 2020).
Kim, K.S., Yamamoto, Y., Nakaoka, S., Tomonaga, K., Iwami, S., dan Honda, T. (2020).
Modeling borna disease virus in vitro spread reveals the mode of antiviral effect
conferred by an endogenous bornavirus-like element. Journal of Viral, 94(21): 20-
104.
Komatsu, Y. dan Tomonaga, K. (2020). Reverse genetics approaches of Borna disease virus:
applications in development of viral vectors and preventive vaccines. Curr Opin
Virol Jurnal, 44(1): 42-48.