Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah memilih strategi alternative
sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai. Pengambilan keputusan taktis
harus mendukung tujuan keseluruhan ini meskipun tujuan langsungnya berjangka pendek
(menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau berskala kecil (memproduksi
sendiri dari pada membeli komponen). Oleh karena itu, pembuatan keputusan taktis yang tepat
berarti bahwa keputusan yang dibuat tidak hanya untuk mencapai tujuan terbatas, tetapi juga
bermanfaat untuk tujuan yang lebih besar. Pertimbangan contoh, dimisalkan suatu perusahaan
minibus mempertimbangkan untuk memproduksi suatu komponen dari pada membelinya kepada
pemasok. Tujuannya adalah menekan biaya pembuatan produk utama dengan segera. Namun,
keputusan taktis mungkin merupakan sebagian kecil dari keseluruhan strategi perusahaan dalam
meraih keunggulan biaya. Jadi, keputusan taktis kerap berupa tindakan berskala kecil yang
bermanfaat untuk tujuan jangka panjang.
2.1.2 Model Pengambilan Keputusan Taktis
Keenam langkah ini mendefinisikan model pengambilan keputusan sederhana. Model keputusan
(decision model) adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti akan mengarah ke suatu
keputusan.
Contoh :
2022 = 5 X 2.000.000
36
= 0,138888888888889 X 2.000.000
= 277.777,777777778
= 277.778
2023 = 4 X 2.000.000
36
= 0,111111111111111 X 2.000.000
= 222.222,2222222222
= 222.222
2024 = 3 X 2.000.000
36
= 0,083333333333333 X 2.000.000
= 166.666,6666666667
= 166.667
2025 = 2 X 2.000.000
36
= 0,055555555555556 X 2.000.000
= 111.111,1111111111
= 111.111
2026 = 1 X 2.000.000
36
= 0,027777777777778 X 2.000.000
= 55.555,55555555556
= 55.556
Skedul Penyusutan :
Beban Akumulasi
Tahun Nilai Buku Akhir
Penyusutan Penyusutan
Rp 30.000.000
2019 Rp 444.444 Rp 444.444 Rp 29.555.556
2020 Rp 388.889 Rp 833.333 Rp 29.166.667
2021 Rp 333.333 Rp 722.222 Rp 28.833.334
2022 Rp 277.778 Rp 611.111 Rp 28.555.556
2023 Rp 222.222 Rp 500.000 Rp 28.333.334
2024 Rp 166.667 Rp 388.889 Rp 28.166.667
2025 Rp 111.111 Rp 277.778 Rp 28.055.556
2026 Rp 55.556 Rp 166.667 Rp 28.000.000
PERTEMUAN 12
Diminta:
Jawab:
Apabila biaya perbaikan yang dikeluarkan hanya akan menambah nilai asset, namun
tidak akan memperpanjang masa manfaat, maka biaya tersebut akan dicatat di sisi debet
asset tetap yang bersangkutan, sebagai penambah nilai asset.
Jawab :
1. Dipakai dalam kegiatan normal perusahaan. Hal tersebut berarti asset tersebut dimiliki
untuk dipakai, tidak untuk dijual kembali atau sebagai suatu investasi.
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun atau 1 siklus operasi normal perusahaan.
3. Mempunyai nilai yang cukup material. Hal tersebut berarti nilai/ harga dari asset tersebut
cukup tinggi. Misalnya seperti: bangunan, tanah, kendaraan, dan berbagai mesin
produksi. Sedangkan untuk asset yang nilainya kecil, tapi mempunyai masa manfaat
panjang, tidak bisa dikelompokan sebagai asset tetap. Misalnya seperti: kalkulator,
gunting, pisau, penggaris. Dan lain sebagainya.
PERTEMUAN 14
Pada tanggal 25 Okt dibeli tunai 50.000 lembar saham PT EXO @ 1.000 nominal, kurs 120 %,
provisi ½ % dari harga kurs dan bea materai Rp 10.000
Kas Rp 60.310.000,-