Anda di halaman 1dari 25

(AVIATION HSE)

ACCIDENT & INCIDENT AND


EMERGENCY PROCEDURE

Oleh :
TIM HSE

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINYAK DAN GAS BUMI 1

CEPU 2017
ACCIDENT & INCIDENT
• Kecelakaan (accident) adalah suatu peristiwa yang tidak diduga
yang dapat menyebabkan korban manusia, kerugian harta,
benda serta kerusakan lingkungan.
• Kejadian (incident) adalah suatu peristiwa yang tidak diduga
yang dapat menyebabkan kerugian harta, benda serta
kerusakan lingkungan
• Bila terjadi kecelakaan atau kejadian maka harus segera
dilaporkan ke Aviasi pusat, termasuk keterlambatan pesawat.

2
Major Accident & Incident
Yang termasuk kategori major accident / incident adalah :
1. Menyebabkan luka berat pada pekerja, kontraktor atau pihak III
2. Kerusakan bangunan, lapangan (apron), peralatan dengan nilai
lebih dari US $ 50.000,-
3. Tumpahan fuel atau chemical lebih dari 10.000 liter (atau kurang
tergantung sensitifitas lingkungan)
4. Pelanggaran terhadap peraturan keamanan, tindakan criminal,
kejahatan yang menyebabkan kerugian lebih dari US $ 50.000,-
5. A near miss (hampir celaka) yang apabila dibiarkan akan dapat
menimbulkan kerugian seperti diatas
6. Setiap incident yang menyebabkan kemalangan masyarakat

3
• Bila terjadi major accident / incident, harus segera
dilaporkan ke Aviasi Pusat atau S & D, dan
secepatnya dibuat laporan lengkap termasuk
investigasi kecelakaan.
• Tujuan investigasi kecelakaan ini adalah untuk
mencari penyebab kecelakaan agar kecelakaan yang
serupa tidak akan terjadi lagi.
• Loss Time Incident adalah suatu peristiwa yang
menyebabkan pekerja tidak masuk bekerja pada
shift berikutnya.
• Bila terjadi Loss Time Incident maka jumlah Jam
Kerja Aman akan hangus (nol)

4
• Jam Kerja Aman adalah total jam kerja
sebenarnya yang dalam kurun waktu
tertentu tidak terjadi kecelakaan yang
menyebabkan Loss Time Incident.

5
Total Jam Kerja Sebenarnya dapat dihitung dengan :

JKS = (JK x t ) + (JK x JL) – (JK x JC)


Keterangan :
 JKS : Jam Kerja Sebenarnya
 JK : Jumlah karyawan (karyawan tetap, kontrak maupun
................pihak III)
 JL : Jam Lembur
 JC : Jam cuti

6
Tingkat Kekerapan (Frequency Rate) :

Keterangan :
 Total Injury : Jumlah kecelakaan yang menyebabkan luka
JKS : Jam Kerja Sebenarnya

7
Tingkat Keparahan (Severity Rate):

Keterangan :
 Days charge : Jumlah hari hilang
JKS : Jam Kerja Sebenarnya

8
• Near Miss adalah kejadian kecil yang apabila
dibiarkan dapat menjadi kondisi yang
membahayakan (korban). Near Miss harus
dilaporkan dan setiap laporan harus diambil
langkah untuk pencegahan.
• Pemberitahuan near miss dan laporan
langkah perbaikan hendaknya dipasang pada
Safety Notice Board (papan pengumuman
safety)

9
Kejadian / Kecelakaan Pesawat dan
Keterlambatan
Setiap kerusakan pesawat yang terjadi akibat kegiatan pengisian
harus segera dilaporkan (lebih baik secara tertulis)

a. Jika mengakibatkan keterlambatan, harus dibuat catatan untuk


evaluasi. Adapun isi Catatan sebagai berikut :
 Tanggal dan waktu kejadian
 Nama Airline
 Type dan registrasi pesawat
 Flight Number
 Berapa lama keterlambatan karena akibat kegiatan pengisian
 Penyebab keterlambatan digambarkan secara jelas
 Jumlah fuel yang diisikan

10
Kejadian / Kecelakaan Pesawat dan
Keterlambatan
b. Jika mengakibatkan kerusakan:

 Pengisian dihentikan, dilaporkan Ka. DPPU untuk diklarifikasi


dan pengambilan keputusan apakah pengisian diteruskan atau
tidak
 Ka. DPPU segera melaporkan ke Aviasi Pusat :
 Diambil 2 sampel @ 2 liter dari kendaraan pengisian (sesudah
filter) atau sesuai permintaan Airlines.
Botol sampel disegel (disaksikan perwakilan Airlines) dan
Dipasang label :
1. Airlines
2. Grade product
3. Kendaraan pengisi / tangki timbun
4. Sampling point (Filter atau drain)
5. Tanggal dan lokasi pengambilan
6. Nama Petugas Airlines
7. Tanda tangan petugas Airlines
 Sampel dikirim ke lab. Untuk pemeriksaan lengkap atau 11

properties yang dicurigai Airlines.


Personal Protective Equipment (PPE)

Perlengkapan Pelindung Diri minimum yang harus


tersedia di DPPU adalah :
1.Ear Protector (Alat Pelindung Telinga)
2.Safety Glasses (Alat Pelindung Mata)
3.Safety Shoes (Alat Pelindung Kaki)
4.Oil Resistant Gloves (Sarung Tangan Tahan Minyak)
5.Suitable Uniform (Pakaian Seragam)
6.Safety Helmet / Bump Cup (Topi Keselamatan)
7.High Visibility Jacket (Rompi yang berwarna terang

12
Peralatan Pelindung Diri harus dikenakan pada
keadaan / situasi sebagai berikut :

13
14
15
Persyaratan Tidak Buta Warna
• Pekerja di bidang Aviation Fuel tidak
boleh buta warna karena akan
mengganggu dalam mengidentifikasi
kode warna dan produk saat visual tes.
Tes buta warna dilakukan 10 th sekali.

16
Proteksi Kebisingan :
Kebisingan dapat menyebabkan ketulian yang tidak dapat
disembuhkan, sehingga perlu adanya usaha untuk melindungi
terhadap penurunan daya dengar pekerja.
Reduksi kebisingan yang diperoleh dari Alat pelindung telinga
tergantung dari frekwensi bising, namun bila ditinjau dari
frekwensi kepekaan manusia yaitu 1000 Hz - 4000 Hz maka :
 Ear Plug (sumbat telinga) dapat mereduksi : 30 – 40 dBA ?
 Ear Muff (tutup telinga) dapat mereduksi : 30 – 45 dBA.

17
18
19
20
21
22
23
24
Be Success!

Anda mungkin juga menyukai