Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Polimer

Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari
gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol
plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer.
Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena
(PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.

Lihat juga materi lainnya:


Bilangan Kuantum
Reaksi Redoks

Jenis-jenis Polimer
Jenis polimer berdasarkan sumbernya
 Polimer alam,
yaitu polimer yang terdapat di alam. Contoh:

 Polimer sintetis,
yaitu polimer yang tidak terdapat di alam. Contoh:

Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya


 Homopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh: polietilena (etena), polipropilena
(propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena),
dan PAN (akrilonitril).

 Kopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh: nilon 6,6
(heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena +
butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).

Jenis polimer berdasarkan sifatnya


1. Termoplas
yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain.
Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri dari rantai-rantai panjang dengan gaya
interaksi antar molekul yang lemah. Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan
transparan. Contoh termoplas adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.

2. Termoset
yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini
disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul.
Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan
bahkan membuat termoset menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
3. Elastomer
yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali ke bentuk semula
setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri
dari rantai-rantai yang saling tumpang tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan
menarik kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer
adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.
Reaksi Polimerisasi
Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Umumnya
monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa alkena dan turunannya. Dari
reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer adisi sebagai produk tunggal. Contoh reaksi
polimerisasi adisi:

a. Pembentukan polietilena (PE) dari etena


b. Pembentukan PVC dari vinil klorida

c. Pembentukan poliisoprena dari isoprena

Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi kimia yang terjadi
antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer. Polimerisasi ini terjadi pada
monomer yang masing-masing mempunyai setidaknya dua gugus fungsi reaktif. Dari hasil
polimerisasi kondensasi dihasilkan polimer dan juga molekul-molekul kecil, seperti H2O, HCl,
dan CH3OH. Polimer seperti poliester, poliamida, polikarbonat, dan poliuretana disintesis
melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi polimerisasi adisi:
a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol
b. Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina

Aplikasi Polimer Sintetis


1. PVC
Poli(vinil klorida) (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas hujan, dan insulasi
listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk pipa dan pelapis lantai.

2. PS
Polistirena (PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk kaku dan mudah
pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan—sendok, garpu, dan pisau—plastik.
Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam, memiliki sifat insulator panas yang baik. Oleh
karena itu, styrofoam banyak digunakan untuk wadah makanan/minuman dan juga gabus
penahan benturan dalam kemasan alat elektronik.

3. PE (LDPE dan HDPE)


Polietilena (PE) memiliki beragam bentuk. HDPE (high-density polyethylene) adalah polietilena
dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak digunakan untuk botol plastik dan mainan. LDPE
(low-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih plastis dan titik leleh lebih
rendah dibanding HDPE. LDPE banyak digunakan untuk plastik lembaran, kantong plastik, dan
pembungkus kabel.

4. PP
Polipropilena (PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik, karpet, peralatan
laboratorium, dan mainan.

5. PTFE
Politetrafluoroetilena (PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang Teflon, memiliki sifat
kuat, tidak reaktif, dan tahan panas. PTFE digunakan sebagai gasket, pelapis tangki bahan kimia,
dan pelapis panci anti lengket.

6. PMMA
Poli(metil metakrilat) (PMMA) yang dikenal juga dengan nama dagang Plexiglas atau Lucite
atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan, dan transparan. PMMA digunakan untuk alat
optik, kaca jendela pesawat terbang, furnitur, dan glove box.

7. PET
Poli(etilena tereftalat) (PET) yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron atau Terylene,
banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak digunakan sebagai botol
minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama dagang Mylar bersifat kuat dan tahan
terhadap robekan, sehingga digunakan untuk pita perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan
barang.

8. Nilon
Nilon merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan, dan tahan terhadap
tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk membuat tali, jala, parasut, tenda, jas
hujan, karpet, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai