Anda di halaman 1dari 36

TUGAS MATRIKULASI

PENGENALAN DOMAIN

Di susun oleh:

Sertu Suliyono
Sertu Bah Nrp 117232

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
TEKNIK INFORMATIKA
SURABAYA
2021

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah berkat ridha dan berkah yang diberikan oleh


Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada kesempatan ini, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengenalan Domain Name
System“dalam makalah ini kami buat berdasarkan refrensi yang kami cari
dan kami temukan dari berbagai sumber ilmu.Pokok pembahasan pada
makalah ini kami menekankan betapa pentingnya Domain Name System
digunakan untuk pertukaraan data sekaligus urutan masing-masing
lapisan yang ada di dalam jaringan komputer.

Kami hanya akan menjelaskan tentang sejarah terbentuknya


,definisi dan kelebihan serta kelemahan DNS yang ada pada jaringan
komputer agar penulis juga pembaca nantinya akan mengerti dasaar-
dasar jaringan komputer,sehingga akan mengerti apa itu sebenarnya
jaringan komputer.Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan , penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun sehingga penulisan makalah yang kami buat ini bermanfaat
bagi pembaca.

Surabaya,19 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
2.1 Pengertian domain..........................................................................3
2.2 Jenis-jenis domain...........................................................................3
2.3 Kiat membuat nama domain yang efektif........................................7
2.4 Pengaturan nama domain...............................................................9
2.5 Memilih jasa hosting terbaik untuk membuat domain...................14
2.6 Cara kerja DNS.............................................................................15
2.7 Istilah dalam DNS.........................................................................16
2.8 Jenis-jenis catatan DNS................................................................29
2.9 Perangkat lunak DNS....................................................................30
BAB III PENUTUP.....................................................................................31
3.1 Kesimpulan....................................................................................31
3.2 Saran.............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................32

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Gambar nama domain...............................................................7


Gambar 2 :Gambar macam-macam domain.............................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek menggunakan nama sebagai sederhana, abstraksi lebih
berkesan alamat numerik host pada jaringan tanggal kembali ke era
ARPANET. Sebelum DNS diciptakan pada tahun 1982, setiap komputer
pada jaringan diambil file bernama HOSTS.TXT dari komputer di SRI
(sekarang SRI International).

HOSTS.TXT dipetakan ke alamat numerik. Sebuah host file masih


ada pada sistem operasi paling modern secara default dan umumnya
berisi pemetaan dari “localhost” ke alamat IP 127.0.0.1. Banyak sistem
operasi menggunakan nama logika resolusi yang memungkinkan
administrator untuk mengkonfigurasi prioritas pemilihan untuk metode
resolusi nama yang tersedia.

Pesatnya pertumbuhan jaringan membuat terpusat dipertahankan


berkas HOSTS.TXT kerajinan tangan yang tidak berkelanjutan, menjadi
perlu untuk menerapkan sistem yang lebih scalable mampu otomatis
menyebarluaskan informasi yang diperlukan.Atas permintaan Jon Postel,
Paul Mockapetris menemukan Domain Name System pada tahun 1983
dan menulis implementasi pertama.

Spesifikasi asli diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force di


RFC 882 dan RFC 883 yang digantikan pada November 1987 oleh RFC
1034 dan RFC 1035. Beberapa Permintaan tambahan untuk Komentar
telah diusulkan berbagai ekstensi ke DNS inti protocol guna terciptanya
kondisi yang apik dan tertata.

1
Pada tahun 1984, empat Berkeley siswa-Douglas Terry, Mark
Painter, David Riggle, dan Songnian Zhou-menulis pertama Unix
implementasi server nama, yang disebut The Berkeley Internet Name
Domain (BIND) Server. [6] Pada tahun 1985, Kevin Dunlap dari Desember
signifikan menulis ulang implementasi DNS. Mike Karels, Phil Almquist,
dan Paul Vixie mempertahankan BIND sejak saat itu. BIND adalah porting
ke platform Windows NT pada awal tahun 1990.

BIND didistribusikan secara luas, terutama pada sistem Unix, dan


merupakan perangkat lunak DNS yang dominan digunakan di Internet
.server nama alternatif telah dikembangkan, dimotivasi sebagian oleh
keinginan untuk memperbaiki rekor BIND tentang kerentanan untuk
menyerang. BIND versi 9 juga ditulis dari awal dan memiliki catatan
keamanan yang sebanding dengan software DNS modern lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun tujuan disusunnya makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian domain?
2. Apa saja jenis-jenis domain?
3. Apa kiat membuat nama domain?
4. Bagaimana cara memilih jasa hosting terbaik?
5., Bagaimana cara kerja DNS?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian domain
2. Mengetahui jenis-jenis domain
3. Mengetahui kiat membuat nama domain
4. Mengetahui cara memilih jasa hosting terbaik
5., Mengetahui cara kerja DNS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian domain


Domain adalah nama yang diberikan untuk mengidentifikasi
sebuah jaringan tanpa menggunakan internet protocol (IP), mengingat
biasanya IP menggunakan angka-angka yang sulit dihafal.Dalam dunia
internet, domain merupakan aspek penting dalam sebuah website.
Fungsinya adalah sebagai alamat yang memudahkan para pengunjung
untuk mencari informasi yang mereka inginkan.

Perkembangan domain saat ini sangat meningkat dari tahun ke


tahun. Pada awalnya, domain mulai digunakan pada tahun 1985 oleh
perusahaan komputer asal Massachusetts, Amerika Serikat bernama
Symbolics.com.Pada akhir tahun 1985 hanya ada enam domain yang
terdaftar. Namun, saat ini ada ratusan juta domain yang teregistrasi di
seluruh dunia, meskipun menurut Slashdot, sekitar 50 ribu di antaranya
sudah tidak aktif.

Bagi kamu yang ingin membuat website, ada baiknya untuk


mengenal lebih dalam apa itu domain dan seluk beluknya. Mulai dari
jenis-jenis yang paling banyak digunakan, bagaimana memilih nama
yang efektif hingga memilih jasa penyedia hosting untuk mendapatkan
domain tersebut. Berikut ulasan yang bisa kamu simak.

2.2 Jenis-jenis domain


Sebagai satu rangkaian dalam website, domain tidak berdiri sendiri.
Setidaknya ada tiga jenis domain yang paling sering digunakan. Yakni top
level domain, second level domain, dan third level domain.Ketiga jenis ini
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa saja dan
bagaimana penjelasan mengenai ketiganya?

3
1. Top Level Domain (TLD)
Top level domain (TLD) adalah ekstensi yang terdapat di
akhir nama sebuah domain. Contohnya, dalam
“www.dewaweb.com,” yang disebut TLD adalah akhiran “.com”.
TLD sendiri terbagi menjadi beberapa jenis:
a. Generic Top Level Domain (gLTD)
Generic Top Level Domain (gTLD) adalah domain
yang memiliki ekstensi umum tanpa identifikasi lokasi, jenis
organisasi, atau tujuan kepemilikan website.
Beberapa jenis ekstensi gTLD yang populer adalah sebagai
berikut:
1). .com: untuk website dengan keperluan
komersial.
2). .biz: digunakan untuk website bisnis.
3). .org: digunakan untuk website organisasi.
4). .edu: mengidetifikasikan instansi pendidikan.

a). Kelebihan domain gTLD:


Domain gTLD memiliki beberapa kelebihan
yang menjadi alasan kepopulerannya:
1). Ekstensi populer dan mendunia,
sehingga mudah dikenali.
2). Proses pendaftaran domain cepat dan
mudah.
3). Harga relatif murah dibanding ekstensi
lain.
b). Kekurangan domain gTLD:
Karena sifatnya yang generik dan mudah untuk
diakses, domain gTLD memiliki beberapa
kekurangan:Pencarian nama domain kompetitif
karena semua orang dapat mendaftarkannya.Risiko
digunakan untuk phishing atau aktivitas ilegal lainnya.

4
b. Country Code Top Level Domain (ccLTD)
Country Code Level Domain (ccTLD) adalah domain
yang menunjukkan identitas negara dan mengidentifikasikan
bahwa konten website tersebut ditujukan untuk masyarakat
dari negara tersebut.Domain ccTLD pada umumnya
berakhiran dengan inisial negara seperti .id, .sg, .au, .cn,
dan sebagainya. Ada juga beberapa variasi domain ccLTD,
di Indonesia sendiri, beberapa nama variasi domain ccTLD
adalah:
1). .ac.id: mengidentifikasikan lingkungan atau
lembaga akademik tingkat perguruan tinggi.
2). .co.id: menunjukkan organisasi komersial atau
perusahaan.
3). .sch.id: domain khusus untuk website sekolah.
4). .web.id: digunakan oleh organisasi atau
perorangan.
5). .go.id: domain khusus untuk instansi
pemerintahan.

a). Kelebihan domain ccTLD


ccTLD juga memiliki beberapa kelebihan,
berikut adalah beberapa keunggulan dari domain
ccTLD:
1). Memperjelas negara asal sebuah
website dan pemilik (pembelian domain ccTLD
waji menggunakan kartu identitas atau paspor)
2). Memiliki reputasi yang baik karena
potensi digunakan untuk penipuan kecil.
3). Pilihan nama domain yang lebih banyak.
4). Lebih efektif untuk menjangkau pasar
dalam negara domain tersebut .

5
b). Kekurangan domain ccTLD
Selain kelebihan, domain ccTLD juga memiliki
beberapa kekurangan:
1). Spesifik ke satu negara, sehingga sulit
untuk menjangkau pasar internasional.
2). Prosedur pendaftaran lebih rumit
dibanding domain .com.
3). Pada beberapa kasus, harga domain
ccTLD sedikit lebih mahal dibanding ekstensi
lain.

2. Second Level Domain (SLD)


Jenis domain selanjutnya adalah Second Level Domain,
biasa disebut juga dengan SLD atau “2LD.” SLD merujuk pada
nama instansi, organisasi, atau nama pilihan yang digunakan. Bila
mencontoh dari nama domain pada poin di atas, “dewaweb”
merupakan SLD yang dimaksud.

Penting bagimu untuk membuat SLD yang mudah diingat,


diketik, maupun dieja oleh pengunjung. Oleh karena itu, kamu
harus menggunakan nama yang familiar dan tidak terlalu panjang.
Domain SLD ini bisa kamu buat dengan cara mendaftar dan
membelinya. Jangan lupa, lakukan pembaruan secara berkala
paling tidak selama satu tahun.

3. Third Level Domain


Secara umum Third Level Domain atau 3LD ini adalah nama
domain yang kamu berikan sebelum TLS dan SLD.Yang digunakan
orang-orang pada umumnya. Contohnya, bila kamu membuat untuk
keperluan email, kamu bisa menambahkan
webmail.namadomain.com.

6
Begitu pula untuk hal-hal lainnya seperti blog
(blog.namadomain.com), promo (promo.namadomain.com), dan
sebagainya. Dalam dunia internet, 3LD juga sering disebut dengan
subdomain. Nama tersebut bisa dibuat sesuai kebutuhan setelah
kamu memiliki SLD.

2.3 Kiat membuat nama domain yang efektif


Domain adalah hal penting untuk membangun website sehingga
tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Kamu harus melakukan riset
terlebih dulu. Sebab, jika ada website dengan nama domain sama, maka
tidak akan bisa digunakan.Maka harus segera mencari nama yang belum
pernah dipakai siapapun.

Nama domain di internet juga diatur oleh sebuah lembaga


internasional khusus yakni Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN). Maka dari itu, untuk membuat nama domain,
perhatikan beberapa perhatian sebelum menentukan nama,kami
sampaikan contoh gambar berikut:

Gambar 1: Gambar nama domain

7
1. Buatlah nama yang mudah diingat
Langkah pertama adalah menentukan nama domain yang
dibuat. Usahakan nama tersebut tidak terlalu rumit dan mudah
diingat. Jika domain susah untuk diingat, dieja maupun diketik tentu
akan membuat pengunjung kesulitan.

Biasanya, pembaca lebih menyukai nama-nama yang tidak


panjang dan unik. Semakin unik nama yang digunakan maka akan
membuat calon pengunjung semakin tertarik. Namun, sebaiknya
kamu memilih nama yang sesuai dengan isi calon website dan
memilih nama-nama yang sesuai norma serta tidak bertentangan
dengan hal yang dapat menyinggung SARA.

2. Tentukan target pengguna berdasarkan area


Kedua, kamu juga perlu menentukan target pengunjung
website berdasarkan area. Bila target yang hendak dicapai adalah
audiens di Indonesia, maka kamu bisa menggunakan nama domain
dengan bahasa Indonesia.

Jangan lupa juga, gunakan keyword yang menjadi trending


topic dan sering muncul di mesin pencari. Untuk yang satu ini,
kamu perlu menggunakan beberapa tools dalam melihat berapa
besar volume keywords yang sering dipakai tersebut.

3. Sesuaikan dengan isi website


Terakhir yang tidak kalah penting adalah, buat nama yang
sesuai dengan isi website. Misalnya, jika website-mu dibuat untuk
produk fashion, maka carilah nama khusus yang sesuai dengan
tren fashion. Contoh lainnya, kita bisa ambil dari nama “Dewaweb.”

8
Melihat namanya saja, benak kita langsung tertuju pada
website yang menyediakan layanan cloud hosting dengan kualitas
terbaik di Indonesia. Nama tersebut setidaknya sudah menjadi ciri
khas dan bisa menentukan target, baik dari segi target pasar
maupun target area.

2.4 Pengaturan nama domain


Ruang nama domain terdiri dari pohon nama domain. Setiap node
atau daun di pohon memiliki nol atau lebih catatan sumber daya, yang
memegang informasi yang terkait dengan nama domain. Pohon sub-
terbagi menjadi zona awal di zona akar. Sebuah zona DNS dapat terdiri
dari hanya satu domain, atau dapat terdiri dari banyak domain dan sub-
domain, tergantung pada kewenangan administratif yang diwakilkan
kepada manajer.

Domain Name System hirarkis, disusun dalam zona, masing-


masing dilayani oleh server nama Tanggung jawab administratif atas zona
apapun dapat dibagi dengan menciptakan zona tambahan. Otoritas
dikatakan didelegasikan untuk sebagian dari ruang lama, biasanya dalam
bentuk sub-domain, nama server lain dan entitas administratif.

Zona lama berhenti menjadi otoritatif untuk zona baru. Sintaks


Domain name Uraian definitif aturan untuk membentuk nama domain
muncul dalam RFC 1035, RFC 1123, dan RFC 2181. Sebuah nama
domain terdiri dari satu atau lebih bagian, secara teknis disebut label,
yang konvensional concatenated, dan dibatasi oleh titik, seperti
example.com. Paling kanan label menyampaikan top-level domain,
misalnya, nama domain http://www.example.com milik com top-level
domain.

9
Gambar 2 :Gambar macam-macam domain

Hirarki domain turun dari kanan ke kiri, masing-masing label di


sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi, atau subdomain dari
domain ke kanan. Sebagai contoh: contoh label menetapkan subdomain
dari domain com, dan www adalah sub domain dari example.com. Ini
pohon subdivisi mungkin memiliki hingga 127 level. Setiap label dapat
berisi hingga 63 karakter.

Nama domain lengkap tidak boleh melebihi panjang 253 karakter


dalam representasi tekstual nya. Dalam representasi biner internal DNS
panjang maksimum membutuhkan 255 oktet penyimpanan, karena juga
menyimpan panjang nama. Dalam prakteknya, beberapa pendaftar
domain mungkin memiliki batas singkat.

Nama DNS mungkin secara teknis terdiri dari setiap representable


karakter dalam oktet. Namun, diperbolehkan perumusan nama domain di
zona akar DNS, dan sub domain yang lain, menggunakan format pilihan
dan set karakter. Karakter diperbolehkan dalam label adalah subset dari
set karakter ASCII, dan termasuk karakter melalui z, A sampai Z

10
Nama domain yang ditafsirkan dengan cara kasus-independen.
Label mungkin tidak memulai atau diakhiri dengan tanda hubung. Ada
aturan tambahan yang pada dasarnya mensyaratkan bahwa nama domain
tingkat atas tidak semua-numerik. Sebuah nama host adalah nama
domain yang memiliki minimal satu alamat IP yang terkait. Sebagai
contoh, nama domain example.com http://www.example.com dan juga
nama host, sedangkan domain com adalah tidak. Nama domain
internasional Keterbatasan set karakter ASCII diizinkan di DNS dicegah
representasi nama dan kata-kata dari berbagai bahasa dalam huruf atau
skrip asli mereka.

Untuk membuat ini mungkin, ICANN menyetujui Internasionalisasi


Nama Domain Aplikasi (IDNA) sistem, dimana pengguna aplikasi, seperti
web browser, peta Unicode string ke dalam karakter DNS yang sah
menggunakan Punycode. Pada tahun 2009 ICANN menyetujui instalasi
internasionalisasi nama domain kode negara top-level domain. Selain itu,
banyak pendaftar yang ada nama domain tingkat atas (TLD) s telah
mengadopsi sistem IDNA.

Nama server/Domain Name System dikelola oleh sistem database


terdistribusi, yang menggunakan model client-server. Node dari database
ini adalah nama server. Setiap domain memiliki setidaknya satu server
DNS otoritatif yang mempublikasikan informasi tentang domain dan server
nama dari setiap domain bawahan untuk itu. Bagian atas hirarki dilayani
oleh root server nama, server untuk permintaan ketika melihat ke atas
(resolving) TLD. Server nama otoritatif Sebuah server nama otoritatif
adalah server nama yang memberikan jawaban yang telah dikonfigurasi
oleh sumber asli, misalnya, administrator domain atau dengan metode
DNS dinamis, berbeda dengan jawaban yang diperoleh melalui DNS
query biasa ke nama server lain.

11
Otoritatif-satunya hanya mengembalikan nama server jawaban
atas pertanyaan tentang nama domain yang telah dikonfigurasi secara
khusus oleh administrator. Dengan kata lain, sebuah nama server otoritatif
memungkinkan server nama rekursif mengetahui data DNS (IP IPv4, IP
IPv6, daftar server surat masuk, dll) nama host yang diberikan (seperti
“www.example.com”) memiliki. Sebagai salah satu contoh, otoritatif nama
server untuk “example.com” memberitahu server nama rekursif yang
“www.example.com” memiliki IP 192.0.43.10 IPv4. Sebuah server nama
otoritatif dapat menjadi server master atau server budak. Sebuah server
master adalah server yang menyimpan asli (master) salinan semua
catatan zona. Sebuah server budak menggunakan mekanisme update
otomatis dari protokol DNS dalam komunikasi dengan tuannya untuk
menjaga salinan identik dari catatan master.

Satu set server nama otoritatif harus ditugaskan untuk setiap zona
DNS. Sebuah catatan NS tentang alamat dari himpunan yang harus
disimpan di zona induk dan server sendiri (sebagai diri-referensi). Ketika
nama domain terdaftar dengan registrasi nama domain, instalasi mereka
di registri domain dari domain tingkat atas memerlukan penugasan nama
server primer dan setidaknya satu server nama sekunder. Kebutuhan
beberapa server nama bertujuan untuk membuat domain masih fungsional
bahkan jika satu server nama menjadi tidak dapat diakses atau bisa
dioperasi Penunjukan nama server primer semata-mata ditentukan oleh
prioritas diberikan kepada pendaftar nama domain. Untuk tujuan ini,
umumnya hanya nama domain berkualifikasi lengkap dari server nama
diperlukan, kecuali server yang terkandung dalam domain terdaftar, dalam
hal alamat IP yang sesuai juga diperlukan.

12
Nama server primer sering menguasai server nama, sementara
server nama sekunder dapat diimplementasikan sebagai server budak.
Server otoritatif menunjukkan statusnya penyediaan jawaban yang pasti,
dianggap otoritatif, dengan menetapkan bendera perangkat lunak (struktur
bit protokol), disebut Jawaban Resmi (AA) bit dalam responnya.

Bendera ini biasanya direproduksi menonjol dalam output alat


kueri DNS administrasi (seperti penggalian) untuk menunjukkan bahwa
menanggapi nama server adalah otoritas untuk nama domain yang
bersangkutan. Operasi Mekanisme resolusi alamat Resolvers nama
domain menentukan domain name server sesuai yang bertanggung jawab
untuk nama domain yang dimaksud oleh sejumlah query dimulai dengan
paling kanan (top-level) label domain.

Sebuah DNS recursor berkonsultasi tiga nama server untuk


menyelesaikan alamat www.wikipedia.org. Proses ini memerlukan:
Sebuah host jaringan dikonfigurasi dengan cache awal (disebut petunjuk)
dari alamat yang dikenal dari root server nama. Seperti file petunjuk
diperbarui secara berkala oleh administrator dari sumber yang dapat
dipercaya. Sebuah query ke salah satu root server untuk menemukan
server otoritatif untuk top-level domain. Sebuah query ke server yang
diperoleh TLD untuk alamat server DNS otoritatif untuk domain tingkat
kedua. Pengulangan langkah sebelumnya untuk memproses setiap label
nama domain secara berurutan, sampai langkah terakhir yang
mengembalikan alamat IP dari host yang dicari. Diagram menggambarkan
proses ini untuk host www.wikipedia.org.

Mekanisme dalam bentuk sederhana ini akan menempatkan


beban operasi besar di root server, dengan setiap pencarian untuk alamat
awal dengan query salah satu dari mereka. Menjadi sebagai penting
karena mereka adalah untuk fungsi keseluruhan sistem, penggunaan

13
berat seperti itu akan menciptakan hambatan dapat diatasi untuk triliunan
pertanyaan.
2.5 Memilih jasa hosting terbaik untuk membuat domain
Domain adalah unsur terpenting yang sangat mengutamakan
keamanan dan kenyamanan pengguna website. Oleh karena itu, kamu
perlu menggunakan jasa layanan cloud hosting terbaik di Indonesia agar
kamu tak salah memilih sehingga dapat menem,ukan pilihan terbaik dan
dapat sesuai harapan..

Mengingat banyak penyedia layanan hosting memberikan


pelayanan yang berbeda-beda. Setidaknya berikut beberapa hal yang
perlu kamu perhatikan sebelum memilih layanan hosting terbaik ketika
membuat domain untuk website-mu agar tidak salah memilih dan memilih
tepat sesuai keadaan kamu.
1. Bersikap selektif
Saat ini, banyak perusahaan menawarkan pelayanan terbaik
untuk mencari calon konsumennya. Bila kamu tertarik
menggunakan jasa website hosting, langkah awal yang dapat
dilakukan untuk memilih hosting untuk domain adalah kamu harus
benar-benar selektif memilihnya.

Oleh karena itu, rajinlah mencari informasi mengenai promo


paket hosting dari berbagai sumber yang bisa kamu temui. Selain
itu, pilih secara selektif penyedia yang sudah terpercaya dan
memiliki reputasi baik. Carilah testimoni dari pengguna lain, jika
banyak testimoni menunjukkan hal positif mengapa tidak memilih
jasa hosting tersebut.

2. Memilih domain dan harga sesuai kebutuhan


Tidak hanya dari spesifikasi dan reputasi saja, penting juga
untuk mempertimbangkan harga sesuai budget. Harga setiap
domain berbeda-beda, tergantung kegunaan dan keperluan mulai

14
dari puluhan dan ratusan ribu hingga jutaan rupiah.Maka dari itu
kita harus pintar-pintar memilih.

Biasanya harga tersebut berlaku untuk satu tahun. Beberapa


domain, seperti .id dan .com, memiliki harga yang cukup tinggi
karena banyak digunakan dan sangat efektif untuk pencarian. Maka
dari itu, hendaknya kamu mengetahui daftar harga yang ditawarkan
oleh penyedia layanan hosting tersebut.

3. Gunakan promo khusus


Selain harga yang terjangkau, kamu pun bisa memilih
layanan jasa hosting yang memberikan promo tertentu. Salah
satunya adalah promo paket cloud hosting Dewaweb yang
menawarkanmu free lifetime domain. Kamu bisa mendapatkannya
dengan mudah, yaitu kunjungi halaman paket hosting Dewaweb
lalu lakukan pembelian dengan minimal paket Warrior selama
setahun dan setelahnya, free lifetime domain sudah secara
otomatis menjadi milikmu.

Domain adalah hal penting yang tidak boleh kamu lupakan


ketika akan membuat sebuah website. Setelah kamu berhasil
memilih dan membeli domain sesuai dengan keinginanmu, jangan
lupa isi website tersebut dengan konten yang bisa menjadi manfaat
positif bagi para pembaca.Sebab, segala sesuatu akan bernilai
ketika bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Semoga ulasan
tersebut dapat membantu kamu sebelum membuat website.
Selamat mencoba!

2.6 Cara kerja DNS


Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP
address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS
server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan

15
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan
memproses dengan cara mencek ke local database DNS.
Menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan
message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan.
Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan
dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Resolvers mengirimkan queries ke name server
1. Name server mencek ke local database, atau menghubungi
name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke
resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
2. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan
menggunakan IP address yang diberikan name server

2.7 Istilah dalam DNS


1. Rekursif dan caching nama server
Secara teori, server nama otoritatif yang cukup untuk
pengoperasian Internet. Namun, dengan nama saja otoritatif operasi
server, setiap query DNS harus memulai dengan permintaan rekursif di
zona akar Domain Name System dan setiap sistem pengguna harus
menerapkan penyelesai perangkat lunak yang mampu operasi rekursif.
Untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi lalu lintas DNS di Internet, dan
meningkatkan kinerja aplikasi pengguna akhir, Domain Name System
mendukung server cache DNS yang menyimpan hasil query DNS untuk
jangka waktu yang ditentukan dalam konfigurasi (time-to-live) dari nama
record domain yang bersangkutan.

Biasanya, seperti caching DNS server, juga disebut DNS cache,


juga menerapkan algoritma rekursif yang diperlukan untuk menyelesaikan
nama yang diberikan dimulai dengan DNS root melalui server nama
otoritatif dari domain tanya. Dengan fungsi ini diimplementasikan dalam
nama server, aplikasi pengguna mendapatkan efisiensi dalam desain dan
operasi.

16
Sebagai salah satu contoh, jika klien ingin mengetahui IP untuk
“www.example.com”, ia akan mengirim, untuk nama caching server yang
rekursif, DNS meminta menyatakan “Saya ingin IP IPv4 untuk
‘www.example.com ‘. ” Rekursif nama server akan kemudian query server
nama otoritatif sampai mendapat jawaban bahwa permintaan (atau
kembali kesalahan jika tidak mungkin untuk mendapatkan jawaban) –
dalam hal ini 192.0.43.10.

Kombinasi caching DNS dan fungsi rekursif di nama server tidak


wajib, fungsi dapat diimplementasikan secara independen di server untuk
tujuan khusus.Penyedia layanan Internet (ISP) biasanya menyediakan
rekursif dan caching server nama untuk pelanggan mereka. Selain itu,
banyak router jaringan rumah menerapkan cache DNS dan recursor untuk
meningkatkan efisiensi dalam jaringan lokal.

2. DNS resolver/ resolv.conf


Adalah Sisi-klien dari DNS disebut DNS resolver. Hal ini
bertanggung jawab untuk memulai dan sekuensing permintaan yang pada
akhirnya mengarah pada resolusi penuh (terjemahan) dari sumber daya
yang dicari, misalnya, terjemahan dari nama domain ke alamat IP. Sebuah
query DNS dapat berupa permintaan non-rekursif atau query rekursif

Sebuah query non-rekursif adalah satu di mana server DNS


memberikan catatan untuk domain yang sangat berwibawa itu sendiri,
atau memberikan hasil parsial tanpa query server lain.Sebuah query
rekursif adalah salah satu yang server DNS akan sepenuhnya menjawab
pertanyaan (atau memberikan kesalahan) dengan query server nama lain
yang diperlukan. Server DNS tidak diperlukan untuk mendukung
permintaan rekursif. Resolver, atau server DNS lain secara rekursif
bertindak atas nama resolver, negosiasi penggunaan layanan rekursif
menggunakan bit dalam header permintaan.

17
Menyelesaikan biasanya memerlukan iterasi melalui beberapa
nama server untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Namun,
beberapa resolvers berfungsi dengan berkomunikasi hanya dengan nama
server tunggal. resolvers sederhana (disebut “stub resolver”) bergantung
pada server nama rekursif untuk melakukan pekerjaan mencari informasi
bagi mereka. Nama server dalam delegasi diidentifikasi berdasarkan
nama, bukan berdasarkan alamat IP. Ini berarti bahwa nama server
menyelesaikan harus mengeluarkan permintaan DNS lain untuk
mengetahui alamat IP dari server yang telah dirujuk. Jika nama yang
diberikan dalam delegasi adalah subdomain dari domain yang delegasi
yang disediakan, ada ketergantungan melingkar.

Dalam kasus ini nama server menyediakan delegasi juga harus


menyediakan satu atau lebih alamat IP untuk server nama otoritatif yang
disebutkan dalam delegasi. Informasi ini disebut lem. Nama server
menyediakan lem ini dalam bentuk catatan di bagian tambahan dari
respon DNS, dan memberikan delegasi pada bagian jawaban dari respon.
Sebagai contoh, jika nama server otoritatif untuk example.org adalah
ns1.example.org, komputer mencoba untuk menyelesaikan
http://www.example.org pertama menyelesaikan ns1.example.org.

Karena ns1 terkandung dalam example.org, ini memerlukan


menyelesaikan example.org pertama, yang menyajikan ketergantungan
melingkar. Untuk memecahkan ketergantungan, nama server untuk
domain tingkat atas termasuk org lem bersama dengan delegasi untuk
example.org. Catatan lem adalah catatan alamat yang menyediakan
alamat IP untuk ns1.example.org. Resolver menggunakan satu atau lebih
dari alamat IP untuk query salah satu server otoritatif domain, yang
memungkinkan untuk menyelesaikan permintaan DNS.

18
3. Caching Rekam
Merupakan DNS Proses Resolusi mengurangi beban pada setiap
server dengan caching catatan permintaan DNS untuk jangka waktu
setelah tanggapan. Hal ini memerlukan rekaman dan selanjutnya
konsultasi lokal dari copy bukan memulai permintaan baru hulu. Waktu
yang penyelesai yang cache respon DNS ditentukan oleh nilai yang
disebut waktu untuk hidup (TTL) yang terkait dengan setiap record. TTL
diatur oleh administrator dari server DNS yang memberikan respon
otoritatif. Masa berlaku dapat bervariasi dari hanya beberapa detik untuk
hari atau bahkan berminggu-minggu.

Sebagai konsekuensi penting dari arsitektur tersebar dan cache,


perubahan catatan DNS tidak menyebarkan seluruh jaringan segera,
tetapi membutuhkan semua cache untuk berakhir dan menyegarkan
setelah TTL. RFC 1912 menyampaikan aturan dasar untuk menentukan
nilai TTL yang sesuai. Beberapa resolvers dapat mengesampingkan nilai
TTL, sebagai protokol mendukung caching hingga 68 tahun atau tidak ada
cache sama sekali.

Caching negatif, yaitu caching fakta non-keberadaan catatan,


ditentukan oleh server nama otoritatif untuk zona yang harus mencakup
Mulai dari Authority (SOA) catatan ketika melaporkan tidak ada data jenis
diminta ada. Nilai bidang MINIMUM dari catatan SOA dan TTL dari SOA
itu sendiri digunakan untuk menetapkan TTL untuk jawaban negatif.

4. Reverse lookup
Sebuah reverse lookup adalah permintaan dari DNS untuk nama
domain ketika alamat IP diketahui. Beberapa nama domain dapat
dikaitkan dengan alamat IP. DNS menyimpan alamat IP dalam bentuk
nama domain sebagai nama khusus diformat dalam pointer (PTR) record
dalam infrastruktur top-level domain arpa. Untuk IPv4, domain adalah in-
addr.arpa. Untuk IPv6, lookup domain reverse ip6.arpa.

19
Alamat IP direpresentasikan sebagai nama dalam representasi
oktet reverse-memerintahkan untuk IPv4, dan representasi menggigit
reverse-memerintahkan untuk IPv6. Ketika melakukan reverse lookup,
klien DNS mengubah alamat ke format ini, dan kemudian query nama
untuk catatan PTR mengikuti rantai delegasi sebagai untuk setiap
permintaan DNS. Sebagai contoh, asumsikan alamat IPv4 208.80.152.2
ditugaskan untuk Wikimedia. Hal ini direpresentasikan sebagai nama DNS
dalam urutan terbalik seperti ini: 2.152.80.208.in-addr.arpa. Ketika DNS
resolver mendapat (reverse-lookup) permintaan PTR, dimulai dengan
query server root (yang mengarah ke The American Registry Untuk
Bilangan ‘(ARIN) server untuk zona 208.in-addr.arpa).

Pada server ARIN, 152.80.208.in-addr.arpa ditugaskan untuk


Wikimedia, sehingga resolver mengirimkan permintaan lain untuk
Wikimedia nama server untuk 2.152.80.208.in-addr.arpa, yang
menghasilkan respon yang berwibawa. Lookup Klien Urutan resolusi DNS
Pengguna umumnya tidak berkomunikasi secara langsung dengan DNS
resolver. Sebaliknya resolusi DNS berlangsung transparan dalam aplikasi
seperti web browser, klien e-mail, dan aplikasi internet lainnya. Bila
aplikasi yang membuat permintaan yang memerlukan nama domain
pencarian, program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS resolusi
resolver dalam sistem operasi lokal, yang pada gilirannya menangani
komunikasi yang diperlukan.

DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) isi pencarian
terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban atas permintaan tersebut,
resolver akan kembali nilai dalam cache kepada program yang membuat
permintaan. Jika cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan
mengirimkan permintaan ke satu atau lebih server DNS yang ditunjuk.

20
Dalam kasus kebanyakan pengguna di rumah, penyedia layanan
internet yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan
menyediakan server DNS ini: pengguna tersebut akan mendata telah
mengkonfigurasi alamat server secara manual atau diizinkan DHCP untuk
mengaturnya, namun, dimana administrator sistem telah mengkonfigurasi
sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS resolvers
mereka menunjukkan secara terpisah mempertahankan server nama
organisasi.

Dalam hal apapun, nama server sehingga tanya akan mengikuti


proses yang diuraikan di atas, sampai baik berhasil menemukan hasil atau
tidak. Kemudian kembali hasilnya kepada DNS resolver; asumsi itu telah
menemukan hasilnya, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk
penggunaan berikutnya, dan tangan hasil kembali ke perangkat lunak
yang memprakarsai permintaan.

5. Broken resolvers
Tingkat tambahan kompleksitas muncul ketika resolvers melanggar
aturan protokol DNS. Sejumlah ISP besar telah mengkonfigurasi server
DNS mereka untuk melanggar aturan (mungkin untuk memungkinkan
mereka untuk dijalankan pada hardware yang lebih murah daripada
penyelesai sepenuhnya kompatibel), misalnya dengan tidak mematuhi
TTLs, atau dengan menunjukkan bahwa nama domain tidak ada hanya
karena salah satu server namanya tidak merespon. Sebagai akhir dari
kerumitan ini, beberapa aplikasi (seperti web browser) juga memiliki DNS
cache mereka sendiri, untuk mengurangi penggunaan referensi DNS
resolver. Praktek ini dapat menambah kesulitan tambahan ketika
debugging masalah DNS, karena mengaburkan kesegaran data, dan /
atau data apa berasal dari mana cache.

21
Cache ini biasanya menggunakan caching kali sangat pendek-di
urutan satu menit]. Internet Explorer merupakan pengecualian: versi untuk
IE 3.x DNS cache catatan selama 24 jam secara default. Internet Explorer
4.x dan versi (hingga IE 8) mengurangi waktu default dari nilai setengah
jam, yang dapat berubah dalam kunci registri yang sesuai. Aplikasi lain
Sistem yang dijabarkan diatas memberikan skenario yang
disederhanakan.

Domain Name System meliputi beberapa fungsi lainnya:


a. Hostname dan alamat IP tidak berarti terhubung secara
satu-ke-satu. Beberapa nama host yang diwakili melalui alamat IP
tunggal: gabungan dengan virtual hosting, ini memungkinkan satu
komputer untuk malayani beberapa situs web. Atau, nama host
tunggal dapat mewakili beberapa alamat IP: ini dapat memfasilitasi
toleransi kesalahan dan distribusi beban, dan juga memungkinkan
sebuah situs untuk memindahkan lokasi fisik mulus.

b. Ada banyak menggunakan DNS selain menerjemahkan


nama ke alamat IP. Misalnya, agen mentransfer Mail menggunakan
DNS untuk mencari tahu di mana untuk mengirimkan e-mail untuk
alamat tertentu. The domain untuk pemetaan mail exchanger
disediakan oleh MX mengakomodasi lapisan lain toleransi
kesalahan dan distribusi beban di atas nama untuk pemetaan
alamat IP.

6. E-mail Blacklist DNS


Digunakan untuk penyimpanan dan distribusi alamat IP dari daftar
hitam e-mail host efisien. Metode yang biasa digunakan adalah
menempatkan alamat IP dari host subjek ke dalam sub-domain dari nama
domain tingkat tinggi, dan menyelesaikan nama itu untuk catatan yang
berbeda untuk menunjukkan positif atau negatif. Berikut ini adalah daftar
hitam contoh hipotesis:

22
a. 102.3.4.5 yang hitam => Membuat
b. 5.4.3.102.blacklist.example dan resolve ke 127.0.0.1
c. 102.3.4.6 tidak => 6.4.3.102.blacklist.example tidak
ditemukan, atau default 127.0.0.2

E-mail server kemudian dapat permintaan blacklist.example melalui


mekanisme DNS untuk mengetahui apakah host tertentu menghubungkan
kepada mereka adalah dalam daftar hitam. Saat ini banyak blacklist
tersebut, baik gratis atau berbasis langganan, tersedia terutama untuk
digunakan oleh administrator email dan software anti-spam. Sender Policy
Framework dan DomainKeys, bukan menciptakan jenis catatan mereka
sendiri, yang dirancang untuk mengambil keuntungan dari yang lain DNS
tipe record, catatan TXT. Untuk memberikan ketahanan dalam hal
kegagalan komputer, beberapa server DNS biasanya disediakan untuk
cakupan setiap domain, dan pada tingkat atas, sangat kuat tiga belas akar
server nama yang ada, dengan tambahan “salinan” beberapa dari mereka
didistribusikan di seluruh dunia melalui anycast.

7. Dynamic DNS
(Kadang-kadang disebut DDNS) memungkinkan klien untuk
memperbarui entri DNS sebagai perubahan alamat IP mereka, seperti
halnya, misalnya, ketika bergerak antara ISP atau mobile hot spot. Rincian
protokol DNS terutama menggunakan User Datagram Protocol (UDP)
pada nomor port 53 untuk melayani permintaan. permintaan DNS berisi
permintaan UDP tunggal dari klien diikuti oleh jawaban UDP tunggal dari
server. Transmission Control Protocol (TCP) digunakan ketika ukuran data
jawaban melebihi 512 byte, atau untuk tugas-tugas seperti transfer zona.
Beberapa implementasi resolver menggunakan TCP untuk semua
pertanyaan

23
8. Record Sumber Daya
Adalah elemen data dasar dalam sistem nama domain. Setiap
record memiliki tipe (A, MX, dll), batas waktu berakhirnya, kelas, dan
beberapa tipe data khusus. Catatan sumber daya dari jenis yang sama
menentukan rekor sumber daya (RRset). Urutan catatan sumber daya
dalam satu set, dikembalikan oleh resolver untuk aplikasi, tidak terdefinisi,
tetapi sering server menerapkan round-robin memesan untuk mencapai
Server Global Load Balancing. DNSSEC, bagaimanapun, bekerja pada
catatan sumber daya lengkap set dalam urutan kanonik.

Ketika dikirim melalui jaringan IP, semua catatan menggunakan


format umum ditentukan dalam RFC 1035: RR (Resource record) Bidang
Bidang Deskripsi Panjang (oktet) Nama dari node yang catatan ini
berkaitan (variabel) Jenis RR dalam bentuk angka (misalnya 15 untuk MX
RRS) 2 CLASS kode Kelas 2 TTL Count detik bahwa RR tetap berlaku
(maksimum adalah 231-1, yaitu sekitar 68 tahun) 4 RDLENGTH Panjang
bidang RDATA

9. Tambahan Data RR-spesifik (variabel)


Adalah nama domain berkualifikasi lengkap dari node di pohon.
Pada kawat, nama dapat dipersingkat menggunakan kompresi label mana
ujung nama domain yang disebutkan sebelumnya dalam paket bisa
diganti untuk akhir nama domain saat ini. Sebuah berdiri @ bebas
digunakan untuk menunjukkan asal saat ini. TYPE adalah tipe record. Hal
ini menunjukkan format data dan memberikan sedikit digunakan. Sebagai
contoh, catatan A digunakan untuk menerjemahkan dari nama domain ke
alamat IPv4, NS catatan daftar nama server yang dapat menjawab
pencarian di zona DNS, dan MX record menentukan mail server yang
digunakan untuk menangani email untuk sebuah domain tertentu di
alamat e-mail (lihat juga Daftar jenis catatan DNS).

24
10. RDATA
Adalah data relevansi tipe-spesifik, seperti alamat IP untuk catatan
alamat, atau prioritas dan nama host untuk MX record. Jenis catatan
terkenal dapat menggunakan kompresi label di bidang RDATA, tapi “tidak
diketahui” jenis catatan tidak boleh (RFC 3597). CLASS catatan yang
dibuat untuk IN (Internet) untuk catatan DNS umum yang melibatkan
nama host Internet, server, atau alamat IP. Selain itu, kelas Chaos (CH)
dan Hesiod (HS) yang ada [16] Setiap kelas adalah ruang nama
independen dengan delegasi berpotensi berbeda zona DNS. selain
catatan sumber daya didefinisikan dalam zona file, sistem nama domain
juga mendefinisikan beberapa jenis permintaan yang hanya digunakan
dalam komunikasi dengan node DNS lain (pada kawat), seperti ketika
melakukan transfer zona (AXFR / IXFR) atau EDNS (OPT).

11. Wildcard DNS record


Adalah nama-nama yang dimulai dengan label tanda bintang, ‘*’,
misalnya, *. Misalnya catatan DNS milik nama domain wildcard.
Menetapkan aturan untuk menghasilkan catatan sumber daya dalam satu
DNS zona dengan menggantikan seluruh label dengan komponen
pencocokan nama query, termasuk keturunan tertentu. Misalnya, dalam
x.example zona DNS, konfigurasi berikut menetapkan bahwa semua
subdomain (termasuk subdomain dari subdomain) dari x.example
menggunakan axexample mail exchanger. Catatan untuk axexample
diperlukan untuk menentukan mail exchanger. Karena ini memiliki hasil
tidak termasuk nama domain dan subdomainnya dari pertandingan
wildcard, semua subdomain dari axexample harus didefinisikan dalam
sebuah pernyataan terpisah wildcard. Peran catatan wildcard

25
disempurnakan dalam RFC 4592, karena definisi asli dalam RFC 1034
tidak lengkap dan mengakibatkan salah tafsir oleh pelaksana.

Ekstensi protokol Protokol DNS asli memiliki ketentuan terbatas


untuk perpanjangan dengan fitur baru. Pada tahun 1999, Paul Vixie
diterbitkan dalam RFC 2671 mekanisme perpanjangan, disebut
mekanisme Ekstensi untuk DNS (EDNS) yang memperkenalkan elemen
protokol opsional tanpa meningkatkan biaya overhead jika tidak
digunakan. Hal ini dilakukan melalui OPT catatan pseudo-sumber daya
yang hanya ada di transmisi kawat protokol, tetapi tidak dalam file zona
apapun. Ekstensi awal juga disarankan (EDNS0), seperti meningkatkan
ukuran pesan DNS di UDP datagrams.

12. Update zona Dinamis


Update DNS dinamis menggunakan DNS UPDATE opcode untuk
menambah atau menghapus catatan sumber daya secara dinamis dari
zona basis data dipertahankan pada server DNS otoritatif. Fitur ini
dijelaskan dalam RFC 2136. Fasilitas ini berguna untuk mendaftarkan
klien jaringan ke DNS ketika mereka boot atau menjadi dinyatakan
tersedia pada jaringan. Karena klien boot dapat diberi alamat IP yang
berbeda setiap kali dari server DHCP, tidak mungkin untuk memberikan
statis DNS tugas untuk klien tersebut.

Masalah keamanan Awalnya, masalah keamanan tidak


pertimbangan desain utama untuk perangkat lunak DNS atau perangkat
lunak untuk penyebaran di Internet awal, seperti jaringan itu tidak terbuka
untuk partisipasi oleh masyarakat umum. Namun, perluasan Internet ke
sektor komersial pada 1990-an mengubah persyaratan untuk langkah-
langkah keamanan untuk melindungi integritas data dan otentikasi
pengguna.Beberapa isu kerentanan ditemukan dan dimanfaatkan oleh
pengguna yang jahat. Salah satu isu tersebut adalah DNS cache
keracunan, dimana data didistribusikan kepada caching resolvers dengan

26
dalih menjadi server asal otoritatif, sehingga mencemari menyimpan data
dengan informasi yang berpotensi palsu dan kedaluwarsa kali panjang
(time-to-live).
Selanjutnya, permintaan aplikasi yang sah dapat diarahkan ke host
jaringan dioperasikan dengan niat jahat. Tanggapan DNS secara
tradisional tidak cryptographically ditandatangani, menyebabkan banyak
kemungkinan serangan, Domain Name System Ekstensi Keamanan
(DNSSEC) memodifikasi DNS untuk menambahkan dukungan untuk
tanggapan cryptographically ditandatangani. Beberapa ekstensi telah
dirancang untuk mengamankan zona transfer juga.

Beberapa nama domain dapat digunakan untuk mencapai efek


spoofing. Misalnya, paypal.com dan paypa1.com adalah nama-nama yang
berbeda, namun pengguna mungkin tidak dapat membedakan mereka
dalam antarmuka pengguna grafis yang dipilih tergantung pada jenis huruf
pengguna. Dalam banyak font huruf l dan angka 1 terlihat sangat mirip
atau bahkan identik. Masalah ini akut pada sistem yang mendukung nama
domain internasional, karena banyak kode karakter dalam ISO 10646,
mungkin muncul identik pada layar komputer biasa. Kerentanan ini
kadang-kadang dimanfaatkan dalam phishing.Teknik seperti maju-
dikonfirmasi reverse DNS juga dapat digunakan untuk membantu
memvalidasi hasil DNS.

13. Registrasi nama domain


Hak untuk menggunakan nama domain didelegasikan oleh
pendaftar nama domain yang diakreditasi oleh Internet untuk Corporation
Ditugaskan Nama dan Nomor (ICANN), organisasi yang bertugas
mengawasi nama dan sistem jumlah Internet. Selain ICANN, setiap
domain tingkat atas (TLD) dikelola dan dilayani secara teknis oleh
organisasi administrasi, operasi registry. Registri adalah bertanggung
jawab untuk menjaga database nama yang terdaftar dalam TLD
dikelolanya.

27
Registri menerima informasi pendaftaran dari masing-masing
nama domain registrar berwenang untuk menetapkan nama di TLD yang
sesuai dan menerbitkan informasi menggunakan layanan khusus, protokol
WHOIS. ICANN menerbitkan daftar lengkap pendaftar TLD dan pendaftar
nama domain. Informasi pendaftar terkait dengan nama domain
dipertahankan dalam sebuah database online dapat diakses dengan
layanan WHOIS. Untuk sebagian besar lebih dari 290 kode negara top-
level domain (ccTLD), pendaftar domain menjaga WHOIS (pendaftar dan
nama server, tanggal kadaluwarsa, dll) informasi. Misalnya, DENIC,
Jerman NIC, memegang data domain DE.

Sejak sekitar tahun 2001, kebanyakan pendaftar gTLD telah


mengadopsi apa yang disebut pendekatan registry tebal, yaitu menjaga
data WHOIS di pendaftar pusat bukan database registrar. Untuk COM dan
NET nama domain, model registri tipis digunakan. Registri domain
(misalnya, VeriSign) memegang dasar WHOIS data (yaitu, registrar dan
nama server, dll) Satu dapat menemukan WHOIS rinci (pendaftar, server
nama, tanggal kadaluwarsa, dll) di pendaftar.

Beberapa pendaftar nama domain, sering disebut pusat informasi


jaringan (NIC), juga berfungsi sebagai pendaftar ke pengguna-akhir. Para
pendaftar domain top-level generik besar, seperti untuk COM, NET, ORG,
INFO domain, menggunakan model pendaftar-yang terdiri dari banyak
pendaftar nama domain. Dalam metode ini manajemen, registri saja.
mengelola database nama domain dan hubungan dengan pendaftar. Para
pendaftar (pengguna nama domain) adalah pelanggan dari registrar,
dalam beberapa kasus melalui tambahan lapisan reseller.

28
2.8 Jenis-jenis catatan DNS
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS
adalah sebagai berikut:
1. A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host
ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
2. AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah
nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
3. CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias
untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh
subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
4. [MX record]] atau catatan pertukaran surat memetakan
sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk
domain tersebut.
5. PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah
nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod
PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang
mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS
(reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat
penulisan / penerjemahan artikel ini), http://www.icann.net memiliki
alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR
memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:
referrals.icann.org.
6. NS record atau catatan server nama memetakan sebuah
nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain
tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
7. SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority)
mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi
tentang sebuah domain Internet.
8. SRV record adalah catatan lokasi secara umum.

29
Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data
acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di
spesifikasi Sender Policy Framework.

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi


(contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host,
atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari
server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti
HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

2.9 Perangkat lunak DNS


Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS,
beberapa diantaranya:
1. BIND (Berkeley Internet Name Domain)
2. djbdns (Daniel J. Bernstein‘s DNS)
3. MaraDNS
4. QIP (Lucent Technologies)
5. NSD (Name Server Daemon)
6. PowerDNS
7. Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan
Windows 2003)

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini, kami dapat menyimpulkan beberapa hal tentang
DNS, Domain Name System (DNS) adalah distribute database system
yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang
terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS
membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP


address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS
server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan
memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi
name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata
permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan
Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
3.2 Saran
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari
domain beserta fungsinya.
2. Sebagai mahasiswa dengan jurusan Teknik Informatika yang
akan berhadapan dengan dunia teknologi dituntut untuk dapat
menguasai DNS.
3. Di zaman yang semakin modern ini mahasiswa, dituntut agar
dapat mengusai teknologi sehingga dapat bersaing dalam dunia
kerja ke depanny

31
DAFTAR PUSTAKA

Googlepedia.com (Sumber diakses pada hari Selasa,19 Mei 2021,pkl


03.00)
Wikipedia.com (Sumber diakses pada hari Selasa,19 Mei 2021,pkl 03.00)
http://info.access.com/id/info/Pengertian_dan_Penjelasan_Domain_Name
_Server.info (Sumber diakses pada hari Selasa,19 Mei 2021,pkl
03.00)
http://trimawati.wordpress.com/2008/07/25/pengertianfungsikeunggulan-
dan-kekurangn-dns-server/ (Sumber diakses pada hari Selasa,19
Mei 2021,pkl 03.00)
http://rawayans.blogspot.com (Sumber diakses pada hari Selasa,19 Mei
2021,pkl 03.00)

32

Anda mungkin juga menyukai