Anda di halaman 1dari 8

SAP DIMENSIA PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

 Nama : Ayu Fuji Lestari

 Nim : 18220003

Dosen pengampu : Mustakim, S. Kep, S. Sos, M. kes

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

PRODI S1. KEPERAWATAN


TAHUN AJARAN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Sindroma dan kelainan mental organik Sub Pokok Bahasan:
Demensia pada usia lanjut
Hari / tgl : 2 Mei 2019

Pukul : 08.30-9.05 wib

Sasaran : Lansia di Panti Jompo

Jumlah peserta : 20 orang

Tempat : Aula Panti Jompo

A.   TUJUAN
1.   Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ± 30 menit, diharapkan lansia memahami tentang demensia.


2.   Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang demensia, lansia dapat :

a)   Menyebutkan pengertian demensia.


 b)  Menyebutkan penyebab demensia
c)   Menyebutkan tanda dan gejala demensia.
d)   Menyebutkan pencegahan dan perawatan demensia.

B.   SASARAN
Lansia di Panti Jompo

C.   METODE
1.   Ceramah
2.   Tanya jawab

D.   MATERI

Terlampir
 
E.   MEDIA
Power point (PPT), LCD, leaflet/brosur (terlampir).

F.   PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan a.  Memberi salam
a.  Menjawab salam 5 menit
 b.  Menjelaskan tujuan
 b.  Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Kegiatan Inti a.  Menjelaskan
a.  Mendengarkan dan 15 menit
 pengertian demensia
memperhatikan
 b.  Menjelaskan tanda
 b.  Mendengarkan dan
dan gejala demensia c. 
Menjelaskan memperhatikan
c.  Mendengarkan dan
 penatalaksaan demensia
memperhatikan
d.  Menyebutkan d.  Mendengarkan dan
 pencegahan dan memperhatikan
 perawatan demensia. e. 
Menyebutkan  prinsip
utama perawatan

demensia
3. Penutup a.  Melakukan Tanya

 jawab dengan peserta a.  Bertanya atau 10 menit


 penyuluhan menjawab

 b.  Menutup penyuluhan dan


menyimpulkan  b.  Mendengarkan dan

c.  Mengucapkan salam memperhatikan

c.  Menjawab salam


G.   EVALUASI
1.   Evaluasi Struktur
a)   Kesiapan mahasiswa dalam memberikan materi penyuluhan

 b)  Media dan alat memadai


c)  Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2.   Evaluasi Proses
a)   Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
 b)  Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama

 proses penyuluhan 3.  Evaluasi Hasil


80% pertanyaan dapat dijawab oleh peserta.
MATERI DEMENSIA

A.   Definisi Demensia

Dimensia adalah gangguang fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi vegetatif atau keadaan
yang terjadi. Memori, pengetahuan umum,

 pikiran abstrak, penilaian dan interprestasi atau komunikasi tertulis atau lisan dapat terganggu.
(Elizabeth J. Corwin, 2009).
Dimensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan memori
sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari- hari. Dimensia merupakan keadaan ketika seorang
mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang secara nyata mengganggu aktifitas
kehidupan sehari-hari. (Nugroho, 2015).

Demensia adalah suatu kondisi di mana kemampuan otak seseorang mengalami kemunduran.
Kondisi ini dapat ditandai dengan keadaan

seseorang sering lupa akan sesuatu, keliru, adanya perubahan kepribadian, dan emosi yang naik-turun
atau labil.
Dimensia adalah penurunan fungsi intelektual yang menyebabkan hilangnya indenpedensi social.
(William. F. Ganong, 2010)

B.   Penyebab demensia Menurut Stanley (2004)


a.   Intoksikasi (obat, termasuk alkohol, dan lain-lain)

 b.  Infeksi susunan saraf pusat c.  Gangguan


metabolic
d.   Gangguan nutrisi
e.   Gangguan vesikuler (dimentia nulti-infrak, dll)
f.   Lesi desak ruang
g.   Hidrosefalus bertekanan normal
h.   Depresi (pseudo-dinentia defrensif)
i.   Penyakit degeneratif progresif : Penyakit alzheimer, Parkinson, hantinton. 50 –  65 %
penyebab yaitu penyakit Alzheimer yakni kondisi
sel syaraf pada otak mati -> signal dari otak tidak dapat di salurkan sebagaimana mestinya
(Grayson, C. 2004).

C. Tanda dan gejala demensia Menurut Arjatmo ( 2012)


a.   Rusaknya seluruh jajaran fungsi kognitif
 b.  Daya ingat jangka pendek
c.   Gangguan orientasi waktu dan tempat ( lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita
demensia berada)
d.   Gangguan kepribadian dan perilaku. Menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi.
Acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah.
e.   Deficit neurologi dan fokal
f.   Mudah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang

g.   Gangguan psikotik : halusinasi dan paranoid


h.   Keterbatasan ADL
i.   Lupa meletakan barang penting
 j.  Sulit mandi, makan, dan berpakaian k.  Inkontenensia
urine
l.  Tidak dapat makan dan menelan, mudah terjatuh dan keseimbangan

 buruk.

D.   Pencegahan & Perawatan Demensia

Menurut Kushariyadi ( 2010) Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya
demensia diantaranya adalah menjaga
ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti : a.  Mengorientasikan
waktu, orang dan tempat pada pasien , menyediakan
 jam besar, kalender dengan tulisan besar
 b.  Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat adiktif
yang berlebihan
c.   Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari.

d.   Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif
e.   Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.
f.   Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat
atau hobi

g.   Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari
dapat membuat otak kita tetap sehat.
h.   Mengoptimalkan kemampuan yang masih dimiliki pasien saat ini. Bantu oleh keluarga, Berikan
pujian, Menyusun jadwal kegiatan, Memantau kegiatan, Mencegah masuknya zat-zat yang dapat
merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan

Seluruh anggota keluargapun diharapkan aktif dalam membantu Lansia agar dapat seoptimal
mungkin melakukan aktifitas sehari-harinya secara mandiri dengan aman. Perlu kesabaran keluarga
dan terapkan perasaan

 penuh cinta.
DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo. 2012. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI


Elizabeth J. Corwin .2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Kushariyadi. 2010. Askep Pada Klien Lanjut Usia. Salemba Medika : Jakarta Stanley, mickey. 2004. Buku Ajar
Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai