Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cut Ghefira Sayyidia

Kelas : A3
NIM : 220130119

1. Jelaskan perbedaan antara UUD 1945 dengan UUD Konstitusi RIS dan perbedaan
UUD 1945 dengan UUDS 1950!

Perbedaan antara UUD 1945 dengan UUD Konstitusi RIS


UUD adalah peraturan yang menjadi dasar seluruh peraturan ,konstitusi, atau
Perundangundangan disebuah negara, Tidak sah sebuah konstitusi tanpa mengacu
pada UUD. Sedangkan Konstitusi adalah Semua ketentuan,peraturan, atau
perundang-undangan, termasuk didalamnya UUD itu sendiri.

Perbedaan antara UUD 1945 dengan UUDS 1950


Latar belakang terbentuknya UUDS 1950 karena dibubarkannya RIS. RIS
dibubarkan karena adanya demo besar-besaran dari rakyat yang menuntut
kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi
tersebut dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara. Menunggu
terpilihnya Dewan Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun
konstitusi baru. Ketidakberhasilan Konstituante dalam menjalankan tugasnya
mendorong pemerintah untuk segera bertindak agar kekacauan politik segeradiatasi.
Presiden Soekarno berpidato di depan Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya
menganjurkan untuk kembali ke Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 sendiri
pasca kemerdekaan telah mengalami 4 kali amandemen.

Adapun perbedaan antara UUDS 1950 dengan UUD 1945 pasca amandemen
terletak pada
sistematikanya, yakni:
Sistematika UUDS 1950
1. Mukadimah UUDS terdiri 4 alinea
2. batang tubuh UUDS terdiri atas 6 bab, 146 pasal, dan 1 pasal penutup.

Sistematika UUD 1945 pasca amandemen


1. Pembukaan terdiri dari 4 alinea
2. Batang tubuh terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal aturan peralihan, 2
ayat aturan tambahan
3. Tidak ada penjelasan
2. Isi Dekrit presiden
DEKRIT PRESIDEN
Dengan rachmat Tuhan Jang Maha Esa,
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG

Dengan ini menjatakan dengan chidmat:

Bahwa andjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Undang-Undang


Dasar 1945 jang disampaikan kepada segenap rakjat Indonesia dengan amanat
Presiden pada tanggal 22 April 1959 tidak memperoleh keputusan dari Konstituante
sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Sementara;

Bahwa berhubung dengan pernjataan sebagian besar anggota-anggota Sidang


Pembuat Undang-Undang Dasar untuk tidak lagi menghadiri sidang. Konstituante
tidak mungkin lagi menjelesaikan tugas jang dipertjajakan oleh rakjat kepadanja;

Bahwa hal jang demikian menimbulkan keadaan-keadaan ketatanegaraan jang


membahajakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa, dan Bangsa, serta
merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masjarakat jang adil makmur;

Bahwa dengan dukungan bagian terbesar rakjat Indonesia dan didorong oleh
kejakinan kami sendiri, kami terpaksa menempuh satu-satunja djalan untuk
menjelamatkan Negara Proklamasi;

Bahwa kami berkejakinan bahwa Piagam Djakarta tertanggal 22 Djuni 1945


mendjiwai Undang-Undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian
kesatuan dengan Konstitusi tersebut,

Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,

KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG


Menetapkan pembubaran Konstituante;

Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa


Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia terhitung mulai hari tanggal
penetapan dekret ini dan tidak berlakunja lagi Undang-Undang Dasar Sementara.

Pembentukan Madjelis Permusjawaratan Rakyat Sementara, jang terdiri atas


anggotaanggota Dewan Perwakilan Rakjat ditambah dengan utusan dari
daerah daerah dan golongan-golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat-singkatnja.

Ditetapkan di Djakarta pada tanggal 5 Djuli 1959


Atas nama Rakjat Indonesia Presiden Republik Indonesia/Panglima
Tertinggi Angkatan Perang.
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
• Pembubaran Konstituante.
• Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.
• Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan
Dewan

Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).


• Berlakunya UUDS di Indonesia resmi dihentikan setelah Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden. Soekarno juga mulai menjalankan konsepsi
Demokrasi Terpimpin

4. Faktor apa saja penyebab keluarnya dekrit presiden.


➢ Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga
membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai
pijakan hukum yang mantap.
➢ Situasi politik yang kacau dan semakin buruk.
➢ Konflik antar partai politik yang mengganggu stabilitas nasional.
➢ Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat.
➢ Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan segala cara
agar

tujuan partainya tercapai.


➢ Undang-Undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara
belum berhasil dibuat sedangkan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS
1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal di anggap tidak sesuai
dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.
➢ Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin
bertambah gawat bahkan menjurus menuju gerakan sparatisme

Anda mungkin juga menyukai