Abstract
The idea the President election directly by the people is not validated because it contra
dicts with the basic political principles (ideal principles, Pancasila) and formal j'uiidical
principle as expressed on Paragraph 1 article (2) Constitution 1945. In the frame of
strengthen for lawsupremacy it will bee any clash between the political will and the,law
desires about President election directly by the People. -
Pendahuluan
^Perhatikan teksprokiamasi kemerdekaan Indonesia, bahwa Soekamo danMohd. Hatta bertindak atas
namabangsa Indonesia.
Agustus .1945, Soekarno menjadi Presiden 1956 dengan membuat konstitusi itu tidak
Republlk Indonesia yang pertama,.dan dalam berhasil membentuk, Konstitusi Negara Indo
penyelenggaraan .riegara Indonesia Presiden nesiayang sifatnya tetap.^ Karena padatanggal.,
mengacu kepada ketentuan yang terrnuat di 5 Juli 1959, PresidenSoekarno menge-luarkan
dalam UUD1945, walau pun pada prakteknya, dekrit yang Islnya membubarkan Konstituante
dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah dan memberlakukan kembali UUD 1945
proklamasi kemerdekaan, ketika dibentuk dengan alasan adanya keadaan darurat. Sejak
Kablnet Parlementer Pertama di bawah saat itu, 5 juli 1959, maka UUD 1945 berlaku
Perdana Menteri-Syahrir, UUD 1945 yang sebagai konstitusi R.I hingga saat ini.
menganut sistem presidential (quasi) itu siidah UUD 1945 merupakan acuan dan atau
tidak lagi dijadikan pegangan dalam praktek pedoman dalam penyelenggaraan Negara R1
penyelenggaraan negara. Keadaan ini terus isinya sangat singkat dan "soepef. Karena
berlangsung sampai terbentuknya Republik sifatnya sangat "soepeF tersebut UUD 1945.
Indonesia Serikat sebagai hasil perundingan cenderung disalahgunakan , dengan
Konperensi Meja Bundar yang penafsiran-penafslran oleh pihak yang
memberlakukan Konstitusi RIS tahun 1949.^ berkuasa seca-ra sepihak.^ Penafsiran oleh.
UUD 1945 yang disahkan dan berlaku pihak yang berkuasa, Presiden, sel'alu
pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah dilakukan untuk ke-pentingan dan berpihak
konstitusi Negara Indonesia yang sifatnya kepada kepentingan dan keuntungan
sementara, demikian juga Konstitusi RIS 1949 penguasa, Presiden, akibat-nya muncul subur
hasil kesepakatan dengan Belanda otoritarianisme berlindung di belakang kata
sebagaimana keteptuan Pasal 186 Konstitusi demokrasi dan konstitusi. Semua itu,
RIS yang mengamanatkan, bahwa UUD yang berdampak berkembangnya praktek-pfaktek
tetap akan disusun oleh Konstituante. Amanat korupsi, kolusi, dan nepotisme di sekitar
Pasal 186 Konstitusi RIS ini dilanjutkan lagi penguasa, Presiden, dan yang paling
oieh Pasal 134 UUDS 1950 setelah negara dirugikan rakyat dan negara.
Indo-nesia kemball menjadi Negara Kesatuan Penyalahgunaan UUD 1945 demi
Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 kepentingan penguasa dapat terlihat dari apa
Agustus 1950. yangdilakukan Presiden Soekarno pada masa
Namun, pada prakteknya Konstituante orde lama dan Presiden Soeharto pada. masa
yang dibentuk pada tanggal 10 November orde baru, di mana kekuasaan negara berada
153
pada penguasa. Akibat munculnya Ketetapan MPR'No. XIII/MPR/1998 yang
otoritarianisme di tangan presiden dan terjadi mengadakan Pembatasan Masa Jabatan
penumpulan kekuasaan negara lainnya di Presiden dan Wakll Presiden Republlk Indo
bidang legislatif dan yudikatif. nesia, dan upaya Ini dilanjutkan dengan
Penafsiran UUD 1945, khususnya pasal- melakukan amandeman atas UUD 1945.
pasal yang berkenaan dengan lembaga Beranjak darl masalah yang berkenaan
kepresidenan.^yang dllakukan penguasa dengan lembaga kepresidenan Itulah muncu!
sesual dengan kepentingan penguasa dan gerakan reformasi yang menyeluruh di Indo
mempertahankan kedudukan dengan dasar nesia pada tahun 1998. Reformasi polltik dan
argumentasi^demokrasi. Dalam hal ini art! ekonomi yang berslfat menyeluruh tidak
demokrasi itu sendiri ditafsirkan oleh mungkin dilakukan tanpa dliringi oleh
penguasa, Presiden, secara sepihak sesual reformasi hukum. Tetapi reformasi hukum
dengan kehendak dan kepentingan yang menyeluruh jugatidak mungkin dllakukan
penguasa.® Tatanan kehldupan berbangsa- tanpa didasaii agenda reformasi ketatanegaraan
negara, sebagai bangsa merdeka modern, yang mendasar, dan Itu berarti dlperlukan
dllakukan secara amat Individual, tetapi adanya "constitutional reform" yang tidak
dengan kemasan konslltusl.Pengatasnamaan setengah hatl.® Untuk Itulah. berdasarkan
konstltusi Inl'bahkan^menjadl alat legitlmasi pengalaman pahit tersebut, pada masa era
yang justru' melahlrkan penataan berbangsa- reformasi Ini disepakati dllakukan amandemen
negara yang justru dilakukan dengan perilaku- UUD 1945 salah satunya agendanya adalah
perilaku yang anti konstltusi.'Salahsatuupaya membatasi domlnasi kekuasaan eksekutif
untuk mencegah hal tersebut dalam Sidang (Presiden) dalam penyelenggaraan
Istimewa MPR 1998 telah diterbltkan pemerlntahan.®
®Llhat juga pendapat Nl'matul Huda. 1999. Hukum Tata Negara Kajian Teoritis dan Yuridis Terhadap
Konstitusllndonesia. Yogyakarta: PSH Fakultas Hukum Ull. Him. 145 yang menyatakan sumber masalah
kenegaraan selama Ini berasal dari ketidak tegasaan UUD 1945 (misalnya masalah jabatan Presiden).
®Peluang memberikan arti pada Istilah demokrasi sesual dengan kehendak penguasa semakin besarteijadi
karena istilah demokrasi itu sendiri mengandung pengertian yang ambigu. Mahfud MD dalam bukunya Politik
Hukum dilndensia mengatakan: "dalam berbagal literatur, banyak ditemui perbedaan antara demokrasi normatif
dan demokrasi empiris yang belum tentu berjalan seiring. Apa yang secara normatlve-konstltusional demokratis
belum tentu demokrasi pula dalam kenyataannya" dalam Mohd.Mahfud MD. Op.Cit Him. 3.
^Anhar Gonggong. 2001. Amandemen KonstitusI, Otonomi Daerah dan Federaiisme, Solus! Untuk
Masa Depan. Yogyakarta: Media Pressindo. Him. 27.
®JimiyAsshiddiqle. Op.Cit. Hlm.:2
^Gema reformasi yang bergaung beberapa waktu yang lalu temyata telah menggetarkan hampirsemua
sendi-sendl kehidupan berbangsa dan bemegara. Semenjak itu sampai dewasa Ini, diskursus tentang periunya
penyesualan terhadap tuntutan perubahan dalam dinamika kehidupan politik ketatanegaraan Indonesia menjadi
berlangsung dengan marak tanpa henti-hentlnya. Baik itu dilakukan oleh para akademisi, polltlsl, insan pers,
maupun LSM. Darl sudut pandang Hukum Tata Netagara fenomena ini tentu saja sangat penting dan positif
dalam rangka membentuk atau mendesain demokrasi yang berorientasi pada keadilari, supremasi hukum, civil
society, chesksand balanceyangmenabukan donionasi kekuasaan seperti strong presidensiii, akuntabilitas
kekuasaan dan pluralisme atau kemajemukan dalam konteks NKRI. LIhat. Dahlan Thaib. "Menuju Paiiemen
Bikarherai (Studi Konstitusional perubahan Ketiga UUD 1945." Pidato Pengukuhan dalamjabatan Guru
BesarMadyadalamHukum Tata Negara. Disampaikan didepan Sidang SenatTerbuka Universitas Islam
Indonesia (UN) Yogyakarta padatanggal 4 Mei 2002. Him. 4-5.
.155
Indonesia.Landasan idiilnya negara Ri pemberontakan PKI Mediun, PRRI/ Permesta,
adalah Pancasila dan landasan konstitusionil DIl.TII, peristiwa pemberontakan gerakan
dalam menyelenggarakan pemerlntahan G.30.S PKI dan terakhir gerakan reformasi
negara adalah UUD 1945, sebagai konstitusi yang bergulir pada bulan Mai 1998.
negara, yang dlsahkan pada tanggal 18 Pencarian isi dan format dari hak dan
Agustus 1945. kewajiban bangsa Indonesia dilakukan dari
Kemerdekaan-suatu bangsa dari optik waktu-waktu. Pesrubahan mana dapat terjadi
hukum, mengandung makna dan konsekuensi dengan. cara revolusi, evalusi, dan dapat pula
.yang sangat hakiki dan mendasar, yaltu, dilakukan melalul reformasi. Revolusi, evolusi,
kerelaan dan keikhlasan untuk menyandang dan reformasi pada hakikatnya mengandung
suatu hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban art! yang sama yakni perubahan, namun
suatu bangsa tersebiit berlaku ke dalam (in perbedaan terletak pada percepatannya.
ternal) dan ke luar (external). Hak dan Revolusi dilakukan secara cepat dan radikal,
kewajiban yang berlaku ke dalam berarti evolusi secara lambat, reformasi secara
negara Itu menentukan naslbnya sendiri dan sedang, tidak terlalu cepat dan tidak pulaterlalu
menjalankannya pemerlntahan dengan keku- lambat. Dalam rangka pencarian format dan
atan dan kemampuannya sendiri. Sedangkan isi hak dan kewajiban bangsa Indonesia
hak dan kewajiban keluar kewenangan ber- dewasa ini dilakukan secara reformasi, yakni
tindak dan berbu.at di dalam lalu lintas perubahan dilakukan tidak terlalu cepat dan
Internasional antar bangsa-bangsa sebagai tidak pula terlalu lambat.
bangsa yang kedudukannya sama dan Pllihan melakukan perubahan di segala
seimbang dengan bangsa-bangsa lainnya bidang tlalam kehidupan berbangsa dan
yang berdaulat. bernegara melalui reformasi dalam mengisi
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia hak cian kewajiban Indonesia merdeka sung-
dalam mengisi dan melaksanakan serta guh pilihan yang tepat dan bijaksana, karena
mencari, format tentang hak dan kewajibannya dari segi percepatan, diberi waktu yang cukup
yang dlapilikasikan dalam negara banyak untuk lebih cermat, teliti, kritis, seksama dalam
mengalami berbagai gejolak dan memahami masalah-masalah dan mengkajl
pemberontakan pada sekala kedaerahan mau ulang serta menginventarsisasi nllai-nilai yang
pun berskala naslonal, antara lain hidup dan perlu dipertahankan serta nilai-nilal
^"Semangat persatuan telah terasa sejak awal persidangan dalam kongres pemuda dalam akhir pidato
pembukaan Ketua Sidang Soegondo menyerukan "perangilah pengaruh cerai berai dan majulah terus kearah
Indonesia bersatu yang kita cintai". Keputusan yang bertema satutanah air, satu bangsa dan satu bahasa
adalah suatu putusan yang nyata-nyata menentang politik devide etimpera dari Pemerintah Kolonial. S.Silalahi.
2001. Dasar-dasarIndonesia Merdeka versiParaPendiriNegara. JakartaiGramedia Pusaka Utama. Him.
19. Takasi Shiraishi mengatakan: Kebangkitan naslonal pada dasarnya adalah munculnya politik modern di
Hidia Belanda. Dan munculnya politik modem itu, menurutnya, secarapotensial sudahmerupakan ancaman
terhadap rezim kolonial. Takasi Shiraishi. 2001. Menuju Demokrasi Politik Indonesia Dalam Persepektif
Sejarah.BaskaraT.Wardaya (ed). Jakarta: Gramedia. Him. 133.
mana yang telah tidak sesuai dengan tuntutan negara yang dijabarkan daiam UUD 1945."
zaman untuk diperbaiki guna kelangsungan Peijalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia
hidup bangsa.-negara Indonesia masa kin! dan Pancasila Ini tetap dijadikan Weltanschauung,
mendatang yang mampu menghadapi philosophische gronslag atau pandangan
tantangan era kejagatan. hidup bangsa Indonesia dan dasar negara,
Esensi hak dan kewajiban suatu bangsa waiau pun daiam rumusannya terdapat
yang harus diujudkan melalui kegiatan politik, perbedaan, bahkan pada masa era reformasi
ekonomi, hukum, kebudayaan, sosiai, dan ini juga Pancasiia tetap dlpertahankan sebagai
kegiatan berbangsa dan bernegara ter-dapat sebagai Weltanschauung, philosophische
pada Weltanschauung, philosophische gronslag atau pandangan hidup bangsa dan
gronslag atau pandangan hidup bangsa dari dasar Negara Indonesia, hai ini ditandai
bangsa tersebut. Oleh karena itu, dengan kesepakatan' nasional tidak
Weltanschauung, philosophischegronslag atau mengobahnya Pembukaan UUD 1945.'^ Tidak
pandangan hidup bangsa mutiak diperiukan diubahnya pembukaan UUD 1945 karena
daiam mendirikan dan menjaiankan suatu ne- pembukaan UUD 1945 ini merupakan satu
gara.^^ Weltanschauung, philosophische kesatuan dengan proklamasi kemerdekaan In
gronslag atau pandangan hidup bangsa donesia dan kemerdekaan. bangsa Indo
adaiah merupakan inti sari (kristaiisasi) dari nesia merupakan rahmat Tuhan Yang Maha
niiai-niiai yang dimiiikl bangsa itu, dan diyakini Esa pada bangsa Indonesia."
kebenarannya, yang berdasarkan pengaiaman Ketegasan bahwa Pancasila sebagai
sejarah, dan yang telah menimbulkan tekad dasar negara dan sumber hukum dasar,
pada bangsa itu untuk mewujudkannya daiam termasuk untuk membuat konstitusi atau
kehidupan sehari-hari.^^ amandeman atas UUD 1945,dapatteriihatdari
Weltanschauung, philosophische gronslag ketentuan Pasai 1 ayat (3) TapMPR Nomor ill/
atau pandangan hidup bangsa bagi bangsa MPR/2000 tertanggal 18 Agustus 2000 yang
Indonesia merdeka adaiah Pancasila, dan dengan tegas mengamanatkan bahwa
Pancasiia tersebut juga sekaiigus merupakan sumber dasar hukum nasional adaiah
Dasar Negara daiam penyeienggaraan Pancasila.sebagalmana yang tertulis di
"Periunya weltanshauung, philosophische, atau pandangan hidup bangsa sebagalmana yang dikemukakan
oleh Ir. Soekamodaiam sidangBPUPKI tanggal 1Juni1945 atas pertanyaan Ketua BPUPKI tantangdasar
negara Indonesia merdeka. Lihat. Muhammad Thalib, irfan S.Awwas (ed). 1999. Dpktrin Zionisme dan
IdiologiPancasila Menguak TabirPemikiran Politik Founding FatherRl. Ypgyakarta: Widhah Press.Hlm.
62-63.
Kansil. 2002. Pancasila danUndang-Undang Dasar1945. Jakarta: Pradnya Paramita. Him. 67.
"Perdebatan tentang dasar negara Indonesia pemah terjadi daiam sidang Konstituante 7 Desember
1957. Lihat Nl'matul Huda. Op.C/f. Him. 49-50. S.Silalahi. Op.Cit Him. xi. ' '
" Pasai 1ayat (3) Tap MPR Nomor lll/MPR/2000 tanggal 18Agustus 2000 yoTap MPR No.XVIII/MPR/
1998.
"Dahian Thaib.Op.C/f. Him. 7.
157
dalam Pembukaan"Undang-Undang Dasar pada masa, pemerintahan Presiden Suharto
1945. Dalam ketentuan pasal.ini secara yang mengkonsentrasikan kekuasaan kepada
ekspilisit ditegaskan sumber hukum dasar lembaga kepresidenan. Amin Rais,
nasional adalah Pembukaan UUD 1945, dan mehgusulkan agar demokrasi tidak diembel-
batang tubuh UUD;-1945, dengan demikian embeli dengan kata sifat seperti yang terjadi
penjelasan UUD 1945 bukan merupakan selama ini (yakni ada demokrasi terpimpin dan
sumber hukum dasar nasional. Kcnsekwensl ada demokrasi Pancasila) sebab penyipatan
dari ketentuan Tap MPR tersebut semua itu selalu digunakan untuk memanipulasi
aktivitas berbangsa'dan bernegaraharus tetap mekanisme demokrasi itu sendiri sehingga
mengacu kepada nllai-nliai Pancasila, dengan prinsip demokrasinya menjadi hilang.'®
demikian termasuk di dalamnya untuk Sebagaimana disebutkan di atas,
menentukan konsepdemokrasi sesuai dengan menguji apakah gagasan pemilihan Presiden
substansi demokrasi itu sendiri. Inti dari itu secara langsung oleh rakyat, mau tidak mau,
semua adalah ber-hubungan dengan suka atau tidak suka, sebagai konsekuensi
bagaimana hak dan kewajiban bangsa Indo Tap MPR Nomor lll/MPR/2000 tanggal 18
nesia difbrmat dalam bentuk yang lebih Agustus 2000, harus diuji dengan Sila kempat
kongkerit dalam suatu tatanan demokrasi dan dari Pancasila, sebagai causa norma dasar
hukum di Indonesia. politik dan hukum dalam berbangsa dan
bemegara di Indonesia.
Ada beberapa alasan Sila keempat ini
Pemilihan Presiden secara Langsung
dipergunakan sebagi causa norma atau batu
Adanya gagasan, amandemen ketiga uji dalam menguji gagasan Presiden langsung
UUD 1945, tentang pemilihan Presiden dipiiih oleh rakyat, yaitu:
secara langsung pada pemilu tahun 2004
1. Inti pokok studi politik membutuhkan
perlu dikaji secara teoris politik dan hukum.
wawasan filosofi.
Pengujian dimaksudkan apakah Presiden
2. Pancasila merupakan sumber hukum
dipiiih langsung oleh rakyat telah sesuai
dasar nasional, politik dan dasar negara
dengan sistempolitik, demokrasi, yang berlaku
yang mengandung nllai-nilai luhur bangsa
menurut sumber hukum dasar nasional
Indonesia.
bangsa Indonesia.
3. Menjaga konsistensi tertib hukum
Gagasan pemilihan Presiden secara
4. Sila keempat dari Pancasila sangat erat
langsung oleh rakyat merupakan perubahan
hubungannya mekanisme demokrasi di
yang pundamental dalam mekanisme
Indonesia atau dengan kata lain, cara
demokrasi di Indonesia, hal ini terjadi,
bagaimana hak dan kewajiban bangsa
mungkin disebabkan, trauma istilah demokrasi
Indonesia diaplikasikan dalam aktivitas
terpimpin pada masa pemerintahan Presiden
nyata kehidupan politik dan sistem
Soekarno dan istilah demokrasi Pancasila
^®Moh.Mahfud MD. 1999. Hukum dan Pilar-pilarDemokrasi. Yogyakarta: Gama Media. Him. 52.
ketatanegaraan Indonesia, itu semua dibicarakan dan selaiu ditlnjau uiang. Mai ini
berkaltan dengan mekanisme demokrasi terjadi karena reaiisasi konsep demokrasi yang
bag! bangsa Indonesia.''^ ada diniiai tidak memenuhi harapan rakyat
bahkan menjurus penindasan terhadap rakyat,
Menguji gagasan-pemillhan Presiden
menimbuikan kesejenjangan, itu semua
secara langsung oleh rakyat dapat di tinjau
bertentangan dengan makna demokrasi itu
dari dua sisi, padasatu sisidikaji melalui poiitik,
sendiri yang bertujuan untuk menciptakan
berkenaan dengan demokrasi, dan pada sisi
keseimbangan sebagaimana dikatakan Dony
meiaiui hukum sebagai acuan iegalisasi
Gahral Adian demokrasi itu periu
gagasan tersebut. Hal yang demikian wajar
didemokratisasi guna membuatnya sungguh-
dilakukan karena antara poiitik dan hukum
sungguh tidak memihak.'® Pembaharuan
ibarat dua sisi dari sekeping mata uang.'®
konsep demokrasi ini sebagaimana teriihat
Secara literal, demokrasi berarti
dari gagasan Carol C.Gould daiam bukunya
kekuasaan oieh rakyat. Secara historis, istiiah
berjudui Rethingking Democracy}'^
demokrasi telah dipergunakan pada masa
Kajian masaiah demokrasi berkaitan erat
Yunani kuno yaitu sekitar abad ke-5 SM yang
dengan ide atau faham suatu negara, dan
pada awainya sebagai respons terhadap
untuk itu pada tulisan demokrasi di Indonesia
pengaiaman buruk monarki dan kediktatoran
tegas dikatakan merupakan demokrasi Indo
di Negara-negara Kota Yunani kuno. Pada
nesia dengan mekanisme perwakiian,
masa itu, demokrasi dipraktikkan sebagai
sebagai terpateri pada Siia keempat
sistem di mana seiuruh warga negara
Pancasiia, jadi tidak pada tem'patnya untuk
membentuk iegislatif, dan beium dikenai
memberi makna lain atas istiiah demokrasi
pembagian keku-asaan dalam negara.
daiam tulisan ini, karena itu merupakan
Konsep demokrasi sejak kemunculannya
konsep dasar demokrasi Indonesia, selain itu
pada zaman Yunani Kuno hingga kini tidak
pemberian definisi terhadap istiiah demokrasi
pemah habis-habisnya dibahas, pengembangan
sangat suilt, sebagaimana dikatakan Masykuri
dan penyempumaan konsep demokrasi terus
Abdiiiah, bahwa demokrasi sebenarnya
bermuncuian, juga teori-teori demokrasi terus
sangat suiit untuk didefinisikan secara tepat.^^
"Siia keempatini mengandung arti bahwa rakyat daiam menjaiankan kekuasaannya, dilakukan meiaiui
perwakiian, jadi tidak langsung. Keputusan-keputusan yang diambil oleh wakii-wakji itu dilakukan meiaiui
musyawarah yang dipimpin oleh akalsehatserta penuh rasatanggung jawab baik kepadaTuhan Yang Maha
Esa maupun kepadarakyat yangdiwakilinya. Kansil. Op. Cit Him. 119.
*hfudMD. Op. C/f.Hlm.1.
^®Kompas. 11 Mel 2002. ''
^Telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Samodra Wibawa. 1993. Demokrasi Ditlnjau
Kembali. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana. Lihat jugabuku.SP.Varma. "Modem Political Theory," Yohanes
KristiartoSL. Dkk. 2001. ToeriPoiitikModern,^akada: PenerbitRajawali Pers.
^^Masykuri Abdiiiah. 1999.Demokrasi DiPersimpangan Makna, Respons intelektuai Muslim
Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi(1966-1993). Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Him. 87.
159
Pada tulisan ini hahya menguji gagasan persamaan sosial dan ekonomi dan kooperasi
pemilihan Presiden secara langsung apakah sosial sebagai norma bagi masyarakat yang
sesuai dengan mekanisme yang dimintakan- baik. Penerapan teori menyebabkan perlunya
dalam Sila keempat dari Pancasila. kekuasaan negarayang kuat dan terpusatdan
Secara umum, corak demokfasi di dunia perlunya perencahaan ekonomi yang "terpusat
ini ada dua corak yang menohjol, yaitu' pula."
demokrasi liberal berbasis pada nilai Masing-masing paham di atas, secara
kebebasan individu yang bermuara dari teoritis, bagaikan dua kutup yang tidak dapat
persamaan dalam hukum, dan demokrasi disatukan dan saling bertentangan. Kedua
sosialis berbasis nilai persamaan sosial. Pada paham demokrasi tersebut pada Kenya-
intinya ke-munculan demokrasi, liberal, taannya tidak mampu menciptakan
bermula dari premis bahwa kebebasan keseimbangan di tengah-tengah masyarakat
individu merupakan nilai utama yang harus bahkan menimbulkan dampak negatif.
diiindungi oleh pemerintah. Dikemukakan juga Pada demokrasi liberal berakibat muncul
bahwa hak kepe-milikan pribadi harus manusia sebagai individu yang asosial dan
diiindungi oleh negara. Pandangan ini egois, yang motivasi utamanya dalam
dikembangkan menjadi teori demokrasi bertindak adalah pemenuhan kepentingan
politik, yang mengharuskan negara menjamin sendiri. Selain itu individualisme liberal gagal
kebebasan sipil dan hak-hak poiitik secara menangkap sifat sosial kegiatan manusia,
sama bagi setiap orahg. Seluruh kegiatan, atau bahkan meligitimasi model-model
baik ekonomi, sosial, dan pribadi, dipahami perilaku yang antisosial dan keakuan, sesuatu
lebih sebagai persoaian pribadi daripada yang tidak dapat diterima secara moral. Di
sebagai persoaian publik, dan oleh karenanya samping itu diberinya dukungan dan
di luar wilayah keputusan politik. pembenaran ter-hadap ketimpangan
Sedangkan pada demokrasi sosialis kehidupan sosial dan ekonomi, dengan
didasarkan pada teori menekankan sen- melindungi hak untuk me-numpuk kekayaan
tralisasi kepentingan sosial atau kepentingan pribadi secara tak terbatas tanpa
bersama, dalam bentuk kepentingan kelas memperhatikan akibat sosialnya.^^
mau pun soiidaritas manusia, sebagai motif Pada demokrasi sosialis, juga muncul
bertindak. Jadi teori sosialis mengusulkan kritikan karena demokrasi yang demikian itu
22Carol C.Goul. 1993. Demokrasi Ditinjau Kembali. Terjemahan. Yogyakarta: Tiara Wacana. Him. 4.
mid. Him. 6.
^^Jbid. Sebagai contoh: gerakan hak-hak sipil Amerika Serikat tahun 1960-an berujung pada perluasan
llngkup kebebasan bagi kaum kulit hitam. Perluasan yang ditandai dengan disahkannya undang-undang yang
melarang praktlk-praktik segregasi raslal. Hak sipil dan politik kaum hitam ini kin! dijamin setara. Namun
kenyataannya, reformasi legal itu tidak banyak membantu. Statistikmenunjukkan tetap rendahnyajumlah siswa^
kulit hitam yang melanjutkan ke universitas. Kemiskinan dan rendahnya mutu sekolah telah menjerat kesempatar>'
mereka untuk mengenyam pendidikan tinggi.
membiarkan dan bahkan mengijinkan Fukuyama, ahli sosiologi Amerika Serikat, yang
berlakunya kekuasaan negara yang otoroter mengatakan kemenangan paham kapitalisme
dan digencetnya kebebasan individu dan dan demokrasi liberal mungkin merupakan
demokrasi politik, munculnya hierarkhi dan "titik akhir evolusi idiologis umat manusia", dan
str'atifikasi sosial dan ekonomi, selain itu "bentuk final pemerintahan manusia",
terciptanya karakteristik ekonomi komando sehingga ia dapat disebut sebagai "akhir
dan perencanaan terpusat dan ha! ini tidak sejarah".^®
efisien.^ ® Peluang menyebarluasnya paham
Biia dicermati antara demokrasi liberal demokrasi liberal dan kapitalisme semakin
dan demokrasi sosialis dalam pembahasan kuat akibat-dimungkinkan akibat kemajuan
demokrasi. kontemporer saat ini ada satu teknologi, khususnya di bidang komunikasi dan
substansi yang sama yang dijadikan acuan informasi, yang dikuasai dan didominasi
dalam menentukan demokrasi kontemporer Amerika Serikat yang berpaham liberalisme
saat ini, yaitu periindungan terhadap hak dan kapitalisme, yang membawa dampak era
kepemilikan atas benda, materi, kekayaan globalisasi (kejagatan) di segala bidang
atau tegasnya bertumpu pada aspek ekonomi termasuk globalisasi' komunikasi dan
dan hal ini berkembang pada konsep informasi.
demokrasi kontemporer saat ini. Artinya Dalam beberapa dasawarsa akhir-akhir
demokrasi selalu berdampingan erat dengan ini, globalisasi komunikasi dan informasi kian
paham ekonomi, konsep kepemilikan. jauh menyentuh sistem naslonal nasional
Demokrasi liberal diiringi paham semua negara. Akibatnya, banyak masalah
kampitaiisme, sedangkan demokrasi sosialis baru yang ditlmbulkan. Di antaranya yang
diiringi paham ekonomi kolektif. menonjol adalah masalah politik dan
Dua faham demokrasi tersebut dalam kebudayaan. Keberadaan globalisasi
realitanya saling bersalng dan berupaya untuk komunikasi dan informasi seakan-akan
menyebarkan pengaruhnya kepada sistem mengkongretkan penerapan Pasal '19
politik pada negara-negara yang ada di dunia Pemyataan Umum Hak-Hak Asasi Manusia di
ini. Keiihatannya paham demokrasi liberal bidang informasi. Di plhak lain, ketentuan
dengan paham kapitalisme, akibat peng-aruh Pasal 19 Pemyataan Umum Hak-Hak Asasi
globalisasi, tampil sebagai pemenangnya, dan Manusia itu memberi landasan hukum
Ini menandakan berakhirnya sejarah, terhadap globalisasi dan informasl.^^
sebagaimana yang diungkapkan Francis
- "//,/rf. Him. 7.
^Fancis Fukuyama. 2001. Kemenangan Kapitalisme dan DemokrasiLiberal. Terjemahan. Yogyakarta:
Qalam. Hlm.l.
2^A.Muis. TitianJalanDemokrasi, Peranan Kebebasan PersUntuk Budaya Komunikasi Politik." Kompas.
2000. Him. 37. Lihat tuntutan demonstran anti RUU Penyiaran yang dinilai merampok hak masyarakat untuk
mendapatkan informasi. Kedaulatan Rakyat. 16Mei 2002. Hlm.1.
161
Pengaruh globalisasi informasi atau Siia keempat telah luntur dan memudar atau
pemberitaan antar bangsa dewasa irii meng- hiiang sama sekaii, sebagaimana yang
akibatkan sistem nasional atau batas-batas dikatakan oieh Keebet von Benda-Beckmann
negara kian menipis, dan hal ini juga'irtelanda daiam disertasinya yang berjudul Goyahnya
bangsa Indonesia, khususnya di bidang politik. Tangga Menuju Mufakat.^^ Di sini teriihat
Globalisasi informasi dan komunikasi perguiatan antara,hukum dan poiitik semakin
meiakukan penetrasi terhadap bangsa indo- nyatateriihat. dan mampukan hukum berperan
nesia untuk meniru,. sadar atau tanpa sadar, untuk meiakukan kontrol terhadap perubahan
negara-negara yang berpaham jiberlisme dan masyarakat.-
kapitaiisme.2® Padahai, tidak ada bangsa yang Daiam membuat suatu undang-undang,
sudi. kehiiangan jatidiri, tidak ada yang sudi konstitusi. agar beriaku efektif dan tercapai
kehiiangan wawasan nasionalisme, ke- tujuan yang hendak diinginkan oieh undang-
budayaan dan iembaga-lembaga agama. undang. konstitusi. minimal harus diperhatikan
Tidak ada negara yang bersedia menghiiangkan tiga hal utama. yaitu:
sistem poiitiknya."
1. Filosofi yang meiandasi undang-undang
Saiah satu pengaruh demokrasi iiberai
tersebut
yang keilhatan saat ini daiam sistem poiitik di
2. Tertib hukum berkenaan dengan kaedah,
indonesia "mungkin" teriihat pada gagasan
norma. hukumnya, dan
pemiiihan presiden secara iangsung oieh
3. ' Masyarakat hukumnya.^^
rakyat pada pemiiu 2004 yang akan datang
Ketiga unsur ini saling mengisi daiam
sebagai hasii amandemen UUD 1945.^® Apa-
porsi yang seimbang daiam mengisi suatu
biia ini terjadi amandeman tersebut periu diuji
undang-undang. konstitusi, yang akan
keabsahannya berdasarkan philosophische
dibentuk.
gronslag atau pandangan hidup bangsa.
Pancasila yang oieh Tap MPR Nomor iii/MPR/ Sekarang, fnariiah dilihat, satu-persatu
2000 tanggai 18 Agustus 2000 diamanatkan syarat tersebut daiam gagasan pemiiihan
sebagai sumber hukum dasar nasionai. Atau Presiden secara Iangsung oieh rakyat atas
niiai-nilai iuhur bangsa indonesia, khususnya amandemen atas UUD 1945. Pertama,
2®Negara-negara yang menganut paham ini padaumumnya yang mengusai teknoiogi maju. komunikasi
dan informasi.
^Muis. Op.Cit Him. 38catatan Perumusan Panitia Ad Hoc.i tanggai 5April 2002
^Asumi ini diperkuat lagi catatan Rapat Perumusan Panifa Ad.Hoc.i, tanggai 5April 2002, tentang Pemisahan
wilayah dari Negara Kesatuan Repubiik Indonesia hanyadimungkinkan melaiui referendum nasional. Ketentuan
ini menghiiangkan faham kebangsaan dan terkesan ada piuralisme kebangsaan di Negara indonesia, dan
secara kaedah hukuni ketentuan ini sangat bertentangan dengan jlwa Pembukaan UUD 1945..
Judui Asiinya The Broken Stairways To Consensus: Village Justiceand State Courts, diterjemahkan ke
daiam bahasa indonisiaoieh Indira simbolon.diterbitkan oieh PT.Grasindo.
^^Lihat jugapendapat Juniarto yang dikutip Ni'matui Huda. Op.Cit. Him. 60-61,
tentang dasar filosofis. Acuannya adalah kebenaran yang didasarkan pada kausa nilai-
Pancasila sebagai philosophische gronslag nilal moral dan agama yang dianut oleh
atau pandangan hidup bangsa, khususnya Sila bangsa Indonesia yangdiyakini kebe-narannya
keempat dari Pancasila yang mengamanatkan: yang patut dan mungkin diterapkan. Dalam
"Kerakyatan yang dipimpln oleh hikmat menemukan kebenaran dalam musyawarah
kebijaksanaan daiam permusyawaratan/ per- diolah berdasarkan kematangan berfikir,
wakilan". FilosofI suatu bangsa sangat kearifan, perenungan mendalam,
menentukan derfiokrasi dari suatu bangsa. Hal kebijaksanaan, dan kecermatan memahami
ini juga berarti bahwa demokrasi tidak hanya nilai-nilai sosial dan etis.^®
berhubungan dengan institusi formal tetapi Esensi musyawarah sebenarnya adalah
juga dengan eksistensl niiai-nilainya dalam keseimbangan antara individu dengan koiektif.
kehidupan sosial dan politik.^ ' Dan musyawarah ini kelihatannya menjadi
Sila keempat secara tegas dasar pemikiran peninjauan kembali teori
mengungkapkan fhilbsofi dari mekanisme tentang konsep demokrasi yang saat ini dalam
demokrasi yang berlaku menurut jiwa bangsa teori demokrasi kontemporer telah melahirkan
Indonesia, yaitu demokrasi perwakilan." Unsur teori demokrasi partisipasi {participatory de
pen/vakilan tersebut diperkuat iagi dengan dri mocracy) yang dikembangkan oleh
yang khas yaitu musyawarah sebagai dasar Schumpeter berdasarkan dasar fiiosofis dari
dari bentuk khusus demokrasi di Indonesia.^® John Dewey.^'
Pada tingkat musyawarah masing-masing hak Sila keempat dari Pancasila merupakan
individu diakui keberadaannya, tetapi masing- corak dasar kehidupan bermasyarakat di
masing individu tidak mendominasi individu Indonesia dan siia ini telah tertanam dalam
iainnya, yang lebih diutamakan adalah hati sanubari bangsa Indonesia hingga saat
163
ini, dan hal ini sebagaimana terlihat dalam melandasi sila-sila dari Pancasila, yaitu
konsep ketatanegaraan hukum adat, yakni Ketuhanan Yang fvlaha Esa mewakiil paham
konsep Dalihan Na Tolu dan Tiga Tali Nan keagamaan, Kemanusiaan Yang Adil dan
Sapiiin.^® Beradab mewakili paham individualisme, dan
Esensi dari konsep ini adalah tidak ada Keadllan Soslal bagi seluruh Rakyat Indonesia
dominasi kekuasaan yang dilakukan oleh mewakili paham sosialisme.®® Ketiga paham
salah satu lembaga kekuasan, misalnya oleh ini tidak dapat mendominasi satu sama
legislatif, eksekutif, atau yudlkatif. Ketiga lainnya, tetapi berjalan seimbang dalam suatu
kekuasaan ini berdiri sejajar. seimbang dan forum musyawarah, dan sebagaimana
saling mengisi, lembaga yang paling tinggi disebutkan di atas musyawarah ini mempakan
adalah pada lembaga musyawarah yang di demokrasi yang khas Indonesia. Dan di
dalamnya terdapat unsur eksekutif, legislatif, samping itu akibat tiga paham yang pada
dan yudikatlf. dasarnya bertolak belakang itu terletak pada
Masalahnya, apakah filosofi seperti ini satu wadah yang pada dasarnya saling
masih bertahan dan tetap merupakan nilai berbenturan, maka tepat mekanisme dari
luhur bangsa Indonesia, atau memang sudah demokrasi Indonesia adalah musyawarah dan
usang sehingga hams diberi arti bam? Hal ini perwakilan.
perlu dilakukan penelitian leblh jauh secara Apabila argumentasl Ini dapat diterima,
seksama, objektif, dan penuh kearifan. Namun maka pemilihan Preslden. secara langsung
sepanjang redakslonal Slla Keempat dari oleh rakyat pada Pemllu yang akan datang
Pancasila tetap sebagaimana tertera selama tidak sesuai dengan falsafah bangsa atau
.ini, maka secara juridis formal, filosofis dari bertentangan dengan nilai-nilai yang dianggap
nilai demokrasi, pada Siia keempat tersebut benar oleh bangsa Indonesia, oleh karena itu
teTap bermakna musyawarah dan derhokrasi secara filosofis, aktivitas poiitik memilih
perwakilan. Presiden secara langsung telah melanggar
Bila dicermati secara mendalam, sistem atau setldak-tidaknya telah memberl artl baru
perwakilan Ini jugatercermin dari paham yang atas isl Slla keempat dari Pancasila, apabila
^Dalihan Na Tolu padamasyarakat Batak yang menganut sistem patrilinial danTiga Tali Nan Sapilin pada
masyarakat Minangkabau yang menganut sistem matrillneal. Konsep tersebut adalah tiga kekuasan dalam suatu
masyarakat, hal ini sama dengan Trias Politika yang dikembangkan Montesqeu. Berdasarkan konsep Dalihan
na tolu dan Tiga tali na Sapilin kedaulatan di tangan rakyat, bukan pada negara. Penggunaan konsep ini
beranjakdari pendapat Daniel S.Levyang mengatakan: Penelitian yang terpenting dalam bidang hukum (dan
poiitik juga) di Indonesia pada akhirnya harus, dan akan, dibuat oleh para sarjana Indonesia sendiri. Karena
seorang sarjana asing, walaupun merasa terlibat dan ingin mennyumbangkan sesuatu yang berharga, pada
akhimya tidak mungkin merasakan (dan meiayani) sedalam-dalamnya semuapersoalan dan harapan yang
masuk dalam imajinasi masyarakat sana. Daniel S.Lev. 1990. Hukum danPoiitik diIndonesia. Terjemahan.
Jakarta; LP3ES. Him. xxiv.
^\ihat pidato Soekamo pada tanggal 1Juni 1945 tentang Pancasila, danlihat juga pendapat Daneil S.Lev
dikutip Adnan Buyung dan dikutip kembali oleh Ni'matuI Huda. Op.Cit Him. 55.
ini terjadi, secara teoretis, konsekwensinya Kedua, tertib hukum berkenaan dengan
bangsa Indonesia secara diam-dlam telah normaatau kaedah hukumnya. Dari sisi norma
mencabut dan harus merubah redaksi dan is! atau keedah hukum, suatu undang-undang,
dari Sila keempat Pancasila, sebagai konstitusi, disyaratkan agar isi normayangsatu
landasan sistem politik dan ketatanegaraan dengan isi norma yang lain, harusiah tidak
bangsa Indonesia dalam mengisi hak dan terdapat pertentangan di dalamnya. Artinya
kewajibannya. Dan in! merupakan perubahan ketentuan undang-undang yang lebih rendah
yang radikal atas philosophische gronslag atau tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
pandangan hidup bangsa Indonesia dengan undang-undang yang lebih tinggi, dan
demiklan membuktikan bangsa Indonesia ketentuan undang-undang yang lebih tinggi
tidak konsisten dengan keputusannya tidak boleh pula bertententangan dengan nilai-
sebagaimana tertera dalam Tap MPR Nomor nllai yang;dianggap benar, atau dengan kata
XVIII/MPR/1998 tanggai 13 Novermber 1998 lain tidak boleh bertentangan dengan sumber
yo Tap MPR Nomor III/MPR/2000 tanggal 18 hukum filosifisnya.'*' Artinya isi norma hukum
Aguslus . 2000 yang berprinsip tetap balk secara vertikal mau pun horizorital tidak
mempertahankan Pancasila sebagai dasar boleh ada yang bertentangan.
phliosofi bangsa. Dalam konsideran Tap MPR Nomor* ill/
Dalam demokrasi langsung diperlukan MPR/2G00 tanggal 18Agustus 2000ditegaskan
sekumpuian warga negara yang berjumlah antara lain, bahwa dalam penyelenggaraan
relatif kecil yang bisa diakomodasi dalam berbangsa dan bernegara, sup-remasi hukum
suatu perkumpulan tunggal, yang memiliki harusiah dilaksanakan dengan sungguh-
waktu cukup serta kebebasan dari tanggung sungguh, dan untuk mewujudkan supremasi
jawab lain agar bisa memahami bukti dan hukum perlu adanya aturan hukum yang
argumen-argumen yang perlu untuk mengambil merupakan peraturan perundang-undangan
keputusan politis yang sehat. Tidak satu pun yang mengatur kehldupan bermasyarakat,
tuntutan demokrasi langsung itu dapat berbangsa, dan bernegara sesuai dengan tata
dipenuhi oleh lembaga-lembaga kenegaraan urulannya.
masa kini, mesklpun ada ruang bagi Secara formal, tata urutan peraturan
keterlibatan warga negaranya dalam perundang-undangan yang beiiaku di Indonesia
pembuatan keputusan langsung di tingkat adalah sebagaimana dijabarkan dalam
nasional melalui pemilihan umum dan Pasai 2 Tap MPR Nomor ill/MPR/2000 tanggal
reperendum, dan ruang untuk partisipasi yang 18 Agustus 2000 yang mengamanatkan:
lebih berkelanjutan dalam pembuatan
keputusan di tingkat-tingkat yang sangat lokal.''°
^"David Beetham, Kevin Boyle. 2000. Demokrasi: 80Tanya Jawab. Terjemahan. Yogyakarta: Kanisius.
Him. 26.
"•^Sesuai teori stufen Kelsen, bandingkan dengan prinsip tertib hukum dalam hukum adat yang tertuang
6a\an\pepa{ah:berjenjangnaikbertanggatunjn. ,
tes
Tata urutan peraturan perundang- demokrasi yang menyeimbangkan berbagai
undangan merupakan pedoman dalam paham yang ada di dunia ini, yaitu paham
pembuatan aturan hukum di agama, paham individualisme, dan pahan*
bawahnya.Tata urutan peraturan sosialisme. Keunikkannya inilah yang dicoba
perundang-undangan Republik Indonesia dlrealisasikan pada mekanisme demokrasi di
adalah: Indonesia dan dalam aturan-aturan hukum,
salah satu contoh keunikan kaedah hukum
1. Undang-undang Dasar 1945;
cermlnan khas Indonesia adalah Undang-
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan
undang Npmor 1 Tahun 1974, yang oleh
Rakyat Republik Indonesia;
Hazalrln disebutkan univlkasi yang unik.
3. Undang-undang;
Berpegang kepada tata urutan
4. Peraturan Pemerintah Pengganti
sebagaimana yang diamanatkan dalam TAP
Undang-undang (Perpu);
MPR Nomor ]ll/MPR/2000 tanggal 18 Agustus
5. Peraturan Pemerintah;
2000, darajat yang tertinggi dalaiti perundang-
6. , Keputusah Presiden
undangan Indonesia adalah UUD 1945.
7. Peraturan Daerah.
Bebarapa pasal dari UUD 1945 ini
Berdasarkan tata urutan ini, dapatlah diamandemen demi tuntutan reformasi,
jadikan dasar untuk menguj! secara formal melalui Tap MPR. Dengan tetap berpegang
landasan kaedah hukum yang meiandasi teguh kepada formalitas -tata urutan
pemilihan Presiden secara langsung oleh perundang-undangan maka apabila akan
Rakyat. Kaedah hukum dari Prinsip merubah UUD 1945 yang dilakukan oleh
Kedaulatan rakyat ditafsirkan oleh Jimly MPR. MPR hams mengacu kepada ketentuan
Asshidiqie dan Dahlan Thaib, yang pada formal yang ada di dalam Undang-Undang
intinya rakyat secara langsung teriibat dalam Dasar apabila tidak ditemui; MPR harus
menentukan jalannya pemerintahan, mencari kaedah hukum yang terlihat pada
memimpin jalannya pemerintahan dan esensi Pancasila sebagaimana yang tertuang
menentukan sifatstrategis dan mendasar pada di dalam pembukaan UUD 1945. Di sinilah
konstitusi.^^ Penafsiran. ini, bila tidak keliru, pungsi hukum sebagai kontrol terhadap
kelihatannya menganiit paham indivisualisme perubahan masyarakat.
murni hal ini terlihat sekali pada pemilihan Berajak dari itu, kaedah hukum yang
Presiden langsung dan referendum. termuat di dalam Pembukaan UUD 1945,
Secara sumber filosofis, telah disebutkan khususnya kaedah hukum yang ada di dalam
di atas, bahwa demokrasi Indonesia adalah Sllakeempat Pancasila yaknl Kerakyatan yang
demokrasi khas Indonesia, kalau boleh dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
disebutkan sebagai demokrasi yang unik, yaitu permusyawaratan/perwakflan,^^ Dan norma
167
Ketiga, Aspek masyarakat. Sikap, corak, Indonesia yang majemuk yang terdiri dari
pemikiran, dan budaya yang dianut masyarakat berbagai macam suku bangsa; Masing-masing
juga sangat menentukan apakah pemilihan mempunyai bahasa, nilai, budaya tersendiri
Presiden secara langsung tepat diterapkan dan berada pada geografi yang berbeda-beda
pada Pemilu 2004 mendatang. pula serta hidup dalam budaya kolektif dengan
Sistem Pemilu memilih Anggota pemikiran koiektif pula. Pada dasamyabudaya
Lembaga Perwakilan Rakyat dikenal dua kolektif dan berpikir kolektip Ini menyerahkan
sistem, yakni: (a) Sistem pemilihan organis; kepada individu tertentu untuk memikirkan
(b) Sistem Mekanis. Sistem terakhir ini semuanya, sementara yang lain tidak perlu
dilaksanakan dengan dua sistem pemilihan berpikir lagi, tegasnya budaya bangsa
pula, yaitu (1) Sistem Pemilihan Distrik; (2) Indonesia itu Paternaiisme; artinya sifat
Sistem Pemilihan Proporsional. Aturan tentang ketergantungan rakyat kepada pemimpinnya
pemilihan Lembaga Perwakilan Rakyat ini sangat besar sekali. Di samping itu,
bukan merupakan kajian dalam makalah Ini, dikalangan elit masyarakat Indonesia terdapat
karena hal ini juga pada politik praktisnya tidak pula budaya penguasa bebas dari kesalahan,
menimbulkan masalah. Wolhof,^® memberi hal ini sama artinya paham egoistis.^
penjelasan tentang pokok pikiran atas sistem ' Bangsa Indonesia lahir dan hidup dalam
pemilihan organis dan mekanis, penerapan budaya yang menyebutkan diri to be is more
dari kedua sistem yang diajukan itu sangat Important than to do (ada dan hadir lebih
bergantung dari sifat, corak, kualitas dan panting daripada bertindak).,Konsekwensi dari
budaya rakyat suatu negara, di samping ideal hidup demikian ini menyebabkan
masalah hukum dan paham kenegaraan yang manusia Indonesia cenderung pasif,
dianut oleh-masyarakat tersebut. konvensional, dan dengan sendirinya tidak
Kajian dalam makalah ini berkenaan menyukai konflik, dan memiliki pandangan
dengan melaksanakan Pemilu untuk menen hidup agar hidup tenang dan bersahaja.^^
tukan seseorang menjadi pejabat negara, Padahal melalui konflik itulah manusia Barat
untuk ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mengadakan perbaikan-perbaikan dalam
(a) Secara langsung: (b) Secara bertingkat rangka menjawab persoalan manusia. Idea
{tidak langsung).**^ dan cita-cita hidup bangsa Indonesia inilah
Mengingat tingkat pendidikan masyarakat yang menimbulkan hak-hak kolektif didahulukan
Indonesia yang bervariatif bahkan ada yang dari hak-hak individu.
tidak mengenyam pendidikan dan masyarakat
^®Lihat B.Hestu Cipto Handoyo, YThresianti. 2000. Dasar-Dasar Hukum Tata Negara Indonesia.
Ycgyakarta: UniversitasAtma Jaya.Him. 135.
^^Bandingkan juga dengan konsep hukum adat: berjenjangnaikbertangga turun.
*®Baskara T.Warda. Op.C/7. Hlm.118.
^^Darjl Darmohadiharjo, Shidarta, 2002. Pokok-pokokFllsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat
Hukum Indonesia. Jakarta: Gramedia. Him.80.
• Pandangan hidup yang demikian itu bentuk partisipasi yang positif dalam
masih berjalan hingga saat ini, dan membawa proses peng-ambilan keputusan oleh
pengaruh kepada sistem demokrasi yang di negara. -
lahirkan di Indonesia. Sedangkan, budaya 2. Pengurangan secara besar-besaran segala
individu dan berpikir individual adalah sesuatu ketimpangan yang ada.® ^
yang baru di Indonesia, budaya dan berpikir
demikian Itu mulai muncul pada zaman Chairil Akhimya bangsa Indonesia saat ini berada
Anvi/ar,dikenal sebagai pelopor pujangga baru. pada problematik yang iuar biasa, dan banyak
yang ditandai dengan sajaknya yang berjudul menyisakan persoalan yang menanti jawaban,
"Aku". antara lain:
Dalam teori llmu politik dewasa ini, 1. Berpeluangkah dekrit presiden muncul
dikembangkan karekter individu-individu kembali?
mempunyai pengaruh terhadap persoalan 2. Siapakah pemenang dari pefgulatan
politik, khususnya sikap demokratis. Artinya politik dengan hukum?
karakter individu-individu yang demokratis 3. Benarkah politik determinan terhadap
sebagai kondisi yang diperlukan bagi hukum?
demokrasi.®"
Berpegang pada teori karakter individu Namun, sebagai bangsa yang beragama,
yang mempengaruhi demokrasi di atas, perlu diingat bahwa rakyat diperintah oleh
apabila kita terapkan pada realitas keadaan Pemimpin dan Pemimpin diperintah oleh
masyarakat Indonesia yang paternalistik dan Tuhan, di sinilah akan muncul pemimpin yang
budaya pemimpin tidak pernah salah, maka demokratis. Bukankah dalam Al Qur'an
pemilihan Presiden secara langsung secara disebutkan, "setlap pemimpin akan dimintai
teoritis tidak akanmenghasilkan pemerintahan pertanggungjawabannya?"
yang demokratis. Oleh karena itu, untuk
menguatkan partisipasi masyarakat, rakyat Simpulan
dalam proses demokratisasi di Indonesia
harusdilakukan dua hal yang mendesak, yaitu: Gagasan Pemilihan Presiden secara
langsung oleh rakyat tidak dibenarkan karena
1. Perubahan kesadaran rakyat, yang tadinya bertentangan dengan iandasan dasar politik
memandang diri mereka sebagai (landasan idiil, Pancasila)" dan Iandasan
penerima pasif atas segala sesuatu yang yuridis formal sebagalmana tertuang dalam
diberikan oleh kekuasaan menjadi agen- Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.- Dalam rangka
agen perubahan sosial yang aktif melaiul penegakan supremasi hukum akan terjadi
®°Sebagaimana yang dikembangkan oleh Alexis de Tocqueville, Walt Whitman, John Stuart Mill, dan Jon
Dewey pada teoritisi individual, dan Kropotkon dan Reobert Owen pada teoritisi sosialis; dalam Carol C.Goiud.
Op.C/f. Him. 287-288.
s^Varma. Op. C/f. Him. 223.
169^
benturan antara' kemauan politiki dangan Huda, Nl'matul. 1999. Hukum Tata Negara
kehehdak hukum dalam hal pemilihan Kajian Teoritis dan Yuridls Terhadap
Presiden secara langsung oleh Rakyat/ • • Konstitusi Indonesia. Yogyakarta:;
PSH Fakultas Hukum UIL
Thalib, Muhammad, Irfan S.Awwas (ed). 1999;. .Wibawa, Samodra. 1993. Demokrasi
Doktrin Zionisme dan Idiotogi Ditinjau Kembali. Yogyakarta: Penerbit
Pancasila Menguak Tabir Pemikiran Tiara Wacana.
. Politik Founding Father PI- . Kedauiatan Rakyat. 16 Mei 2002.
, ' Yogyakarta: Wldhah Press.
Kompas. 11 Mel 2002.
Wardaya," Baskara T., (ed). 2001. Menuju
Demokrasi Politik Indonesia Dalam
Perspektif • Sejarah. Jakarta: .
Gramedia.- =' ^ •
17.1