Anda di halaman 1dari 13

Bab 2

JUAL - BELI

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mempelajari materi ini maka diharapkan siswa akan
mampu :
 Memahami konsep potongan harga
 Memahami berbagai metode ptongan harga
 Menghitung besarnya pajak pertambahan nilai
 Menghitung laba atau rugi
 Menghitung harga beli dan harga jual

10
2.1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang tidak lepas dari kegiatan transaksi ekonomi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam transaksi ekonomi terdapat dua
pihak yang saling berhubungan yakni pihak penjual dan pihak pembeli. Penjual adalah
pihak yang memiliki barang sedangkan pembeli adalah pihak yang membutuhkan barang.
Apabila kedua belah pihak telah sepakat maka akan terjadi pembayaran

Pihak penjual (perusahaan) dalam rangka menawarkan harga biasanya disertai daftar
harga (katalog).Harga yang ditawarkan pihak penjual kepada pihak pembeli sering kali
berbeda tergantung banyaknya barang yang dibeli, frekuensi pembelian para pelanggan
maupun sifat pembayaran. Oleh karena itu seringkali ditemui daftar harga yang berbeda
disesuaikan dengan kelompok pembeli.

Untuk menarik minat konsumen, para penjual seringkali membuat kebijakan harga yang
bervariasi salah satunya dengan memberikan potongan harga atau potongan penjualan.
Potongan harga biasanya ditentukan secara prosentase. Pemberian potongan oleh penjual
kepada pembeli berarti akan memberikan keringanan kepada pembeli.

Pada hakekanya ada dua macam potongan yaitu potongan harga (potongan penjualan )
dan potongan harga berkaitan dengan pembayaran Potongan harga / penjualan ada dua
macam yakni :
a. Potongan Harga Tunggal
b. Potongan Harga Seri / Berantai

2.2. POTONGAN HARGA / PENJUALAN


Besarnya potongan harga ( potongan penjualan ) biasanya dihitung x % dari harga daftar
dan harga yang dibayar merupakan harga bersih. Formulanya sebagai berikut:
a. Potongan Harga Tunggal
Potongan Harga = X % * Harga Daftar
Harga Bersih = Harga Dafar – Potongan Harga Tunggal

11
= Harga Daftar – ( X % * Harga Daftar )
= Harga Daftar( 100 % -X % )

b. Potongan Harga Seri / Berantai


Harga Bersih = Harga Daftar ( 100% - X1 % )( 100 % - X2 % ) ( 100 % - X3%)

Contoh 2.1.
SCT Centre mengadakan pameran elektronika di beberapa daerah di P. Jawa. Harga
daftar produk yang dipamerkan sebagai berikut :
1. LCD TV 32’Samsung Rp. 8.999.000,-
2. 2 Doors Refrigerator GR- M602YLY LG Rp. 7.499.500,-
3. DVD Handycamp SONY Rp. 4.399.000,-
4. Multi Function Printer Canon Pixma MX-308 Rp. 1.387.000,-
Khusus pada waktu pameran SCT Centre memberikan potongan harga penjualan sebesar
10 % untuk masing-masing produk.
Berdasarkan data di atas maka hitunglah besarnya potongan harga serta harga bersih
masing - masing produk.
Jawab :
No. Produk Harga Daftar Potongan Harga Harga Bersih
1. LCD TV 32’Samsung Rp.8.999.000,- Rp. 899.900,- Rp.8.099.100,-
2. 2 Doors Refrigerator LG Rp. 7.499.500,- Rp. 749.950,- Rp. 6.750.000,-
3. DVD Handycamp SONY Rp.4.399.000,- Rp. 439.900,- Rp. 3.959.100,-
4. Printer Canon Rp. 1.387.000,- Rp. 138.700,- Rp. 1.248.300,-

Contoh 2.2.
Pada pameran perhiasan, Faritania berhasil mendapatkan sepasang giwang emas putih
dengan nilai Rp. 4.390.000,-. Harga yang dibayar tersebut sudah ermasuk potongan
sebesar 15 %. Berdasarkan data tersebu di atas, maka hitunglah harga yangditawarkan
pada saat pameran ?
Jawab : Harga Bersih Rp. 4.390.000,-
Potongan harga = 15 %
HargaBersih = Harga Daftar ( 100 % - 15 % )
Rp. 4.390.000,- = Harga Daftar ( 100 % - 15% )

12
Harga Daftar = Rp. 4.390.000,- / 85% = Rp. 5.164.705,882
Jadi harga daftar sepasang giwang Rp. 5.164.705,882.

Contoh 2.3.
Sebuah sekolah membeli 100 unit buku Matematika pada Penerbit Irwangga sebesar Rp.
Rp. 2.300.000,-. Berdasarkan harga daftar yang ditawarkan ke sekolah , harga buku
matematika Rp.25.000,- per buah.
Berdasarkan data di atas maka hitunglah besar potongan harga yang yang diberikan
penerbit kepada sekolah ?
Jawab : Harga Bersih = Harga Daftar ( 100 % - X % )
Rp. 2.300.000,- / 100 = Rp. 25.000,- ( 100 % - X % )
Rp. 23.000,- = Rp. 25.000,- ( 1- X /100 )
Rp. 23.000,- = Rp. 25.000,- - 250 X
250 X = Rp. 2.000,- maka besar potongan = Rp. 2.000,- / 250 =
8%
Besar potongan 8 %

Contoh 2.4.
Irawayana Departement Store menggelar pesta diskon pada masa liburan anak-anak.
Doble diskon diberikan pada merk-merk tertentu. Berikut ini harga daftar besrta diskon
yang ditawarkan sebagai berikut:
No Produk Harga Daftar / unit Potongan Harga
1. Polo Shirt Koleksi Henry Kosh Rp. 95.900,- 50 % + 20%
2. Kemeja LA RUSSO Rp. 158.000,- 30% + 20 %
3. Blus PROJECT BROS Rp. 140.000,- 20 % + 70 %
4. T-Shirt Koleksi DELINE Rp. 149.000,- 50 % + 20%
5. Celana LAMOUR Rp. 250.000,- 70% + 20 %
6. Celana POV CLUB Rp. 291.000,- 50% + 20%

Berdasarkan data di atas maka hitunglah harga bersih masing-masing produk .


Jawab :
Produk Harga Bersih
1. Polo Shirt Koleksi Henry Kosh Rp. 95.900,- * 50 % * 80 % = Rp 38.360,-.
2. Kemeja LA RUSSO Rp. 158.000,- * 70 % * 80 % = Rp. 88.480,-

13
3. Blus PROJECT BROS Rp.140.000,-* 80% * 30 % = Rp.33.600,-
4. T-Shirt Koleksi DELINE Rp. 149.000,- * 50 % * 80 % = Rp. 59.600,-
5. Celana LAMOUR Rp. 250.000,- * 30 % * 80 % = Rp. 60.000,-
6. Celana POV CLUB Rp. 291.000,-* 50 % * 80 % = Rp.116.400,-

2.3. POTONGAN TUNAI dan POTONGAN BERJANGKA


Potongan tunai ataupun potongan berjangka adalah potongan yang dikaitkan dengan
dengan pembayaran. Untuk menarik pembeli agar pembayaran dilakukan secara tunai
seringkali penjual memberikan potongan tunai dan apabila pembayaran dalam jangka
waktu tertentu maka penjual memberikan potongan berjangka.

Harga khusus yang diberikan kepada pembeli dimana harga khusus tersebut masih diberi
potongan tunai diistilahkan dengan harga bandrol. Sementara harga bandrol dikurangi
dengan potongan tunai disebut harga jual.

Potongan yang berkaitan dengan pembayaran dibagi menjadi dua :


a. Potongan Tunai : potongan yang diberikan kepada pembeli jika melakukan
pembayara secara tunai. Misalkan potongan tunai 2,5 %
b. Potongan Berjangka: potongan yang diberikan kepada pembeli jika membayar
dalam jangka waktu tertentu. Misal potongan berjangka dengan termin 2/10,n/30
artinya jika pembeli membayar paling lambat dalam 10 hari dari tanggal faktur
maka akan diberi potongan sebesar2 % tetapi jika membayar setelah 10 hari
sampai denan 30 hari maka tidak akan diberikan potongan. :

Formulanya sebagai berikut :


Potongan Tunai = X % * Harga Bandrol
Harga jual = Harga Bandrol – Potongan Tunai
= Harga Bandrol ( 100 % - X % )
Contoh 2.5.

14
Kepada pembeli tunai. perusahaan Firbinson memberikan poongan tunai sebesar 10 %
sedangkan yang mengambilan fasilitas potongan berjangka maka termin yang ditawarkan
adalah sebagai berikut : 2/ 15; n/30. Harga yang ditawarkan perusahaan Firbinson sebagai
berikut :
Emergency lamp “Energizer “ @ Rp. 204.900,-
Lampu belajar “Philips” @ Rp. 149.900,-
Irwanda dan Irwandi masing-masing membeli sebuah emergy lamp dan lampu belajar.
Irwanda membayar secara tunai sedangkan Irwandi menggunakan potongan berjangka
dan ia berjanji akan membayar 12 hari setelah tanggal transaksi.
Berdasarkan data tersebutdi atas maka hitunglah yang harus dibayar Irwanda maupun
Irwandi.
Jawab :
Pembayaran Tunai :
Harga jual emergency lamp = Rp. 204.900,- ( 100 % - 10 % ) =
= Rp. 184.410,-
Harga jual lampu belajar Philip = Rp. 149.900,-( 100 % - 10 %) =
= Rp. 134.910,-
Irwanda harus membayar sebesar Rp. 184.410,- + Rp. 149.900,- =Rp. 319.320,-
Pembayaran berjangka :
Irwandi harus membayar sebesar = 0,98 * Rp. 204.900,- + 0,98 * Rp. 134.910,- =
= Rp. 200.802,- + Rp. 146.902,-
= Rp.347.704,-

2.4. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)


Pajak pertambahan nilai ( PPN) adalah pajak yang dikenakan pada barang-barang
tertentu. PPN dinyatakan dalam persentase dan dihitung besarnya dari harga jual. Harga
jual disini merupakan harga jual bersih yang telah dikurangi dengan berbagai potongan
baik potongan penjualan maupun potongan tunai.
Skematisnya sebagai berikut :

Harga Daftar------- Harga Bandrol-------- Harga Jual----- Harga Jual Setelah PPN

15
(-) Pot harga (-) Pot. tunai (+) PPN

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) = X % * Harga Jual


Harga jual setelah PPN = Harga Jual + PPN

Contoh 2.6.
Harga sebuah kendaran bermotor pada sebuah dealer di Semarang Rp. 13.450.000,- PPN
15%. Hitunglah harga jual setelah pajak.
Jawab : Harga jual setelah pajak = Rp. 13.450.000,- + 10 % * Rp. 13.450.000,- =
= Rp. 14.795.000,-

2.5. RUGI/LABA dari HARGA BELI


Dalam dunia usaha, laba atau rugi merupakan fenomena yang biasa. Laba dapat diperoleh
jika seorang penjual mampu menjual barang di atas harga beli atau mampu menjual di
atas biaya produksi. Sementara rugi berarti harga beli lebih tinggi dari harga jual atau
ongkos produksi yang dikeluarkan lebih tinggi dibanding harga jualnya. Jika pengusaha
tidak mengalami kerugian maupun tidak memperoleh laba berarti pengusaha dalam
keadaan impas. Secara matematis dikatakan sebagai harga jual sama dengan harga beli
atau keseluruhan ongkos yang dikeluarkan sama dengan pendapatan yang diperoleh.

Laba = X % * Harga Beli


Rugi = X % * Harga Beli
Jika laba maka :
Harga Jual = Harga Beli + Laba
= Harga Beli ( 100 % + X % )
Jika rugi maka :
Harga Jual = Harga Beli – Rugi
= Harga Beli ( 100 % - X % )
Contoh 2.7.
Irwan bersama-sama teman-temannya membuka usaha di bidang laudry. Hasil
perhitungan untuk mencuci 5 kg pakaian , ongkos produksinya sebesar Rp. 4.500,-.Jika

16
keuntungan yang ingin diperoleh adalah 25 % , maka berdasarkan data yang ada
hitunglah harga jual .
Jawab : Harga jual = Rp. 4.500,- + 0,25 * Rp. 4.500,- = Rp. 5.625,-

ACARA PRAKTEK
1. Sebuah rumah sakit membutuhkan perlengkapan rumah. Harga daftar yang diajukan
oleh rekanan adalah sebagai berikut :
No. Nama Barang Rekanan 1 Rekanan 2
1. Pengering Tangan Otomatis Rp. 6.720.000,- Rp. 6.800.000,-
2. Tempat Sampah Bio Dest Bin 240 L Rp. 944.000,- Rp. 925.000,-
3. Dispencer MDR 042 PAS Maspion Rp. 1.860.000,- Rp. 1.900.000,-
4. Kasur Dicubitus Rp. 10.640.000,- Rp. 10.500.000,-
5. Tabung gas 50 kg Rp. 1.500.000,- Rp. 1.450.000,-

Potongan yang diberikan sebagai berikut :


Rekanan 1 : Potongan harga penjualan semua produk item 10 %
Potongan tunai 10 %
Rekanan 2 : Potongan harga penjualan 5 %; 10 %
Potongan tunai 10 %
Berdasarkan data di atas maka rekanan mana yang akan dipilih oleh rumah sakit ?
Jawab :
No. Nama Barang Rekanan 1
1. Pengering Tangan Otomatis Rp.6.720.000,-* 0,9*0,9 = Rp. 5.443.200
2. Tempat Sampah Bio Dest Bin 240 L Rp 944.000,-* 0,9*0,9 = Rp. 764.640
3. Dispencer MDR 042 PAS Maspion Rp.1.860.000,-* 0,9* 0,9= Rp. 1.506.600
4. Kasur Dicubitus Rp.10.640.000,-* 0,9*0,9 =Rp. 8.618.400
5. Tabung gas 50 kg Rp. 1.500.000,-*0,9*0,9 = Rp. 1.215.000
Total Rp.17.547.840

No. Nama Barang Rekanan 2


1. Pengering Tangan Otomatis Rp.6.800.000 *0,95*0,9*0,95 = Rp.5.232.600
2. Tempat Sampah Bio Dest Bin 240 L Rp.925.000 *0,95*0,9*0,9 = Rp 711.787,5
3. Dispencer MDR 042 PAS Maspion Rp.1.900.000*0,95*0,9*0,9 = Rp.1.462.050
4. Kasur Dicubitus Rp.10.500.000*0,95*0,9*0,9 = Rp. 8.079.750
5. Tabung gas 50 kg Rp.1.450.000*0,95*0,9*0,9 = Rp. 1.115.775
Total Rp.16.601.962,5

17
Sesuai hasil perhitungan maka rekanan 2 yang dipilih karena harga lebih murah

2. Agen perhiasan menawarkan satu set perhiasan bermata berlian kepada toko emas
seharga Rp. 287.356.321,-. Potongan harga yang diberikan merupakan potongan seri 10%
; 5 %..oko emas akan menjual lagi pada konsumen akhir. Laba yang ingin diraih dari
penjualan sebesar 45 % dan akan memberikan potongan penjualan kepada konsumen
sebesar 10 %. PPN atas penjualan sebesar 25%.
Berdasarkan data di atas, maka hitunglah :
a. Berapa rupiah toko emas harus membayar pada agen
b. Berapa rupiah potongan harga yang diterima oleh toko emas
c. Berapa % potongan tersebut jika merupakan potongan tunggal
d. Berapa harga yang ditawarkan toko emas kepada konsumen
e. Berapa rupiah konsumen membayar satu set perhiasan tersebut
f. Berapakan PPN yang dibayar konsumen.

Jawab :
a. Harga bersih ( harga yang harus dibayar toko emas kepada agen ) adalah =
(1- 10%) (1-5% ) Rp. 287.356.321,8 = Rp. 245.689.655,1
b. Potongan harga yang diberikan oleh agen dan diterima tokoemas adalah =
Rp. 287.356.321,8 – Rp. 245.689.655,1 = Rp. 41.666.666,7
c. Potongan yang diterima toko emas dari agen sebesar =
( Rp. 41.666.666,7 / Rp. 287.356.321,8 ) * 100 % =14,5 %
d. Harga setelah laba = 1,45 * Rp. 245.6589.655,1 = Rp.356.249.999,9
Harga yang ditawarkan toko emas kepada konsumen akhir adalah =
100/90 * Rp. 356.249.999,9 =Rp. 395.833.333,2
e. Konsumen membayar kepada toko emas =
Rp. 395.8333.333,2 * 1,2 =Rp. 474.499.999,9

3. Perusahaan Irwando menjual Lampu Halogen 220 V 500 Watt Philips.Perusahaan


tersebut memberikan potongan seri 10 %;20 % dan potongan tunai sebesar 10 %.

18
Oleh agen, produk tersebut dijual lagi pada konsumen akhir. Keuntungan yang ingin
diperoleh sebesar 25 % serta memberikan potongan seri pada konsumen akhir 10 %; 20
%. Syarat pembayaran ditetapkan 2/10; n/30. Berdasarkan pengalaman konsumen akan
membayar satu minggu setelah tanggal transaksi. Jika konsumen membayar sebesar Rp.
95.256,- maka hitunglah :
a. Harga daftar perusahaan Irwando
b. Berapa rupiah agen harus membayar kepada perusahaan Irwando
c. Berapa rupiah agen menerima bersih dari konsumen .
d. Berapakah harga yang ditawarkan agen pada konsumen akhir
e. Berapakah potongan harga dan berjangka yang diberikan agen pada konsumen

Jawab :
Misal harga daftar = X rp
Harga bersih yang dibayar agen pada perusahaan =
90 % * 80 % * 90% * Rp. X = 0,648 X
Laba yang ingin diperoleh agen 25 % dan potongan seri yang diberikan kepada
konsumen 10 % ; 20 % dan potongan berjangka @ % sehingga harga yang dibayar
konsumen =
1,25 * 0,648 X * 90% * 80 % * 98 % = 0,7938 X
Persamaan : 0,7938 X = Rp. 95.256,-
X = Rp. 120.000,-
a. Harga daftar perusahaan Irwando = Rp. 120.000,-
b. Agen harus membayar pada perusahaan sebesar = 0,648 * Rp. 120.000,- =
Rp. 77.760,-
c. Pendapatan yang diperoleh agen atas penjualannya = 1,25 * Rp. 77.760,- =
Rp. 97.200,-
c.Harga yang ditawarkan agen pada konsumen =
Rp. 77.760,- * 1,25 * 100/90 * 100/80 * 100/98 = Rp. 137.755,102
d. Total potongan yang diperoleh konsumen dari agen = Rp. 137.775,102 – Rp. 97.200,-
= Rp. 40.555,102 meliputi :
Potongan harga penjualan = Rp. 137.755,102 – ( 0,9 * 0,8 * Rp.!37.755,102 ) =

19
= Rp. 137.755,102- { 1- ( 0,9*0,8 )} =
= Rp.38.571,42856
Potongan tunai = Rp. 1.983,673469

4. Toko sepatu FRF merupakan salah satu pelanggan tetap distibutor sepatu Pumia.
Kepada pelanggan tetap, distributor memberikan potongan seri sebesar 10 % dan 5 %.
Disamping potongan penjualan pelanggan juga mendapatkan potongan tunai sebesar 10
%. Dalam pergantian model, toko sepatu FRF melakukan obral besar-besaran terhadap
sepatu-sepatu stock lama. Harga sepasang sepatu rata-rata Rp. 103.882,5 dimana pada
harga tersebut toko sepatu menanggung kerugian 10 %.
Berdasarkan data di atas maka hitunglah :
a. Harga daftar sepatu pada distributor Pumia.
b. Harga beli toko sepatu dari distributor Pumia
c. Total potongan yang diperoleh dari distributor Pumia dalam rp dan rincian besar
potongan dalam rp serta total potongan dalam %
d. Berapa rupiah kerugian yang ditanggung toko sepatu
Jawab :
Misalkan harga daftar sepatu pada distributor Pumia = A rp
Harga beli toko sepatu dari distributor Pumia =
0,9 * 0,95 * 0,9 * A = 0,7695 A
Harga jual ke konsumen = 0,9 * 0,7695 A = 0,69255 A
Persamaan : 0,69255 A = Rp. 103.882,5
A = Rp. 103.882,5 / 0,69255 = Rp. 150.000,-
a. Harga daftar Rp. 150.000,-
b.Harga beli = 0.7695 * Rp. 150.000,- = Rp. 115.425,-
c. Total potongan yang diperoleh = Rp. 150.000,- - Rp. 115.425,- = Rp. 34.575,-
34.575 /150.000 * 100 % = 23,05 %
Potongan tersebut meliputi :
Potongan penjualan sebesar :
10 % * Rp. 150.000,- + 5 % { Rp. 150.000,- - 10 % * Rp. 150.000,- ) =
Rp. 15.000,- + 0.05 * Rp. 135.000,- = Rp. 21.750,-

20
Potongan tunai : 10 % ( Rp. 150.000,- - Rp. 21.750,- ) = 10 % * Rp. 128.250,- =
Rp. 12.825,-
d. Kerugian = Rp. 115.425,- - Rp. 103.882,5 = Rp. 11.542,5

21
22

Anda mungkin juga menyukai