Anda di halaman 1dari 6

ekosistem gunung merapi

JAN 25

Posted by dwiputra777
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gunung merapi adalah gunung yang berbahaya karena menurut catatan modern
mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat
padat. Salah satu wilayah yang terkena erupsi gunung merapi pada tahun 2010 adalah desa
kepuharjo yang terletak di dusun jambu, kecamatan cangkringan, Yogyakarta. Akibat erupsi yang
melanda desa kepuharjo masyarakat mengalami kerugian yang besar, karena sebagian besar
masyarakat kehilangan tempat tinggal dan lahan pertanian yang tertutupi material-material erupsi
gunung merapi seperti debu, pasir, dan bebatuan sehingga masyarakat mengalami gagal
panen.Selain itu hewan ternak masyarakat banyak mengalami kematian oleh erupsi merapi karena
terjebak di dalam.

Rusaknya lingkungan pada daerah yang terkena erupsi telah merubah ekosistem yang ada didaerah
sekitar Gunung Merapi, Kondisi inilah yang melatar belakangi kami untuk melakukan observasi
pada daerah tersebut guna memperoleh informasi lebih dalam.

B. Permasalahan
1. Ekosistem desa kepuharjo pasca erupsi gunung merapi
2. Komponen biotik dan abiotik
3. Interaksi antar komponen
4. Upaya-upaya memperbaiki kondisi ekosistem
C. tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi ekosistem desa kepuharjo pasca erupsi gunung merapi
2. Untuk mengetahui komponen biotik dan abiotik pasca erupsi gunung merapi dan interaksinya
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperbaiki ekosistem di
desa kepuharjo pasca erupsi gunung merapi
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi
1. Keadaan Lingkungan Desa Kepuharjo Pasca Erupsi Gunung Merapi

Oservasi kami laksanakan pada 6 januari 2013 di desa kepuharjo, dusun jambu, kecamatan
cangkringan Yogyakarta. Keadaan lingkungan di desa kepuharjo saat ini masih belum bisa pulih
sepenuhnya. Di desa kepuharjo kami melihat banyak sekali hal yang masih mengganjal apabila
dilihat dari sudut pandang keseimbangan lingkungan. Tatanan lingkungan masih belum terurus
dengan baik semenjak erupsi gunung merapi tahun 2010. Lingkungan di sekitar gunung pasca
erupsi masih sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan wisata jeep yang cukup mengganggu
keadaan lingkungan disana. Yang seharusnya asri dan segar, sekarang kalau pagi menjelang siang
banyak wisatawan yang berkunjung disana menggunakan mobil jeep yang disewa. Kita tidak bisa
menyalahkan siapa yang bertanggung jawab namun memang jalan tersebut yang bisa menambah
penghasilan penduduk yang bisa memanfaatkan.

Komponen Biotik dan Abiotik


a. Biotik

Berikut ini adalah komponen biotik yang ada di desa kepuharjo berdasarkan peran dan fungsinya,
yaitu:

1) Autotrof ( pohon akasia, pisang, bambu, rumput teki, padi-padian, lumut, dan beberapa
tanaman semak liar).

2) Heterotrof / Konsumen (manusia, capung, semut, belalang, burung, ulat, kumbang, kupu-
kupu, katak, serangga air, cacing, dan jamur).
3) Pengurai / decomposer (cacing dan jamur).

b. Abiotik

Komponen abiotik yang kami temukan di desa kepuharjo yaitu:

1) Temperature (Desa kepuharjo memiliki temperatur rata-rata per tahun 16-17º C)

2) Cahaya matahari (Desa kepuharjo memiliki intensitas cahaya cukup tinggi)

3) Air (Di desa kepuharjo hanya ada satu sumber air. Sumber air tersebut berbentuk seperti
kolam dengan luas sekitar empat meter persegi).

4) Tanah (Pasca erupsi keadaan tanah di sekitar gunung menjadi sangat berpasir dan miskin
unsur hara).
5) batu (batu-batu ini adalah lontaran dari mulut gunung ataupun material yang paling banyak
dan mudah ditemukan di desa kepuharjo).

3. Interaksi Antar Komponen


Ada beberapa interaksi antara biotik dengan biotik ataupun dengan abiotik yang kami temukan di
desa kepuharjo, yaitu:

a) Interaksi tumbuhan atau tanaman kepada lahan tanam. Tumbuhan yang memerlukan
media untuk tumbuh menggunakan tanah dan tanah memerlukan tumbuhan sebagai penjaga tanah
agar tidak mudah longsor.

b) Interaksi hewan kepada tumbuhan (Kupu2 dengan bunga-bunga liar, burung prenjak
dengan tumbuhan akasia)

c) Interaksi manusia kepada tumbuhan. Sudah jelas bahwa manusia dengan tumbuhan saling
berkaitan. Manusia bisa berfikir untuk memanfaatkan tumbuhan. Sebagai bukti jika manusia tidak
bisa meninggalkan kebutuhan seperti apa yang tumbuhan miliki. Begitu pula dengan tumbuhan
mereka tidak bisa hidup jika tidak ada interaksi yang terkait.

d) Interaksi manusia kepada hewan ( manusia dengan sapi )

e) Manusia memanfaatkan banyak dari hewan khususnya sapi, mereka bisa memanfaatkan
daging, susu dan kotoran hewan. Sapi juga membutuhkan manusia untuk dapat memenuhi
kebutuhan makanannya.

f) Interaksi manusia dengan lingkungan ( manusia dan pemanfaatan air ) Manusia


memanfatkan air untuk kebutuhan rumah tangga masing masing.

B. PEMBAHASAN
1. Ekosistem Yang Terbentuk Di Desa Kepuharjo
Tentang ekosistem yang ada di daerah kepuharjo, masih sangat buruk dan belum tertata dengan
baik. Banyak komponen biotik berupa tanaman yang mati, hanya tinggal beberapa tanaman yang
ada dan dengan jenis yang sedikit. Dengan kondisi komponen biotik dan abiotik yang terbatas
maka ekosistemnya pun tidak berjalan dengan baik. Dibandingkan sebelum erupsi, keadaan
setelah erupsi menjadi lebih buruk. Sebelum erupsi banyak terdapat komponen biotik dan abiotik
dengan berbagai jenis. Dengan adanya banyak komponen biotik terutama tumbuhan maka
ketersediaan bahan makanan untuk mahluk hidup lainnya akan tercukupi. Tetapi sekarang
komponen biotik dan abiotik yang terdapat di desa kepuharjho tidak sebanyak dan selengkap dulu
lagi, banyak komponen biotik yang mati ataupun pindah karena awan panas dan material yang
menimbun daerah di desa kepuharjo. jumlah tanaman yang ada di desa kepuharjo sangatlah
sedikit sehingga ketersediaan bahan makanan juga semakin sedikit. Ekosistem yang sempat
memburuk karena dampak dari erupsi gunung merapi, seiring berjalannya waktu ekosistem disana
muncul kembali sampai sekarang ekosistem disana sudah mulai asri kembali. Dengan pengadaan
penanaman kembali dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat serta peran pemerintah yang
besar untuk memperbaiki keadaan dengan banyaknya bantuan yang diberikan kepada masyarakat
untuk membangun kembali desa kepuharjo
tersebut.

2. Interaksi Yang Terjadi

Dengen terbatasnya ketersediaan komponen biotik dan abiotik di desa kepuharjo tersebut maka
interaksi yang terjadi di desa tersebut juga sangat sedikit tidak seperti sebelum terjadi erupsi.
salah satu contohnya yaitu belalang dan hewan ternak membutuhkan pangan rumput padahal
rumput atau tanaman yang biasanya menjadi pangan ternak dan belalang tersebut tidak tersedia
karena mati tertimbun material erupsi. sehingga petani harus mencari pakan ternak ke daerah lain
dan belalang juga mencari makan ke wilayah lain yang masih banyak terdapat rumput sebagai
makanan belalang. Selain itu, sekarang masyarakat hanya memiliki satu sumber air dimana
masyarakat juga harus berbagi dengan hewan dan tumbuhan.

3. Upaya Pelestarian Ekosistem.

Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki bahkan meningkatkan kualitas ekosistem
di desa kepuharjo yaitu:

a) Pelestarian tanah

Keadaan tanah di desa kepuharjo masih tergolong baik dan subur, tetapi material erupsi yang
menutupi tanah membuat tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik. Hal ini tentu saja harus
langsung ditangani supaya fungsi dari tanah tersebut dapat berjalan dengan baik. Penanganan ini
dapat dilakukan seperti mengeruk tanah dengan alat berat dan memindahkan material erupsi ke
tempat lain ataupun memanfaatkannya sebagai bahan bangunan.

b) Pelestarian udara

Desa kepuharjo adalah salah satu daerah yang memiliki tempat wisata yang ramai dikunjungi
wisatawan. Wisatawan biasanya berkunjung ke desa kepuharjo dengan menggunakan mobil jip
sewa. banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan kualitas udara menjadi tidak terlalu sejuk lagi
terutama dikawasan wisata tersebut. Oleh sebab itu maka dibutuhkan upaya pelestarian udara
seperti:

 Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita


 Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
a) Pelestarian hutan

Kerusakan hutan akibat erupsi merapi hendaknya diimbangi dengan penanaman kembali, Padahal
hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan
bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan timah,
dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan yaitu:

 Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.


 Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
 Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
 Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
 Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar

b) Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Ekosistem tidak akan terjadi apabila tidak terdapat komponen hidup atau biotik.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan ekosistem. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah:

 Melarang penebangan pohon.


 Melarang kegiatan perburuan liar.
 Menggalakkan kegiatan penghijauan

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari observasi yang kami lakukan di desa kepuharjo maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
ekosistem didesa kepuharjo merupakan ekosistem yang kurang baik dimana rantai makanan hanya
pendek. Hubungan atau interaksi yang terjadi antar komponen komponen biotik dan abiotik
tergolong tidak berjalan dengan seimbang karena jenis-jenis komponen yang tersisa di desa
kepuharjo sangat terbatas pasca erupsi. oleh sebab itu kondisi lingkungan yang kurang akan air,
material beserta tanaman menjadi faktor utama tidak berjalan baiknya ekosistem di desa
kepuharjo tersebut.

2. Saran
Tanaman sebagai produsen utama dalam rantai makanan hanya terdapat sedikit di desa kepuharjo
sehingga akan berpengaruh kepada konsumennya. Program reboisasi harusnya dilakukan untuk
memperbanyak dan memperbaiki vegetasi di desa kepuharjo tersebut. Terpeliharanya ekosistem
yang baik dan sehat merupakan tanggungjawab yang menuntut peran serta setiap anggota
masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan yang
bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan
menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.

Anda mungkin juga menyukai