Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 4

1. ROSA OKTAPIA - 2161201081


2. ANDHES TIANI PUTRI - 2161201095
3. M. FERDIANSYAH - 1734020180
Pencatatan transaksi penjurnalan

Konsep priode
akutansi

Akuntansi berbasis Jenis penyesuaian


akrual

jurnal
Periode akuntansi
Periode akuntansi adalah rentang waktu yang digunakan dalam laporan keuangan.[1] Di Indonesia, periode akuntansi yang
biasa dipergunakan adalah bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan
● Diperlukannya konsep ini adalah untuk mengetahui gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang
diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi kas. Alasan pertama adalah agar pihak yang
mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan
diambil.
● Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini adalah untuk kepentingan perencanaan perusahaan.
Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar serta pencatatan transaksi yang detail untuk
perencanaan anggaran, atau strategi ke depannya.
Contoh Periode Akuntansi
● Periode akuntansi yang paling dasar adalah selama satu tahun dan biasanya semua perusahaan
menyiapkan laporan keuangan tahunan. Periode akuntansi biasanya di buat sesuai dengan kalender
tahunan dri tanggal 1 januari sampai dengan 31 desember. Banyak perusahaan juga menggunakan periode
tahun fiskal, yaitu periode yang berakhir bukan 31 Desember. Tanggal akhir tahun yang dipergunakan
biasanya adalah titik dimana kegiatan usaha mencapai aktivitas terendah pada periode tersebut, tergantung
dari jenis usahanya. Tahun fiskal mungkin dapat berakhir pada tanggal 31 Maret atau tanggal lainnya.
● Untuk mengetahui perkembangannya, perusahaan biasanya tidak dapat menunggu sampai akhir tahun. Manager dari
suatu usaha ining mengetahui kesuksesan perusahaannya pada setiap bulan, setiap kuartal dan setiap tahun.
Perusahaan juga menyiapkan laporan keuangan untuk periode interim/sementara, yaitu periode yang kurang dari
satu tahun. Laporan keuangan tersebut biasanya dibuat secara bulanan. Serangkaian laporan dapat digabungkan
menjadi laporan per semester.
Mengapa Periode Akuntansi
Penting?
Periode ini penting karena dapat membantu bisnis mempelajari profitabilitas mereka
dan membuat keputusan bisnis penting berdasarkan laporan keuangan mereka. Memiliki
periode waktu yang ditetapkan untuk mencatat kemajuan keuangan dapat membuat
analisisnya lebih sederhana, karena informasi dapat dikumpulkan dan diatur secara
berkelanjutan sepanjang periode tersebut. Hal ini dapat memastikan bahwa data
keuangan tetap terkini dan akurat, karena temuan dapat disesuaikan saat informasi baru
diterima.
Bisnis juga biasanya membagikan laporan dan pernyataan keuangan mereka dengan
pemangku kepentingan di perusahaan, yang dapat bermanfaat dengan membuat para
stakehoders tetap tertarik dan mengamankan pendanaan untuk proyek masa depan.
Akutansi berbasis aktual

Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana


transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan
dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut,
tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan.
Akutansi berbasis akrual

Akrual adalah salah satu istilah akuntansi dan juga pembukuan yang mengacu pada
penyesuaian yang harus dilakukan sebelum diterbitkannya laporan keuangan
perusahaan. Transaksi bisnis yang bisa dilibatkan pada akrual adalah:

● Beban, kewajiban, dan juga kerugian yang sudah terjadi tapi belum tercatat di
dalam akun
● Pendapatan dan aset yang sudah didapatkan tapi belum tercatat di dalam akun.
Metode akrual ini dinilai lebih tepat dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan.
Penggunaan akrual sangatlah berguna untuk bisnis yang mana didalamnya terdapat
banyak sekali transaksi kredit, termasuk penjualan produk barang atau jasa secara
kredit yang didalamnya tidak terjadi pertukaran uang secara tunai
Manfaat akrual

Metode akrual sangat bermanfaat dalam hal meningkatkan jumlah


informasi di dalam laporan akuntansi. Sebelum menggunakan akrual,
umumnya para akuntan hanya mencatat kegiatan transaksi tunai di dalam
laporannya. Namun, transaksi tunai saja tidak mampu memberikan informasi
yang gamblang terkait aktivitas bisnisnya.
Contohnya saja pendapatan berdasarkan kredit sampai kewajiban yang
harus dilakukan di masa depan. Maka dengan melakukan pencatatan akuran,
pihak perusahaan bisa mengukur apa saja yang terhutang di dalam jangka
waktu pendek, pun juga dengan pendapatan tunai.
Dalam hal ini pun bisa membuat perusahaan menunjukan aset yang tidak
dimiliki pada nilai tunai.
Perbedaan Akuntansi Kas dan
Akuntansi Akrual

jadi, pada dasarnya akuntansi akrual adalah kebalikan dari akuntansi kas.
Perbedaan besar antara keduanya terletak pada bagaimana perusahaan mampu
melaporkan pendapatan dan bebannya. Dalam akuntansi kas, perusahaan akan
mengakui pendapatan hanya bila sudah menerima pembayaran tunai. Pun akan
mencatat pengeluaran saat sudah melakukan pembayaran tunai. Itu artinya,
pengakuan pendapatan dan pengeluaran hanya terjadi saat uang sudah berpindah
tangan.
Disisi lain, metode akrual tidak bergantung pada aliran uang. Perusahaan bisa
mengakui adanya pendapatan atau beban walaupun belum menerima ataupun
melakukan pembayaran secara tunai.
Contoh Akrual dari
Biaya/Pengeluaran

Salah satu contoh sederhana akrual dari pembukuan biaya adalah akrual kewajiban dan
pengeluaran. Kedua akrual ini bisa dijadikan sebagai suatu perbaikan besar yang terjadi pada akhir
bulan akuntansi. Tapi, semua tagihan ini tidak dibayarkan hingga tagihan bisa diterima di bulan
pertama pada tahun selanjutnya.
Hal ini dilakukan agar laporan keuangan tahunan yang terjadi bisa lengkap. Untuk itu, diperlukan
sejumlah hal dalam melakukan metode yang satu ini, yaitu:
Laporan laba rugi perusahaan untuk tahun berjalan, laporan ini juga harus bisa melaporkan biaya
perbaikan.
Neraca pada hari akhir tahun berjalan dan harus melaporkan liabilitas yang terkait.
Laporan laba-rugi untuk tahun berjalan. Laporan tersebut juga harus melaporkan biaya perbaikan.
Dalam mencatat akrual tersebut, harus dibuat entri agar bisa menyesuaikan debit biaya perbaikan
dan juga kredit biaya yang masih harus dibayarkan.
JURNAL

jurnal mempunyai banyak definisi misalnya catatan harian, buku perantara, surat kabar, majalah
bidang ilmu, dan masih banyak pengertian yang lain. Sedangkan menurut ahli, jurnal merupakan suatu
laporan mengenai hasil penelitian yang bertujuan menemukan ilmu baru yang dilakukan dengan cara
ilmiah. Dari pengertian jurnal diatas, sudah dapat dipastikan bahwa jurnal memiliki banyak sekali
manfaat bagi bidang keilmuan. Beberapa manfaat dari jurnal akan diuraikan sebagai berikut :
Sebagai bahan yang dibenarkan dan ilmiah secara keilmuan untuk dijadikan acuan pengambilan
keilmuan tertentu
Sebagai bahan tinjauan pustaka bagi penelitian yang menguji kembali suatu ilmu yang sebelumnya
sudah diyakini kebenarannya
Media pertukaran informasi serta ilmu yang menjabarkan fakta ilmiah yang terjadi secara aktual.
Macam – Macam Jurnal

1. Jurnal Cetak

Jurnal cetak adalah salah satu jenis jrnal yang


ditulis oleh seorang atau kumpulan peneliti dan
disebarluaskan melalui media cetak. Jurnal cetak
selalu disertai dengan  hasil akreditasi dari badan
pengakreditasian jurnal maupun lembaga terkait.
Namun di era globalisasi saat ini, keberadaan jurnal
cetak baru mungkin sudah sulit ditemui karena telah
tergantikan dengan keberadaan jurnal online.
2. Jurnal Online

Terdapat dua definisi dari jurnal online yang dipahami oleh


masyarakat. Pertama, jurnal online merupakan jurnal yang dapat
diakses dan didapatkan melalui website online. Jadi menurut definisi
pertama, jurnal online pada dasarnya sama dengan jurnal cetak yang
hasilnya dijadikan online. Kedua, jurnal online adalah jurnal yang
proses pengelolaan hingga penerbitannya dilakukan secara online.
Maksudnya, penulis / peneliti memproses jurnalnya
secara online kemudian diserahkan kepada editor kemudian kepada
mitra bebestari dinilai apakah jurnal tersebut layak dipublikasikan dan
seluruh prosesnya melalui media online. Jurnal online yang sering di
sebut e-journal tentunya wajib memiliki standar ISSN yang telah
ditetapkan.
3. Jurnal Lokal
Jurnal lokal adalah jurnal yang diterbitkan oleh suatu lembaga
dan ditulis oleh orang orang dalam lembaga tersebut. Jadi seluruh
jurnal yang diterbitkan tidak perlu melalui mitra bebestari dari luar
lembaga. Biasanya, jurnal yang diterbitkan akan digunakan untuk
kepentingan lembaga dan nilainya tidak sebanding dengan jurnal
diluar.
4. Jurnal Nasional
Jurnal nasional adalah salah satu jenis jurnal yang ditulis
oleh seorang warga negara dan diterbitkan dinegara
tersebut menggunakan bahasa negaranya. Jurnal yang
diterbitkan akan terakreditasi secara nasional dan
biasanya diterbitkan oleh lembaga tinggi negara yang
mengurusi bidang riset (di Indonesia adalah Kementerian
Riset dan Pendidikan Tinggi).
5. Jurnal Internasional

Dari namanya, sudah dapat ditebak bahwa jurnal ini merupakan


jurnal yang menggunakan bahasa internasional seperti Inggris, China,
Arab dan sebagainya. Tidak hanya karena bahasa yang digunakan,
suatu jurnal dapat diakui secara internasional apabila penulisnya
berasal dari lembaga tingkat dunia dan diakrediasi oleh mitra
bebestari yang sudah ahli dalam bidang penelitiannya. Jurnal
internasional juga harus dibuat dengan sistem OJS (Open Journal
System). Penyeleksian suatu jurnal menjadi jurnal internasioanl sanat
ketat sehingga jurnal ini sangat baik jika dijadikan referensi
kepenulisan.
6. Jurnal Internasional Bereputasi

Jurnal Internasional Bereputasi merupakan kelanjutan dari jurnal


internasional yang telah melewati proses verifikasi oleh Thompson
reuter dan Corpenicus, DOAJ, CrissReff (jurnal tingkat sedang) dan
SCOPUS (jurnal tingkat tinggi). Jurnal ini jumlahnya hanya sedikit
namun sangat kuat jika dijadikan rujukan penelitian selanjutnya.
Untuk meloloskan jurnal pada tingkat ini sangat sulit. Namun
beberapa jurnal karya anak bangsa sudah bisa bersanding dengan
Jurnal Internasional Bereputasi yang lainnya.
Komponen yang Ada dalam Jurnal

Berikut beberapa komponen yang ada dalam jurnal, antara lain sebagai berikut.
1. Judul
Judul yang dituliskan harus singkat, padat dan jelas. Biasanya lembaga akan membatasi 13
kata. Berisi informasi yang mencerminkan isi penelitian. Dibawah judul, terdapat nama
penulis (ditulis tanpa gelar) kemudian alamat email dari penulis (jika berkelompok maka e-
mail yang ditulis merupakan email ketua tim.
2. Abstrak
Ditulis menggunakan 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Ingggris. Abstrak hanya
terdiri dari satu paragraf dengan jumlah kata 100-200 kata. Komponen ini mengandung
seluruh isi dari penelitian. Kemudian dibagian bawahnya terdapat kata kunci yang berisi
kata penting dalam jurnal.
3. Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, kerangka teori dan hipotetis penelitian.
4. Metode Penelitian
Pada bagian ini dijabarkan mengenai tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data serta teknik analisis data.
5. Hasil
Memuat deskripsi dari data penelitian dan hasil dari analisis data.
6. Pembahasan
Menjabarkan hasil penelitian secara deskriptif disertai dengan bukti bukti penguat
dari penelitian.
7. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi (jika ada) serta saran untuk penelitian
selanjutnya.
8. Daftar Pustaka
Penulisan seluruh sumber rujukan yang digunakan dalam penelitian.
Itu dia ulasan mengenai pengertian jurnal, manfaat dan macam-macamnya. Semoga
dengan adanya ulasan di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda
mengenai jurnal.
Jenis penyesuaian

Dalam suatu kegiatan akuntansi, ada sebuah jurnal yang bermanfaat untuk menetapkan
saldo catatan akun pada buku besar di periode akhir, jurnal tersebut adalah jurnal
penyesuaian. Tak hanya itu, jurnal ini juga berfungsi untuk menghitung beban dan
pendapatan pada periode yang bersangkutan.
Secara luas, pengertian dari jurnal penyesuaian sendiri merupakan jurnal yang dibuat
pada proses pencatatan perubahan saldo di dalam akun yang pada akhirnya akan
mencerminkan saldo pada jumlah yang sesungguhnya.
Sedangkan ayat jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat untuk proses mencatat
perubahan saldo pada beberapa akun. Tujuannya agar saldo menunjukkan jumlah yang
sesungguhnya.
Fungsi Jurnal Penyesuaian

Sesuai dengan pengertian yang telah dipaparkan di atas, jurnal penyesuaian


pun memiliki beberapa fungsi. Meliputi:

1. Supaya akun nominal yakni akun pendapatan serta bebannya bisa diakui di
suatu periode serta menunjukkan situasi yang sesungguhnya.
2. Menghitung perkiraan nominal (pendapatan serta beban) sebenarnya dalam
periode terkait.
3. Menetapkan saldo catatan pada akun buku besar di akhir periode sehingga
perkiraan saldo kewajiban dan harta (saldo riil) menunjukkan jumlah
sesungguhnya.
4. Supaya di akhir periode, akun riil yang berupa harta, kewajiban, serta modal
menampakkan situasi sebenarnya.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai