Anda di halaman 1dari 1

Nama :Gabriel Kalalo

NRP :2087056
Kelas :Pengantar Hukum Indonesia-C

Legalitas dekrit presiden 1959

Tujuan munculnya dekrit presiden pada saat itu adalah menyelesaikan masalah
yang muncul akibat ketidakjelasannya konstitusi yang ada,berhubungan dengan
pembuatan UUD yang baru untuk diterapkan setelah pasca kemerdekaan.Hingga
dengan terbitnya dekrit presiden itu diharapkan dapat menghindari ancaman yang
muncul setelah kemerdekaan Indonesia.Dapat kita ketahui saat 5 Juli 1959 adalah
gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 melalui konstituante dan peristiwa-
peristiwa saat demokrasi liberal berlangsung,hal ini menimbulkan terguncangnya
persatuan dan kesatuan bangsa.Presiden Soekarno akhirnya memutuskan untuk
mengumumkan dekrit presiden mengenai pembubaran konstituante dan
berlakunya kembali kepada UUD 1945 dalam kerangka demokrasi
terpimpin.Staatsnoodrechtyang adalah hal yang merujuk pada daruratnya suatu
negara,dan inilah yang menjadi dasar hukum dari Dekrit Presiden 5 Juli
1959.Dekrit presiden mempunyai dampak yang besar dan pengaruh politik yang
terjadi pada saat itu.Dekrit presiden tersebut menurut saya sah dimata hukum
karena presiden melakukan nya disaat yang tepat,atau dimasa yang darurat yaitu
pasca kemerdekaan Indonesia.Dekrit presiden juga merupakan produk politik
yang mempunyai pengaruh besar bagi demokrasi suatu negara,sehingga menurut
masyarakat pasti ada yang berpendapat dekrit tersebut hanya untuk kepentingan
beberapa kalangan saja.Dengan keputusan Presiden Soekarno melalui dekrit
tersebut,menurut saya termasuk kedalam verfassungswandlung karena
unkonstitusional,dimana tidak terdapat dalam undang-undang tetapi melalu cara-
cara yang istimewa yaitu memilih keputusan yang tepat dan dilakukan pada
situasi yang darurat,serta menurut saya dengan kenyataan gagalnya Konstituante
itu juga juga termasuk kedalam cara yang tidak konstitusional.Dan Soekarno juga
bertujuan untuk menghindari kecemasan yang ada yaitu kekacauan yang dapat
terjadi kapan saja dimasa yang akan datang.Jika menggunakan cara yang
konstitusional yaitu sebelumnya melalui Dewan Konstituante,namun dengan
gagalnya dewan tersebut tindakan ini termasuk kedalam cara yang tidak
konstitusional.

Anda mungkin juga menyukai