Anda di halaman 1dari 2

Kerjakan soal berikut dengan benar

1. pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengambil langkah “darurat” dengan

mengeluarkan dekrit. Apa isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan faktor apa

yang melatarbelakangi keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 tersebut!

2. Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Surat itu intinya berisi perintah

presiden sukarno kepada Soeharto agar “mengambil langkah- langkah

pengamanan untuk menyelamatkan keadaan”. Supersemar ini dibuat di

Istana Bogor dan dijemput oleh Basuki Rahmat, Amir Mahmud, dan M.

Yusuf. Faktor serta peristiwa apa yang melatarbelakangi keluarnya

Surat Perintah Sebelas Maret?

3. Untuk dapat memahami dan mempraktekan Pancasila dalam Kehidupan

sehari, seyogyanya seseorang mengenal akan dirinya sendiri. Untuk

dapat mengenal dirinya, upaya apa yang harus dilakukan orang tersebut

hingga dapat menjadi pribadi yang Pancasilais. berilkanlah penjelasan

dalam bentuk uraian yang dapat diterima oleh akal sehat!

Jawaban:

1. DEKRET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN


PERANG TENTANG KEMBALI KEPADA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Dengan
rachmat Tuhan Jang Maha Esa, KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA
TERTINGGI ANGKATAN PERANG Dengan ini menjatakan dengan chidmat: Bahwa
andjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 jang
disampaikan kepada segenap rakjat Indonesia dengan amanat Presiden pada tanggal 22
April 1959 tidak memperoleh keputusan dari Konstituante sebagaimana ditentukan dalam
Undang-Undang Dasar Sementara; Bahwa berhubung dengan pernjataan sebagian besar
anggota-anggota Sidang Pembuat Undang-Undang Dasar untuk tidak lagi menghadiri
sidang. Konstituante tidak mungkin lagi menjelesaikan tugas jang dipertjajakan oleh rakjat
kepadanja; Bahwa hal jang demikian menimbulkan keadaan-keadaan ketatanegaraan jang
membahajakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa, dan Bangsa, serta merintangi
pembangunan semesta untuk mencapai masjarakat jang adil makmur; Bahwa dengan
dukungan bagian terbesar rakjat Indonesia dan didorong oleh kejakinan kami sendiri, kami
terpaksa menempuh satu-satunja djalan untuk menjelamatkan Negara Proklamasi; Bahwa
kami berkejakinan bahwa Piagam Djakarta tertanggal 22 Djuni 1945 mendjiwai Undang-
Undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi
tersebut, Maka atas dasar-dasar tersebut di atas, KAMI PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG Menetapkan pembubaran
Konstituante; Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia terhitung mulai hari tanggal penetapan
dekret ini dan tidak berlakunja lagi Undang-Undang Dasar Sementara. Pembentukan
Madjelis Permusjawaratan Rakyat Sementara, jang terdiri atas anggota-anggota Dewan
Perwakilan Rakjat ditambah dengan utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan
serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara akan diselenggarakan dalam
waktu sesingkat-singkatnja. Ditetapkan di Djakarta pada tanggal 5 Djuli 1959 Atas nama
Rakjat Indonesia Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang
SOEKARNO
Sejarah Latar Belakang & Alasan Dekrit Presiden 1959 Latar belakang dan alasan Presiden
Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 adalah dari kegagalan Konstituante
menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) baru sebagai pengganti Undang-Undang Dasar
Sementara (UUD) 1950. Konstituante adalah badan atau dewan perwakilan yang dibentuk
pada 1956 dan ditugaskan untuk membentuk konstitusi baru bagi Republik Indonesia.
UUDS 1950 sendiri digunakan sejak 1950 seiring dibubarkannya Republik Indonesia Serikat
(RIS) yang semula dipakai sebagai konsekuensi pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada
1949. Sejak dibentuk sebagai hasil dari Pemilihan Umum (Pemilu) 1955, Konstituante mulai
melakukan sidang pada 10 November 1956 untuk merumuskan UUD yang baru sebagai
UUDS 1950. Namun, hingga 1958, Konstituante tidak berhasil menjalankan tugasnya
tersebut sehingga Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 1959.

2. Ada beberapa faktor yang melatar belakangi lahirnya Supersemar, diantaranya:

1. Situasi negara secara umum dalam keadaan kacau dan genting


2. Untuk mengatasi situasi yang tak menentu akibat pemberontakan G 30 S/PKI
3. Menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah.

3. Memulai kedisiplinan dan ketertiban dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang hadir di


sekitar lingkungan dan diantara rutinitas kita adalah wujud pengamalan Pancasila. Jika kita
melakukannya, sesungguhnya kita sedang berperilaku Pancasilais.

Anda mungkin juga menyukai