Anda di halaman 1dari 9

Tata Kalimat • Buku itu sudah dikembalikan oleh saya.

• Buku itu sudah saya kembalikan.


Zavier El Firdaus

PENGANTAR
• Atas perhatiannya dihaturkan terima
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam kasih.
wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan • Atas perhatian Bapak/Ibu diucapkan
pikiran yang utuh. terima kasih.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
Urutan Salah Urutan Benar
intonasi akhir
• Belum saya ketahui
Dalam wujud tulisan, kalimat diawali dengan huruf • Saya belum ketahui
• Pernah kami lampirkan
kapital dan diakhiri dengan tanda seru (!), tanda • Kami pernah lampirkan
• Ingin saya ajukan
• Saya ingin ajukan
tanya (?), atau tanda titik (.) • Akan saya sampaikan
• Saya akan sampaikan
• Telah/sudah saya
• Saya telah/sudah
sebutkan
sebutkan
Kalimat yang sempurna memiliki makna yang dapat
diterima oleh pembaca atau pendengar sesuai Urutan yang benar adalah
degan maksud yang dimiliki pembuat kalimat.
Kata belum/pernah/… + kata ganti orang + Verba -i/-kan

KALIMAT RAGAM ILMIAH


2. Kalimat Terpengaruh Struktur Bahasa Asing
1. Tidak terpengaruh bahasa daerah,
Contoh:
2. Tidak terpengaruh bahasa asing,
3. Tidak rancu, • Dia tahu rumah makan di mana kita bisa
4. Struktur lengkap (minimal S-P). mendapatkan minuman.
5. Tidak mubazir (pleonasme), • Dia tahu rumah makan tempat kita bisa
6. Tidak taksa (ambigu), mendapatkan minuman.
7. Logis
8. Struktur sejajar. • Dana dari pengusaha kaya itu sudah
diserahkan pada yayasan yatim piatu
• Dana pengusaha kaya itu sudah diserahkan
KALIMAT RAGAM ILMIAH I pada yayasan yatim piatu

1. Kalimat Terpengaruh Struktur Bahasa


Daerah Kata “where”/(di mana) dan “which”/(yang mana),
Contoh: apabila digunakan BUKAN dalam kalimat tanya,
kalimat tersebut terpengaruh bahasa asing.
• Rumahnya Pak Lalu hancur akibat gempa
kemarin malam. Penerjemahan kata is
• Rumah Pak Lalu hancur akibat gempa My name is Farah
kemarin malam. Nama saya adalah Farah.
→ Nama saya Farah.
KALIMAT RANCU 3. Kerancuan Frasa
(Susunan tidak teratur)
Contoh:

1. Kerancuan Struktur Kalimat Jangan boleh

Contoh: → Jangan biarkan/ tidak boleh

Menurut para pakar arkeolog mengatakan bahwa


Candi Prambanan dibangun pada masa Kerajaan Dan lain sebagainya
Medang Mataram.
→ Dan lain-lain/dan sebagainya
• Menurut para pakar arkeolog, Candi
Prambanan dibangun pada masa Medang
Mataram. Menceritakan tentang
• Pakar arkeolog mengatakan Candi
→ Menceritakan hal-ikhwalnya/ becerita tentang
Prambanan dibangun pada masa Medang
hal-ikhwalnya
Mataram.

KALIMAT TAKSA
2. Kerancuan Susunan Kata
(Kalimat dengan makna tak tunggal/ mengandung
Contoh: banyak makna)
Mempertinggikan

→ Mempertinggi/ meninggikan Cara menghindari kalimat taksa:

1. Gunakan tanda baca yang tepat (tanda


Mengenyampingkan hubung atau tanda koma)
2. Gunakan diksi yang tepat atau ubah
→ Menyampingkan/ mengesampingkan
struktur kalimat

Tergambarkan Contoh:
→ Tergambar/ menggambarkan “Lukisan Tisna Sanjaya dipajang di Galeri
Sumarja.”

Sering kali/ berulang kali • Lukisan karya Tisna Sanjaya?


o Lukisan karya Tisna Sanjaya
→ Sering-sering/ berkali-kali/ berulang-ulang.
dipajang di Galeri Sumarja.
• Lukisan diri (wajah) Tisna Sanjaya?
Pintu masuk Institut Teknologi Bandung kampus o Lukisan diri Tisna Sanjaya dipajang
Jatinangor akan diperlebarkan. di Galeri Sumarja.
• Lukisan milik Tisna Sanjaya?
Pintu masuk Institut Teknologi Bandung kampus
o Lukisan milik Tisna Sanjaya
Jatinangor akan diperlebar/ dilebarkan.
dipajang di Galeri Sumarja.
“Dalam penelitian rekayasa genetika itu KALIMAT MUBAZIR
dibutuhkan tiga ekor tikus.”
(menggunakan kata/ frasa yang bersinonim
• Tikus tiga ekor? sehingga berlebihan)
o Dalam penelitian rekayasa genetika
itu dibutuhkan tikus tiga ekor.
• Ekor tikus tiga? 1. Jangan gunakan kata bermakna sama dalam
o Dalam penelitian rekayasa genetika satu kalimat.
itu dibutuhkan ekor tikus tiga.
Contoh:

“Dari keterangan yang diberikan penduduk desa Adalah Demi Amat Mulai
itu belum pernah diteliti.” Merupakan Untuk Sangat Sejak
Sekali
• Penduduk desa belum pernah diteliti?
Dari keterangan yang diberikan,
o Agar Seperti Zaman Disebabkan
penduduk desa itu belum pernah supaya Misalnya Dahulu karena
diteliti. Kala
• Desa belum pernah diteliti? Sehingga Sebelum … Berdasarkan
o Dari keterangan yang diberikan Dengan terlebih pada
penduduk, desa itu belum pernah demikian dahulu
diteliti.

2. Hindari penggunaan kata yang tidak


“Penyidik Akbar itu benar-benar seorang pakar berfungsi.
hukum.”

• Penyidik yang bernama Akbar? Contoh:


oPenyidik bernama Akbar itu benar-
Menunjukkan Membahas Membicarakan
benar seorang pakar hukum. bahwa tentang mengenai
• Penyidik yang menyidik Akbar?
o Yang menyidik Akbar itu benar-
benar seoranng pakar hukum. Kata-kata diatas merupakan verba transitif yang
harus diikuti objek dan tidak boleh diikuti kata
lain.
“Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.”

• mahasiswa baru?
o Tahun ini SPP mahasiswa-baru
3. Hindari penggunaan makna jamak ganda.
dinaikkan.
• baru dinaikkan? Contoh:
o SPP mahasiswa tahun ini baru Semua Banyak Sebagian Berbagai Segenap
dinaikkan. besar

“Dua puluh dua perlima” Seluruh Segala Beberapa Para Sejumlah


22
? Dua-puluh-dua perlima. Daftar
5
2
• 20 ? Dua-puluh dua perlima.
5
Kata-kata diatas sudah bermakna jamak, maka • Penghilang Subjek → Pada, bagi, dalam,
tidak perlu diikuti dengan jamak dalam bentuk untuk, di
kata ulang.

Cara mencari Subjek:


4. Hindari penggunaan kata berlebihan
• Ajukan pertanyaan dengan
(pleonasme)
mengapa/bagaimana
• Intonasi turun
Pleonasme adalah gaya bahasa dengan
• Penghilang fungsi predikat → hadirnya kata
menambahkan keterangan terhadap suatu
“yang”
pernyataan yang sudah sangat jelas makud dan
tujuan dalam konteksnya. Contoh:

Film produksi dalam negeri yang kurang bermutu


Contoh: yang tidak mampu bersaing di pasaran.

→ Film produksi dalam negeri yang kurang


Turun ke Maju ke
bawah Naik ke atas depan bermutu yang tidak mampu bersaing di pasaran.

Mundur ke Menjulang
Menendang
belakang tinggi Dua orang mahasiswa geologi yang sedang
dengan kaki
mengadakan penelitian ke Kalimantan.

CONTOH KALIMAT MUBAZIR → Dua orang mahasiswa geologi yang sedang


• Pada zaman dahulu kala banyak orang mengadakan penelitian ke Kalimantan.
mengobati penyakit dengan cara mistis.
• Para mahasiswa dapat naik ke atas
Pembangunan itu untuk menyejahterakan
menggunakan lift.
masyarakat.
• Presiden RI mengunjungi beberapa negara-
negara sahabat. → Pembangunan itu dilakukan untuk
• Mulai sekarang marilah kita tingkatkan menyejahterakan masyarakat.
mutu sumber daya manusia kita demi untuk
masa depan bangsa.
Bagi para mahasiswa yang akan mengikuti ujian
harus melunasi uang SPP terlebih dahulu.
KALIMAT NIRLENGKAP
→ Para mahasiswa yang akan mengikuti ujian harus
Susunan kalimat yang baik harus mengandung melunasi uang SPP terlebih dahulu.
unsur-unsur yang lengkap, minimal:

1. Subjek;
Pada bab simpulan ini tidak memuat ikhtisar atau
2. Predikat;
rangkuman, tetapi mengemukakan hasil analitis.
3. Intonasi selesai (diakhiri tanda baca).
→ Bab simpulan ini tidak memuat ikhtisar atau
Cara mencari Subjek: rangkuman, tetapi mengemukakan hasil analitis.

• Ajukan pertanyaan dengan apa/siapa


• Intonasi naik
→ Pada bab simpulan ini tidak dimuat ikhtisar Saya tidak memperhatikan dan mempunyai
atau rangkuman, tetapi mengemukakan hasil kepentingan terhadap masalah itu.
analitis.
→ Saya tidak memperhatikan dan tidak
mempunyai kepentingan terhadap masalah itu.

Meskipun perusahaan itu belum terkenal, tetapi


produksinya banyak dibutuhkan orang. 3. Tidak sejajar dalam perincian

→ Perusahaan itu belum terkenal, tetapi Contoh:


produksinya banyak dibutuhkan orang. Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap
→ Meskipun perusahaan itu belum terkenal, kehilangan dokumen, kerusakan barang,
produksinya banyak dibutuhkan orang. busuknya makanan, dan jika hewan yang
diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.
→ Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap
KALIMAT PARALEL
kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan
(Kesejajaran antara dua atau lebih kata, kalimat, makanan, kematian hewan yang diletakkan di
atau unit bahasa lain dalam suatu rangkaian) dalam bagasi.

Kalimat tidak paralel terjadi karena bentuk atau


struktur kalimat yang digunakan tidak sejajar.

Dalam hal bentuk, kesejajaran atau paralel


terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan
dalam hal struktur, kesejajaran atau keparalelan
terletak pada klausa-klausa yang mengisi kalimat
majemuk tersebut.

Prinsip:
• Menekankan kepada konsistensi
• Menggunakan unit Bahasa yang sejajar

1. Tidak sejajar dalam pemakaian imbuhan


Contoh:

Lokasi untuk kantor baru telah dipilih, tetapi


direktur belum menyetujuinya.

→ Lokasi untuk kantor baru telah dipilih, tetapi


lokasi itu belum disetujui direktur.

2. Tidak sejajar dalam makna


Contoh:
• Perbandingan
Paragraf • Analogi

Jenis berdasarkan pengungkapan:


Zavier El Firdaus
• Narasi
PENGANTAR
• Eksposisi
Paragraf adalah kelompok kalimat yang merupakan • Persuasi
bagian langsung dari sebuah karangan, terdiri atas • Deskripsi
satu ide pokok yang dikembangkan dengan • Argumentasi
beberapa pikiran penjelas dan disusun secara
sistematis dan logis (Ilmiah, 2017).
Paragraf Berdasarkan Pola Pikir
Syarat:

• Ide pokok 1. Paragraf Deduktif


• Koherensi/kohesi
Ide pokok atau kalimat utama disimpan di awal
• Kalimat penjelas
kemudian diikuti kalimat penjelas.
Paragraf yang baik:

• 1 Ide pokok (pikiran utama) 2. Paragraf Induktif


• 3 Kalimat pendukung (argumen) Diawali kalimat-kalimat argumen dan kalimat
Unsur: berisi ide pokok terletak di akhir.

• Transisi: penghubung antarparagraf


3. Paragraf Campuran
• Pikiran utama (Ide pokok)
• Pikiran penjelas (Kalimat penjelas)
Ide pokoknya di awal, diikuti penjelas, dan
• Penegas (bagian yang menegaskan pikiran diakhiri dengan penegasan atau pengulangan
utama) inti uraian dengan kalimat lain.

Jenis berdasarkan pola pikir:


4. Paragraf Deskriptif
• Deduktif
Menguraikan, menggambarkan, atau
• Induktif
melukiskan sesuatu di hadapan pembaca. Ide
• Campuran
pokok tersirat di seluruh isi paragraf.
• Deskriptif

Jenis berdasarkan fungsi:


Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan
• Pembuka
• Isi
• Penutup 1. Paragraf Perbandingan
Jenis berdasarkan pengembangan: Pikiran utaman dijelaskan dengan
membandingkan dua hal, persamaan dan
• Sebab akibat
perbedaannya ditandai dengan kata-kata:
• Kronologis
seperti, serupa dengan, seperti halnya,
• Perincian
• Definisi
demikian juga, sama dengan, sejalan dengan,
• Contoh dan sementara itu. Ditandai juga dengan yang
mengandung makna pertentangan: Akan 6. Paragraf Definisi
tetapi, berbeda dengan, bertentangan Pada paragraf ini, pengembangan paragraf
dengan, lain halnya dengan, dan bertolak digunakan apabila seorang penulis bermaksud
belakang dari. menjelaskan suatu istilah yang mengandung
suatu konsep dengan tujuan agar pembaca
2. Paragraf Analogi memperoleh pengertian yang jelas dan
Pikiran utama dijelaskan dengan manfaat mengenai hal itu. Istilah dalam
mengibaratkan atau mengumpamakan dengan kalimat topik dikembangkan dan dijelaskan
sesuatu yang memiliki kesamaan sifat. dalam kalimat penjelas.

Pengembangan dengan analogi ini biasanya 7. Paragraf Narasi


digunakan untuk membandingkan sesuatu yang paragraf narasi memiliki gaya pengungkapan
tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang yang berbeda-beda. Pengungkapan paragraf
dikenal baik oleh umum. Tujuannya adalah narasi bertujuan menceritakan atau
untuk menjelaskan informasi yang kurang mengisahkan rangkaian kejadian atau
dikenal. peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun
rekaan, atau pengalaman hidup berdasarkan
perkembangannya dari waktu ke waktu
3. Paragraf Sebab Akibat sehingga seolah-olah pembaca mengalami
pada paragraf ini pikiran utama dijelaskan sendiri peristiwa itu.
dengan mengemukakan sebab atau akibat dari
pernyataan-pernyataan Ciri utama paragraf narasi adalah adanya
peristiwa atau kejadian atau tokoh yang
4. Paragraf Kronologi menghadapi suatu konflik. Konflik itulah yang
pengembangan paragraf secara kronologi atau dapat menambah daya tarik cerita
alamiah disusun menurut susunan waktu. berdasarkan sifat informasinya. Ada narasi
Umumnya dipakai dalam paragraf kisahan atau berupa fakta yang biasanya berupa biografi/
naratif dengan mengembangkan setiap bagian autobiografi atau pengalaman. Ada juga narasi
dalam proses. Kata yang digunakan bisa berupa fiksi novel cerpen cerbung dan
berupa penanda urutan waktu seperti cergam.
pertama-tama, mula-mula, kemudian, sesudah
itu, selanjutnya, dan akhirnya.

5. Paragraf Perincian
perincian-perincian pikiran utama dijelaskan
dengan memberikan uraian secara rinci
perhatikan contoh paragraf rincian berikut ini
o Pola berpikir deduktif.
Karya Ilmiah
• Empiris:
Zavier El Firdaus
Mengemukakan fakta-fakta
1. Komunikatif berdasarkan hasil penelitian lapangan.
• Bahasa tulis Data dikumpulkan melalui angket,
• Gambar, tabel, lampiran wawancara, tinjauan lapangan,
• Keterbacaan partisipasi kerja lapangan atau kerja
• Sarat akan informasi praktik, percobaan → mengolah data
2. Mengalir lalu disimpulkan.
• Data o Data primer,
• Bahasan o Pola berpikir induktif.
• Simpulan
3. Tubuh karangan
CARA PENYAJIAN
• Bagian pelengkap awal
• Bagian isi Eksposisi → Pemaparan
• Bagian pelengkap akhir Deskripsi → Menggambarkan
4. Kekhasan
Argumentasi → Bantahan
• Konvensi naskah
• Metodologi
TOPIK

Langkah-Langkah Ide, gagasan, pokok pikiran, persoalan.

1. Topik, Tema, Judul, Rumusan Masalah, • Problematis: Ada permasalahan


Tujuan, • Menarik dan Penting
2. Keterampilan menulis, • Faktual dan Aktual
3. Metodologi, • Terbatas (terfokus pada satu aspek
4. Konvensi Naskah. waktu/tempat)

Minimal terdiri atas dua kata.


TAHAP PENYUSUNAN

TEMA
Metode Pendekatan: Tema adalah topik yang sudah memiliki
• Rasional: tujuan.
Mengamukakan keterangan
berdasarkan teori atau pendapat yang
JUDUL
telah ditemukan sebelumnya (rujukan)
→ melalui proses penalaran Judul adalah tema yang sudah dilengkapi
o Data sekunder, dengan keterangan.
• Menarik DAFTAR PUSTAKA
• Singkat NA, TA. JU. KO:PE
• Padat
Nama, Tahun. Judul. Kota: Penerbit
• Menggambarkan Isi
• Tidak ambigu Abdurrahman, Daniar. (2020). Cara Menjadi
• Minimal 2 Variabel Mahasiswa Berprestasi. Chicago: Penerbit
• Tidak provokatif Erlangga
• Mengandung kata operasional (imbuhan
Pe-an)
Abdurrahman, Daniar. (2020).
www.inimapres.com. Diakses Maret 2020,
ORGANISASI KARYA ILMIAH dari www.inimapres.com/Cara-Menjadi-
1. Bagian Pelengkap Awal/ Pendahulu Mapres/
• Halaman Judul
• Halaman Pengesahan (Untuk TA,
Skripsi)*
• Prakata
• Kebermanfaatan*
• Sanwacana*
• Daftar Isi
• Daftar Tabel*
• Daftar lampiran*
• Daftar lambang dan singkatan*
• Daftar Istilah*

2. Bagian Inti/ Tubuh Karangan

3. Bagian Pelengkap Akhir/ Penyudah


• Daftar Pustaka
• Lampiran*
• Indeks*
• Riwayat Hidup
• Undang-undang*
• Peraturan*
• Daftar Pertanyaan wawancara*

Anda mungkin juga menyukai