Anda di halaman 1dari 34

PANCASILA DALAM ARUS

SEJARAH BANGSA
INDONESIA
PPS06 - Kelompok 1
Kelompok 1
1. Erick Johanes 18/426766/FI/04471
2. Failasufa Arsya N.P 18/429547/FA/11812
3. Hasna Nurul Izzati 18/429555/FA/11820
4. Ifthary Naqsya P R 18/429557/FA/11822
5. Alfarasyied Syahrizad 18/431996/TK/48013
6. Vanessa Jesslyn W 20/454395/BI/10414
7. Reiza Athiya Akbar 21/472587/BI/10650
8. Haiqa Khizaya Baskoro 21/472605/BI/10652
9. Zahra Fitri Annisa 21/472636/BI/10654
01
Konsep dan Urgensi Pancasila
dalam Arus Sejarah Bangsa
Indonesia
PERIODE PENGUSULAN PANCASILA

Soempah 5 Gagasan
Pemoeda Dasar Negara

01 03 05
02 04
Nasionalisme Sidang BPUPKI Pancasila
(Perhimpoenan pertama
Indonesia)
PERIODE PERUMUSAN PANCASILA
Maklumat
Piagam Pemerintah
Jakarta Pendudukan Jepang

01 03 05
02 04
Sidang BPUPKI Pembukaan Pembentukan
kedua UUD 1945 PPKI
PERIODE PENGESAHAN PANCASILA

Pembacaan Konstruksi
Teks Proklamasi Negara

01 03 05
02 04
Peristiwa Aktualisasi Posisi Perumusan
Rengasdengklok Bangsa Indoneisa Pancasila
PASCA PENGESAHAN PANCASILA
Perjanjian
Linggarjati UUDS 1959

01 03
02 04
Pengesahan Agresi Militer
UUD 1945 Belanda
PASCA PENGESAHAN PANCASILA

G30SPKI P-4

05 07
06 08
Dekrit 5 Juli Supersemar
1959
02
Alasan Diperlukannya Pancasila
dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia
1. Pancasila sebagai Identitas
Bangsa Indonesia
● Identitas suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan latar belakang budaya
bangsa tersebut.
● Kaitan antara budaya dengan identitas bangsa, yaitu budaya dapat
membentuk identitas suatu bangsa melalui dua proses yang terdiri dari:
1. Proses Inkulturasi → Perpaduan berbagai elemen budaya.
2. Proses Akulturasi → Penggabungan antar budaya yang berlangsung
lama dan memunculkan budaya baru tanpa menghilangkan nilai budaya
asalnya.
● Pancasila sebagai identitas bangsa atau jati diri bangsa Indonesia
merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut.
● Menurut As’ad Ali dalam buku Negara
Pancasila; Jalan Kemashlahatan Berbangsa
mengatakan bahwa Pancasila sebagai
identitas kultural yang dapat ditelusuri dari
kehidupan agama yang berlaku dalam
masyarakat Indonesia.
● Peran agama terhadap tradisi dan kultur
bangsa Indonesia, yaitu menyumbang dan
menyempurnakan konstruksi nilai, norma,
tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang
berkembang dalam masyarakat.
(a) (b)

Contoh peran agama terhadap tradisi dan


kultur bangsa Indonesia:
a. Konstruksi tradisi dan kultur masyarakat
Melayu, Minangkabau, dan Aceh yang tidak
bisa lepas dari peran peradaban Islam.
b. Konstruksi budaya Toraja dan Papua yang
tidak terlepas dari peradaban Kristen.
c. Konstruksi budaya Bali yang sepenuhnya
dibentuk oleh peradaban Hindu.

(c)
2. Pancasila sebagai Kepribadian
Bangsa Indonesia
● Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
yang terkandung di dalam pancasila diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan.
● Sikap mental, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri
khas yang unik sehingga mencerminkan keadaan tersendiri dan dapat
dibedakan dengan bangsa lain.
● Kelima sila yang terdapat dalam pancasila mencerminkan kepribadian
bangsa karena diangkat dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia dan
dilaksanakan secara simultan.
● Contoh keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat Indonesia
diantaranya adalah nilai spiritual, sistem perekonomian, politik, dan budaya.
3. Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa
● Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini
kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa
Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya
dalam kehidupan nyata.
● Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat
dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan
bertindak.
4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

Setiap bangsa mempunyai jiwanya


masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa
rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa
bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa
Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila


sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa
disepakati oleh para pendiri negara (political
consensus) sebagai dasar negara Indonesia.
Kesepakatan tentang Pancasila sebagai dasar negara
merupakan bukti bahwa pilihan yang diambil pada
waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
03
Sumber Historis, Sosiologis,
Politis tentang Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia
1. Sumber Historis Pancasila

Nilai-nilai yang ada pada


pancasila sudah ada dalam adat
istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan
bangsa Indonesia sejak zaman
kerajaan dahulu. Contohnya sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman
dahulu, meskipun dalam praktik
pemujaan yang beranekaragam,
tetapi pengakuan tentang adanya
Tuhan sudah diakui.
2. Sumber Sosiologis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan)
secara sosiologis telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah
satu nilai yang dapat ditemukan dalam
masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu
hingga sekarang adalah nilai gotong royong.
Kebiasaan bergotong royong, baik berupa
saling membantu antar tetangga maupun
bekerjasama untuk keperluan umum di
desa-desa. Kegiatan gotong royong itu
dilakukan dengan semangat kekeluargaan
sebagai cerminan dari sila Keadilan Sosial.
3. Sumber Politis Pancasila
Sumber Politis Pancasila Sebagaimana
diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila bersumber dan
digali dari local wisdom, budaya, dan
pengalaman bangsa Indonesia, termasuk
pengalaman dalam berhubungan dengan
bangsa-bangsa lain.

Nilai-nilai Pancasila, misalnya nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam


suasana kehidupan pedesaan yang pola kehidupan bersama yang bersatu dan
demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin
dalam sila keempat Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam
mengambil keputusan yang mencerminkan musyawarah.
04
Argumen tentang Dinamika dan
Tantangan Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia
1. Argumen tentang Dinamika Pancasila dalam
Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya
pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
❏ Pada masa pemerintahan presiden Soekarno, terutama pada 1960-an NASAKOM
lebih populer daripada Pancasila.
❏ Pada zaman pemerintahan presiden Soeharto, Pancasila dijadikan pembenar
kekuasaan melalui penataran P-4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada
kalangan yang mengidentikkan Pancasila dengan P-4.
❏ Pada masa pemerintahan era reformasi, ada kecenderungan para penguasa
tidak respek terhadap Pancasila, seolah-olah Pancasila ditinggalkan.
Pancasila mengalami Dinamika mempertahankan maupun menerapkan dari masa
ke masa yakni dari era pra / paska kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru,
masa reformasi hingga sekarang. Perubahan Konstitusi RIS, UUDS, P4 serta PIP
merupakan contoh dinamika Pancasila dari masa ke masa.
2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila
dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga nilai-nilai Pancasila
menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu contohnya, pengangkatan
presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP No.III/MPRS/1960 Tentang Pengangkatan Soekarno sebagai
Presiden Seumur Hidup.
Hal tersebut bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa,
”Presiden dan wakil presiden memangku jabatan selama lima (5) tahun, sesudahnya dapat dipilih kembali”.
Pasal ini menunjukkan bahwa pengangkatan presiden seharusnya dilakukan secara periodik dan ada batas
waktu lima tahun.
➢ Unsur-unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara melalui
faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:
a.peraturan ideologi antara negara-negara uper power antara Amerika Serikat dan Uni soviet antara
1945 sampai dengan 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara soviet sehingga amerika menjadi
satu-satunya negara super power.
b. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideologi asing
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
➢ Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan
kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.
b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat
terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis.
05
Esensi dan Urgensi Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia untuk Masa Depan
1. ESSENSI PANCASILA

Pada hakikatnya Pancasila merupakan dasar filsafat negara (Philosofiche


Grondslag) dan pandangan hidup bangsa (Weltanshauung).
Pancasila sebagai dasar filsafat negara (Philosofiche Grondslag) karena
mengandung unsur-unsur berikut:
● Alasan filosofis berdirinya suatu negara.
● Setiap produk hukum di Indonesia harus bedasarkan nilai Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanshauung) karena
mengandung unsur-unsur berikut:
● Agama
● Budaya
● Adat istiadat
2. URGENSI PANCASILA

Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia dikarenakan hal-hal berikut:


● Pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain
● Penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu
● Melemah nya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

Contoh kasus:
Hasil Survei yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan hasil
survey mengenai pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot tajam.
● 48,4% responden berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan sila-sila
Pancasila secara benar dan lengkap.
● 42,7% salah menyebut sila-sila Pancasila.
● 60% responden berusia 46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila Pancasila.
06
Rangkuman
tentang Pengertian dan Pentingnya Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pengertian Pancasila dalam
Sejarah Indonesia

01 02 03
Pancasila merupakan Nilai-nilai Pancasila Pancasila merupakan
produk otentik pendiri bersumber dan digali pandangan hidup
negara Indonesia dari nilai agama, bangsa dan dasar
kebudayaan, dan adat filsafat kenegaraan
istiadat
Pentingnya Pancasila dalam
Sejarah Indonesia

01
Betapapun lemahnya pemerintahan suatu
rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

02
Betapapun ada upaya untuk mengganti
Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi
terbukti Pancasila merupakan pilihan yang
terbaik bagi bangsa Indonesia.
Pentingnya Pancasila dalam
Sejarah Indonesia

03
Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi
bangsa Indonesia karena bersumber dan
digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan,
dan adat istiadat yang hidup dan
berkembang di bumi Indonesia.

04
Pancasila sebagai pilihan terbaik bangsa
Indonesia.
Daftar Pustaka

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik


Indonesia, 2016, Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi,
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Jakarta.
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Pertanyaan
1. Raymond Yehezkiel: Apa hubungan Pancasila dengan PPKI?
2. Afnan Syifa' Muhammad : Bagaimaan cara mengedukasi
tentang pentingnya pancasila kepada masyarakat dan generasi
muda?
3. Putri Malinda : Penjelasan tentang pengidentikan Pancasila
dengan ideologi lain
4. Riahdo Wicaksono : tadi sempat di paparkan bahwa pancasila
adalah ideologi yang paling tepat untuk indonesia. Namun,
dengan perkembangan zaman apakah nilai pancasila tetap
mengikuti zaman atau kurang cocok untuk zaman ini?
5. Salma Nur Majidah : pada masa pemerintahan Soekarno
disebutkan bahwa NASAKOM lebih populer daripada Pancasila,
kemudian apa yang dimaksud dengan NASAKOM tersebut?
Pertanyaan
6. Sabut Kharisona : Adakah kelemahan pancasila dan
ketidaksempurnaan dari pancasila?
7. Safaa Azahra : Dalam sejarah Periode pengesahan Pancasila,
dikatakan terdapat pengesahan mengenai P-4, Mengapa
penjelasan tentang P-4 belum terlalu familiar untuk masyarakat
luas? Apakah pedoman tersebut dibuat untuk keseluruhan
rakyat Indonesia?
8. Akbarrul Fikry : bagaimana pancasila dapat bertahan dari 2
pengaruh ideologi (liberalisme dan komunisme)?

Anda mungkin juga menyukai