Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN SISTEM PENGANGKUTAN TANDAN BUAH

SEGAR (TBS) MENGGUNAKAN TENAGA PERUSAHAAN DAN


TENAGA KONTRAKTOR (STUDI KASUS DI AFDELING MAJENE,
DIVISI 1, PT UNGGUL WIDYA TEKNOLOGI LESTARI)

REDO RUDIANTO1, SYLVIA MADUSARI2, YULIYANTO3

ABSTRAK

Pengangkutan merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian perusahaan, tidak
adanya pengangkutan dapat membuat produksi menurun walaupun pemanenan dilakukan.
Pada PT Unggul Widya Teknologi Lestari pengangkutan dilakukan menggunakan tenaga
perusahaan dan tenaga kontraktor. Permasalahan PT Unggul Widya Teknologi Lestari di
bagian pengangkutan ialah biaya yang dikeluarkan pada pengangkutan tidak efisien sehingga
membuat pengeluaran lebih besar dan menjadikan keuntungan yang didapat lebih sedikit.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui sistem pengangkutan Tandan Buah Segar
(TBS) di PT Unggul Widya Teknologi Lestari, menganalisis biaya pengangkutan Tandan
Buah Segar (TBS) di PT Unggul Widya Teknologi Lestari. Penelitian ini dilaksanakan di di
PT Unggul Widya Teknologi Lestari, Afdeling Majene, Desa Balanti, Kecamatan Baras,
Kabupaten Pasang Kayu, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan
pada bulan Maret 2021 hingga bulan Mei 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini
ialah metode deskriptif. Metode deskriptif terbagi menjadi tiga, yaitu observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, Penggunaan tenaga kontraktor dapat
membuat pengeluaran biaya pada pengangkutan lebih kecil dibandingkan tenaga perusahaan.
Pengeluaran biaya yang dikeluarkan perusahaan pada penggunaan truk perusahaan ialah Rp.
1.065.118,00, sedangkan pada penggunaan truk kontraktor biaya yang dikeluarkan ialah Rp.
400.000,00. Biaya tersebut dihitung dalam satu hari kerja dengan total dua kali
pengangkutan.

Kata kunci : Pengangkutan, tenaga kerja, biaya

PENDAHULUAN bertambahnya luasan areal dan juga


produksi kelapa sawit. Menurut Ditjenbun
Perkembangan sektor pertanian
(2019) pada tahun 2018 luas areal
khususnya sub sektor perkebunan kelapa
perkebunan kelapa sawit tercatat mencapai
sawit disebabkan oleh permintaan dan
14.326.350 hektar dengan hasil produksi
harga produk Crude Palm Oil (CPO) di
minyak kelapa sawit sebesar 42.883.631
pasar dunia meningkat pesat dalam
ton.
beberapa dekade terakhir ini (Yoga, 2017).
PT Unggul Widya Teknologi Lestari
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq)
merupakan salah satu perusaahan
merupakan salah satu sektor perkebunan
perkebuan swasta yang bergerak dalam
yang strategis karena dinilai memiliki
sektor perkebunan kelapa sawit yang
nilai ekonomis yang cukup tinggi serta
berada di Kecamatan Baras, Kabupaten
menghasilkan minyak nabati. Banyaknya
Pasangkayu, Prov. Sulawesi Barat, dengan
minyak nabati yang di hasilkan kelapa
luasan kebun 8.940,22 yang tergabung
sawit terus meningkat seiring
dalam HGU dan HGB (Widyacorp, 2020).
1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Dari luasan tersebut PT UWTL dapat pengangkutan tandan buah segar dan
menghasilkan produksi yang tinggi yaitu membandingkan efisien biaya
sebesar 132.629,34 ton/tahun (Data pengangkutan dengan tenaga perusahaan.
produksi PT UWTL, 2020), produksi Tenaga perusahaan adalah tenaga kerja
kelapa sawit yang tinggi didapatkan karena yang berasal dari dalam perusahaan yang
adanya pengangkutan tandan buah segar sudah diangkat menjadi karyawan ataupun
yang berjalan dengan lancar. yang telah di akui oleh perusahaan dengan
Pengangkutan merupakan salah satu faktor mengikuti aturan dan perjanjian yang telah
penting dalam pencapaian perusahaan, ditentukan perusahaan. Sedangkan tenaga
tidak adanya pengangkutan dapat kontraktor adalah tenaga kerja yang
membuat produksi menurun walaupun berasal dari luar perusahaan dan
pemanenan dilakukan. bergabung untuk bekerjasama dengan
Transportasi buah merupakan mata perusahaan dengan tujuan membantu serta
rantai dari 3 (tiga) mata rantai yang menyukseskan visi perusahaan. Kontraktor
terpenting dan saling mempengaruhi yaitu juga bisa disebut bidang penyedia jasa
Panen, Angkut dan Olah (PAO) (Lubis, pelaksana, baik dala bidang barang,
2011). Dalam pengolahan kebun kelapa tempat, dan juga tenaga kerja.
sawit, faktor pengangkutan mendapatkan
perhatian khusus. Pengangkutan Tandan TUJUAN PENELITIAN
Buah Segar (TBS) merupakan salah satu 1. Mengetahui sistem pengangkutan
bagian dari perencanaan dan pengendalian Tandan Buah Segar (TBS) di PT
produksi. Proses produksi akan berjalan Unggul Widya Teknologi Lestari.
lancar apabila pasokan bahan baku, yaitu 2. Menganalisis biaya pengangkutan
TBS selalu ada atau tersedia, namun Tandan Buah Segar (TBS) di PT
dengan tetap menjaga agar tidak terjadi Unggul Widya Teknologi Lestari.
penumpukan TBS (Yoga, 2017). Dalam
penyediaan transportasi buah juga harus MANFAAT PENELITIAN
diperhitungkan dan dibandingan biaya 1. Mendapatkan biaya pengangkutan
yang dikeluarkan, biaya yang dikeluarkan Tandan Buah Segar (TBS) yang
dalam transportasi buah di usahakan harus efisien dalam segi biaya.
efisien sehingga tidak mengurangi 2. Menjadikan acuan terhadap penentuan
keuntungan dari produksi yang di dapat. sistem pengangkutan Tandan Buah
Permasalahan PT Unggul Widya Segar (TBS) dalam pengefisienan
Teknologi Lestari di bagian pengangkutan biaya.
ialah biaya yang dikeluarkan pada 3. Mengurangi biaya yang dikeluarkan
pengangkutan tidak efisien sehingga perusahaan pada pengangkutan
membuat pengeluaran lebih besar dan Tandan Buah Segar (TBS).
menjadikan keuntungan yang didapat lebih
sedikit. Besarnya biaya pengangkutan HIPOTESIS PENELITIAN
diakibatkan oleh tingginya biaya supir, Penggunaan tenaga kontraktor dapat
biaya pemuat (Helper), biaya bahan bakar membuat pengeluaran biaya pada
dan biaya untuk memperbaiki kerusakan pengangkutan lebih kecil dibandingkan
pada mobil angkut, sehingga tenaga perusahaan.
mengakibatkan harga pokok menjadi
tinggi dan menghasilkan keuntungan yang BATASAN MASALAH
tidak maksimal bagi perusahaan (Ningsih, Penelitian ini hanya membahas tentang
2018). Dari hal tersebut dilakukanlah sistem pengangkutan Tandan Buah Segar
penelitian tentang penggunaan tenaga (TBS) antara tenaga perusahaan dan
pemborong (kontraktor) pada tenaga kontraktor.

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
METODOLOGI Prosedur percobaan terdiri dari
Penelitian ini dilakukan pada bulan kegiatan pengumpulan data yang dimulai
Maret hingga bulan Mei 2021 di PT dari wawancara bersama Asisten Quality
Unggul Widya Teknologi Lestari, Afdeling Control selaku pihak perusahaan yang
Majene, Desa Balanti, Kecamatan Baras, mengurus bagian pekerjaan kontraktor.
Kabupaten Pasang Kayu, Provinsi Kemudian melakukan wawancara dengan
Sulawesi Barat. Alat – alat yang digunakan pengurus bagian administrasi kontraktor
dalam penelitian ini ialah kamera Hp, yang mengurus kesepakatan kerja dan
buku, pena, kalkulator, mobil truk, perhitungan harga kontraktor. Setelah itu
tojok/tombak. Sedangkan bahan yang melakukan pengangkutan TBS, beserta
digunakan ialah Tandan Buah Segar perhitungan jarak angkut dari Afdeling ke
(TBS), Surat Pengantar Buah (SPB), bukti pabrik, dan juga penimbangan TBS yang
timbang. dilakukan di pabrik. Parameter
pengamatan yang diamati yaitu efektifitas
Metode yang digunakan pada kerja, efisiensi kerja , dan juga kualitas
penelitian ini ialah metode deskriptif. kerja.
Metode deskriptif terbagi menjadi tiga,
yaitu observasi, wawancara, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumentasi. Metode observasi adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan Kondisi Umum
melalui sesuatu pengamatan, dengan
Hasil produksi yang di hasilkan oleh
disertai pencatatan terhadap keadaan objek
PT Unggul Widya Teknologi Lestari
sasaran. Data yang dikumpulkan ialah data
diangkut menggunakan truk yang
sebagai berikut : (a). Data SPB (Surat
dikerjakan oleh kontraktor. Penggunaan
Pengantar Buah), (b). Data harga tenaga
sistem kontraktor pada pengangkutan TBS
kontraktor pada pengangkutan TBS
hasil produksi dilakukan untuk
(Tandan Buah Segar) per kg, (c). Data
mengefisienkan biaya yang dikeluarkan
tonase angkutan buah yang dilihat dari
perusahaan. Penggunaan truk kontraktor
bukti timbangan yang didapat dari petugas
untuk pengangkutan di katakan lebih
jembatan timbang pada pabrik minyak
efisien pada biaya karena perusahaan
kelapa sawit.
hanya mengeluarkan biaya untuk
Metode wawancara adalah teknik membayar kontraktor sesuai pekerjaan
pengumpulan data yang dilakukan dengan yang dikerjakan, pernyataan ini sejalan
cara bertanya jawab antara pewawancara dengan pendapat Krishnamurti (2007)
dengan responden atau narasumber yang yang menyatakan bahwa demi mengurangi
bertugas sebagai administrasi bagian biaya oprasional, terdapat suatu
kontraktor menggunakan suatu panduan. kecenderungan di pelaku usaha untuk
Panduan yang digunakan ialah beberapa menerapkan sistem kerja kontrak. Berbeda
pertanyaan yang mengenai harga dari hasil dengan menggunakan truk perusahaan
kesepakatan kontraktor dengan yang mana perusahaan harus memfasilitasi
pemborong, faktor-faktor penentu harga tenaga kerja hal ini sejalan dengan
kontraktor, dan perhitungan penentu harga pendapat Krishnamurti (2007) yang
kontraktor. Metode dokumentasi adalah menyatakan bahwa karyawan tetap dalam
teknik pengumpulan data dengan cara suatu organisasi atau perusahaan
mencatat data, melakukan pemotretan dan umumnya telah dilengkapi dengan
dikumpulkan alam bentuk arsip atau fasilitas-fasilitas yang menunjang
dokumentasi. kenyaman dan keamanan mereka dalam
bekerja.

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Pada PT Unggul Widya Teknologi perkebunan kelapa sawit. Menurut Halawa
Lestari tenaga kerja yang digunakan pada (2016) salah satu cara menekan biaya
pengangkutan TBS apabila menggunakan oprasional dan tenaga kerja, perusahaan
truk perusahaan ialah tenaga kerja tetap perlu menggunakan sistem kontrak pada
untuk supir dan juga tenaga kerja lepas pengangkutan. Kondisi truk perusahaan
untuk Helper. Jumlah tenaga kerja yang dapat dilihat pada gambar 3 .
digunakan ialah 3 orang, 1 supir dan 2
Helper. Penggunaan 2 tenaga kerja pada
saat proses pemuatan dikarenakan untuk
mempercepat proses pemuatan buah.
Proses pengangkutan TBS dimulai pukul
09.00 WITA hingga selesai tergantung
produksi yang dihasilkan pada saat
pemanenan. Waktu selesai pengangkutan
yang tidak menentu dapat menambah jam
kerja pada tenaga kerja perusahaan, yang
dapat membuat peningkatan biaya untuk Gambar 3. Truk Perusahaan
membayar tenaga kerja tersebut. Menurut
Fauzi et. al. (2008) penurunan kinerja Dalam menjalankan pekerjaan untuk
angkutan TBS dapat menyebabkan pengangkutan TBS, truk perusahaan
peningkatan biaya oprasional yang menggunakan tenaga kerja tetap dan juga
berdampak pada penurunan profit tenaga kerja lepas untuk membantu dalam
perusahaan. Lambatnya waktu pemanenan proses pemuatan buah. Untuk mengetahui
juga dapat menyebabkan lambatnya proses prestasi kerja penganhkutan TBS
pengangkutan TBS ke PMKS. Menurut dilakukan kalibrasi dimulai dari memuat,
Halawa (2016) lambatnya waktu mengangkut dan juga membongkar TBS.
pemanenan dapat membuat prestasi kerja Perhitungan prestasi kerja truk dilakukan
menurun. Kriteria TBS yang di muat di afdeling Majene divisi 1 kebun baras 1
untuk di bawa ke pabrik ialah buah yang PT Unggul Widya Teknologi Lestari.
matang dengan kondisi membrondol 1. Prestasi kerja pemuatan TBS ke dalam
truk untuk mengisi truk tersebut adalah
Analisa Biaya Angkutan Truk 1,12 jam dengan jumlah muatan 4 ton.
Perusahaan Prestasi kerja angkut TBS dari kebun ke
pabrik dengan kecepatan 33 km/jam dan
Pada PT Unggul Widya Teknologi
jarak 9 km adalah 13 menit. Prestasi kerja
Lestari truk yang digunakan untuk
bongkar muat TBS di pabrik adalah 29
pengangkutan TBS berjenis Toyota Dyna
menit. Pada saat truk sebelum masuk
130 HT, dengan kapasitas bak
pabrik terdapat kendala yang sering
pengangkutan 5 ton. Kapasitas tangki
terjadi, yaitu truk harus mengantri untuk
bahan bakar 100 liter dan kapasitas oli
masuk ke pabrik dikarenakan banyaknya
mesin 10 liter. Kondisi truk bisa dikatakan
truk pengangkutan yang akan masuk
layak dan bagus, karena perawatan truk
pabrik mulai dari truk milik petani
selalu dilakukan apabila terjadi kerusakan.
swadaya, kemitraan dan juga plasma serta
Dengan dilakukan perawatan ini
truk dari beberapa afdeling lainnya. Waktu
perusahaan menyiapkan tenaga kerja
antrian truk biasanya terjadi ± 2 jam pada
montir untuk memperbaiki truk ini, hal ini
saat siang hari dan ± 4 jam pada saat sore
dapat menambah biaya pada oprasional
hari. Untuk mengetahui waktu
perusahaan. Maka dari itu dilakukan
pengangkutan hingga pembongkaran TBS
penerapan sistem kontrak untuk menekan
dapat dilihat pada SPB (Surat Pengantar
biaya oprasional pengangkutan TBS di

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Buah) yang diberikan oleh petugas mesin, dan servis), serta gaji lembur untuk
jembatan timbang. Prestasi kerja tenaga kerja, hal ini sejalan dengan
pengangkutan yang rendah juga dapat pendapat Halawa (2016) yang menyatakan
membuat peningkatan biaya oprasional bahwa jika menggunakan kendaraan milik
dikarenakan perusahaan membayar jam perusahaan, ada banyak hal yang harus
lembur kepada tenaga kerja yang bekerja diperhatikan seperti biaya pembelian
lembur pada saat mengantar TBS ke kendaraan, perawatan kendaraan, bahan
pabrik. bakar kendaraan,hingga kebutuhan tenaga
kerja sebagai oprator kendaraan. Analisa
Pada analisis biaya pengangkutan TBS data biaya oprasional perusahaan pada
menggunakan truk perusahaan dibutuhkan pengangkutan TBS dapat dilihat pada tabel
data gaji tenaga kerja, fasiltas tenaga kerja, 1.
biaya perawatan truk (bahan bakar, oli

Tabel. 1 Analisa biaya angkutan truk perusahaan/hari

No Item Biaya Kuantiti Harga (Rp) Jumlah (Rp)


Tenaga Kerja
1. Supir* 1 Orang 124.800 124.800
2. Montir* 1 Orang 124.800 124.800
3. Helper** 2 Orang 120.179 240.358
Sub Total 489.958
Fasilitas Tenaga Kerja***
1. Rumah 2 Rumah 16.700 33.400
2. Listrik 2 Rumah 2.500 5.000
3. Air 2 Rumah 13.400 26.800
Sub Total 65.200
Perawatan Truk
1. Solar 3,6 Liter 10.000 36.000
2. Oli 0,4 Liter 12.160 48.640
3. Servis 1 8.000 8000
Sub Total 92.640
Lembur****
Supir 4 Jam 52.165 417.320
Total 1.065.118

Keterangan :
* = Tenaga kerja SKU (Syarat Kerja sebesar Rp. 1.065.118,00, biaya
Umum)/ Tenaga kerja tetap tersebut dihitung per satu hari kerja.
** = Tenaga kerja lepas Apabila dalam satu bulan pekerjaan
*** = Biaya fasilitas tenaga kerja serta pengangkutan dilakukan selama 25 hari,
biaya perawatan (Oli dan servis) maka total biaya yang dikeluarkan
dikonversi menjadi per hari perusahaan untuk biaya oprasional
**** = Biaya lembur dihitung dengan pengangkutan TBS ialah sebesar Rp.
rumus = 2 x Jam lembur x Gaji per jam 26.627.950,00 .

Pada analisis biaya angkutan TBS


(Tandan Buah Segar) didapat total
pengeluaran yang harus dikeluarkan ialah
1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Analisa Biaya Angkutan Truk Pada PT Unggul Widya Teknologi
Kontraktor Lestari kesepakatan antara perusahaan dan
kontraktor mengenai pembayaran ialah
Kondisi truk yang digunakan pada tenaga kerja dan juga bahan bakar.
kontraktor untuk pengangkutan TBS Upah yang diberikan untuk pembayaran
berjenis Toyota Dyna 130 HT bak kayu tenaga kerja ialah sesuai dengan UMP
dengan kapasitas muatan 7-8 ton. Pada (Upah Minimum Provinsi) sebesar Rp.
Pengangkutan TBS biasanya supir dapat 120.179,00, sedangkan untuk biaya bahan
mengangkut 8-10 ton dalam satu Ret, hal bakar yang dipakai adalah biaya solar non
ini dilakukan dikarenakan untuk subsidi seharga Rp. 10.000,00. Jarak dari
mengurangi biaya pembelian solar kebun ke pabrik dan kembali ke kebun
sehingga mendapatkan keuntungan yang ialah 18 km. Dengan jarak 18 km tersebut,
lebih. Dari hasil wawancara yang telah maka dibutuhkan 3,6 liter solar. Truk
dilakukan dengan supir truk kontraktor, pengangkutan yang digunakan PT UWTL
upah yang di bayarkan ke supir dan Helper tersebut dalam 5 km dapat menghabiskan
ialah Rp. 15.000/ton yang mana apabila solar sebanyak 1 liter (Wawancara dengan
terdapat satu supir dan dua Helper maka Sambara, tanggal 24 April 2021 di kantor
upah tersebut di bagi tiga (Wawancara Estate Baras 1). Dengan biaya yang
dengan Saripuddin, 26 April 2021 di terbilang cukup rendah seperti ini yang
Afdeling Majene). membuat perusahaan tertarik dengan
sistem kontra karena dapat mengurangi
Pengangkutan TBS menggunakan
biaya oprasional, sehingga dapat
tenaga kontrak di PT Unggul Widya
meminimalisir pengeluaran perusahaan.
Teknologi Lestari dilakukan karena dapat
Penggunaan sistem pembayaran sesuai
menekan tingginya biaya oprasional
hasil kerja di lakukan supaya membuat
pengangkutann TBS. Menurut Halawa
tenaga kontraktor lebih memotivasi tenaga
(2016) dengan menggunakan sistem
kerja kontraktor untuk mengangkut semua
kontrak perusahaan tidak perlu lagi
TBS. Menurut Siagian (2014) menyatakan
mengeluarkan biaya pembelian kendaraan,
bahwa penggunaan sistem pembayaran
perawatan, bahan bakar dan tenaga kerja.
sesuai hasil kerja dapat mendorong lebih
Perusahaan hanya mengatur segala
banyak tetapi kontrol terhadap kualitas
aktivitas kendaraan yang di gunakan
sangat penting. Data analisa biaya
kontraktor. Biaya seperti pembelian
angkutan kontraktor dapat dilihat pada
kendaraan, perawatan, bahan bakar dan
tabel 2.
tenaga kerja bukan lagi menjadi tanggung
jawab perusahaan melainkan tanggung
jawab kontraktor sebagai pihak penyedia
kendaraan. Kondisi truk Kontraktor dapat
dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Truk Kontraktor

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Tabel. 2 Analisis biaya angkutan tenaga kontraktor

No. Item Biaya Kuantiti Harga Jumlah


Tenaga Kerja
1. Supir 1 Orang 120.179 120.179
2. Helper 2 Orang 120.179 240.358
Bahan Bakar
1. Solar 3,6 Liter 10.000 36.000
Total 396.537
Harga TBS/Kg* 49,57
Harga TBS/Kg (Hasil Kesepakatan)** 50

Keterangan
* = Harga TBS/Kg ditentukan dengan bukti timbang. SPB dan bukti
dengan rumus timbang yang di terima oleh supir
= Total biaya : diberikan kepada mandor pengangkutan
Tonase 1 truk untuk direkap dan dilaporkan kepada
asisten. SPB dan bukti timbang dapat
** = Harga TBS di bulatkan menjadi dilihat pada lampiran.
Rp. 50/Kg TBS
Penggunaan sistem kontrak untuk
4.4 Analisis Biaya Angkutan Tenaga
pengangkutan TBS pada PT Unggul
Perusahaan dan Tenaga Kontraktor
Widya Teknologi Lestari memiliki jangka
waktu kontrak selama tiga bulan, apabila Analisa biaya angkutan TBS
telah habis masa kontrak maka dapat di menggunakan tenaga perusahaan dan juga
perpanjang lagi dengan memberikan tenaga kontraktor dilakukan untuk
pengajuan perpanjangan kontrak kepada mengetahui selisih penggunaan biaya
perusahaan. Pemberhentian sistem kontrak oprasional pengangkutan TBS. Pada
dapat terjadi apabila, kontraktor melanggar sistem pengangkutan menggunakan tenaga
perjanjian yang telah disepakati bersama. perusahaan biya yang dikeluarkan di
Dengan perjanjian yang dibuat bersama hitung perhari kerja dengan kuantitas 2
diharapkan pekerjaan pengangkutan TBS Ret/hari, sedangkan pada sistem
dapat berjalan sesuai yang diharapkan. pengangkutan menggunakan tenaga
Dari hasil survei lokasi TPH yang telah kontraktor dihitung sesuai jumlah tonase
dilakukan jarang sekali didapatkan buah yang diangkut dalam sehari, dari hasil
mengalami restan, hal ini dikarenakan pengamatan dilapangan rata – rata
operator mencari dan berusaha pengangkutan terjadi 2 kali dengan jumlah
mendapatkan jumlah tonase TBS sebanyak muatan 8000 kg/ret. Data analisi biaya
banyaknya untuk mendapatkan upah yang angkutan tenaga perusahaan dan tenaga
lebih banyak. kontrator dapat dilihat pada tabel 3.
Biaya yang akan dibayar perusahaan
untuk pengangkutan TBS ialah Rp. 50/Kg.
Dengan harga tersebut perusahaan hanya
memikirkan pembayaran yang akan di
bayar kepada kontraktor sesuai jumlah
tonase yang diangkut selama satu bulan
yang di rangkum dari SPB (Surat
Pengantar Buah), dan juga disesuaikan

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Tabel. 3 Selisih biaya angkutan

Kapasitas
Sistem Pengangkutan Ritase Biaya (Rp)
Angkut (Kg)
Tenaga Perusahaan 2 Ret 8000 1.063.785
Tenaga Kontraktor 2 Ret 8000 793.074
Selisih 270.711

Sistem pengangkutan TBS sesuai menggunakan sistem kontraktor untuk


dengan kode pemanen, kode pemanen di pengangkutan TBS.
artikan sebagai sebuah kelompo k yang
telah di tentukan oleh asisten untuk KESIMPULAN
membagi anca pemanen. Pada PT Unggul
1. Sistem pengangkutan Tandan Buah
Widya Teknologi Lestari di Afdeling
Segar (TBS) di PT Unggul ialah
Majenene terdapat empat kode pemanen
menggunakan tenaga perusahaan dan
yaitu kode A, B, C, dan D. Setiap kode
juga kontraktor, tetapi lebih dominan
pemanen memiliki kontraktor
menggunakan tenaga kontraktor
pengangkutan TBS masing-masing, dalam
dikarenakan untuk meminimalisir
satu kode terdapat 1 truk pengangkutan
pengeluaran pada oprasional
TBS jadi dalam satu Afdeling terdapat 4
perusahaan.
truk pengangkutan TBS. Dalam satu hari
2. Biaya pengangkutan Tandan Buah
setiap kode dapat mengangkut 2-3 rate
Segar (TBS) di PT Unggul Widya
TBS, sesuai dengan jumlah produksi yang
Teknologi Lestari ketika menggunakan
dihasilkan. Analisis perbandingan biaya
tenaga perusahaan ialah sebesar Rp.
pengangkutan TBS dalam satu hari dengan
1.063.785 yang dihitung dalam satu hari
total 2 rate perhari dapat dilihat pada tabel
dengan jumlah pengangkutan sebanyak
3.
2 ret yang mana dalam satu ret
Biaya penggunaan truk perusahaan
banyaknya TBS yang di angkut ialah
dan kontraktor memiliki perbedaan yang
8000 kg/ret. Sedangkan ketika
sangat besar. Penggunaan truk per usahaan
menggunakan tenaga kontraktor biaya
mengeluarkan biaya sebesar Rp.
pengangkutan sebesar Rp. 793.074
1.063.785,00 sedangkan pada truk
yang dihitung sesuai jumlah tonase
kontraktor perusahaan mengeluarkan biaya
yang diangkut dalam sehari, dari hasil
sebesar Rp. 793.074,00. Dari hal tersebut
pengamatan dilapangan rata – rata
perbedaan pengeluaran biaya
pengangkutan terjadi 2 kali dengan
pengangkutan TBS menggunakan truk
jumlah muatan 8000 kg/ret.
kontraktor lebih murah Rp. 270.711,00
dibandingkan truk perusahaan, hal ini SARAN
terjadi karena menurut Krishnamurti
(2007) yang menyatakan bahwa Sebaiknya dilakukan penelitian lebih
perusahaan tidak wajib memberikan lanjut mengenai dampak penerapan sistem
beberapa fasilitas kesejahteraan bagi kontrak di perusahaan serta perlu
pekerja tersebut, seperti gaji tetap, dilakukan pengkajian terhadap cara kerja
kesehatan, asuransi, dan berbagai kontraktor.
tunjangan lainnya. Dengan selisih biaya
yang cukup besar tersebut, maka PT DAFTAR PUSTAKA
Unggul Widya Teknologi Lestari lebih Direktorat Jendral Perkebunan. 2019.
Statistik Perkebunan Indonesia.
Jakarta (ID) : DITJENBUN

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
Elpawati. 2006. Peranan Koperasi dalam Menggunakan Whell Tractor di
Pembelian Tandan Buah Segar Divisi II Kebun Tanjung Keliling
(TBS) dan Transportasi TBS PT Langkat Nusantara Kepong
Serta Pengaruh Terhadap Harga (LNK). Jurnal AL Ulun Seri
TBS Kelapa Sawit di Tingkat Saintek. 6(1): 32-42 Hal.
Petani. Jurnal Agribisnis. 1(1): 1- Oil World di dalam
7 www.deptan.go.id/perkebunan/ta
Fauzi, Y., et al. 2008. Kelapa Sawit hunan/KS-IND.DOC di akses
Budidaya Pemanfaatan Hasil & tanggal 19 Juli 2021 jam 19.34
Limbah Analisis Usaha & WIB
Pemasaran Edisi Revisi. Jakarta Pardamean, M. 2011. Sukses Membuka
(ID). Penebar Swadaya Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit.
Halawa, Sudirman. 2016. Pengarah PT. Agromedia. Jakarta.
Penerapan Sistem Kerja Kontrak PT UWTL. Data Produksi PT UWTL.
Pengangkutan TBS terhadap Sulawes Barat (ID)
Efisiensi Biaya Oprasional Pada Sambara. 2021. Pengangkutan TBS
PT Aneka Inti Persada. Tugas Menggunakan Truk Kontraktor.
Akhir. Bekasi. Sulawesi Barat.
Saragih, D., A., Debby, S., Washington, S.
Iradati, S., A., A., Ayiek, S., S., Listiyani. 2019. Analisa Pengangkutan
2016. Kajian Transportasi Tandan Buah Segar dengan
Pengangkutan TBS Kelapa Sawit Teknik SPC (Statistical Process
di PT Perkebunan Nusantara III Control). Jurnal Agro Estate. 3(2):
Desa Bangun, Kecamatan 103-109
Gunung Malela, Kabupaten Sari, M. 2015. Efektifitas Pengangkutan
Simalungun, Provinsi Sumatra Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
Utara. Jurnal Masepi. 1(1): 14 Hal (Elaeis guineensis Jacq) di
Krishnamurti. 2007. Perbedaan Tingkat Afdeling III Kebun Cinta Raja,
Motivasi Kerja Antara Karyawan PT Buana Estate. (Tugas Akhir).
Tetap dengan Karyawan Kontrak. Medan: 53 Hal.
(Skripsi). Yogyakarta : 79 Hal Saripuddin. 2021. Biaya Pengangkutan
Lubis, A. 2012. Kelapa Sawit (Elaeis TBS. Sulawesi Barat
guineensis Jacq.) di Indonesia. Siagian, R. 2014. Perbandingan Sistem
Pusat Penelitian Perkebunan Pekerjaan Harian Dengan Sistem
Marihat – Bandar Kuala. Marihat Borongan Dalam Pengendalian
Ulu. 435 hal. Gulma di Tanaman Menghasilkan
Lubis A. U. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis (Studi Kasus di PT Bukit Barisan
guineensis Jacq) di Indonesia. Indah Prima Provinsi Jambi).
Medan (ID): Pusat Penelitian (Tugas Akhir): 32 Hal
Kelapa Sawit. Yoga, T. 2017. Efektivitas Sistem
Lubis, Rustam E., Agus W. 2011. Buku Pengangkutan Bahan Baku
Pintar Kelapa Sawit. Jakarta (ID) Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa
:PT AgromediaPustaka Sawit (Elaeis guineensis) dalam
Ningsih, T. 2018. Kajian Biaya Meningkatkan Mutu di Kebun
Pengangkutan Tandan Buah Tandung PTPN V Riau. (Skripsi).
Segar (TBS) Kelapa Sawit (Elaeis Malang : 87 Hal
guinensis) di Areal Berbukit dan
Areal Rendah/Labil dengan

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi
2
Dosen Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit Politeknik Citra Widya Edukasi

Anda mungkin juga menyukai