1
PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA
Intake Kanan
V =m √ 2. g. z
1,0 = 0,8 √ 2.9,81. z
Z = 0,08 m ≈ 0,08 m
Dengan kecepatan pengambilan rencana (v) = 1,0 m/dt, kehilangan tinggi energi
yang diperlukan menjadi 0,08 m.
Dengan menggunakan ukuran pintu yang ada dipasaran (Lihat Tabel L2.1), maka
dimensi pintu dan bukaannya dapat diketahui sebagai berikut:
Intake Kiri
V =m √ 2. g. z
1,0 = 0,8 √ 2.9,81. z
Z = 0,08 m ≈ 0,08 m
Dengan kecepatan pengambilan rencana 1,0 m/dt, kehilangan tinggi energi yang
diperlukan menjadi 0,08 m.
Berdasarkan KP-02 (1986), dari pengalaman yang diperoleh dari banyak bendung dan
pembilas yang dibangun. Dinyatakan bahwa, lebar pembilas sebaiknya diambil 60% dari total
pengambilan termasuk pilar-pilarnya.
Pembilas kanan
Sehingga lebar bersih bangunan pembilas ( Bsc ) adalah 0.6 x lebar total pengambilan.
Bsc = 0,6 . (np.Lp +npl(jumlah pilar).Lpl (lebar pilar))
Bsc = 0,6 . (3 x 1,75 + 2 x 0,80 ) = 4,11 m
Dan untuk pemisah antara pembilas dengan bendung dipakai pilar dengan lebar 0,80 m.
Pembilas kiri
Sehingga lebar bersih bangunan pembilas ( Bsc ) adalah 0.6 x lebar total pengambilan.
Bsc = 0,6 . (np.Lp +npl(jumlah pilar).Lpl (lebar pilar))
Bsc = 0,6 . (3 x 1,75 + 2 x 0,80 ) = 4,11 m
Jumlah pintu yang digunakan :
Lpembilas < npitu pembilas + Lpintu pembilas
4,11 m < npitu pembilas + 1,75 m
npitu pembilas > 2,36
→ dibulatkan npitu pembilas = 3 pintu
Dan untuk pemisah antara pembilas dengan bendung dipakai pilar dengan lebar 0,80 m.
Rekap data hasil perhitungan Intake :
2. BENDUNG
= 126,21 m
Bendung di rencanakan sebagai bendung pasangan batu dengan mercu bulat. Muka hulu
berkemiringan 1 : 0 dan kemiringan hilir 1 : 1.
Lebar Sungai = NIM/100 = 14649/100 = 146,49 m
Lebar antar abutment (B) = lebar sungai – (npembilas.Lpembilas + ∑Lpilar)ka+ki
= 146,49 – 2 x ((3 x 1,75 + (2 x 0,8))
= 132,79 m
Tinggi bendung dari dasar sungai (p) = elevasi mercu bendung – elevasi dasar sungai
= 126,69 – 125
= 1,69 m
Dari rumus debit bendung (KP-02,1986), muka air banjir rencana dapat ditentukan :
2
Qb = Cd x 2/3 x √ 3
.g
x Be x H11,5
dimana: Qb = debit banjir (Q100 = 372,43 m3/dt)
Cd = koefisisen debit C0.C1.C2. Harga-harga koefisien C0 , C1, C2 dapat
ditentukan dari grafik.
Be = lebar efektif
H1 = tinggi energi hulu
Gambar L.1 Koefisien Co untuk bendung mercu bulat sebagai fungsi dari nilai
Gambar L.2 Koefisien C1 sebagai nilai banding fungsi p/H1
Gambar L.3 Koefisien C2 sebagai nilai banding fungsi p/H1
Dengan menggunakan asumsi, rumus dan grafik di atas, grafik rating curve mercu bendung
dapat diketahui seperti yang terlihat pada Tabel 1 Berikut;
Karena bendungnya terbuat dari pasangan batu kali, besar tekanan harus kurang dari -1,00m
dengan H1/r = 1,22/0,61 = 2
Dengan menggunakan grafik hubungan tekanan yang bekerja pada bendung seperti yang
terlihat pada Gambar L.5 berikut.
Lebar efektif bendung: Be = B – 2 x H1(n.Kp+Ka)
Be = 132,79 – 2 x H1 x (2 x 0,01+0,1)
= 132,79 – 0,24*1,22
= 132,45 m
Gambar L.5 Grafik
Besar tekanan adalah ρ/πg= 0,1 x 1,00 = 0,1 ( -1,0 < x = 0,9 < 1 )……. Ok!!
3. Kolam Olak
Karena banjir diperkirakan akan mengangkut batu – batu bongkah akan dipakai
peredam energi tipe bak (bucket type).
q 2,8 2
Kedalaman kritis (Q100)→ hc = √
3
100
9 , 81
2
= √
3
9,81 = 0.93 m
Muka air di hilir bendung untuk fungsi peredaman menurut penelitian IHE menyimpulkan bahwa
pengaruh kedalaman tinggi air hilir terhadap bekerjanya bak sebagai peredam enegi, ditentukan oleh
perbandingan h2/h1 (Gambar L.6). Nilai h2/h1 lebih tinggi dari 2/3, maka aliran akan menyelam ke
dalam bak dan tidak ada efek peredaman yang bisa diharapkan.
Gambar L.6 Batas maksimum tinggi air hilir
h2/h1 < 2/3 h2 < 2.H1/3
h2 < 2.1,21/3
h2 < 0,806 m dipakai h2 = 1,00 m
sesuai KP-02 apabila tidak ada data pasti mengenai degradasi maka dapat diasumsi akan
terjadi degradasi di hilir sebesar 2,5 m, sehingga :
elevasi m.a. dihilir = elev.mercu + h2 - degradasi
= 127,91 m – 125,29 m
= 2,62 m
Jari – jari bak minimum yang diijinkan (Rmin) dapat dibaca dari gambar L.7
Gambar L.7 Jari-jari minimum bak
ΔH 2 ,62 R min
= =2 , 62→ =1 ,60
hc 1, 00 hc
Batas muka air hilir minimum (Tmin) diberikan pada gambar L.8
Gambar L.8 Batas minimum tinggi air di hilir
ΔH 2 .62 T min
= =2 , 62→ =2 , 39
hc 1, 00 hc
Tmin = 2,39 x .hc
= 2,39 x 1,00 = 2,39 m dipakai 2,40 m.
Rekap data hasil perhitungan dimensi bendung :
Tabel 3.5 Dimensi Bendung
No Keterangan Simbol Desain Satuan
1 Debit banjir Qb 372,43 m³/det
2 Lebar sungai 146,49 m
3 Lebar bendung B 132,79 m
4 Lebar efektif bendung Be 132,45 m
5 tinggi mercu P 1,69 m
6 jari-jari mercu R 0,62 m
7 tinggi terjunan z 2,62 m
8 kedalaman kolam olak (dari dasar sungai) N 1,50 m
9 panjang kolam olak (¼ Kel. Lingakaran) Lj 2,35 m
10 kedalaman endsill 2,50 m
11 kedalaman pelindung hilir DR m
12 panjang pelindung hilir L m
13 kedalaman cut off dari lantai hulu m
14 tebal kolam olak bagian depan m
15 tebal kolam olak bagian belakang m
16 Panjang turap m
17 tinggi energi muka air diatas mercu H1 1,21 m
18 tinggi muka air diatas mercu h1 1,16 m
19 tinggi energi muka air di hilir bendung H2 1,00 m
20 tinggi muka air di hilir bendung Y2 0,90 m
21 tinggi tanggul hulu bendung dari muka air Hhulu 1,50 m
22 tinggi tanggul hilir bendung dari muka air Hhilir 1,50 m