Anda di halaman 1dari 12

390. Jurnal FSD, Vol. 1 No.

ESTETIKA MEDIA TERAPAN PADA PROGRAM


DAPUR ABI EPISODE TEMPE BACEM DI SALAM
TV MEDAN
(Applied Media Aesthetics in Tempe Bacem Episode of Dapur Abi Program on Salam TV Medan)

Muhammad Reza Pahlevi, Triadi Sya’dian


Program Studi Televisi dan Film
Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama
pahlevir120@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini membahas kajian estetika program feature kuliner Dapur Abi di Salam TV Medan
episode Tempe Bacem. Salam TV adalah stasiun televisi lokal yang menayangkan program acara
berbasis edukasi islami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui estetika media terapan pada
program Dapur Abi dalam menyampaikan informasi kepada pemirsa melalui visual yang menarik
dan layak untuk di tampilkan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif untuk
mengumpulkan data dari wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Data yang telah
dihasilkan kemudian dianalisa dan disimpulkan menggunakan teori estetika media terapan oleh
Herbert Zettl. Hasil penelitian ini memiliki konsep estetika Herbert Zettl yang menerapkan lima
elemen dalam membentuk nilai estetika media audio visual seperti pencahyaan/ warna, ruang dua
dimensi, ruang tiga dimensi, waktu/ gerak dan suara. Konsep visual yang ditampilkan dengan
elemen-elemen tersebut memberikan kejelasan dan perspektif kedalaman pada gambar melalui
teknik pengambilan gambar dan dipadukan dengan unsur suara untuk membangun suasana serta
maksud informasi yang disampaikan.

Kata Kunci: Dapur Abi, Estetika Media Terapan, Salam TV, Tempe Bacem

ABSTRACT
This study discusses the aesthetic study of Dapur Abi culinary feature program in Salam TV Medan
episode Tempe Bacem. Salam TV is a local television station that airs Islamic educational-based
programs. The purpose of this study is to determine the aesthetics of applied media in the Dapur Abi
program in conveying information to viewers through visuals that are interesting and worthy of
display. The research method used is qualitative to collect data from interviews, observations,
documentation and literature study. The data that has been produced is then analyzed and concluded
using the aesthetic theory of applied media by Herbert Zettl. The results of this study have the
aesthetic concept of Herbert Zettl who applies five elements in shaping the aesthetic value of audio-
visual media such as lighting / color, two-dimensional space, three-dimensional space, time / motion
and sound. Visual concepts that are displayed with these elements provide clarity and depth
perspective on the image through shooting techniques and combined with sound elements to build
the atmosphere and purpose of the information conveyed.

Keywords: Dapur Abi, Applied Media Aesthetics, Salam TV, Tempe Bacem

1. PENDAHULUAN
Televisi merupakan salah satu media, sarana ataupun wadah untuk menyampaikan dan
menerima informasi dalam bentuk audio dan visual. Menurut Oktaviani, saat ini televisi juga menjadi
bagian dari kehidupan manusia, hal ini dikarenakan masyarakat dapat memperoleh informasi,
Muhammad Reza, Estetika Media Terapan Pada… 391

hiburan dan pendidikan dari tayangan acara televisi [6]. Informasi yang disiarkan dengan media
televisi dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Televisi dapat dikatakan sebagai
media elektronik yang sangat efektif dalam penyampaian informasi, hal ini dikarenakan televisi
merupakan media yang memiliki jangkauan yang luas. Media merupakan salah satu sarana penyebar
informasi yang dikemas dengan kreatifitas dalam penyajiannya agar informasi yang disajikan terlihat
menarik. Menurut Puspitasari media adalah wadah yang menyebarkan informasi berupa produk
budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya kepada masyarakat [7].
Visualisasi pada televisi yang ditampilkan dengan strategi kreatifitas memudahkan khalayak dalam
menerima pesan ataupun informasi yang disampaikan.
Media televisi tidak terlepas dari strategi kreatifitas untuk hasil yang lebih menarik. Menurut
Quinn dalam Haerinnisa strategi adalah pola atau rencana yang telah disusun dengan tujuan utama,
kebijakan dan rangkaian tindakan sebuah organisasi hingga secara berjalan lancar dan kompak [4].
Industri kreatif seperti televisi, kratifitas sangat diperlukan. Hal ini bertujuan agar program acara
terlihat menarik, berkualitas dan memiliki nilai estetika sehingga layak untuk di nikmati dan
ditampilkan kepada khalayak. Jenis program yang ditayangkan pada stasiun televisi pada umumnya
seperti news, talkshow, dokumenter, features, drama dan format lainnya. Salah satu tayangan televisi
yang menarik, memberikan edukasi dan menghibur adalah program feature. Program Feature adalah
program yang membahas tayangan edukatif yang dibahas secara lengkap menyoroti dan mengurai
dengan berbagai format dan kreasi sehingga membuat penonton terkesan dan terinspirasi oleh
tayangan tersebut [1]. Salah satu format program unggulan yang ada di Salam TV Medan yaitu
program feature.
Salam TV Medan merupakan televisi swasta yang menyajikan program-program edukasi
dengan strategi produksi berbasis islami. Program tersebut membawa semangat dakwah
dilingkungan masyarakat dan keluarga seperti program Dapur Abi. Dapur Abi adalah program
feature kuliner yang menayangkan informasi tata cara memasak makanan berdurasi 30 menit dan di
tayangkan setiap hari minggu pukul 10.30 WIB. Program Dapur Abi juga menayangkan episode
yang berbeda setiap minggunya yang dibawa oleh host dan chef. Salah satu diantaranya adalah
episode tempe bacem. Masyarakat pada umumnya tentu sudah mengetahui makanan hasil fermentasi
dari biji kedelai yang biasa disebut tempe. Tempe dapat diolah kedalam masakan seperti digoreng,
balado, bacem, gulai dan kreasi lainnya. Saat ini penulis memilih episode tempe bacem yang akan
menjadi bahan penelitian dalam karya tulis ini.
Menurut Effendy dalam Wardah Febryana, persaingan program televisi antara stasiun satu
dengan stasiun lainya harus memiliki kelebihan untuk mempertahankan pemirsa agar tetap setia pada
programnya [3]. Hal yang mempengaruhi minat dan daya tarik pemirsa untuk menonton program
televisi berkaitan dengan estetika atau keindahan. Salam TV sebagai media memiliki beberapa
program acara yang sedikit berbeda, salah satu diantaranya Dapur Abi. Program acara ini terlihat
berbeda dalam segi pengambilan gambar, editing, warna yang ditampilkan dan hal-hal yang berkaitan
dengan estetika. Program acara Dapur Abi Episode Tempe Bacem juga menerapkan nilai estetika
dalam penyampaian pesan dan informasi kepada khalayak agar khalayak tertarik untuk melihat
program acara tersebut. Zettl mengatakan dalam Annas Marzuki Sulaiman, estetika media terapan
adalah konsep estetika baru untuk menganalisis karya seni berupa audio visual yang berbeda dengan
estetika tradisional [9]. Zettl mengemukakan elemen-elemen mendasar dan kontekstual dalam bidang
estetika seperti cahaya dan warna, ruang dua dimensi, ruang tiga dimensi, waktu/gerak dan suara.
Nilai estetika atau keindahan yang diterapkan pada program Dapur Abi bertujuan agar penonton
dapat menerima pesan dan makna serta menikmati proses pembuatan masakan yang di olah dari
bahan yang sederhana. Untuk memberikan informasi tentang Estetika Media Terapan yang ada dalam
program Dapur Abi di Salam TV Medan terkhusus masyarakat yang terkait dengan bidang
broadcasting.
Salam TV dapat dikatakan televisi keluarga bernuansa islami. Program-program yang
ditayangkan memiliki pesan-pesan dan informasi edukasi berbasis islami. Sebagai salah satu media
lokal, Salam TV tidak membatasi kreatifitas dalam penyuguhan visual yang ditampilkan dalam setiap
program acaranya. Hal ini bertujuan agar penonton tertarik untuk mencari dan mendapatkan
informasi. Kreatifitas tersebut seperti keindahan dalam bentuk audio dan visual. Program Dapur Abi
merupakan program edukatif dengan kategori features kuliner yang disajikan untuk memberikan
informasi tata cara memasak yang di tayangkan setiap hari minggu pukul 10.00 WIB. Program
392. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

feature merupakan program kreatif yang memberikan hiburan, informasi dan kenyamanan tentang
suatu kejadian, keadaan, tata cara ataupun aspek kehidupan [2]. Program ini di kemas secara ringan
dengan keindahan visual yang dapat di lihat untuk semua umur terkhusus kepada ibu rumah tangga
sebagai ide untuk memasak.
Program ini dipandu oleh host dan chef yang berdurasikan 30 menit dan terdiri dari tiga
segmen. Durasi yang di berikan bersifat conditonal yang normal tergantung menu dan konsep
produksi yang di lakukan dengan pembagian waktu setiap segmen yaitu segmen satu dan segmen
dua selama 12 menit, segmen tiga selama 4 menit dan 2 menit sebagai iklan di setiap segmennya.
Ade selaku produser mengatakan program Dapur Abi merupakan salah satu program feature terbaik
yang ada di Salam TV Medan [5]. Episode yang akan menjadi pembahasan yaitu tentang episode
tempe bacem. Tempe bacem adalah makanan khas Jawa yang di masak dengan gula merah. Tata cara
proses untuk memasaknya sangat sederhana dan cocok untuk disajikan dengan tambahan nasi.
Penyampaian informasi tentang cara memasak tempe bacem dengan audio visual bertujuan untuk
memudahkan khalayak dalam menerima informasi dan merealisasikannya.
Sebagaimana fungsi dan tujuan dari karya ilmiah yaitu tentang menyampaikan informasi
yang akan disampaikan dalam bentuk teks berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan,
perlu adanya rujukan ataupun referensi karya ilmiah terdahulu yang digunakan sebagai arahan untuk
penulisan karya ilmiah yang baik agar materi yang dituliskan mudah dimengerti. Adapun tinjauan
pustaka yang dirujuk dalam penelitian ini diantaranya buku, karya ilmiah, tesis dan jurnal yang
berkaitan dengan judul penulis dan dijelaskan sebagai berikut.
Herbert Zettl dalam buku yang berjudul “Sight Sound Motion” Applied Media Aesthetics,
eight edition tahun 2015 yang diterbitkan di USA dan edisi ke lima yang di terbitkan tahun 2007.
Buku ini sama-sama menjelaskan tentang estetika media terapan. Zettl menerapkan elemen mendasar
dan kontekstual dalam bidang estetika seperti cahaya dan warna, ruang, waktu/gerak dan suara yang
diterapkan dalam media elektronik. Buku ini sangat berkaitan dengan penelitian penulis karena
menjadi rujukan yang cocok sebagai teori utama penelitian yaitu teori estetika media terapan dari
Herbert Zettl.
Tiara Oktaviani dalam karya ilmiah “Estetika Visual program Lapeh Salero Episode
Kacimuih di Inews TV Padang” tahun 2018 pada jurusan Televisi dan Film ISI Padang Panjang.
Penelitian ini menjelaskan tentang kajian videografi dalam membentuk estetika visual pada program
Lapeh Salero dalam penyampaian informasi berdasarkan teori estetika dan sinematografi. Kajian
tentang estetika yang mewujudkan penyampaian informasi dan pesan keindahan kepada penonton
menjadikan program terlihat menarik dan informasi yang disampaikan dapat diterima masyarakat.
Wardah Febriana dalam karya ilmiahnya yang berjudul “Kajian Estetik Program Acara
Variety Show Pesbukers Episode 17 Agustus 2015 di ANTV” tahun 2016 pada jurusan Televisi dan
Film Universitas Jember. Penelitian ini bertujuan mengetahui kajian estetik dan penataan artistik
yang disajikan pada program Pesbukers dengan menggunakan teori estetika Jacob Sumardjo. Konten
pada Pesbukers episode17 Agustus 2015 dikemas dalam bentuk komedi yang menjelaskan pristiwa
penjajahan kemudian di dukung dengan unsur sinematik dan naratif serta penataan panggung, artistik
dan wardrobe.
Penelitian Annas Marzuki Sulaiman dalam jurnal yang berjudul Kajian Bentuk Visual Iklan
(Studi Kasus Iklan Oreo Versi Bayangkan Kuberi Oreo Saat Ramadhan) tahun 2016. Jurnal ini
menjelaskan tentang analisis bentuk visual dalam iklan Oreo versi “Bayangkan Kuberi Oreo Saat
Ramadhan” di televisi yang di tayangkan pada edisi Ramadhan tahun 2016 dengan menggunakan
pendekatan Estetika Media Terapan yang membagi elemen visual iklan yaitu cahaya dan warna,
ruang dua dimensi, ruang tiga dimensi, waktu/ gerak dan suara. Selain itu, iklan Oreo Versi
Ramadhan ini merupakan jenis iklan, tujuannya untuk memberitahu pelanggan tentang keberadaan
merek oreo yang menawarkan karakteristik dan penggunaan yang sama.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian Estetika Media Terapan Pada Program Dapur Abi Episode Tempe Bacem di
Salam TV Medan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiono
dalam Wirasari dan Ferdiana, penelitian kualitatif juga bersifat baru, karena proses penelitian lebih
bersifat artistik atau seni, disebut metode interpretatif atau kurang terpola [10]. Data yang diperoleh
Muhammad Reza, Estetika Media Terapan Pada… 393

kemudian dianalisa dan dituliskan dalam bentuk deskriptif untuk menjawab masalah yang
dirumuskan secara terperinci dalam bentuk naratif. Metode deskriptif adalah metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas [8]. Teori yang digunakan untuk membedah penelitian
ini adalah teori estetika media terapan dari Herbert Zettl dengan konsep kontekstual mendasar
dalam bentuk visual yaitu cahaya dan warna, ruang dua dimensi, ruang tiga dimensi, waktu/ gerak
dan suara.
Adapun yang dimaksud dari lima elemen tersebut yaitu: (1) cahaya dan warna merupakan
terjemahan sinyal yang diterima mata dan otak menjadi persepsi visual dan mengarahkan kita ke
dalam ruang dan waktu sedanfkan warna merupakan bagian dari cahaya, yang telah dibagi menjadi
satu atau lebih gelombang cahaya yang terlihat pada suatu objek; (2) ruang dua dimensi merupakan
elemen yang membahas bidang dalam video yang menjadi karakteristik untuk ruang layar seperti
aspek rasio, estetika ukuran objek dan ukuran gambar; (3) ruang tiga dimensi merupakan bentuk
yang memiliki panjang, lebar dan tinggi yang biasa disebut dengan ruang ataupun volume dan hal-
hal yang berkaitan dengan ruang tiga dimensi pada estetika yaitu sumbu Z, faktor kedalaman grafik
dan karakteristik kedalaman lensa; (4) waktu/gerak merupakan durasi, perubahan, fenomena
berulang, ritme dan gerak yang terjadi dalam berbagai hal dan berkaitan dengan pergerakan dari
suatu objek; (5) suara merupakan elemen penting dalam struktur audio visual agar informasi yang
ditampilkan dapat lebih jelas dan mudah dimengerti, karena elemen suara seperti dialog dan
atmosfir dapat membangun mood dalam menjelaskan suatu peristiwa [11].
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara dengan
produser dan crew, observasi yaitu mengamati video Dapur Abi episode Tempe Bacem secara
berulang, dokumentasi dengan cara mengambil potongan gambar dan studi pustaka yaitu buku,
jurnal, karya ilmiah dan dokumen yang berkaitan degan estetika. Analisis data dimulai dengan
membuat proposal penelitian kemudian analisis data berdasarkan pengumpulan data dari observasi,
wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Data dikelompokan menggunakan teori estetika media
terapan agar peneliti mudah mendekarya ilmiahkan tulisan dengan kesimpulan yang menjadi tujuan
dari penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan metode pengumpulan data, sebelum menganalisa peneliti memilih potongan
gambar yang mewakili keseluruhan elemen yang akan dibahas pada setiap segmennya. Potongan
gambar tersebut kemudian diidentifikasi menggunakan teori estetika media terapan. Zettl
mengatakan estetika media terapan berbeda dari estetika tradisional dalam tiga cara utama: selain
berfokus terutama pada keindahan dan filosofi seni, estetika terapan berkaitan dengan sejumlah
fenomena estetika, termasuk cahaya dan warna, ruang, waktu/gerak dan suara, dan reaksi persepsi
kita terhadap mereka [11].
Ade sebagai produser menerapkan nilai estetika di dalam program acara Dapur Abi seperti
pengaturan cahaya dan warna yang terbetuk, teknik pengambilan gambar (ruang dua dimensi dan
tiga dimensi), waktu ataupun durasi dan pergerakan objek, kemudian unsur suara yang di berikan
saat menyampaikan informasi. Hal-hal ini dikelompokkan menjadi satu kesatuan nilai estetik yang
menjadikan program feature kuliner ini menarik dan layak untuk di tonton masyarakat.
Teknik pencahayaan dalam pengambilan gambar juga dapat mendukung mood suatu
program acara agar penonton tidak bosan saat menonton. Hal ini dikarenakan saat pencahayann
sudah di atur dan dikondisikan dengan baik akan membentuk susunan warna yang menarik sehingga
objek yang terbentuk mudah untuk dicerna saat menerima informasi. Dapur Abi sebagai program
kuliner memiliki beraneka ragam warna yang ditampilkan berdasarkan alat bahan masakan yang
digunakan seperti halnya dalam episode tempe bacem. Warna yang terbentuk juga memiliki arti dan
motivasi bersifat informasi yang mendukung nilai estetika.
Episode tempe bacem diproduksi di outdoor dengan latar belakang pegunungan dengan cara
memasak duduk bersila. Tempe bacem yaitu salah satu masakan dari tempe sebagai bahan utamanya
yang diolah dengan bumbu khas gula merah. Berdasarkan lokasi dan menu masakan yang akan
diproduksi, kameramen dan produser harus memikirkan konsep pengambilan gambar dari segi
framing, shot size, angle dengan sistem multicam agar gambar yang dihasilkan terlihat menarik dan
indah untuk di nikmati.
394. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Shot size yang dipakai dalam produksi ini umumnya seperti longshot (LS), medium shot
(MS) dan close up (CU). Angle yang digunakan yaitu normal angle atau eye level (EL) dan high
angle (HA). Teknik ini dikategorikan kedalam ruang dua dimensi yang diterapkan pada visual Dapur
Abi. V.Mascelli mengatakan dalam Oktaviani (2018: 12) pemilihan sudut pandang secara serabutan
dapat membingungkan bentuk atau rupa sehingga maknanya sulit dipahami, maka dari itu faktor
yang penting untuk membangun gambar yang menarik, bermakna dan berkesinambungan yaitu
dengan penempatan angle kamera. Berikut adalah analisa dan pembahasan dari program Dapur Abi
episode Tempe Bacem menggunakan teori estetika media terapan oleh Herbert Zettl.

Tabel 1. Analisa Estetika Media Terapan Program Dapur Abi Episode Tempe Bacem
Visual Keterangan
Bumper program acara Dapur Abi bertemakan
animasi peralatan dapur dan bahan-bahan
masakan serta bumbu-bumbu dapur, split video
seorang chef yang sedang memotong-motong
sayuran di animasi teflon. Terdapat tulisan nama
program Dapur Abi dengan kombinasi alat
masak secara menyilang memberikan nilai
ketegasan pada program ini sesuai dengan judul,
bahwa program ini dipandu oleh chef dan host
laki-laki.
Cahaya dan warna: Cahaya dan warna dari
beberapa objek yang lebih mendominasi redup
kecoklatan sehingga bumper terlihat elegan.
Ruang dua dimensi: Teknik pengambilan
gambar LS dengan penerapan angle HA
menampilkan keseluruhan objek-objek yang
bergerak di atas meja kayu.
Ruang tiga dimensi: Objek yang menutupi
objek lain
Waktu/ gerak: 20 detik/ tidak ada pergerakan
Gambar 1. Bumper In dan Bumper Out Dapur Abi kamera hanya pergerakan pada objek saja
(Sumber : Salam TV, 2019) Suara : nasyid laki-laki khas Salam TV
Segmen 1
Opening program acara Dapur Abi yang oleh
host Ade Mulya yang mengenakan pakaian
berwarna biru celana hitam dan chef Abrar
dengan pakaian kotak-kotak dengan perpaduan
warna merah dan orange celana berwarna cream.
Opening dilakukan duduk di tanah berumput
yang dilapisi kain dengan background
pepohonan nuansa pergunungan. Selain itu juga
terdapat alat dan bahan seperti kompor gas,
Gambar 2. Opening segmen 1 oleh host dan chef lumpang batu, kemudian mangkuk-mangkuk
Penerapan longshot, 00:21 – 00-30 kecil yang berisi minyak makan dan bumbu-
(Sumber: Salam TV, 2019) bumbu masakan lainnya.
Cahaya dan warna: Cahaya yang datar dan
alami yaitu cahaya matahari dengan suhu sekitar
5500˚K berada di atas bagian depan objek,
sehingga objek terlihat. Terlihat pembiasan
cahaya pada kain alas duduk namun tetap
mempertahankan objek utama opening program
yaitu host dan chef. Dominasi warna hijau yang
dihasilkan pepohonan yang menjadi latar
Muhammad Reza, Estetika Media Terapan Pada… 395

belakang objek dan rumput di sekitar objek


memberikan kesan sejuk
Ruang dua dimensi: Teknik pengambilan
gambar LS dengan angle EL dan aspek rasio
layar 16 x 9 atau 1,78 : 1.
Ruang tiga dimensi: Teknik selektif fokus,
yaitu fokus kepada kedua orang yang sedang
opening sementara background terlihat semakin
kabur dan manipulasi kedalaman ruang terdapat
objek yang menutupi objek yaitu kompor, kuali,
ulekan berada di depan host dan chef.
Waktu/ gerak: 9 detik/ tidak ada pergerakan
kamera ataupun transisi editing kamera stay di
depan objek, hal ini dilakukkan untuk
memfokuskan gestur objek yaitu host dan chef
serta ingin menampilkan keindahan alam yang
menjadi latar belakang objek.
Suara : dialog dan atmosfir alam sekitar

Segmen 1
Slide menu masakan yang akan dimasak pada
episode tersebut yaitu Tempe Bacem. Tangan
Chef sedang memegang hasil masakan tempe
bacem yang di hidangkan di atas piring berwarna
putih dan siap untuk di makan. Terdapat tulisan
tempe bacem di sebelah kiri piring putih dengan
warna coklat hampir sama dengan tempe bacem.
Cahaya dan warna: Pencahayaan datar yang
didominasi dengan warna redup. Warna redup
Gambar 3. Slide masakan tempe bacem dikarenakan background pada objek yaitu
Penerapan Close Up, 02:13 – 02:14 pakaian berwarna biru tua dengan celana hitam
(Sumber: Salam TV, 2019) dan warna kulit tangan yang kecoklatan.
Kombinasi warna didukung dengan cahaya alami
yang terlihat lebih menonjolkan objek piring
berwarna putih dan tempe bacem dengan
background yang cenderung redup.
Ruang dua dimensi: Penerapan HA
memberikan penekanan pada objek tempe bacem
yang dihidang diatas piring putih dan teknik
pengambilan gambar CU. Terlihat komposisi
seimbang karena posisi kamera sejajar dengan
bidang horizontal dan objek berada di tengah.
Ruang tiga dimensi: kedalaman ruang
dihasilkan dengan teknik selektif fokus, yaitu
fokus hanya terlihat pada tempe bacem yang
dihidang pada piring berwarna putih dan terdapat
objek yang menutupi objek lainnya yaitu kedua
tangan memegang hidangan, posisi tangan kiri
terlihat kabur, kemudian fokus dihidangan,
hidangan menutupi host berpakaian biru yang
terlihat kabur. Terdapat tulisan tempe bacem
sebagai bentuk grafis untuk menghasilkan efek
tiga dimensi dalam layar dua dimensi.
Waktu/ gerak: 1 detik/ Pergerakan pada slide ini
yaitu pada tahap editing dengan memberikan
396. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

efek transisi circle.


Suara: dialog dan atmosfir.

Segmen 1
Terdapat bahan-bahan utama yang dibutuhkan
untuk memasak tempe bacem. Tampak bahan
utama tempe berwarna putih kombinasi cream
yang diletakkan di mangkuk putih, gula merah di
mangkuk putih transparan, dan bumbu-bumbu
lain seperti bawang merah, bawang putih, jahe,
lengkuas dan ketumbar yang di letakkan di piring
berwarna hitam.
Cahaya dan warna : Cahaya rata objek terlihat
jelas dan terang, terdapat pembiasan cahaya pada
ketiga gambar tersebut yaitu mangkuk tempe,
mangkuk gula merah dan piring hitam sehingga
menimbulkan bayangan berwarna hitam di atas
kain di sisi kanan objek. Nuansa lingkungan
terlihat cerah dengan dominasi warna orange
pada kain kotak-kotak. Mangkuk berwarna putih
memberikan kesan bersih pada bahan utama
yaitu tempe dengan kombinasi warna lain seperti
kuning bening minyak makan dan kain kotak-
kotak berwarna orange putih.
Ruang dua dimensi: Kamera CU dengan angle
HA dan komposisi dinamik karena posisi yang
tidak seimbang.
Ruang tiga dimensi: Bahan masakan yang
menutupi bahan lain seperti bahan masakan,
tumpukan tempe diatas mangkuk putih dan
piring hitam dengan background kain kotak-
kotak. Grafis tulisan nama-nama bahan makanan
Gambar 4. Bahan utama tempe bacem yang sedikit menutupi objek menjadi foreground
Penerapan high angle, 02:43 - 02:49, yang menghasilkan efek tiga dimensi.
03:04 - 03:07 dan 03:10 - 03:17 Waktu/ gerak: terdapat 3 waktu yaitu 6 detik, 3
(Sumber: Salam TV, 2019) detik dan 7 detik/ Pergerakan terjadi pada teknik
penyambungan gambar cut to cut tanpa ada
transisi.
Suara: Dialog

Segmen 1
Adegan pada gambar tersebut terlihat tangan
kanan seseorang sedang memasukkan potongan
tempe kedalam kuali berwarna hitam dan tangan
kiri memegang mangkok berisi tempe yang akan
digoreng dan terdapat adegan seseorang sedang
menghaluskan bumbu-bumbu dengan lumpang
batu berwarna abu-abu sambil duduk di atas kain
kotak-kotak berwarna orange dan putih.
Cahaya dan warna: Cahaya datar, yaitu cahaya
Gambar 5. Proses menggoreng tempe bersumber dari segala arah, sehingga bayangan
Komposisi dinamis, 05:36 – 05:42 yang jatuh sangat tipis bahkan hampir tidak ada.
(Sumber: Salam TV, 2019)
Muhammad Reza, Estetika Media Terapan Pada… 397

Perpaduan nuansa didominasi warna hangat dan


sejuk terlihat kontras.
Ruang dua dimensi: Kamera: CU, framing
pada adegan tersebut dinamis, karena objek
utama tidak berada di tengah kamera dengan
penerapan angle HA.
Ruang tiga dimensi: Perspektif kedalaman
ruang dengan memanfaatkan selektif fokus dan
objek menutupi objek lain.
Waktu/ gerak: 6 detik dan 7 detik/ pergerakan
Gambar 6. Menumbuk bumbu di Lumpang Batu hanaya terjadi pada objek
Penerapan Close Up & High Angle, 08:19 – Suara: Terdapat suara mendidih minyak panas,
08:26 suara tumbukan bumbu-bumbu di dalam
(Sumber: Salam TV, 2019) lumpang dan dialog.
Segmen 2
Adegan pada visual tersebut adalah seorang chef
sedang menuangkan bumbu-bumbu yang sudah
dihaluskan dalam lumpang menggunakan sendok
berwarna hijau untuk kemudian ditumis, terlihat
ekspresi chef dan host tersenyum.
Cahaya dan warna: Cahaya tersebut datar
sehingga objek terlihat jelas dengan background
didominasi warna hijau pepohonan yang rindang
dan rumput dengan nuansa lingkungan juga
Gambar 7. Proses menumis bumbu tempe bacem cenderung sejuk.
Penerapan longshot, 10:25 - 10:37 Ruang dua dimensi: Teknik pengambilan
(Sumber: Salam TV, 2019) gambar LS dan komposisi statis karena objek
berada persis di tengah-tengah frame.
Ruang tiga dimensi: Teknik LS dari sudut
sepanjang sumbu garis horizontal tanpa selektif
fokus, sehingga tidak begitu menunjukkan
kedalaman. Namun didukung dengan objek yang
menutupi objek lain yaitu peralatan dapur
didepan host dan chef , gradasi warna pada
background.
Waktu/ gerak: 12 detik/ hanya terdapat
pergerakan objek saja sementara kamera stay
dengan posisi angle EL.
Suara: Gesekan antara sendok dan lumpang
batu, dialog dan atmosfir.
Segmen 2
Terdapat 4 gambar dengan beberapa adegan
yaitu visual proses menambahkan bumbu
masakan yaitu gula merah dan secukupnya.
Tampak warna bumbu menjadi kecoklatan.
Warna kecoklatan menambah kenikmatan
bumbu tempe bacem. Chef menambahkan sedikit
air, lalu semua bumbu masakan diaduk rata
menjadi satu menggunakan sutil. Tampak juga
pada posisi kanan bawah tempe yang
sebelumnya sudah digoreng diletakkan diatas
piring putih.
Cahaya dan warna: Pencahayaan terang datar
memberikan kejelasan visual proses mencampur
398. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

bumbu yang di lakukan oleh chef. Sumber


pencahayaan yang alami dari cahaya matahari
memberi kejelasan tekstur pada objek, sehingga
menambah keindahan visual objek yang
terbentuk dari sinar matahari. Perpaduan warna
Gambar 8. Menambah gula merah dan garam orange dan putih mendominasi warna putih
Penerapan Selektif Fokus, High Angle menutupi warna orange.
13:26 - 13:31 dan 13:42 - 13:48 Ruang dua dimensi: Teknik pengambilan
(Sumber: Salam TV, 2019) gambar CU dengan komposisi objek yang
dinamis.
Ruang tiga dimensi: Manipulasi kedalaman
ruang terbentuk dari kombinasi teknik
pengambilan gambar dengan sumber cahaya
yang alami sehingga kontras terang atau gelap
memberikan perspektif kedalaman ruang. Selain
itu, kedudukan benda yang menutup objek
lainnya, teknik selektif fokus juga diterapkan
untuk memberikan kedalaman ruang.
Waktu/ gerak: Terdapat 4 waktu pada potongan
visual ini yaitu memasukan gula merah 5 detik,
memasukkan garam 6 detik, menambahkan air
sekitar 8 detik dan mengaduk rata bumbu selama
7 detik/ terdapat pergerakan lensa, ini terlihat
dikarenakan durasi pada visual dan pergerakan
objek untuk menetukan fokus.
Suara: Terdapat suara bumbu minyak panas
pada kompor, gesekan mangkuk,sendok,
gesekan sutil dengan kuali dan dialog.

Gambar 9. Menambah air dan mengaduk bumbu


Komposisi Dinamis, 14:18 - 14:26
dan 14:30 – 14:37
(Sumber: Salam TV, 2019)

Segmen 2
Chef mengaduk rata bumbu yang sudah matang
hingga meresap dengan tempe yang sudah
digoreng pada segmen sebelumnya. Asap yang
dihasilkan membuat masakan tempe bacem
terasa nikmat dan menggoda selera penonton.
Cahaya dan warna: Pencahayaan masih sama
yaitu cahaya yang terang merata. Nuansa cahaya
didominasi warna terang memfokuskan mata
penonton pada kuali berwarna hitam dan tangan
chef yang sedang mengaduk tempe. Warna
kecoklatan pada tempe bacem menonjol dari
warna hitam kuali. Perpaduan warna hitam dan
coklat ini memberikan mood karena terlihat
semakin elegan, pusat perhatian dan menggoda
untuk memakannya.
Ruang dua dimensi: Teknik pengambilan
Gambar 10. Mengaduk bumbu dan tempe gambar menerapkan angle HA dengan shot CU
Penerapan high angle, 14:57 – 15:10 dan komposisi gambar yang dinamis.
(Sumber: Salam TV, 2019) Ruang tiga dimensi: Kedalaman ruang gambar
terlihat objek yang menutupi objek lain. Posisi
Muhammad Reza, Estetika Media Terapan Pada… 399

kuali lebih tinggi dari piring putih. Posisi tangan


kiri chef memegang kuali menutupi piring putih.
Tempe di dalam kuali yang menutupi bagian sutil
dan posisi sutil yang dipegang tangan kanan
terlihat lebih dekat dengan kamera sementara
mangkuk transparan putih terasa jauh. Teknik
selektif fokus juga di terapkan pada visual ini.
Waktu/ gerak: 13 detik/ pergerakan pada objek
yaitu pergerakan tangan chef mengaduk tempe
dan pergerakan asap.
Suara: Dialog, gesekan sutil dengan kuali, suara
masakan yang mendidih dan atmosfir.

Segmen 3
Segmen terakhir pada program Dapur Abi
episode Tempe Bacem adalah bagian dari
penutup program acara. Host dan chef
menunjukkan kepada penonton hasil masakan
yang telah di sajikan.
Cahaya dan warna: Cahaya terang datar,
sumber cahaya tampak dari sisi kiri gambar
mengenai bagian kiri host sehingga wajah host
sebelah kiri yang lebih putih dari pada yang
Gambar 11. Hasil masakan dan closing kanan.Warna pada visual ini didominasi dengan
Komposisi seimbang dan longshot, 23:57 – warna hijau dengan nuansa background
24:29 pepohonan. Warna putih pada piring memberi
(Sumber: Salam TV, 2019) kesan bersih dan sederhana tetapi terlihat mewah
dan menarik dengan perpaduan warna coklat
pada tempe bacem.
Ruang dua dimensi: Kamera LS dengan
komposisi statis dan angle EL.
Ruang tiga dimensi: Posisi objek menutupi
objek lain yaitu jarak kompor yang berada di
depan chef. Kemudian jarak objek dengan
background, terlihat bentuk dan warna
pepohonan yang semakin kabur.
Waktu/ gerak: 32 detik/ tidak ada pergerakan
pada kamera. Terjadi pergerakan pada objek saja
namun masih tetap stay pada frame.
Suara: Atmosfir dan dialog.

Keterangan teknik pengambilan gambar:


LS: Long shot yaitu pengambilan gambar secara keseluruhan menampilkan objek di depan frame.
CU: Close Up yaitu pengambilan gambar lebih mendetail dari objek yang akan di tampilkan
dengan jarak yang lebih dekat.
EL: Eye Level yaitu angle pengambilan gambar dimana visual yang di tampilkan sejajar dengan
pandangan mata atau dapat dikatakan normal angle.
HA: High Angle yaitu angle dengan visual yang diambil dari arah pandang di atas objek yang
ditampilkan.

4. KESIMPULAN
Program Dapur Abi merupakan program feature kuliner berdurasi 30 menit di stasiun
Salam TV Medan. Dapur Abi menjadi salah satu program terbaik yang memberikan edukasi cara
memasak dengan menu berbeda setiap episodenya seperti episode Tempe Bacem. Program acara
400. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

ini terlihat berbeda dalam segi pencahayaan dan warna, pengambilan gambar, framing, pergerakan
kamera, suara dan hal-hal yang berkaitan dengan estetika. Hal-hal tersebut bertujuan agar penonton
memahami dan menikmati informasi yang disampaikan terlihat menarik secara audio dan visual.
Pencahayaan yang rata bersumber dari cahaya alami matahari menjadikan gambar terlihat
jelas. Proses memasak ditampilkan dengan teknik pengambilan gambar Close Up, Longshot,
komposisi gambar yang dinamis dan simetris, sehingga adegan setiap proses terlihat menarik.
Adegan semakin ditonjolkan dengan perpaduan nuansa warna yang sejuk dan hangat. Warna hijau
pada pepohonan yang menjadi background dan pakaian chef berwarna hangat dominasi orange
namun tetap fokus pada proses memasak karena menggunakan kuali berwarna hitam memberikan
kesan elegan dan terlihat menarik.
Pengaturan posisi, ukuran, fokus, dan warna pada visual yang di tampilkan memberikan
perspektif kedalaman pada gambar yang dipadukan dengan pergerakan-pergerakan sedikit pada
kamera dan lensa sebagai selektif fokus. Penyampaian informasi juga di dukung oleh elemen suara
yang di terapkan yaitu dialog, efek sentuhan alat masak dan atmosfir yang ada disekitar tanpa
mengganggu fokus sumber suara sehingga membangun suasana dan maksud informasi yang
disampaikan.

5. SARAN
Penelitian kualitatif pada program Dapur Abi episode Tempe Bacem meggunakan teori
estetika media terapan Harbert Zettl untuk menganalisis bentuk estetika yang ada pada program
tersebut dalam penyampaian informasi yang menarik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi kepada peneliti selanjutnya baik masyarakat umum ataupun yang berkaitan dengan
broadcasting apabila mengangkat dan menganalisis tentang estetika media terapan. Penulis juga
berharap kepada Produser dan Tim Kreatif terkhusus Program Dapur Abi di Salam TV Medan dapat
mengembangkan kreatifitasnya menjadi lebih baik lagi dalam memberikan informasi baru kepada
penonton.

UCAPAN TERIMA KASIH


Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas izinnya penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada Universitas Potensi Utama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dewi, Debi Shintia, dan Anggar Erdhina Adi. 2016. Perancangan Program Televisi Feature
Tentang Produk Ramah Lingkungan di Bandung. e-Proceding Of Art & Design: Vol.3 No.3.
[2] Fachruddin, Andi. (2014). Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana.
[3] Febryana, Wardah. 2016.“Kajian Estetik Program Acara Variety Show Pesbukers Episode
Agustus 2015 Di ANTV”. S-1 Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Sastra Universitas
Jember.
[4] Haerinnisa, Nova. 2016. “Strategi Tim Kreatif Program Kita-Kita Di Go TV Dalam Menarik
Minat Khalayak”. S-1 Program Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi
[5] Mulya, Ade (26th.), Produser Program Dapur Abi, Salam TV, wawancara tanggal 02 Juli 2019,
Medan.
[6] Oktaviani, Tiara. 2018. “Estetika Visual Program Lapeh Salero Episode Kacimuih di INews TV
Padang”. S-1 Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni
Indonesia Padang Panjang.
[7] Puspitasari, Reni. 2017. “Strategi Penataan Gambar Pada Sistem Multi Kamera Dalam Produksi
Program Inbox SCTV”. Jurnal Visi Komunikasi/Vol.16 No.01.
[8] Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
[9] Sulaiman, Annas Marzuki. 2016. “Kajian Bentuk Visual Iklan (Studi Kasus Iklan Oreo Versi
Bayangkan Kuberi Oreo Saat Ramadhan)”. Andharupa: Jurnal Desain Komunikasi Visual
Vol.02 No.02.
[10] Wirasari, Ira, dan Tresna Ferdiana. 2018. Strategi Kreatif Tema Pahlawan Dalam Iklan Media
Sosial Bukalapak. Jurnal Atrat: Vol.6 No.2.
Muhammad Reza, Estetika Media Terapan Pada… 401

[11] Zettl, Herbert.2015.Sight Sound Motion:Applied Media Aesthetics, United States Of America:
Cengage Learning.
[12] Tanjung, M. R. (2019). FOTOGRAFI PONSEL (Smartphone) SEBAGAI SARANA MEDIA
DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT MODERN. PROPORSI: Jurnal Desain,
Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 224-234.
[13] Atika, J., Minawati, R., & Waspada, A. E. B. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
PEDULI SAMPAH. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(2), 188-
197.
[14] Manesah, D. (2019). REPRESENTASI PERJUANGAN HIDUP DALAM FILM “ANAK
SASADA” SUTRADARA PONTY GEA. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 1(2), 179-189.
[15] Manesah, D. (2019). REPRESENTASI PERJUANGAN HIDUP DALAM FILM “ANAK
SASADA” SUTRADARA PONTY GEA. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 1(2), 179-189.
[16] Manesah, D. (2019). ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA FILM MUTIARA DARI TOBA
SUTRADARA WILLIAM ATAPARY. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri
Kreatif, 2(2), 177-186.
[17] Suryanto, S. (2019). ANALISIS PERBANDINGAN INTERPRETASI PENOKOHAN
ANTARA NOVEL DAN FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 153-164.
[18] Giovani, G. (2019). REPRESENTASI “NAZAR” DALAM FILM INSYA ALLAH SAH
KARYA BENNI SETIAWAN. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,
2(1), 59-70.
[19] Sya'dian, T. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI. PROPORSI:
Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 51-63.
[20] Wahyuni, S. (2019). ANALISIS PENYAJIAN PROGRAM TALK SHOW
“ASSALAMUALAIKUM INDONESIA” DI SALAM TV MEDAN. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 64-76.
[21] Sya'dian, T. (2019). BUNKASAI, KAJIAN SEMIOTIKA BUDAYA KONTEMPORER DARI
PENGARUH FILM JEPANG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,
2(1), 35-47.
[22] Suprianingsih, S. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAK PEMANPAATAN LOTENG
RUMAH SEBAGAI LAHAN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan
Industri Kreatif, 3(2), 164-175.

Anda mungkin juga menyukai